Sabtu, 31 Agustus 2013

Merekrut dari dalam atau dari luar perusahaan? (Bahan Diskusi 2 September 2013)

Perusahaan dapat mengalami dilema untuk mengisi kekosongan karyawan pada posisi tertentu yaitu apakah akan mengisi kekosongan itu dengan karyawan yang sudah ada ataukah merekrut karyawan baru dari luar perusahaan.

Bahan Diskusi:

Menurut Saudara, pada kondisi seperti apakah perusahaan sebaiknya mengisi kekosongan itu dengan karyawan yang sudah ada dan sebaliknya pada kondisi seperti apa dibutuhkan rekrutmen dari luar perusahaan? Selamat Berdiskusi....

Menilai Kondisi Global (Bahan Diskusi III Pengantar Bisnis)

Tujuan bab ini adalah menjelaskan bagaimana:
  1. Motif Suatu Perusahaan Beroperasi di Negara lain
  2. Perusahaan menjalankan Bisnis Internasional
  3. Hambatan-Hambatan dalam Bisnis Internasional
  4. Karakteristik Negara Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional Suatu Perusahaan
  5. Pergerakan Nilai Tukar dapat Mempengaruhi Kinerja Perusahaan

Bahan Diskusi:

Setelah membaca materi tersebut, apa yang menarik atau sebaliknya masih membingungkan pada pembahasan tersebut. Selamat Berdiskusi……

Sabtu, 24 Agustus 2013

Perencanaan SDM dapat Memperbaiki Kinerja Bisnis (Bahan Diskusi 26 Agustus 2013)

Bacaan: Macaleer, Bill  and  Jones Shannon. 2003. Can HR Planning Improve Business Performance. Industrial Management, Vol. 45 (1): 13-20

Setelah membahas apa itu perencanaan SDM, perencanaan standard/dasar, perumusan stategi perusahaan , SDM sebagai partner strategis dalam perumusan strategi perusahaan  serta membahas tetang berbagai bentuk halangan dan kesalahpahaman dalam memahami perencanaan SDM, Macaleer dan Shannon (2003) menekankan perlu mengaitkan/menghubungkan perencanaan SDM dengan kinerja. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa perencanaan SDM dapat memperbaiki kinerja bisnis, apabila:
  1. Perencanaan SDM harus didasarkan pada Strategi Perusahaan
  2. Unit SDM menjadi partner strategis yang dipercaya
  3. Fungsi Unit SDM lebih sebagai fungsi strategis daripada teknikal
  4. Unit SDM memiliki para professional yang kompeten
  5. Unit SDM berperan sebagai “pemain kunci” dalam mengimplementasikan strategi bisnis
  6. Unit SDM menyusun dan menggunakan suatu system yang menunjukkan pengaruh setiap bentuk aktivitas MSDM dalam pencapaian tujuan dan strategi bisnis.

Bahan Diskusi:

Dari  6 syarat yang disampaikan Macaleer dan Shannon (2003) di atas, manakah syarat yang paling mudah serta manakah syarat yang paling sulit kita wujudkan apabila kita merupakan seorang yang bertanggung jawab dalam suatu Unit SDM di suatu perusahaan (mis: kita sebagai Manajer SDM). Jelaskan pilihan Saudara. Selamat Berdiskusi….

Jumat, 23 Agustus 2013

Menilai Kondisi Ekonomi (Bahan Diskusi II Pengantar Bisnis)


Tujuan bab ini adalah menjelaskan bagaimana:
  1. Pertumbuhan Ekonomi mempengaruhi Kinerja Bisnis
  2. Inflasi Mempengaruhi Kinerja Bisnis
  3. Tingkat Suku Bunga Mempengaruhi Kinerja Bisnis
  4. Harga Pasar Ditentukan
  5. Pemerintah mempengaruhi Kondisi Ekonomi

Bahan Diskusi:

Setelah membaca materi tersebut, apa yang menarik atau sebaliknya masih membingungkan pada pembahasan tersebut. Selamat Berdiskusi……

Selasa, 20 Agustus 2013

Sumbangan Psikologi Evolusi dalam Memahami Perilaku (Bahan Diskusi 27 Agustus 2013)



1.      Pengantar
Perilaku Organisasi merupakan salah satu ilmu yang bersifat multidisiplin. Hal itu berarti bahwa Perilaku Organisasi juga memanfaatkan prinsip-prinsip, model-model, dan teori-teori dari berbagai disiplin ilmu yang lain. Untuk lebih menegaskan hal tersebut, tulisan ini akan menunjukkan bagaimana sumbangan yang dapat diberikan oleh disiplin ilmu tertentu terhadap pemahaman perilaku organisasi. Ilmu tersebut adalah Psikologi Evolusi.
Tulisan ini merupakan ringkasan dan tanggapan atas artikel yang ditulis oleh Nigel Nicholson, seorang pengajar dan peneliti perilaku organisasi di London Business School. Artikel tersebut berjudul: How Hardwired Is Human Behavior?, yang dimuat pada Havard Business Review, Juli-Agustus 1998.
Hardwired yang dimaksudkan dalam judul tersebut dapat berarti sebagai sifat seseorang yang  aktif dan cenderung untuk memaksakan kehendak, atau sifat yang sulit untuk berubah, sulit untuk diikat. Dengan demikian, hardwired merupakan salah satu sikap negatif yang dimiliki oleh seseorang. Pemakaian istilah hardwired tetap dipertahankan karena kesulitan untuk menemukan istilah yang dapat secara cukup sempurna dan singkat menggambarkan pengertian hardwired dalam bahasa Indonesia.

2.      Tujuan Pembahasan
Artikel itu dimaksudkan penulis untuk membantu manager memperoleh suatu rerangka untuk memahami mengapa orang cenderung bertindak sebagaimana mereka lakukan dalam lingkungan organisasi. Sebab, dengan mempelajari Psikologi Evolusi, manager dapat mengidentifikasi berbagai aspek perilaku manusia yang merupakan pembawaan sejak lahir. Hal itu dapat menjelaskan mengapa orang bertindak dengan cara yang tidak menguntungkan dirinya sendiri maupun bisnis mereka.

3.      Pembahasan

3.1.  Apa itu Psikologi Evolusioner
Psikologi Evolusioner merupakan salah satu aliran psikologi yang mengumpulkan kekuatan dari enam penelitian ilmiah yaitu:
a.       Antropologi
b.      Genetika perilaku
c.       Ethologi komparatif
d.      Neuropsikologi
e.       Paleontologi
f.       Psikologi sosial

Asumsi dasar psikologi evolusi adalah tingkah laku manusia modern masih dipengaruhi oleh mentalitas yang berakar dari nenek moyang mereka di jaman batu.



3.2.  Beberapa Pemikiran Psikologi Evolusioner

3.2.1.      Sehubungan dengan Seleksi Alami
Menurut para pengikut teori Darwin, semua ciptaan didesain dari kombinasi berbagai gen. Gen yang  menghasilkan ciri khas desain yang salah seperti tulang yang rapuh dan jantung yang lemah, dieliminasi dari lingkungannya dengan dua cara yaitu:

  1. Seleksi Lingkungan
Spesies dengan ciri seperti itu tak dapat menyelamatkan elemen-elemennya cukup lama sehingga tak bisa bereproduksi dan mewariskan gen-gen mereka.

  1. Seleksi Seksual
Makluk-makluk yang sama ini tidak menarik bagi anggota kelompok karena mereka nampak lemah dan kurang bisa bereproduksi.

Selain pendapat tersebut, Psikologi Evolusioner mengemukakan juga pemikirannya tentang hal-hal sebagai berikut:

1.      Mutasi Genetika
Gen-gen yang selamat dari seleksi lingkungan dan seleksi seksual berjalan langsung menuju generasi penggantinya. Pada saat bersamaan, mutasi genetika menghasilkan variasi-variasi baru misalnya meningkatnya pendengaran atau gigi yang tajam. Karakteristik ini membantu spesies untuk berjuang keras dan membantunya selamat dari proses seleksi alam sehingga bisa berjalan terus. Sedangkan yang tidak selamat tercabut.

2.      Penciptaan Pikiran Manusia
Para psikolog evolusioner menjelaskan penciptaan pikiran manusia dengan cara ini: hominid dua kaki yang pertama muncul kira-kira 4 juta tahun lalu. Variasi dalam desain biogenetika mereka dengan cepat berkembang dan kemudian menjadi beda, sebagai homo sapiens yang merupakan pemenang. Pemrograman otak telah diwarisi dari otak nenek moyang pramanusianya.

3.        Penyebab perubahan yang tidak dipengaruhi Evolusi
Para psikolog evolusioner memperkirakan ada tiga alasan perubahan yang selanjutnya tidak dirangsang oleh evolusi manusia yaitu:.
a.    manusia telah menjadi begitu tersebar di seluruh dunia sehingga menguntungkan mutasi mental genetika baru.
b.   tak ada tekanan lingkungan baru yang konsisten sehingga tak perlu lagi ber-evolusi.
c.    Sepuluh ribu tahun bukan waktu yang cukup untuk perubahan genetika yang signifikan.

3.2.2.   Sehubungan dengan faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas managerial
A.    Pemikiran dan Perasaan
  1. Emosi mendahului akal
Manusia jaman batu sangat mengandalkan radar emosional  (insting) mereka untuk mempertahankan diri dari pemangsa liar maupun berbagai penyakit. Ketergantungan pada insting itu memang tak diragukan lagi telah menyelamatkan kehidupan manusia.
Oleh karena itu, manusia sebagaimana binatang lainnya, menjadikan emosi (insting) sebagai penyaring pertama semua informasi yang mereka terima.

  1. Tanpa kebencian  kecuali merasa terancam
Manusia jaman batu berusaha untuk bertahan hidup  dengan cara menghindarkan diri dari kerugian. Mereka yang merupakan pemburu dan peramu memang hanya memiliki makanan dan tempat tinggal secukupnya. Hal itu membuat mereka pada umumnya tidak ingin mengambil resiko dengan mengeksplotasi atau ingin tahu lebih jauh tentang lingkungan mereka. Sesungguhnya, lingkungan itu sudah cukup aman apabila sudah memungkinkan mereka untuk melakukan aktivitas yang ingin dilakukannya.

  1. Percaya diri mendahului realisme
Dalam kondisi yang sulit diramalkan dan menakutkan pada jaman batu, mereka yang selamat adalah yang memiliki keyakinan diri. Keyakinan diri akan memperkuat mereka untuk mencari sekutu dan memberi mereka sumber daya yang dibutuhkannya.

  1. Pengelompokkan mendahului penghitungan
Dunia pemburu sangat kompleks sehingga banyak membutuhkan penghitungan. Manusia mengembangkan kemampuan-kemampuan  luar biasanya untuk memilah-milah dan menilai suatu informasi. Klasifikasi dapat membuat hidup lebih sederhana dan dapat menghemat waktu dan tenaga.

  1. Gosip
Pada jaman batu, gosip merupakan sarana seseorang untuk memprediksi situasi yang akan datang. Hal itu disebabkan oleh peristiwa-peristiwa sosial yang selalu berubah-ubah. Seseorang mengantisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi dengan memperhatikan gosip-gosip yang beredar dalam lingkungannya. Oleh karena itu, bergosip adalah salah satu kebutuhan yang ada pada masyarakat jaman purba.

  1. Empati dan pembacaan pikiran
Keterampilan bergosip tidak bisa dipisahkan dari empati dan pembacaan pikiran. Orang akan lebih suka mendengar suatu rahasia atau berita dari mereka yang kelihatan simpatik dan dapat dipercaya. Demikia juga halnya dengan mereka yang dapat menerka apa yang dipikirkan orang lain akan disenangi karena dapat mengajukan pendapat atau pertanyaan sesuai pemikiran orang lain.

  1. Kontes dan peragaan
Status dalam kelompok-kelompok suku sering dimenangkan dalam kompetisi umum. Orang mengadakan kontes untuk menentukan status seseorang. Hal itu dilakukan dengan menunjukkan status dan kecakapan mental mereka dalam pameran seni atau upacara keagamaan.

B.     Kehidupan Sosial
  1. Desain organisasional
Manusia tak dapat hidup sendirian. Ia bersatu dalam suatu keluarga yang merupakan pusat masyarakat manusia sepenuhnya.  Manusia secara sosial adalah makluk yang mengorganisir. Mereka ditarik oleh ikatan komunitas, yang melibatkan banyak kekuatan otak. Kelompok terbesar yang dapat ditangani oleh manusia, menurut penelitian Dunbar, adalah beranggotakan 150 orang

  1. Hirarki
Dunia pemburu tentunya lebih berubah-ubah  dibandingkan dengan dunia sekarang. Pada waktu itu, kekayaan diwakili oleh makanan, pakaian, dan perumahan, yang sulit untuk diramalkan karena mereka yang ‘kaya’ akan dapat dengan mudah menjadi miskin. Meskipun demikian, tetap dapat diasumsikan bahwa ada beberapa orang yang secara teratur bekerja lebih baik dibanding dengan yang lain sehingga berdampak pada meningkatnya status orang tersebut. Jika tiba saatnya untuk beraliansi atau memilih pimpinan, maka orang-orang tersebut yang akan terpilih.

  1. Kepemimpinan
Psikolog evolusioner tidak membantah adanya perbedaan-perbedaan dalam setiap individu. Mereka juga setuju bahwa beberapa orang dilahirkan tidak untuk memimpin. Demikian juga mereka yang memiliki gen yang  dominan, belum tentu dapat menjadi pemimpin yang baik. Hal yang penting bagi seorang pemimpin adalah punya keinginan untuk memimpin sedangkan keterampilan manajerial dan kompetensi dapat dipelajari kemudian.

3.3.      Sumbangan Psikologi Evolusi terhadap Pemahaman Perilaku Manusia
Setelah membahas gagasan-gagasan yang diajukan oleh para pencetus dan pendukung Psikologi evolusi, penulis artikel merangkumkan beberapa rekomendasi yang dapat dimanfaatkan oleh manager sehubungan dengan perilaku-perilaku tertentu yang ada dalam organisasi.

  Jika orang / karyawan cenderung…

Maka manajer hendaknya…




Menggunakan emosi sebagai penyaring pertama untuk semua informasi yang diterimanya
  1. Menyadari bahwa orang pertama-tama dan lebih keras mendengar sesuatu yang buruk dari pada yang baik, bahkan apabila sebagian besar kabar itu adalah baik
  2. Berhati-hati terhadap siapa saja yang bertanggung jawab terhadap sistem penilaian kinerja organisasi.


Menghindari situasi yang beresiko apabila merasa relatif terjamin dan akan mati-matian berjuang  jika merasa terancam
  1. Memahami bahwa orang akan menentang perubahan kecuali apabila mereka tidak puas
  2. Menyadari bahwa orang akan bertindak dan berpikir kreatif apabila diberi tempat, rasa aman, dan dukungan

Merasa lebih percaya diri daripada kenyataan yang sebenarnya
  1.  Secara rutin mempertanyakan apakah mereka atau pekerja mereka meremehkan berbagai kesulitan dan tantangan yang berhubungan dengan pekerjaan



Dengan cepat mengelompokkan orang, situasi, dan pengalaman ke dalam kategori baik atau buruk, di dalam atau di luar.
  1. Berhati-hati sehingga proses wawancara  sungguh-sungguh didasarkan pada suatu penilaian yang objektif.
  2. Menyadari bahwa bergaul dengan fungsi atau tim yang berbeda berarti harus mengatasi kecenderungan mendasar manusia terhadap stereotip orang asing.


Membuat gossip
  1. Tidak memboroskan waktu untuk memberantas rumor tetapi menempatkan-nya sebagai suatu gosip yang sehat dan bukan sesuatu yang jahat.


Mengambil bagian dalam kompetisi secara terbuka untuk status dan ‘menepuk dada’ atas kesuksesan mereka
  1. Mendorong karyawan untuk menahan diri dari  upaya memperjuangkan diri sendiri tetapi memahami bahwa Anda sedang  berjuang untuk penyusunan program mereka


Merasa nyaman dalam komunitas yang anggotanya tidak lebih dari 150 orang
  1. Menjaga organisasi dari pertumbuhan yang terlalu besar dan memecahnya kedalam kelompok kecil jika pertumbuhan tetap terjadi



Mencari superioritas dan keamanan dalam sistem hirarki
  1.  Menyadari bahwa hirarki itu selamanya dan bahwa orang akan menjaga perbedaan-perbedaan status bahkan jika organisasi mencoba menghilangkannya.
  2. Meminta mereka untuk mengenali lebih dari  sekelompok orang saat itu, seperti kelompok regional  dan kelompok produk.



Memimpin dengan cara yang berbeda atau tidak menjadi pemimpin sama sekali
  1.  Memahami bahwa keinginan untuk memimpin barangkali merupakan karak-teristik sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
  2. Menerima bahwa orang tidak akan dapat menunjukkan kualitas kepemimpinan yang secara lahiriah tidak mereka miliki, bahkan jika situasi bisnis sangat membutuhkannya.

4.   Tanggapan
4.1.  Hardwired sebagai suatu perilaku manusia
Tanpa mengabaikan berbagai kontroversi yang ada pada psikologi evolusioner, hardwired tetap tidak bisa disangkal sebagai salah satu perilaku manusia. Sebab, realita telah menunjukkan bahwa hardwired itu masih melekat pada manusia modern dalam berbagai bentuk variasi.
Persoalan yang muncul sehubungan dengan hardwired lebih terletak pada faktor penyebabnya, cara mensikapinya, serta bisa-tidaknya hal itu dikurangi atau dihilangkan.

4.2.   Psikologi Evolusi sebagai salah satu acuan pemahaman perilaku organisasi
Sebagai salah satu aliran psikologi, psikologi evolusioner memusatkan perhatiannya pada perilaku manusia. Oleh karena itu, pemikirannya juga menyangkut perilaku organisasi yang memang tidak dapat dipahami terpisah dari perilaku individu. Manager dapat memanfaatkan hasil penelitian psikologi evolusioner terutama yang menyangkut hardwired yang dimiliki oleh manusia, untuk memahami perilaku orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Setelah itu, manager diharapkan untuk berusaha mengantisipasinya agar dampak negatif dari sikap itu dapat ditekan seminimal mungkin.
Langkah antisipatif tersebut dapat berupa tindakan-tindakan antara lain sebagai berikut:
1.   Melatih obyektivitas karyawan dalam menilai sesuatu dengan membiasakan mereka bertindak atas dasar perhitungan rasional, misalnya:
v  Menuntut laporan pertanggungjawaban terhadap tindakan tertentu dari karyawan ( tindakan yang hanya didasarkan pada emosi akan sulit untuk dipertanggungjawabkan);
v  Menyusun kriteria-kriteria baku untuk penilaian dalam organisasi.
2.               Membiasakan adanya perubahan yang kontinue dalam organisasi,misalnya:
v  Melakukan rotasi karyawan secara terprogram.
3.    Mengusahakan terciptanya kompetisi yang sehat antar karyawan dalam organisasi, misalnya:
v  Memberi rasa aman, dukungan, dan kesempatan yang sama kepada semua karyawan
Psikologi evolusioner memang tidak dapat menjadi satu-satunya pandangan ketika para manager memilih untuk menilai pekerjaan dan dunia mereka, tetapi ini merupakan pandangan menantang yang masih membutuhkan pengamatan lebih dekat.

5. Penutup

Psikologi Evolusioner telah mematok beberapa sifat manusia sebagai sesuatu yang tidak bisa diubah. Misalnya, seorang karyawan suka bergosip harus dapat dipahami karena kebiasaan bergosip memang sudah dilakukan oleh manusia sejak jaman purba. Padahal, Psikologi Evolusioner sendiri mendasarkan teorinya pada teori evolusi yang menekankan pada adanya perubahan meskipun perlahan tapi pasti (evolusi).
Hardwired yang dimiliki manusia pun hanya dilihat sebagai suatu warisan  genetik  tanpa mempertimbangkan peristiwa-peristiwa lain yang mungkin ikut menyebabkan munculnya sikap negatif tersebut. Misalnya, kepribadian seseorang yang dapat berubah karena adanya perlakuan khusus; seseorang yang tidak mau memimpin karena tidak ada pelatihan kepemimpinan; mereka yang suka bergosip karena pengaturan waktu kerja di organisasi tersebut memungkinkan adanya banyak waktu luang .

Bahan Diskusi:

Setelah Saudara membaca tulisan di atas, bagian atau konsep manakah yang menarik atau justru yang membingungkan? Selamat berdiskusi (mohon tidak membahas tentang Psikologi Evolusi atau Teori Evolusi itu sendiri tapi lebih fokus pada aplikasinya dalam pemahaman perilaku individu maupun kelompok. Terima Kasih)