Sabtu, 17 Mei 2014

Mengukur Keefektifan Pengelolaan SDM dalam Organisasi (Bahan Diskusi X MSDM II)

Kita telah menyelesaikan pembahasan tentang pokok-pokok dalam pengelolaan SDM dalam organisasi. Pemahaman dan penerapan konsep-konsep MSDM tersebut "tidak otomatis" menjadikan pengelolaan SDM menjadi efektif dalam suatu organisasi. Kita harus terus menerus melakukan evaluasi untuk melihat apakah praktek-praktek MSDM yang telah kita jalankan sudah efektif atau belum.
Untuk mengetahui keefektifan pengelolaan SDM tersebut, kita dapat menggunakan 3 alat, yaitu:
  1. Riset MSDM
  2. Audit MSDM
  3. Metrik MSDM

Bahan Diskusi:

Dari ketiga alat tersebut di atas:,
  1. Manakah yang menurut Saudara paling mudah untuk dilakukan?
  2. Manakah yang paling sulit untuk dilakukan?
  3. Manakah yang paling efektif untuk mengetahui keefektifan pengelolaan SDM dalam suatu organisasi?
Selamat berdiskusi dan selamat mempersiapkan UAS. Jangan lupa tugas wawancara dikumpulkan bersamaan dengan lembar jawaban UAS. Pertanyaan wawancara kurang lebih sama dengan pertanyaan waktu UAS tapi silahkan dimodifikasi  karena yang diwawancara sekarang adalah karyawan yang punya bawahan minimal 10 orang.

Sabtu, 10 Mei 2014

Masalah terkait Pengembangan Sistem Informasi SDM (Bahan Diskusi IX MSDM II))



Sumber: Targowski, Andrew S. & Satish P. Deshpande. 2001. The Utility and Selection of an HRIS. Advances in Competitiveness Research . Vol. 9 (1): 42- 55

Perusahaan yang ingin berhasil dalam lingkungan yang kompetitif saat ini harus menggunakan teknologi informasi untuk mengelola sumber daya manusia secara efektif .Teknologi informasi dapat membuat dampak yang luar biasa pada fungsi sumber daya manusia . Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyimpan dan mengambil sejumlah besar informasi secara cepat dan efisien . Tidak hanya duplikasi pekerjaan dihilangkan , tetapi juga berbagai proses yang efisien dan menjadi lebih efisien . Staf HR dapat menghabiskan lebih sedikit waktu pada masalah administrasi sehari- hari , dan lebih banyak waktu pada pengambilan keputusan strategis dan perencanaan . Lebih penting lagi, sebuah Sistem Informasi SDM (SISDM) dapat membantu perusahaan menggunakan sumber daya manusia secara efektif untuk mencapai keunggulan kompetitif . Tapi tidak banyak perusahaan memiliki teknologi yang tepat untuk memaksimalkan sumber daya manusia mereka atau menggunakannya untuk keuntungan strategis mereka . Dengan semakin murahnya program computer saat Ini, maka peluang menggunakan teknologi informasi dalam pengelolaan SDM tidak lagi  lagi terbatas pada perusahaan besar dengan anggaran yang besar tetapi semakin banyak pilihan program yang harganya terjangkau perusahaan  kecil dan menengah (Targowski & Desphande, 2001)
Selanjutnya Targowski  & Desphande (2001) mengemukakan bahwa pemilihan sebuah SISDM yang tepat adalah proses yang memakan waktu . Suatu organisasi dapat menyewa konsultan untuk membantu proses atau harus siap untuk melakukan waktu dan uang untuk melakukannya dengan benar. Hal ini penting untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan harapan dari potensi SISDM . Demonstrasi tertulis harus digunakan untuk memastikan bahwa sistem tersebut berpotensi untuk memenuhi kebutuhan unik dari organisasi . Pemilihan akhir harus didasarkan pada faktor-faktor seperti fungsi dari perangkat lunak , technisoftware, infrastruktur teknis yang diperlukan, platform kompatibilitas, bagaimana perangkat lunak memenuhi berbagai kebutuhan perusahaan, dan biaya keseluruhan SISDM tersebut
Ada 4 isu manajemen yang diidentifikasi oleh Targowski dan Desphande (2001) terkait dengan seleksi dan pengembangan suatu SISDM dalam organisasi, yaitu:

  1.  Bagaimana memilih tim proyek untuk mengembangkan SISDM
  2.  Bagaimana mengembangkan karyawan yang profesional untuk menangani SISDM
  3.  Bagaimana menjaga privasi karyawan  dengan adanya SIDM
  4. bagaimana melibatkan dan mefasilitasi karyawan untuk terlibat aktif dalam meng- up date data pada system informasi tersebut.

Bahan Diskusi:

Jika Saudara manajer SDM atau pemilik perusahaan, manakah dari keempat isu manajemen tersebut yang paling mudah dan manakah yang paling sulit untuk Saudara tangani?  Selamat berdiskusi….

Sabtu, 03 Mei 2014

Asuransi Kesehatan bagi Pekerja (Bahan Diskusi VII MSDM II)

Ketika para buruh merayakan May Day tahun 2014, jaminan kesehatan masih menjadi salah satu dari beberapa tuntutan yang dikemukakan. Mungkin agak ironis ketika melihat bahwa "di tempat lain" masalah kesehatan pekerja bahkan sudah diatur sampai ketika mereka berhenti atau diberhentikan dari pekerjaan mereka.
COBRA yang merupakan singkatan dari Consolidated Omnibus Budget Reconciliation Act of 1985 merupakan aturan yang mewajibkan pemberi kerja untuk melanjutkan perlindungan asuransi kesehatan karyawan yang berhenti atau diberhentikan dari perusahaan maksimal 3 tahun atau ketika pekerja tersebut sudah mendapatkan pekerjaan baru.
Perusahaan yang beroperasi di tempat yang menjalankan COBRA tentu memiliki konsekuensi pengelolaan SDM berbeda dibanding jika beroperasi di tempat yang tidak menjalankannya. Jika saya pengelola SDM dalam perusahaan yang beroperasi di tempat yang menjalankan COBRA maka tuntutan untuk memperoleh pekerja yang berkualitas dan tepat pada aktivitas perencanaan, rekrutmen dan seleksi itu sangat tinggi. Sebab, jika saya salah maka saya bukan saja "memboroskan" biaya dalam perencanaan, perekrutan, dan seleksi tersebut tetapi membuka kemungkinan bagi perusahaan untuk membayar jaminan kesehatan bagi pekerja tersebut ketika dia harus dikeluarkan atau mengundurkan diri.

Bahan Diskusi:

Jika Saudara pengelola SDM, manfaat apa saja yang Saudara peroleh jika perusahaan Saudara beroperasi di tempat yang mengadopsi COBRA? Jelaskan pendapat Saudara dengan mengkaitkannya dengan aktivitas SDM (Perencanaan sampai pelepasan SDM, seperti contoh saya di atas)
Selamat Berdiskusi