Minggu, 12 Mei 2013

Sistem Kompensasi yang Fair, Bermakna dan Memungkinkan Otonomi Pekerja (Bahan Diskusi 16 Mei 2013)

Bahan Bacaan: Levin, Ross. 2013. Rethinking Employee Compensation. Journal of Financial Planning. April 2013 Vol. 26 (4): 30-31.

Levin (2013) mengemukakan beberapa persoalan terkait dengan praktek penyusunan kompensasi dalam perusahaannya. Perusahaan telah membayar kompensasi karyawan seperti perusahaan lain. Mereka juga memiliki struktur bonus yang disediakan untuk para karyawannya. Akan tetapi, dia merasa bahwa system itu tidak memotivasi karyawan tapi justru sebaliknya. Karyawan yang sungguh-sungguh memikirkan kompensasi sebagai motivasi utama dalam pekerjaan, tidak akan memperhitungkan  bonus tetapi keseluruhan kompensasi yang didapatnya. Ketika perusahaan memperoleh keuntungan yang cukup  besar dalam satu tahun dan kemudian memutuskan untuk membagikan bonus pada karyawan, hal itu sering hanya dilihat oleh karyawan sebagai tindakan “sudah seharusnya” atau keputusan  “kebetulan” saja. Akibatnya, system itu hanya membuat biaya tetap perusahaan naik  tapi tidak membantu meningkatkan motivasi karyawan.  Demikian juga halnya bagi karyawan yang tidak membutuhkan pemasukan ekstra, mereka tidak akan tertarik dengan system bonus atau insentif apapun yang ditawarkan perusahaan.
Oleh karena itu, Levin (2013) menyimpulkan bahwa setiap orang (pekerja) memang butuh untuk dibayar secara fair, tetapi lebih dari itu, mereka butuh otonomi (kemandirian) dan meaning (kebermaknaan/keberartian) terkait  system kompensasi yang ditawarkan oleh perusahaan

.

Bahan Diskusi:

Jika Saudara adalah seorang pekerja, system kompensasi seperti apa yang menurut Anda FAIR, memungkinkan Saudara untuk memiliki OTONOMI, serta BERMAKNA bagi Saudara. Selamat berdiskusi…….

Sabtu, 11 Mei 2013

Mengukur Keefektifan Pengelolaan SDM (Bahan Diskusi XI, Genap 2013)

Dalam perkuliahan MSDM I dan II, kita telah menyelesaikan pembahasan dan diskusi tentang bagaimana mengelola SDM dalam organisasi. Permasalahan terakhir adalah bagaimana kita mengetahui apakah pengelolaan yang telah kita lakukan itu sudah efektif atau belum. Oleh karena itu, kita harus melakukan evaluasi atas pengelolaan tersebut. Dalam melakukan evaluasi atas efektivitas pengelolaan SDM, kita dapat menggunakan:
  1. Riset MSDM
  2. Audit MSDM
  3. Metrik MSDM

Bahan Diskusi:

Jika Saudara karena satu atau lain hal hanya dimungkinkan untuk menggunakan salah satu dari 3 hal di atas, manakah yang akan Saudara lakukan untuk mengevaluasi keefektifan pengelolaan SDM? Selamat berdiskusi..

Sabtu, 04 Mei 2013

Manfaat Audit MSDM (Bahan Diskusi X, Genap 2013)

Bahan Bacaan: Cannings, Anne & Trevor Hills. 2012. The framework for auditing HR: strengthening the role of HR in the organization. Industrial and Commercial Training, Vol. 44 (3): 139-149

Audit MSDM  merupakan suatu riset formal untuk mengevaluasi keadaan manajemen SDM saat ini dalam sebuah organisasi. Cannings & Hills (2012) mengemukakan beberapa manfaat dari Audit MSDM yaitu:
  1. mengurangi masalah dan situasi yang tidak pasti
  2. meningkatkan jumlah alternatif solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi organisasi
  3. membantu organisasi untuk lebih fokus pada pemecahan yang produktif
  4. lmembantu organisasi untuk ebih efektif dalam memanfaatkan potensi individu-individu yang ada
  5. meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi melalui pengelolaan SDM
  6. memperbaiki kinerja organisasi secara keseluruhan

Instruksi untuk diskusi:

Pilihlah salah satu dari 6 manfaat Audit SDM di atas dan jelaskan bagaimana Audit SDM dapat memberi manfaat seperti yang Saudara pilih tersebut. Selamat berdiskusi