Minggu, 06 Mei 2012

Sistem Remunerasi Berdasar Kinerja (Bahan diskusi 10 Mei 2012)


(Diringkas dari: Wiscombe, Janet. 2001. Can pay for performance really work?. Workforce Management, 80, 8: 28 – 34)



Pemberian kompensasi berdasarkan kinerja (pay for performance) dalam suatu organisasi dapat diwujudkan apabila:
  1.  Sistem itu harus dapat diukur dan objektif: Kompensasi berdasarkan kinerja memang lebih mudah digunakan dalam organisasi pabrikasi (manufacturing) atau terkait dengan pekerjaan yang hasilnya kuantitatif (misalnya, jumlah penjualan, aktivitas, dsb). Akan tetapi, pada organisasi jasa, sistem ini sudah banyak diadopsi. Organisasi menilai kinerja anggotanya dan meranking mereka yang berada dalam posisi yang sama dalam kategori terbaik, sedang, dan terjelek. Setiap kategori memiliki persentase berbeda dalam total bonus yang diberikan oleh organisasi. Tantangannya adalah bagaimana organisasi harus menetapkan penilaian yang obyektif sehingga pengkategorian tersebut sungguh-sungguh mendekati kenyataan kondisi pekerja.
  2. Sistem itu harus dirancang untuk pencapaian tujuan seluruh organisasi: Tujuan organisasi harus menjadi patokan utama dalam penetapan sistem kompensasi. Apabila penekanan bonus lebih pada jumlah produk yang dihasilkan, organisasi dapat terancam mengalami penurunan kualitas produknya. Organisasi harus dapat mengidentifikasi peran setiap bagian sampai pada level terendah (mis: cleaning service)dalam pencapaian tujuan organisasi. Peran tersebut itulah yang dijadikan dasar dalam penetapan kompensasi mereka.
  3. Jumlah insentif atau bonus yang ditawarkan organisasi harus cukup berarti bagi pekerja.
  4. Semua anggota organisasi diikutkan dalam program atau sistem tersebut.
  5. Anggota organisasi tahu apa yang diharapkan organisasi dengan penerapan system tersebut
  6. Ada komitmen dari organisasi untuk melatih dan mengembangkan pekerja agar mencapai standar yang diharapkan
Sistem tersebut justru akan mudah gagal, apabila:
  1.  Sistem tersebut menempatkan pekerja pada kondisi saling menjatuhkan antara yang satu dengan yang lain.
  2.  Sistem tersebut menekankan pada satu capaian tertentu yang memungkinkan pekerja melakukan kecurangan atau mengabaikan pekerjaan lainnya. (ketika penekanan pada jumlah perbaikan yang dilakukan pada unit reparasi maka pekerja akan cenderung merekomendasikan perbaikan yang sebenarnya tidak perlu pada pelanggan).
  3. Sistim tersebut sangat subjektif
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar Sistem Kompensasi Berdasarkan Kinerja dapat dilaksanakan, yaitu:
  1. Kesuksesan bergantung pada kemauan pimpinan atau manager secara individual untuk membuat penilaian yang objektif pada karyawannya.
  2. Manager harus mau membedakan dengan jelas kinerja yang diharapkan organisasi dengan kinerja yang sebaliknya.
  3. Sistem berbasis kompetensi harus dipakai untuk mengukur kinerja individu bukan berdasarkan perilaku-perilaku tertentu yang ditetapkan oleh organisasi
  4. Sistem harus selalu dievaluasi dan ditindaklanjuti.
  5. Rencana penerapan suatu system harus dikomunikasikan dengan jelas, terus-menerus, dan dengan sederhana (mudah dipahami)
  6. Kesuksesan penerapan sitem tersebut sangat bergantung pada pelatihan, peneguhan kembali, dan komitmen organisasi secara keseluruhan.

Bahan Diskusi:

Pilihlah satu atau lebih pernyataan dalam ringkasan di atas yang menarik menurut Saudara dan jelaskan alasannya. Selain itu, dapat juga menanyakan pernyataan yang belum dipahami. Selamat Berdiskusi.....