Senin, 10 Februari 2014

Masalah Kritis Terkait Produktivitas SDM (Bahan Diskusi III MSDM II)



Sumber: Stevens, Drew. 2007. Increase Employee Productivity without Additional Time and Resources.    SuperVision, 68(10): 7 – 11

      Pengelolaan sumber daya manusia yang tepat memang sangat penting bagi organisasi agar dapat mencapai tujuannya. Akan tetapi dalam praktek pengelolaan SDM, manajer tidak lepas dari berbagai kendala. Hal itu nampak antara lain ketika manajer lebih banyak menghabiskan waktu untuk menagani karyawan dibanding menangani produksi dan pengembangan organisasi. Demikian juga halnya dengan fakta bahwa manajer sering memecat karyawan dianggap kurang produktif tapi kemudian mendapatkan karyawan baru yang kurang lebih sama dengan yang dipecat sebelumnya.
      Oleh karena itu, setiap manajer mengharapkan agar memiliki karyawan yang produktif sehingga kemampuan untuk mengatasi karyawan yang tidak produktif menjadi suatu keharusan bagi seorang manajer. Stevens (2007) mengemukakan 7 masalah kritis terkait produktivitas SDM, yaitu:

  1. Karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka
  2. Karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka
  3. Karyawan tidak tahu dampak negative dari perilaku tertentu mereka
  4. Tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan
  5. Kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau system yang tidak berjalan semestinya
  6. Karyawan kurang ditantang
  7. Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan
Manajer yang sukses adalah manajer yang mampu mengatasi masalah-masalah di atas agar produktivitas SDM yang dimiliki organisasi itu dapat dioptimalkan.

Bahan Diskusi:


  1. Dari ketujuh masalah tersebut, masalah apa yang menurut Saudara sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi? Mengapa demikian dan berikan solusi untuk mengatasinya.
  2. Jika Saudara adalah manajer, masalah manakah yang menurut Saudara paling sulit untuk Saudara atasi? Jelaskan!
Selamat Berdiskusi….

328 komentar:

  1. 1. menurut saya masalah yang paling mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka, karena karyawan tidak mengerti apa yang harus dilakukan dan apa yang diinginkan oleh manajer agar dapat mencapai tujuan utama perusahaan, oleh karena itu penting agar manajer memberi penjelasan tentang job description kepada karyawan sehingga karyawan diharapkan dapat mengerti dan tahu apa yang diinginkan oleh manajer.
    Kedua, Tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan. Menurut saya karyawan harus diberikan motivasi tidak hanya berupa uang tetapi manajer dapet memberikan motivasi tersebut dengan memberi komentar pada pekerjaan yang dianggap masih belum sempurna atau pujian atas pekerjaan yang diharapkan dari manajernya sehingga hal tersebut dapat meningkatkan produktivitas para karyawan.

    2. Menurut saya adalah Karyawan tidak tahu dampak negative dari perilaku tertentu mereka, karena karyawan yang melakukan kesalahan terkadang tidak tahu akan kesalahan apa yang dilakukan dan tidak memikirkan dampak negatifnya terhadap perusahaan. Misalkan Tony menyerahkan data perusahaan A kepada perusahaan B melalui temannya bernama Budi, karena Budi meminta kepada Tony untuk merevisi Produk perusahaannya agar dapat bersaing dengan perusahaan A. Akibat dari tindakan tersebut dapat menguntungkan perusahaan B dan merugikan perusahaan A.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut sdra.Yongky, seperti contoh yg saudara berikan antara Tony dan Budy, misalnya Tony dibayarin sejumlah uang oleh Budy untuk digantikan dengan penyerahan data perusahaan selain alasannya yaitu karyawan mengambil sisi positif atau keuntungan dari tindakannya sehingga ia tidak tahu dampak negatif yg ditimbulkan atau sekalipun ia tahu tapi tidak peduli karena ia merasa dampak negatif tersebut tidak berpengaruh kepadanya, adakah alasan lain ?

      Hapus
    2. Selamat malam Sdr. Yongki maaf sebelumnya kalau kita berbeda pendapat. menurut saya masalah yang sangat mempengaruhi penurunan produktufitas dalam suatu organisasi bukanlah " karyawan tidak mengetahui apa yang diharapkan dari mereka " melainkan masalah yang ke tujuhlah yang menjadi penyebab utama menurunnya produktifitas karyawan dalam organisasi yaitu..." karyawan memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan. alasannya karena jika karyawan mimiliki persoalan pribadi dalam pekerjaannya maka secara tidak langsung kondisi psikologinya akan terganggu.Salah satu masalah yang sangat penting dalam bidang psikologi industry adalah mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih produktif. Untuk itu, perlu diperhatikan agar karyawan sebagai penunjang terciptanya produktivitas kerja dalam bekerja senantiasa disertai dengan "perasaan senang" dan tidak terpaksa sehingga akan tercipta "kepuasan kerja" para karyawan. Kepuasan kerja akan berbeda pada masingmasing individu. Sangat sulit untuk mengetahui ciri-ciri kepuasan dari masing-masing individu. Namun demikian, cerminan dari kepuasan kerja itu dapat diketahui.
      jadi dari pernyataan tesebut saya dapat memberikan solusi demikiian:
      1. perlu adanya konsultasi psikologi oleh karyawan pada psikoter yang ada di perusahaan tempat ia bekerja.
      2. manager perlu mengetahui cermin dari kepuasan kerja itu sendiri (keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan di mana para karyawan memandang pekerjaan mereka ataupun juga perasaan seseorang terhadap pekerjaan-nya.

      Hapus
    3. Saya tidak setuju dengan pendapat sdr Yongky bahwa "karyawan tidak tahu dampak negative dari perilaku tertentu mereka, karena karyawan yang melakukan kesalahan terkadang tidak tahu akan kesalahan apa yang dilakukan dan tidak memikirkan dampak negatifnya terhadap perusahaan". Hal ini salah besar, karena karyawan yang berbuat demikian (seperti yang sdr Yongky contohkan) tentunya tahu apa yang ia perbuat bisa merugikan perusahaan dimana ia bekerja. Karyawan seperti yang anda contohkan diatas tadi patut dipecat

      Hapus
    4. Selamat malam saudara putra wasad, saya akan menambahkan sedikit tanggapan saudara. Menurut saya selain "karyawan memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaannya saja, adalagi yang merepotkan yaitu "Karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka, akibatnya akan fatal bagi sebuah perusahaan yang mempunyai karyawan seperti ini. apalagi jika karyawan ini tidak bisa belajar dari para atasan mereka selama bekerja dalam perusahaan ini.. Terima kasih

      Hapus
    5. untuk saudari. yessica chandra pada pertanyaan semula ditanyakan Jika Saudara adalah manajer, masalah manakah yang menurut Saudara paling sulit untuk Saudara atasi? menurut saya adalah Karyawan tidak tahu dampak negative dari perilaku tertentu mereka karena saya sendiri tidak tahu apakah karyawan tersebut sadar atau tidak bahwa perbuatan yang dilakukan yang saya contohkan di atas termasuk salah. Karena mungkin Tony sadar bahwa tindakannya salah tetapi tetap dilakukan demi mendapatkan uang lebih banyak atau Tony tidak sadar bahwa tindakan yang dilakukan salah. Maka dari itu menurut saya masalah itu sulit bagi manajer untuk diatasi. Maaf jika contoh yang saya berikan kurang benar. Jika saudari ada contoh yang lebih baik silahkan memberikan tanggapan, Terima Kasih

      Hapus
  2. Dari ketujuh masalah yang dihadapi oleh seorang karyawan masalah yang menurut saya sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam suatu organisasi adalah ‘karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan’. Apabila seorang karyawan memiliki masalah di luar perusahaan biasanya dapat mengurangi produktivitasnya di dalam perusahaan karena banyak memikirkan masalah diluar perusahaan sehingga persoalan tersebut dibawa-bawa hingga dalam pekerjaannya dan membuat pekerjaannya terganggu oleh masalah lain tersebut. Misalkan saja seorang karyawan memiliki masalah keluarga yang belum selesai, maka dapat membuat pekerjaan dalam perusahaan terganggu karena masalah keluarganya belum selesai. Hal ini dapat menyebabkan turunnya produktivitas karyawan tersebut. Masalah yang lain yang dihadapi perusahaan sebenarnya sudah dipikirkan oleh manajemen SDM pada saat rekruitmen tentang karyawan ingin di tempatkan pada posisi apa, cocoknya melakukan pekerjaan apa, dsb.
    Solusinya, sebaiknya karyawan tidak membawa masalah di luar perusahaan ke dalam pekerjaannya yang dapat membuat produktivitasnya menurun. Apabila memiliki masalah di luar perusahaannya, sebaiknya diselesaikan secepat mungkin, munggin meminta bantuan orang lain atau apabila masalahnya sangat intim sekali diselesaikan sendiri dengan musyawarah, sehingga masalahnya itu didak dibawa-bawa ke dalam pekerjaannya.
    Masalah yang sangat sulit diatasi oleh seorang manajer ialah ‘karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan’ karena tidak semua masalah yang dihadapi diluar pekerjaan dapat diketahui oleh seorang manajer. Masalah yang terjadi di luar perusahaan biasanya seorang manajer sangat sulit untuk bisa menyelesaikan karena karyawan biasanya tidak ingin diketahui oleh manajermasalah yang terjadi didalam perusahaan dan masalah yang terjadi diluar perusahaan sehingga membuat produktivitas dari karyawan tersebut menjadi menurun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, yang menjadi masalah dari ketujuh itu disebabkan oleh seorang karyawan yang bekerjanya menurun itu dari produktivitsnya disebuah organisasi untuk karyawan yang memiliki kinerja yang tidak baik, sehingga peroalan pribadi di luar pekerjaan menjadi tergangu. maka apabila seorang karyawan yang biasanya mengurangi proktivitas dlm organisasi maka banyak memikirkan masalah diluar perusahaan sehingga persoalan tersebut dibawa-bawa hingga dalam pekerjaannya dan membuat pekerjaannya terganggu oleh masalah lain tersebut. contohnya yang saya simpulkan adalah seorang karyawan memiliki masalah keluarga yang belum selesai, maka dapat membuat pekerjaan dalam perusahaan terganggu karena masalah keluarganya belum selesai. Hal ini dapat sekali menyebabkan turunnya produktivitas pada karyawan tersebut. hal yang di dapat dihadapi perusahaan sebenarnya sudah dipikirkan oleh seorang manajemen MSDM pada saat itu rekruitmen tentang seorang karyawan ingin dapat ditempatkan pada posisinya apa, cocoknya melakukan pekerjaan apa yang harus dilakukan,dsb. solusi yang bisa saya ambil seorang karyawan tidak boleh membawa masalah tersebut samapi keluar kantor dan itu membuat kinerja yang di dapat di organisasi menjadi turun. dan apabilamasalah perusahaan belum terselesaikan dengan baik maka orang tersebut harus menyelesaikan masalah itu dengan secepat mungkin agar masalah yang sangat intim itu bisa terselesaikan dengan baik sehingga tidak membawa pekerjaan menjadi hal yang lebih rumit.Masalah yang didapat sangatatlah sulit untuk diatasi oleh seorang manajer (boss) adalah karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan’ karena tidaklah semua masalah yang dapat dihadapi diluar pekerjaan dapat untuk diketahui oleh seorang manajer perusahaan. untuk itu seorang pimpinan atau manajer biasanya sangatlah sulit untuk menyelesaikan masalah karyawan biasanya tidak ingin diketahui oleh manajer masalah yang terjadi didalam perusahaan dan masalah yang terjadi diluar perusahaan sehingga membuat produktivitas yang akhir-akhir ini kurang baik hinga organisasi tidak bisa berkembang ke arah yang lebih baik maka dari itu manajer harus bisa mendidik karyawan agar kinerja yang saat ini buruk harus bisa kita kembangkan kedepanya untuk bisa membangkitkan organisasi yang dulunya turun sekarang bisa jauh lebih baik lagi

      Hapus
    2. Saya setuju dengan pendapat sdr Allan bahwa "sebaiknya karyawan tidak membawa masalah di luar perusahaan ke dalam pekerjaannya yang dapat membuat produktivitasnya menurun". Oleh sebab itu disini dibutuhkan pemikiran secara profesional agar karyawan yang mempunyai masalah dapat mengesampingkan masalah-masalahnya diluar saat ia bekerja

      Hapus
  3. Menurut saya, mungkin saja semua aspek yang ada dapat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan, tetapi yang paling prioritas menurut saya adalah tidak adanya pengakuan positif atas perilaku karyawan. Jika setiap usaha dan perkembangan yang dilakukan dan ditunjukkan karyawan tidak di respon oleh pimpinan, maka karyawan akan cenderung merasa tidak diperhatikan, cenderung merasa apa yang ia kerjakan tidak ada gunanya, hanya sekedar menyelesaikan saja. Sehinga dampaknya akan membuat karyawan merasa malas, dan memperngaruhi kinerjanya. Selain itu adanya masalah diluar pekerjaan juga sering mempengaruhi penurunan produktivitas, walaupun itu masalah sepele, tetapi hal-hal kecil itulah justru yang paling sering menganggu pikir kary sehingga tidak konsentrasi dan menyebabkan penurunan. Solusinya adalah perusahaan harus memberikan penghargaan atas kinerja karyawan, atau tidak hanya itu, perusahaan juga bisa melakukan perbaikan atau evaluasi, dengan itu kart akan merasa diperhatikan. Solusi untuk masalah kedua yaitu kary harus bisa membagi antar kehidupan pekerjaan dan yang diluar, manajer juga dapat memberikan solusi atau masukan, manajer dan kary dapat saling "curhat". karena manajer dan karyawan juga merupakan rekan kerja.
    Yang paling sulit saya atasi, jika menjadi manajer adalah karyawan memiliki masalah diluar pekerjaan, karena hal ini lebih bersifat pribadi, walaupun setidaknya manajer dapat memberikan solusi atau "curhat" tetapi semua masukan itu akan kembali lagi kepada perseorangan.
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menanggapi pendapat saudara sicilia , benar kalau semua aspek diatas dapat mempengaruhi produkivitas seorang karyawan . Dan saya juga sependapat bahwa tidak ada respon positif itu mempengaruhi produktivitas . Kemudian jika melihat pada realita yg terjadi kebanyakan karyawan produktivitasnya menurun dikarenakan tidak ada jenjang karier yg lebih tinggi , kerjaanya stagnan dsb. Bagaimana menurut anda dan solusinya ?? Dan saya juga setuju jika hal yg paling sulit diatas oleh manager adalah karyawan yang memiliki masalah diluar pekerjaan tapi kalau karyawan tersebut memiliki kepribadian tertutup dan tidak mau diajak untuk bertukar cerita atau pikiran bagaimana menurut anda jika menjadi seorang manager mengatasi karyawan tersebut . Terima kasih

      Hapus
    2. Untuk saudara Sicilia, saya setuju dengan pendapat Anda bahwa tidak adanya pengakuan positif dan adanya masalah diluar pekerjaan merupakan prioritas utama yang mengakibatkan penurunan produktivitas karyawan dalam suatu organisasi. Saya ingin bertanya pada Anda, bila posisi Anda sebagai manajer dan Anda memiliki karyawan dengan kinerja yang paling tinggi, dan Anda selalu memberikan pengakuan positif kepada karyawan tersebut, tetapi Anda tidak bersikap demikian (memberikan pengakuan positif) kepada karyawan yang lain, padahal beberapa karyawan Anda juga telah meningkatkan kinerjanya, melihat sikap Anda seperti itu membuat beberapa karyawan tersebut cenderung memiliki kecemburuan sosial dan produktivitasnya menurun. Bagaimana sikap Anda sebagai seorang manajer dalam menghadapi situasi demikian?
      Terima Kasih

      Hapus
    3. Terlihat sepele memang apabila pimpinan organisasi tdk mmberikan pengakuan positif atas perilaku karyawan yg di anggap berkinerja baik, hal tsb bs berdampak negatif pd sang kryawan untuk kedepannya. Dalam diagram maslow sendiri hal tsb termasuk dalam salah satu pointnya yaitu kebutuhan akan pengahargaaan. Hal sepele adlh sebuah hal kecil, maka Hal yg besar tidak bisa terjadi apabila tdk di mulai dgn memperhatikan hal yg kecil/sepele.

      Hapus
    4. Untuk Sdri sicilia, pendapat anda ada benarnya juga tapi saya secara pribadi kurang sependapat dengan anda. pertanyaan sederhana saya kepada anda....menurut anda apakah setiap perusahaan di zaman sekarang tidak memberikan pengakuan positif kepada karyawan yang berkinerja baik??? kalau setuju dan tidak tolong berikan alasan anda. pendapat saya kalau kita lihat kembali perkembangan perusahaan di zaman medern ini secara keseluruhan semuanya mengacu pada " pengakuan atas perilaku positif karyawan" artinya, setiap keberhasilan yang di raih oleh karyawan akan di sambut dengan baik oleh perusahaan yaitu dengan cara memberikan penghargaan berupa hadiah, kenaikan gaji/pangkat dll. mengapa demikian...? karena perusahan mengetahui bahwa hal itu akan semakin mendatangkan keuntungan yang di tetapakan dalam jangka panjang ( karyawan yang berprestasi di berikan penghargaan dengan tujuan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang, akan semakin semangat dalam bekerja.) terimakasih.....

      Hapus
    5. Saya sependapat dengan saudari sicilia. Mnrt saya memang yg paling sulit untuk diatasi yaitu karyawan yg memiliki masalah di luar pekerjaan. Masalah yg bersifat pribadi akan berdampak negativ bagi perusahaan.hasil kerja juga tdk akan maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut apa yg anda lakukan agar masalah pribadi karyawan tdk merambat ke dalam perusahaan?

      Hapus
    6. Terima kasih atas semua tanggapan dan beberapa pertanyaan yang teman teman ajukan. Saya ingin menanggap pertanyaan dari saudari diana. Memang benar selain karena tidak adanya tanggapan positif dari perusahaan, produkivitas karyawan juga bisa menurun karena kerjaan yang dilakukan hanya stagnan. Mungkin pada saat kondisi itu kary merasa apa yang ia kerjakan belum membuahkan hasil sehingga karier yang ia raih belum meningkat. Menurut saya hal ini tergantung dr motivasi, kesabaran dan ketekunan yang harus dimiliki dan dijalankan dlam tiap pribadi. Jika kary ingin jenjang karir nya naik, seharusnya ia tetap fokus untuk mencapai walaupun banyak tantangan yang dihadapi (solusi). Kemudian pertanyaan kedua, apabila kary bersifat tertutup bagaimana? Saya sebagai manajer harus mampu membangun sikap nyaman,bersikap sebagai teman dan rekan kerja yang baik, jangan menciptakan gap atau sikap angkuh kepada kary. Dengan demikian diharapkan dpt membangun sikap terbuka satu sama lain. Terima kasih

      Hapus
    7. Saya ingin menanggapi pertanyaan dari saudari heranadya. Jika saya sebagai manajer, yang saya lakukan yaitu tidak bersikap diskriminasi terhadap satu sama lain diantara kary. Jika misalnya kary 1 kinerjanya sgt baik lalu saya beri penghargaan atau pengakuan positif sedangkan kary 2 yang kinerja nya baik tp masih dibawah kary 1 tetap akan saya beri pengakuan dan respon positif. Jika kary 2 cemburu, saya akan memberikan motivasi dan masukan lebih sehingga ia akan terpacu dalam berkompetisi dan bisa menjadi lebih baik. Saya tetap akan berlaku adil berdasarkan aspek2 yang ada. Terima kasih

      Hapus
    8. Saya akan menanggapi pertanyaan dari saudara putra. Menurut saya, iya masih ada beberapa perusahaan yang tidak memberikan pengakuan positif terhadap kary. Hal ini mgkn dikarenakan perusahaan tersebut belum terlalu berkembang atau baru mulai. Selain itu juga mgkn karena sistem perusahaan yang masih kuno, atau perusahaan tsb tidak respect kepada kary. Atau perusahaan itu hanya sekedar menjalankan kegiatan operasional saja. Menurut saya smua ini tergantung dari visi perusahaan tersebut. Tetapi tidak di mungkiri juga ada jg perusahaan yang menerapkan pemberian pengakuan trhdp kary karena hal itu dpt memberikan keunungan. Terima kasih

      Hapus
    9. Saya ingin menanggapi pertanyaan dari saudari betty. Saya sebagai manajer tidak memiliki hak dalam mencampuri urusan pribdi masing2 kary, saya juga tidak bs mengatasismapi tuntas karena ini tergantung dari pemikiran dan keputusan individu. Yang saya lakukan adalh memperlakukan kary sebagi rekan kerja yang baik. Bukan sebatas atasan dan bawahan saja. Manajer jg dapat memberikan masukan atau saling bertukar pendapat, menyampaikan opini. Manajer juga memberikan dorongan semangat kerja. Tetapi jangan sampai manajer terlalu dalam mencampuri urusan masalah pribadi kary, krena pst ada beberapa yang tidak suka akan hal itu dan justru membuat kary merasa tidak nyaman atau risih dan malah akan membebani kary itu. Terima kasih

      Hapus
  4. Yang sangat mempengaruhi kinerja karyawan adalah adanya permasalahan di luar perusahaan. Karena banyak karyawan yang tidak mau menceritakan permasalahan pribadinya kepada atasannya dan mereka lebih memilih untuk menyimpannya sendiri permasalahannya itu. Justru tindakan itu membuat kinerja karyawan itu menurun dan membuat pendapatan perusahaan menurun.
    Yang paling susah untuk di atasi adalah permasalahan di luar perusahaan karena karyawan banyak lebih memilih menutup mulut dan tidak mau menceritakannya tetapi perusahaan harus dapat membantu menyelesaikan permasalahnya agar kinerjanya dapat kembali maksimal. Perusahaan harus mendekatkan diri secara terus menerua kepada Wannya agar mau menceritakan permasalahannya di luar perusahaan. Itu adalah permasalahan karyawan yang sangat susah untuk di atasi. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin bertanya pada Saudara Boby, Bagaimana cara perusahaan mendekatkan diri secara terus menerus kepada karyawannya, agar mau menceritakan permasalahannya di luar perusahaan? Jika karyawan tersebut sangat tertutup ?

      Terima Kasih.

      Hapus
    2. menurut saaya penurunan kinerja perusahaan tidak hanya bisa di lihat dari permasalahaan di luar perusahaan , seharusnya karyawan harus fokus bekerja meski mempunyai permasalahan di luar hubungan pekerjaan, itu salah satu kewajiban karyawan meski terganggu dengan permasalahaan tersebut karyawan harus mempunyai prinsip prinsip yang kuad dalam bekerja sehingga masalah di luar pekerjaan tidak mempengaruhi kinerjanya.

      ada bebrapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
      Beban kerja:
      berhubungan langsung dengan beban fisik, mental maupun sosial yang mempengaruhi tenaga kerja sehingga upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan.
      Kapasitas kerja:
      Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya pada waktu tertentu. Kapasitas kerja sangat bergantung pada jenis kelamin, pendidikan, ketrampilan, usia.

      Hapus
    3. Saya ingin bertanya kepada saudara boby, dalam pernyataan saudara tertulis bahwa perusahaan harus mendekatan diri terus menerus terhadap karyawannya, akan tetapi perlu diingat bukankah jika pada perusahaan atau organisasi besar sulit untuk mendeteksi apakah kinerja karyawan menurun akibat permasalahan pribadi, hal tersebut belum lah pasti. Bagaimana jika anda berperan sebagai manajer, langkah apa yang anda gunakan untuk mendeteksi turunnya kinerja para karyawan ? dan apa solusinya. Terima kasih.

      Hapus
    4. Menanggapi pendapat Saudara Boby, Anda berpendapat bahwa adanya permasalahan diluar pekerjaan merupakan masalah utama yang dapat memengaruhi penurunan produktivitas karyawan. Dengan begitu, Anda memprioritaskan untuk melakukan pendekatan kepada karyawan Anda. Lantas, bagaimana sikap Anda bila pada kenyataannya sebagian besar karyawan Anda memiliki problem kurang ditantang dan tidak adanya pengakuan positif atas kinerja mereka, apakah Anda tetap mengutamakan untuk melakukan pendekatan kepada karyawan ? Tolong jelaskan.
      Terima Kasih

      Hapus
    5. Jika permasalahan timbul dari dalam perusahaan sendiri misalnya ketidakcocokan karyawan dengan orang disekitarnya atau karyawan merasa akhir akhir ini sikap manajer yg ia rasa mulai membuatnya tidak nyaman, solusi apa yg ingin sdra.Boby berikan bagi karyawan yg tidak berani inisiatif untuk menceritakan hal tersebut kepada orang disekitarnya dan kepada manajer ?

      Hapus
    6. Saya ingin menanggapi pertanyaan dari saudari Agatha, hmm Bagaimana jika anda berperan sebagai manajer, langkah apa yang anda gunakan untuk mendeteksi turunnya kinerja para karyawan ? dan apa solusinya. Terima kasih.
      Kalau menurut saya,apabila penurunan kinerja karyawan saya sangat parah, dan dapat menciptakan pengaruh yang buruk bagi perusahaan, bagi rekan kerja dan bagi karyawan saya sendiri maka saya akan melakukan pembicaraan 4 mata dengan karyawan yang bermasalah tadi, saya akan cari tau apa sih yang menyebabkan penurunan kinerja karyawan saya? dan apabila saya telah mengetahui pokok permasalahannya maka saya akan fokus memberikan solusi kepada karyawan saya, dan saya akan memberinya waktu untuk memperbaiki kinerjanya di masa yang akan datang. Terima Kasih

      Hapus
    7. Saya ingin menanggapi komentar dari sdri Agatha.
      Perusahaan yang besar memiliki banyak sekali tenaga kerja. Hal itu yang menjadikan sebuah perusahaan sulit melakukan pendekatan untuk masing" tenaga kerjanya. Namun, tidak boleh dilupakan bahwa setiap fungsi-fungsi dari perusahaan tersebut, terdapat manajer. DI bawah manajer tersebut mungkin terdapat ketua tim" tertentu yang membawahi tenaga-tenaga kerja. Tugas ketua tim inilah seharusnya yang mendekati dan memberikan alternatif solusi bagi tenaga kerjanya. Yang menjadi intinya adalah, karyawan yang jabatannya berada di atas/sama dengan karyawan lain seharusnya dapat memberikan masukan-masukan mengenai masalah pribadi rekan kerjanya. Terima kasih

      Hapus
    8. Terima kasih atas jawaban yg sudah diberikan oleh saudari fenska dan saudara steven. Pertama saya setuju dengan saudara fenska bahwa memang harus ada komunikasi untuk penyelesaian masalah , oleh karena itu iklim yang kondusif dari organiasasi, rekan kerja, dan individu itu sendiri sangat penting, agar dapat saling bertukar pendapat dan solusi.
      Kemudian saya juga sependapat dengan saudara steven, bisa juga dengan adanya sistem desentralisasi, yaitu seperti yang dijelaskan setiap bagian pekerjaan mempunyai ketua nya masing-masing, dan setiap ketua tim dapat memegang beberapa bawahan agar pemberian masukan-masukan dapat dilakukan.

      Hapus
  5. Menurut saya yang sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah
    karyawan tidak tahu dampak negative dari perilaku tertentu mereka.
    karena karyawan yang tidak tahu dampak negatif yang dia lakukan , karyawan tersebut akan melakukan hal-hal tersebut secara berulang kali ,tanpa disadari perlakuan dari karyawan tersebut akan mempengaruhi karyawan lainnya sehingga produktivitas karyawan menurun . Solusinya memberi arahan kepada karyawan tersebut agar tidak mengulangi hal negatif tersebut

    Yang paling sulit di atasi adalah karyawan yang memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan
    Karena persoalan pribadi yang terjadi akan sangat mempengaruhi suasana hati dan pikiran seseorang dalam bertindak dan masalah pribadi hanya dapat diatasi oleh pribadi karyawan itu sendiri sehingga karyawan yang mengalami persoalan pribadi akan sulit di atasi .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya menanggapi pendapat dari hangga prasetya
      Masalah pribadi yang belum terselesaikan memiliki pengaruh besar dalam produktivitas perusahaan dan prestasi kerja seseorang. Sangat bijak untuk mengetahui masalah pribadi karyawan, sehingga pemimpin dapat mengetahui apa yang dapat dan tidak dapat mereka laksanakan. Untuk mengatasi karyawan yang bermasalah terutama bagi yang memiliki masalah pribadi yang sulit untuk terbuka, dapat dilakukan dengan pendekatan pribadi, dimana pimpinan berusaha menjadi sahabat bagi karyawannya, sehingga karyawan merasa tidak ada batasan antara bos dan karyawan, dengan demikian karyawan memiliki rasa percaya diri dimana kita dianggap sebagai seorang teman dengan demikian karyawan lebih enak untuk menceritakan permasalahan yang dihadapi tanpa merasa malu, takut karena batasan antara pimpinan dan bawahan. Dengan menceritakan permasalahannya karyawan akan merasa permasalahannya lebih ringan dan lega karena permasalahan tersebut telah diungkapkan dan baik apabila kita memberikan solusi yang dapat membantunya.

      Hapus
    2. joseph julianto-c
      saya setuju dengan pendapat yg dikemukakan oleh saudara hangga karena menurut saya yang sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah tingkah laku mereka yg negatif yg dimana itu dia lakukan secara berulang2 dan itu ditiru oleh karyawan lain yg menyebabkan
      produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan.

      solusinya adalah dengan memberikan petunjuk atas tingkah laku yg salah,agar masalah tersebut tidak berlarut-larut dan merugikan perusahaan.

      yang paling sulit di atasi adalah karyawan yang memiliki masalah pribadi yg tidak terselesaikan dan tingkah laku atau sifat yg buruk di lingkungan luar pekerjaan.karena dapat mempengaruhi kinerja kerja karyawan tersebut di dalam perusahaan.

      Hapus
    3. Untuk Saudara Hangga, saya sependapat dengan Anda, bahwasanya karyawan yang tidak tahu dampak negatif dari perilaku tertentu mereka dapat memengaruhi perusahaan, sehingga mengakibatkan karyawan tersebut (sesekali) diberi peringatan dari manajer, dan hal itulah yang dapat mengakibatkan karyawan merasa down dan kinerjanya menurun.
      Biasanya karyawan yang bertindak seperti itu karena karyawan tersebut merasa stres, baik stres yang diakibatkan dari dalam perusahaan (seperti : beban kerja yang berlebihan, iklim kompetisi yang dirasa kurang nyaman, konflik dengan karyawan lain, perbedaan nilai pribadi dengan perusahaan, dsb) serta stres yang diakibatkan dari luar perusahaan (seperti : adanya masalah keluarga, masalah dengan masyarakat tempat tinggal, masalah fisik, dsb)
      Sikap manajer dalam menghadapi persoalan demikian, antara lain :
      1. Memindahkan karyawan ke pekerjaan yang dianggap dia menyenangkan
      2. Menyediakan lingkungan kerja yang baru
      3. Meningkatkan komunikasi dua arah yang seimbang antara lembaga dengan karyawan, sehingga memberikan feedback yang baik dalam pelaksanaan pekerjaan.
      4. Ketersediaan pimpinan untuk selalu siap menerima kritik serta saran dari karyawan.
      5. Dll
      Terima Kasih.

      Hapus
    4. saya ingin bertanya pada sodara hangga, anda menulis "Yang paling sulit di atasi adalah karyawan yang memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan
      Karena persoalan pribadi yang terjadi akan sangat mempengaruhi suasana hati dan pikiran seseorang dalam bertindak dan masalah pribadi hanya dapat diatasi oleh pribadi karyawan itu sendiri sehingga karyawan yang mengalami persoalan pribadi akan sulit di atasi"
      yang mau saya tanyakan adalah jika anda sebagai seorang manajer, apa solusi (jalan keluar) untuk mengatasi karyawan yang mempunya persoalan pribadi ?
      terima kasih

      Hapus
    5. Saya ingin membantu menjawab pertanyaan dari yulius kacong, karena saya sependapat oleh saudara Hangga. Jadi solusinya, yang dapat dilakukan sebuah perusahaan atau dari segi perusahaan adalah dari seorang manajer/pimpinan. Saya memberi contoh manajer, karena manajer lah yang bertanggung jawab langsung diatas karyawan/ hubungan lebih dekat dengan karyawan. Salah satu tugas seorang manajer adalah untuk memotivasi karyawan dengan cara terjun ke lapangan dan selalu memperhatikan kinerja karyawan setiap hari. Karyawan sangat membutuhkan seorang manajer yang mau perduli terhadap masalah pribadi yang dihadapi oleh karyawan. Maka dari itu, agar terciptanya hubungan yang baik antar karyawan dengan manajer adalah mendengar keluhan setiap karyawan, siap untuk didekati, dan tidak bersikap acuh terhadap karyawan. Seorang manajer dapat memberikan saran kepada karyawan untuk sejenak melupakan masalah pribadi yang dimiliki saat bekerja sehingga seorang karyawan itu dapat fokus terhadap pekerjaannya, seorang manajer dapat membantu karyawan agar dapat membuat sebuah keputusan seperti memberikan saran-saran, termasuk untuk membantu menyelesaikan/meringankan masalah pribadi yang dimiliki oleh karyawan. Dan dengan cara itu, dapat meningkatkan kepuasan kinerja terhadap karyawan. Dan walaupun masalah pribadi karyawan belum terpecahkan secara langsung, namun karyawan akan merasa sedikit lega karena telah merasa bahwa tidak hanya dirinya sendiri yang menghadapi masalah itu, dan adanya ketenangan hati yang dirasakan oleh karyawan karena mendapat saran-saran baik dari seorang manajer atau bisa saja rekan kerjanya.
      Terima kasih.

      Hapus
    6. saya akan menjawab pertanyaan dari saudara yulius,
      masalah pribadi hanya dapat diatasi oleh pribadi karyawan itu sendiri yang saya maksudkan adalah karyawan yang memiliki peranan penting dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah pribadinya
      Seperti contoh , seorang manajer yang memberikan saran atau solusi atas permasalahan pribadi karyawannya , tetapi karyawan tersebut tidak mau melakukan saran atau solusi dari manajernya akibatnya masalah pribadinya tidak akan selesai , tetapi sebaliknya karyawan tersebut melakukan solusi yang diberikan manajernya sehingga masalah pribadinya dapat terselesaikan.

      jika saya sebagai manajer saya akan membantu karyawan tersebut untuk mencari solusi dari permasalahan pribadinya , karena sebagai manajer juga memiliki tanggung jawab langsung atas karyawannya seperti yang dijelaskan saudari Amelia sebelumnya

      terima kasih

      Hapus
    7. Saya ingin menambahkan untuk saudara hangga masalah pribadi memiliki waktu penyelesaian yang berbeda beda tergantung dari seberapa berat masalah yang sedang di hadapi saat itu. Apapu saran dan solusi yang di berikan kepada karyawannya keputusan melakukan atau tidak melakukan berada di tangan karyawan tersebut karena keputusan yang di ambil nanti akan berdampak pada karyawan yang menghadapi masalah tersebut bukanlah pada manajer yang member saran atau solusi. Oleh karena itu perlu di sadari oleh manajer batasan batasannya agar manajer tidak terkesan terlalu mencampuri urusan pribadi karyawannya tersebut sekaligus tanggung jawabnya manajer terhadap karyawan tersebut.

      Hapus
  6. Menurut saya yang dapat menjadi permasalahan adalh "karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan" karena jika seorang memiliki masalah pribadi, itu akan membuat karyawan tersebut tidak fokus dalam pekerjaannya, hal ini akan menyebabkan penurunan kinerja dari karyawan tersebut. Karena dalam melakukan pekerjaan seorang harus memiliki suasana hati dan pikiran yang baik agar dapat 100% berkonsentrasi pada pekerjaannya, apabila konsentrasi karyawan tidak 100%, segala yang akan dikerjakannya akan sia-sia juga. Oleh karena itu masalah pribadi karyawan sangatlah sulit untuk dihadapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kepada saudara akira, saya mau nanya kenapa saudara bisa mengatakan kalau masalah pribadi karyawan itu sangat sulit di hadapi?
      kendala apa yang bikin sulit untuk menghadapinya?
      terima kasih

      Hapus
    2. Saya ingin membantu memperjelas jawaban dan menambahkan pendapat saya kepada pertanyaan dari saudara jack cendra, karena saya sependapat dengan saudara akira. Faktor-faktor individu dapat mengakibatkan stres terhadap karyawan. Dan akhirnya, masalah pribadi yang belum terselesaikan memiliki pengaruh yang besar dalam prestasi dan kinerja kerja seorang karyawan dan otomatis dapat menurunkan produktivitas karyawan. Karyawan merasa bagi mereka cukup sulit untuk mengatasi masalah pribadi mereka. Maka dari itu, karyawan membawa pikiran-pikiran pribadi yang dibawa sampai ke pekerjaan. Dan akibat memikirkan solusi masalah pribadinya, karyawan tersebut tidak dapat maksimal dalam menjalankan pekerjaannya.
      Terima kasih.

      Hapus
    3. Saya ingin bertanya kepada saudara akira, menurut saudara apakah solusi untuk permasalahan karyawan yang memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaannya ?

      Hapus
    4. Saya menanggapi saudara akira, jika manajer SDM cuma fokus pada permasalahan pribadi karyawan, bagaimana bisa berkontribusi dengan perusahaan? Dan bagaimana cara nya agar konsentrasi karyawan dapat kembali 100%? Terimakasih

      Hapus
    5. Saya ingin menanggapi pendapat saudara Akira. Apakah bisa disebut karyawan tersebut tidak professional? Karena karyawan yang membawa masalah pribadi ke pekerjaannya itu dapat merusak mood karyawan tersebut. Jika hal itu terjadi kepada banyak karyawan saudara, apakah anda menggunakan pendekatan terhadap tiap karyawan? Apakah tidak membuang waktu efektif saudara? terimakasih

      Hapus
    6. saya setuju dengan saudara akira karna persoalan pribadi itu bisa saja terjadi contohnya bisa juga seperti dosen atau guru bila ada masalah pribadi bisa jadi dosen tersebut tidak konsen mengajar malah bisa jadi badmood untuk mengajar, yg ada mahasiswa/muridnya kena badmood dosen/guru itu. menurut saya kebanyakan terjadi masalah pribadi ya seperti ini ni yg membuat kacau keadaan dan tidak bisa mengendalikan situasi. menurut saya si begitu.
      terimakasih

      Hapus
    7. menanggapi saudara akira, menurut saya hal tersebut bukanlah persoalan yang berat melainkan persoalan yang semua individu miliki. tidaklah mungkin jika seseorang tidak memiliki persoalan pribadi dan sebagai karyawan yang profesional ada baiknya persoalan pribadi tidak dibawa ke dalam pekerjaan

      Hapus
  7. Menurut saya sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah ketika karayawan tidak memiliki keahlian yang di syaratkan untuk pekerjaan mereka. Dengan tidak adanya keahlian khusus yang dimiliki karyawan maka secara otomatis karyawan tidak bisa mengerjakan pekerjaannya dengan baik tanpa ada pengetahuan dan keahliannya. Karyawan akan bekerja secara sembarangan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mereka mungkin mempunyai prinsip, asal pekerjaan mereka selesai maka semua akan beres. Tidak memikirkan kedepannya. Dan tentu saja juga akan berdampak negative terhadap perusahaan. Dan selanjutnya ketika saya menjadi manajer yang paling sulit untuk diatasi adalah karyawan memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan. Ketika karyawan memiliki masalah pribadi tentu saja itu akan berpengaruh terhadap kinerja mereka sendiri. Dan manajer tidak banyak bisa melakukan apa-apa. Mungkin hanya bisa menegurnya. Dan tidak bisa mengatasinya. Karena persoalan pribadi karyawan manajer tidak bisa ikut campur. Jadi tentu saja perusahaan akan mengalami kerugian atas kurangnya produktifitas karyawannya menurun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menanggapi pendapat dari Saudari Yenny. Sebelumnya saya tidak menyalahkan pendapat Anda, tetapi menurut saya, alasan anda yang mengatakan bahwa "dengan tidak adanya keahlian khusus yang dimiliki karyawan, maka secara otomatis karyawan tidak bisa mengerjakan pekerjaannya dengan baik tanpa ada pengetahuan dan keahliannya" kurang tepat. karena ketika pada saat proses rekrut dan seleksi karyawan, seorang pimpinan pasti akan mencari kandidat yang memenuhi kriterianya dalam melaksanakan tugas. pada saat itu juga, ketika dirasa calon karyawan itu cocok, perusahaan pasti akan menjabarkan job desk nya walaupun tidak secara keseluruhan. Apalagi dengan adanya CV yang diterima pimpinan, perusahaan akan semakin dengan mudah untuk memilah antara sesama calon karyawan. Pimpinan pasti akan menerima kandidat yang paling mendekati dari ekspektasinya. Dalam proses ini, pimpinan juga akan meramalkan kedepannya, apakah calon karyawan ini sanggup untuk mengerjakan tugas-tugas yang ada. Terima kasih

      Hapus
    2. Saya setuju dengan pendapat Sdri Sicilia. Bagaimana mungkin sebuah organisasi menempatkan seseorang yg tidak memiliki keahlian yg di syaratkan pada sebuah posisi di perusahaan. hal yg sangat ceroboh menurut saya apabila seorang manajer melakukan hal tsb. lain halnya apabila ssorg yg sebelumnya tdk memilki keahlian yg di butuhkan telah mendapat pelatihan khusus guna memperoleh keahlian tsb. tentunya dgn syarat sang pelaku kerja bersdia mendapatkan pelatihan baru tsb.

      Hapus
    3. Saya sependapat dengan Sdri Sicilia, setiap perusahaan membutuhkan karyawan yang mempunyai keahlian khusus pasti akan memberikan syarat-syarat untuk bekerja dalam perushaannya. tidak ada perusahaan yang tidak memberikan syarat atau kriteria yang diingini oleh perusahaan tersebut..
      karena syarat juga penting untuk menyeleksi seseorang dalam pekerjaan dan dari situlah perusahaan akan melihat keahlian khusus dari karyawan, sebab masing-masing orang mempunyai keahlian atau kemampuan yang berbeda-beda.

      Hapus
    4. Saya ingin melengkapi tanggapan dari sdri sicilia. Kata "penurunan" dapat diartikan bahwa pada mulanya karyawan tersebut memiliki skill yang baik sehingga lolos seleksi, namun karena hal tertentu terjadi penurunan produktivitas. Akar permasalahan menurut saya bukan karena tidak ahli, namun pada hal-hal lain.

      Hapus
    5. untuk sdri Sicilia terrimakasi atas saran anda. Mungkin it akan menjadi revisi saya.

      Hapus
  8. 1. menurut saya masalah yang paling mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka, karena karyawan tidak mengerti apa yang harus dilakukan dan apa yang diinginkan oleh manajer agar dapat mencapai tujuan utama perusahaan, sehingga terjadi keslah pahaman antar keduanya, menurut saya perusahaan perlu memberikan pengarahan secara berkala agar karyawan tahu apa yang diharapkan oleh perusahaan

    2. memiliki masalah pribadi di luar pekerjaaan , karena kita tidak mungkin camour tangan dengan masakah pribadi dari karyawan kita sehingga kita tidak dapat mengatasi masalah tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sangat setuju dengan pendapat dewi asih tentang bahan diskusi nomer 2.
      Memang benar kita sebagai manajer hanya bisa memantau dan memperhatikan karyawan, tapi sulit jika masalah pribadi harus di libatkan dalam mpekerjaan. Dan seorang manajer tidak bisa mengatur urusan pribadi karyawannya seperti manajer menargetkan sesuatu terhadap karyawannya dalam urusan pekerjaan.

      Hapus
    2. Saya ingin menanggapi pendapat saudari dewi tentang poin pertama. Setiap karyawan sebelum diterima di sebuah pekerjaan, akan diberikan sebuah kontrak kerja yang berisi kewajiban-kewajian yang harus dilakukan karyawan beserta hak-hak yang akan diterima karyawan. Dan seorang karyawan memiliki posisi terhadap pekerjaannya, dan telah memiliki job desc atas pekerjannya. Jadi, menurut saya jelas bahwa yang diinginkan atau diharapkan oleh sebuah perusahaan adalah bahwa karyawan hanya harus menjalankan job desc yang telah ditentukan secara maximal. Otomatis apabila job desc dijalankan dengan maximal oleh tiap-tiap karyawan, maka tujuan utama perusahaan akan mudah tercapai. Dan tentunya, sebelum seorang karyawan melamar pekerjaan, pasti karyawan mengetahui perusahaan jenis apa itu, dan gambaran target apa yang diinginkan perusahaan. Bagaimana menurut anda?
      Terima kasih.

      Hapus
    3. saya setuju dengan pendapat saudari dewi, saya ingin menambahkan saja bahwa selain perusahaan memberikan pengarahan secara berkala, perusahaan juga harus selalu mengecek kinerja karyawan. supaya bila ada karyawan yang mengalami sebuah masalah dalam pekerjaannya,, perusahaan bisa dengan sigap mencari jalan keluar atas permasalahan karyawan tersebut.

      Hapus
    4. Saya setuju dengan pendapat saudari amel, tentunya pada waktu perekrutan karyawan telah diberitahukan mengenai apa saja yang harus dilakukan pada pekerjaan yang akan diemban oleh karywan tsb yaitu pemberitahuan mengenai jobdesc, disitu telah jelas tercantumkan bahwa deskripsi pekerjaan yang diinginkan oleh perusahaan dari suatu pekerjaan itu apa aja, dan pasti ada sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur hasilnya. serta ketersediaan karyawan dalam mengemban pekerjaan itu, sehingga karyawan tahu dengan pasti bahwa, pekerjaan ini menuntut karyawan tersebut untuk melakukan hal-hal seperti apa, dan juga apa yang diharapkan oleh perusahaan dari pekerjaan mereka melalui karyawan tersebut. masalah yang menurut saya sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah "Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan" karena setiap orang pasti punya masalah, masalah yang dihadapi oleh tiap-tiap orangpun berbeda-beda, tingkat kesulitannya pun berbeda, sehingga hal ini dapat menjadi pemicu utama penurunan produktivitas karyawan dalam suatu organisasi, dengan beragamnya karyawan dari suatu perusahaan maka, kemungkinan besar perusahaan akan lebih sulit untuk dapat mengidentifikasi setiap permasalahan dari tiap karyawan, kalaupun untuk dapat meminimalkan permasalahan para karyawan mungkin perusahaan hanya dapat memberikan solusi secara umum secara keseluruhan.

      Hapus
    5. Saya sependapat dengan saudari amel. Sudah sangat jelas sekali pada saat proses perekrutan calon karyawan pastinya sudah diberi pengarahan tentang tujuan organisasi dan juga sdh mengatahui pekerjaan apa yg harus dikerjakan. Dengan adanyanya pengarahan tersebut, Jadi karyawan sdh mempunyai gambaran tentang organisasi dan otomatis karyawan mengetahui apa yg diinginkan oleh organisasi tersebut.

      Hapus
    6. Saya ingin menanggapi pendapat dari saudari Amelia. Memang benar, bahwa dalam perusahaan ketika seorang karyawan bekerja tentunya akan diberitahukan job desc apa saja yang seharusnya mereka lakukan. Namun, terkadang dalam sebuah perusahaan,tentunya seorang atasan sering kali tidak senang atau tidak puas dengan hasil yang telah kita kerjakan, padahal hasil yang telah kita kerjakan tersebut sudah sesuai dengan job desc yang sudah tertulis. Mereka selalu menuntut lebih dan lebih. Tentunya hal tersebut akan membuat karyawan bingung dengan apa yang harus mereka kerjakan. Sehingga mereka harus lebih aktif untuk mencari informasi-informasi dari atasan mereka mengenai apa yang perusahaan ingin karyawan lakukan untuknya.
      Untuk itu, pada poin pertama saya setuju dengan pendapat dari saudari Dewi.
      Terima kasih

      Hapus
  9. Menurut saya produktivitas turun karena karyawan memiliki soal / masalah pribadi di luar pekerjaan mereka. Tidak dapat di pungkiri seorang pekerja juga memiliki dunia lainnya selain dunia kerja. Dan tidak dapat di hindari juga seluruh masalah yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan bisa membuat karywan tersebut bingung, cemas, dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik atas apa yang dia kerjakan. Pasti karywan tersebut cenderung kerja sesuka hatinya dan jelas akan merugikan produktivitas dari perusahaan tersebut.
    Solusinya adalah memanggilk karyawan tersebut, lalu menanyai apa masalahnya yang membuat dia tidak bisa bekerja dengan baik lalu mampu memberi banyak masukan dan kelonggaran supaya bisa menyelesaikan masalah terlebih dahulu.

    Masalah yang sulit untuk di atasi menurut saya adalah karyawan memiliki persoalan pribadi di liar pekerjaannya. Saya memilih statment yang sama karena masalah yang di pikirkan oleh karyawan harus di selesaikan terlebih dahulu, dan kita sebagai manajer hanya memberikan masukan / opini.opini agar masalah yang di hadapinya bisa di selesaikan. Tapi kita sebagai manajer tidak bisa menuntut dia agar atau harus menyelesaikannya dengan cepat karena menyelesaikan masalah tidak semudah membaloik telapak tangan. Jadi kembali ke karyawan itu sendiri, mau menerima pendapat kita dan segera menyelesaikan masalah tersebut atau tetap berdiam diri dan menunggu masalah tersebut selesai dengan sendirinya sehingga merugikan bagi perusahaan karena kurangnya produktivitad dari karyawan tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan saudara nanda karena menurut saya karyawan yang tidak fokus dalam bekerja tidak akan dapat memberikan hasil yang maksimal terhadap perusahaan.Tentu saja masalah ini sangat susah diatasi oleh perusahaan karena ini merupakan salah satu faktor eksternal perusahaan.Oleh karena itu sebaiknya perusahaan merekrut karyawan yang benar-benar berkomitmen dalam bekerja di perusahaan tersebut.

      Hapus
    2. Saya ingin bertanya kepada saudara nanda, dari solusi yang anda sampaikan yaitu dengan memanggil karyawan dan menanyai masalah yang membuat dia tidak bisa bekerja lalu memberikannya solusi. Pertanyaan saya bagaimana jika ada karyawan yang tidak ingin menceritakan masalah pribadinya ? Apakah ada solusi lain ?

      Hapus
    3. Saya setuju dengan pendapat Nanda, permasalahan diluar jangkauan perusahaan yang melibatkan permasalahan pribadi adalah hal yang paling sulit untuk di atasi. Menyelesaikan permasalahan pribadi antara banyak karyawan tentunya, tidak dengan gampang permasalahaan ini akan di atasi, demikian perusahaan tidak sering membantu atau ikut campur ke dalam masalah pribadi mereka. jadi ini akan kembali lagi bagaimana karyawan tersebut akan mengatasi urusan pribadi mereka sendiri.

      Hapus
    4. saya sependapat dengan sdra Nanda, dengan adanya maslah diluar pekerjaan yang di hadapi karyawan maka dengan begitu karyawan tidak akan fokus lagi dalam pekerjannya dan bisa membuat produktivitas menurun dan itu akan merugikan perusahaan. sebagi manajer kita hanya bisa memberi dia dorongan atau memberikan masukan agar dia fokus lagi dalam pekerjaannya

      Hapus
  10. 1. Faktor yang paling mempengaruhi penurunan produktivitas adalah Karyawan tidak tahu dampak negative dari perilaku tertentu mereka. Menurut saya, karyawan harus diberikan pengetahuan tentang pekerjaannya serta efek-efek dari semua tindakannya dalam bekerja agar karyawan tidak bertindak seenaknya

    2. Faktor yang paling susah diatasi adalah Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan, karena secara emosional sudah terganggu apabila seseorang memiliki masalah sehingga dalam bekerja pun menjadi ikut terganggu dan tidak fokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan saudara adi bahwa karyawan harus diberikan pengetahuan atau pengarahan agar karyawan-karyawan mengerti tentang pekerjaan yang dikerjakannya, lebih baik lagi diberikan pelatihan tentang pekerjan tersebut. Dan apabila seorang karyawan memiliki masalah pribadi ya mau di kata apa namanya manusia hidup naik turun. sebaiknya sebagai seorang karyawan jika memiliki masalah pribadi yang cukup besar dalam arti sangat menggangu pekerjan sebaiknya minta cuti pada atasan agar pekerjaan yang dikerjaknnya tidak terganggu dan masalah yang dihadapi cepat selesai dan bisa bekerja lagi. terima kasih

      Hapus
    2. Saya sependapat terhadap pendapat yang dikemukakan oleh saudara Adi. Karena jika karyawan itu tidak tahu akan pekerjaan yang dikerjakannya,maka karyawan itu tidak akan bertahan lama dalam suatu perusahaan. Lebih baik diberikan pelatihan-pelatihan agar karyawan tersebut tahu tentang pekerjaan yang dikerjakannya dan paham akan pekerjaan yang dikerjakannya itu/pekerjaan yang diberikan oleh atasannya.
      Dan faktor yang paling susah adalah faktor emosional. Karena emosional karyawan berbeda-beda antara karyawan satu dengan karyawan yang lain. Apabila karyawan emosionalnya sedang baik,maka pekerjaan yang dikerjakan akan menghasilkan hasil yang baik. Dan apabila karyawan tersebut keadaan emosionalnya sedang jelek,berdampak juga dengan hasil pekerjaan yang ia kerjakan yaitu tidak sesuai dengan harapan. Terimakasih

      Hapus
    3. Dari pernyataan saudara adi pada poin kedua, saya ingin bertanya, lalu bagaimana cara perusahaan untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan oleh karyawan yang memilki masalah pribadi ? apakah ada solusi yang bisa ditawarkan oleh perusahaan terhadp karyawan yang memiliki masalah tersebut ? karena seperti yang sudah saudara adi jelaskan masalah pribadi ini dapat menimbulkan penurunan kinerja karena terganggu dari sisi emosional, apabila dibiarkan terus menerus pasti akan membawa dampak kerugian bagi perusahaan. Terimakasih.

      Hapus
    4. Saya setuju dengan sdra.Adi mengenai karyawan harus diberikan pengetahuan tentang pekerjaannya dan efek dari tindakannya. Seorang karyawan pada saat awal bekerja di perusahaan, pasti ia akan diberitahu aturan aturan yg tidak boleh dilanggar dan aturan yg harus dipatuhi, dan diberitahu pula sanksi bagi karyawan yg melanggarnya.

      Hapus
    5. saya setuju dengan pendapat saudara Adi mengenai faktor yang paling susah diatasi adalah karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan karena karyawan tersebut secara tidak langsung akan berpikir bagaimana cara mengatasi persoalan pribadi yang terjadi agar cepat selesai, karyawan yang berpikir tersebut secara tidak sadar dan tidak langsung telah menganggu pekerjaannya yang diberikan oleh atasan. jika karyawan tersebut selesai mengerjakan pekerjaannya maka hasil dari pekerjaan karyawan tersebut tidak dapat maksimal karena karyawan tidak dapat mengatasi pekerjaan yang diberikan dengan baik dan benar. terima kasih

      Hapus
    6. Saya setuju dengan pendapat saudara tenatang faktor yang paling susah di atasi adalah memliki persoalan probadi di luar pekerjaan, karena dengan adanya persoalan diluar pekerjaan maka akan membuat karyawan tersebut tidak konsentrasi dalam menangani pekerjaan tersebut sehingga karyawan ini tidak akan mengerjakan pekerjaannya dengan tepat waktu dan tidak bisa maksimal. Terima kasih

      Hapus
    7. saya mau bertanya kepada saudara adi kenapa saudara bisa memilih masalah pribadi karyawan itu sulit di hadapi? terus kendala apa yang bikin sulit untuk menghadapinya. Terima kasih

      Hapus
    8. Saya akan mencoba membantu menjawab pertanyaan dari saudari imelda. Masalah pribadi karyawan sulit dihadapi karena setiap karyawan memiliki privasi masing-masing. Jadi sulit untuk seorang manajer untuk mengatasi permasalahan dari seorang karyawan karena manajer tersebut tidak mengetahui pemasalahan apa yang sedang dihadapi karyawannya.
      Terima kasih

      Hapus
    9. Saya ingin menanggapi pertanyaan sdri Agatha. Kerugian itu hal yg luas, saya ambil contoh apabila ada karyawan dibidang pemasaran ternyata sedang memiliki masalah pribadi seperti mslh keluarga, tentunya hal ini pasti menjadi beban pikirannya sehingga akan berpengaruh pada kinerjanya, dalam bekerja dia menjadi tidak fokus dan kinerjanya pun menurun dan kerugian bagi perusahaan adalah menurunnya penjualan. Solusi yg bisa diberikan perusahaan adalah melalui manajernya yg harus bisa memotivasi para karyawan yg sedang memiliki masalah agar mereka bisa profesional dlm bekerja

      Hapus
    10. Saya ingin menjawab pertanyaan dari sdri Imelda. Masalah pribadi karyawan jelas sulit dihadapi karena setiap orang memiliki masalah yg berbeda-beda dan tentunya tidak semua orang bisa mengungkapkan masalah apa yg mereka miliki karena itu adalah privasi dari karyawan tersebut.

      Hapus
  11. menurut saya yang paling mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan di suatu organisasi adalah poin nomor 2. Karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka
    3. Karyawan tidak tahu dampak negative dari perilaku tertentu mereka
    5. Kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau system yang tidak berjalan semestinya. mengapa? karena dengan tidak adanya keahlian khusus dalam suatu pekerjaan. maka otomatis si karyawan tidak akan bisa bekereja dengan baik tanpa ada soft skill dan hard skill dalam suatu organisasi. dengan tidak adanya skill atau keahlian maka si karyawan akan bekerja dengan sembarang dan asl- asal. tidak memikirkan salah atau benar dalam pekerjaannya. tidak memikirkan juga aturan pekerjaannya. otomatis akan memperlambat dan mengalami penurunan dalam produktivitasnya.
    untuk mengatasinya adalah mengadakan pengarahan atau pelatihan selama waktu tertentu. jika masih belum ada perubahan, tindakan terakhir, yaitu dipecat atau dipindah kan ke jabatan yang lebih rendah.
    untuk poin yang nomor 3, jika si karyawan tidak mengetahui dampak negative dari perilaku karyawan tersebut, maka si karyawan akan berbuat seenaknya. dan lama kelamaan akan mempengaruhi karyawan- karyawan lainnya. jika ini dibiarkan, maka kinerja organisasi akan menjadi sangat buruk. untuk memperbaikinya adalah dengan cara teguran dan memberikan penjelasan kepada setiap karyawan. jika masih tidak ada perubahan, maka akan diberikan sanksi.

    jika saya jadi seorang manager, yang sangat sulit diatasi adalah Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan. kenapa? karena tidak semua karyawan yang memiliki persoalan pribadi itu mau menceritakan apa masalah pribadi yang di dapatkannya. karena karyawan tidak mau si manager mengetahui titik persoalannya. kita sebagai manajer hanya bisa memberikan masukan / opini.opini agar masalah yang di hadapinya bisa di selesaikan. Tapi kita sebagai manajer tidak bisa menuntut dia agar atau harus menyelesaikannya dengan cepat karena menyelesaikan masalah tidak semudah dengan apa yang kita pikirkan dan tidak seperti sulap yang bisa sim salabim langsung keluar apa yang kita inginkan. jadi ada proses tertentu.
    kita sebagai seorang manager harus pandai memancing si karyawan untuk menceritakan apa permasalahan pribadinya. jika dirasa sangat penting masalah pribadi nya, ya kalau bisa bantu ala sekedarnya.
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kepada sdr jack.
      anda berpendapat bahwa sbg manajer hrs pandai2 memancing karyawan agar mau menceritakan permasalahan pribadinya karena karyawan merasa tdk ingin diketahui titik persoalannya .
      bagaimana caranya "memancing" , sedangkan karyawan itu sendiri benar2 tdk mau menceritakan persoalan yg dia hadapi ? sedangkan permasalahan itu jg yg membuat kinerjanya dalam perusahaan melorot ?

      Hapus
    2. ya kita nanya aja kenapa hari ini kelihatan beda banget? kamu kenapa? ada masalah apa? apa yang bisa saya bantu?
      kalau masih tidak bisa ya kita memancingnya dengan cara membelikan snack ke karyawan dan tanyain sampai dia ngomong apa permasalahannya.
      saya sudah pernah mencobanya ke bawahan saya. dan biasanya dia akan menceritakan masalahnya.

      Hapus
    3. Saya ingin bertanya kepada saudara jack, lalu bagaimana jika kasus seperti itu terjadi pada perusahaan yang besar. Karena seperti yang kita ketahui tidak semua hubungan atasan dan karyawan bisa bersifat informal, apalagi jika dalam perusahaan yang besar. Justru kadang untuk penyampaian masalah harus melalui perantara untuk sampai ke atasan. Langkah atau program sperti apa yang bisa dbuat oleh manajer personalia untuk mengelola juga karyawan-karyawan yang mempunyai masalah, baik pribadi maupun dengan perusahaan ? Trimakasih.

      Hapus
    4. Saya ingin menanyakan beberapa hal kepada saudara jack cendra, dari yang anda katakan yang paling sulit diatasi adalah jika karyawan tersebut memiliki masalah diluar pekerjaannya, namun dari komentar yang anda berikan kepada saudari ruth menyatakan caranya dengan menanyakan terus menerus kepada karyawan yang bersangkutan, dan jika masih tidak mau menceritakan masalahnya, anda 'membelikan' snack kepada karyawan tersebut dan alhasil jaryawan langsung mau menceritakan masalahnya kepada anda, sesuai dengan pengalaman yang anda ceritakan diatas, bukankah dari sini terlihat bahwa adanya masalah di luar pekerjaan bukan menjadi hal yang sulit? Karena hanya dengan membeli snack saja maka karyawan bisa langsung menceritakan nasalahnya? Bukankah itu adalah hal yang mudah untuk membelikan snack saja ke karyawan tersebut?
      Terimakasih

      Hapus
  12. 1. Menurut saya masalah yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan adalah ketika karyawan di suatu perusahaan tersebut tidak mengetahui “apa yang diharapkan dari mereka” karena ketika karyawan tidak mengerti apa yang diharapkan perusahaan terhadap mereka, karyawan tersebut akan cenderung kurang bertanggung jawab dan kurang aktif di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam kasus yang seperti ini artinya dari segi organisasi itu sendiri juga kurang mengkomunikasikan maksud, tujuan, dan harapan perusahaan terhadap karyawan tersebut. Apabila karyawan mengetahui apa harapan organisasi,mereka akan bekerja lebih keras untuk organisasi dan menciptakan sinergi timbal balik antara individu dan organisasi, sehingga keduanya sama-sama mendapat manfaat positif. Solusinya dengan mengkomunikasikan visi dan misi organisasi, kemudian mengkomunikasikan harapan organisasi terhadap individu untuk memacu kinerja mereka, dan juga lebih mempererat hubungan antar karyawan dalam organisasi dengan melakukan outbound permainan-permainan untuk menumbuhkembangkan semangat kerja dan kerja sama tim dalam organisasi.
    2. Menurut saya yang sulit adalah ketika “kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau system yang tidak berjalan semestinyaa” karena tidak akan mudah untuk mengubah sytem yang ada dalam perusahaan dalam waktu singkat, karena dibutuhkan pengkomunikasian terlebih dalahulu dan perembungan apakah sytem tersebut dapat diganti dengan sistem baru yang lebih baik. Akan tetapi jika sytem tersebut tidak segera diubah, dan terbukti membuat karyawan tidak bisa berkembang dan stagnan pada suatu hasil tertentu atau justru kinerja menjadi menurun maka sistem tersebut harus segera diubah jika tidak ingin terus merugikan perusahaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Permisi saudari Agatha, jika diijinkan saya ingin menanggapi pendapat saudari agatha tentang poin pertama. Setiap karyawan sebelum diterima di sebuah pekerjaan, akan diberikan sebuah kontrak kerja yang berisi kewajiban-kewajian yang harus dilakukan karyawan beserta hak-hak yang akan diterima karyawan. Dan seorang karyawan memiliki posisi terhadap pekerjaannya, dan telah memiliki job desc atas pekerjannya. Jadi, menurut saya jelas bahwa yang diinginkan atau diharapkam oleh sebuah perusahaan adalah bahwa karyawan hanya harus menjalankan job desc yang telah ditentukan secara maximal. Otomatis apabila job desc dijalankan dengan maximal oleh tiap-tiap karyawan, maka tujuan perusahaan akan mudah tercapai. Juga apabila suatu perusahaan ingin meningkatkan keahlian karyawan yang dapat berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan itu sendiri, maka perlu adanya training yang dilakukan perusahaan terhadap karyawan. Dan saya setuju tentang kalimat terakhir poin 1, bahwa perlu adanya komunikasi agar meningkatkan hubungan yang erat antar karyawan, meningkatkan kinerja, dan semangat tiap individu.
      Terima kasih.

      Hapus
    2. Saya setuju dengan pendapat saudari Agatha. Yaitu dimana poin "apa yang diharapkan dari mereka" kepada karyawan merupakan salah satu poin penting karena dalam berkolaborasi dalam dunia kerja, khususnya dalam satu lingkungan kerja yang sama, perlu adanya hubungan yang tidak sekedar hubungan formal, menurut saya hubungan non-formal antar karyawan juga merupakan hal yang penting, Dan hubungan non-formal ini jika terjalin dengan baik maka akan mempermudah komunikasi antar karyawan yang juga menyebabkan karyawan tahu apa yang diinginkan oleh perusahaan.
      Dengan lingkungan kerja yang kondusif dan karyawan yang paham dengan tujuan perusahaan secara jelas, maka loyalitas karyawan akan semakin kuat, dan otomatis karyawan akan berusaha meningkatkan kinerja mereka.

      Hapus
    3. Terima kasih atas pendapat yang sudah diberikan oleh saudari Amel dan Agri. Pertama saya setuju dengan pendapat amel, bahwa tentu saja perusahaan sudah menetapkan job desc pada awal penerimaan sehingga harusnya karyawan sudah mengetahui apa yang diharapkan perusahaan akan kinerja mereka. Akan tetapi karena ada juga tipe orang yang harus diingatkan seiring berjalannya waktu untuk tetap menjaga kedisiplinan dan kualitas kerja mereka, maka perusahaan butuh memberikan pengingatan agar kinerja mereka dapat terus terjaga sesuai harapan perusahaan, bisa juga melalui penilaian kinerja untuk mengetahui tingkat produktivitas karyawan. Kemudian untuk saudari agri saya setuju dengan pendapat anda bahwa hubungan non-formal dalam perusahaan juga sangat penting, untuk membangun loyalitas terhadap organisasi atau perusahaan.

      Hapus
    4. Kepada saudari agatha saya mau menanggapi ,solusi yang anda berikan ,menurut saya sebagian perusahaan sudah mengkomunikasikan visi dan misi perusahaanny kepada karyawanny pada saat perekrutan karyawan tersebut ,tertapi tetap saja karyawan tersebut masih bekerja tidak maksimal, apakah ada solusi lain ,selain mengkomunikasikan visi dan misi kepada karyawan ,agar karyawan tersebut lebih dapat bekerja keras ,dalam suatu perusahaan?
      Dan saya juga mau menanggapi ,jika suatu perusahaan memberikan permainan semacam outbount ,justru akan membuat karyawan tersebut menjadi malas bekerja ,kenapa begitu?, karena di dalam otak sang karyawan hanya terpikirkan kapan liburan kantor datang ,hal tersebutlah yang akan menganggu konsentrasi kerja karyawan tersehut ,thanks

      Hapus
    5. Terima kasih kepada saudara frans atas pertanyaan dan komentar yang diberikan. Menurut saya bisa juga dengan melakukan rapat evaluasi bulanan untuk menilai sejauh mana kinerja para karyawan dan produktifitas perusahaan. Dengan melakukan rapat evaluasi perusahaan dapat secara langsung memberikan penilaian dan menerima timbal balik pendapat dari karyawan. Saya kurang setuju jika kegiatan-kegiatan outbound dapat membuat malas karyawan, karena justru menurut saya kegiatan tersebut dapat menjernihkan pikiran para karyawan. Dan tidak apa-apa jika kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh karyawan, dengan begitu artinya kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang menarik bagi karyawan dan menjdi motivasi mereka dalam bekerja.

      Hapus
  13. 1. Menurut saya, masalah yang sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan. Perasaan, suasana hati, pikiran dalam diri seseorang tentu sangat mempengaruhi bagaimana orang tersebut bekerja. Misalnya saja seorang karyawan sedang bertengkar hebat dengan keluarganya. Karyawan itu jadi tidak mampu berkonsentrasi di tempat kerja, "blank", dan nampak begitu lesu. Sehingga tidak banyak yang bisa ia lakukan di tempat kerja saat itu. Menurut saya solusinya bisa dengan memiliki tenaga konsultan pribadi di perusahaan, atau bisa juga dari pihak eksternal.

    2. Kalau saya seorang manajer yang paling susah diatasi juga masalah pribadi karyawan . Saya sebagai orang luar dari karyawan itu (bukan keluarga, sanak saudara, dll) tentu memiliki keterbatasan untuk mengerti masalah apa yang dia hadapi. Apalagi kalau karyawan bawahan saya banyak dan ada beberapa yang punya masalah. Akan susah untuk mengerti masalah mereka masing-masing secara mendalam, sehingga saya belum tentu bisa untuk membantu mereka untuk mengatasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk Saudari Natania, melihat permasalahan dari pendapat Anda, bagaimana sikap Anda dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan kedua hal tersebut, sehingga karyawan Anda dapat termotivasi dan meningkatkan kinerjanya?
      Terima Kasih.

      Hapus
    2. saya sangat setuju dengan pendapat saudara natania, karena memang tidak bisa diungkiri bahwa persoalan pribadi sangat mempengaruhi kinerja karyawan. perasaan yang kacau tentu akan menurunkan kinerja karyawan, karena pikiran mereka yang kacau dan terpecah belah karena persoalan pribadi sehingga kinerja karyawanpun akan menurun derastis dan kacau balau.

      dan untuk pendapat yang kedua memang sebagai manajer tidak bisa berbuad banyak terhadap masalah pribadi setiap karyawan, tetapi seorang manajer bisa terus memberikan motivasi dan sedikid care terhadap karyawan yang terlihad kinerjanya menurun . dan dengan sendirinya karyawan tentu akan merespon niat baik manajer tersebut dan akan mulai mengintropeksi diri mereka mengenai kinerja mereka yang terus menurun.

      Hapus
    3. Saya setuju dengan pendapat saudari natania dimana perasaaan, suasana hati, pikiran dalam diri seseorang akan mempengaruhi kinerja dari orang tersebut. Jika seseorang lagi didalam masalah maka perasaan, suasana hati dan pikirannya akan kacau maka dia akan mengerjakan pekerjaannya dengan sembarangan dan asal2an. Namun jika perasaan, suasana hati dan pikiran dalam diri seseorang lagi baik maka seseorang tersebut akan bekerja dengan sungguh2 dan tidak dengan berat hati.

      Hapus
    4. Saya setuju dengan pendapat saudari natania ,karena masalah pribadi sangat mempengaruhi kinerja karyawan.jika karyawan lagi mempunyai masalah pasti suasana hatinya tidak enak,pikirannya tidak konsen dalam bekerja,sehingga pekerjaannya pun menjadi berantakan dan tidak dapat diselesaikan dengan baik.

      Hapus
    5. Saya tidak setuju dengan pendapat saudari natania karena seharusnya sebagai karyawan profesional harus bisa memisahakan antara masalah pribadinya dengan masalah pekerjaannya sehingga seharusnya tidak ada efek yang signifikan terhadap pekerjaan.

      Hapus
    6. Menanggapi pertanyaan Saudari Heranadya, sikap saya dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah menyediakan tenaga konsultan di perusahaan baik itu bisa berupa tenaga eksternal maupun internal untuk membantu karyawan menyelesaikan masalah pribadi mereka, seperti yang saya ungkapkan sebelumnya. Akan tetapi bila perusahaan belum bisa menyediakan tenaga tersebut, mungkin saya akan melakukan pendekatan pribadi dan membantu karyawan. Tentunya semampu saya karena saya juga memiliki keterbatasan.
      Terima Kasih :)

      Hapus
    7. Saya setuju dengan pendapat saudari Natania, karena semua karyawan pasti memiliki sebuah masalah pribadi entah itu masalah keluarga ataupun masalah yang lain di luar pekerjaan..

      Maka dari itu, saya juga sangat setuju dengan solusi yang diberikan oleh saudari Natania dengan menyediakan tenaga konsultan pribadi dalam perusahaan karena dengan adanya tenaga tersebut maka para karyawan yang memiliki masalah baik besar maupun kecil bisa menceritakan semua masalah yang dialaminya kepada konsultan tersebut sehingga mereka mendapatkan solusi untuk menyelesaikannya dan dapat fokus kembali dalam bekerja,, terima kasih

      Hapus
  14. Menurut saya masalah yang paling mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah tidak adanya pengakuan positif atas perilaku karyawan.kenapa saya memilih poin ini, karena jika setiap usaha dan perkembangan yang dilakukan karyawan tidak di tanggapin oleh atasan, maka karyawan akan cenderung merasa tidak dihargai,tidak diperhatikan dan cenderung merasa apa yang dikerjakan tidak ada gunanya, hanya sekedar untuk menyelesaikan saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Sehingga akan membuat karyawan merasa malas, tidak bersemangat dalam bekerja dan cenderung akan mempengaruhi kinerjanya.selain itu biasanya karyawan juga mempunyai masalah pribadi yang selalu dibawa-bawa dalam pekerjaannya sehingga akan berdampak pada penurunan produktivitas karyawan.mereka seharusnya bisa menempatkan masalah pribadi diluar jam kerja.dengan begitu pekerjaan tidak dapat terganggu sehingga konsentrasi mereka pun tidak terbagi. Solusinya adalah perusahaan harus memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawan dan sebagai seorang atasan juga harus dapat memperhatikan dan menghargai karywannya dengan begitu terjalin hubungan yang harmonis antara atasan dan karyawan juga karyawan harus bisa menempatkan masalah pekerjaan dan kehidupan diluar jam kerja. Masalah yang sangat sulit diatasi oleh seorang manajer ialah karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaannya karena hal ini lebih bersifat pribadi antar karyawan.tidak semua manajer mengetahui masalah pribadi dari setiap karyawan mereka, karena karyawan biasanya tidak ingin diketahui oleh manajer masalah yang terjadi di luar pekerjaan mereka.sehingga membuat kinerja karyawan akan menurun dan berdampak pada produktivitas karyawan tersebut. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin bertanya dan menanggapi pernyataan Saudari Liliani, dimana masalah yang paling mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah tidak adanya pengakuan positif yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
      yang saya ingin pertanyakan adalah, dari sisi perusahaan bagaimana bisa perusahaan memberikan pengakuan positif kepada karyawan yang tidak dapat memenuhi target perusahaan, bahkan ditambah dengan produktivitasnya yang makin menurun?
      Bukankah dalam menghadapi produktivitas yang menurun langkah awal yang harus dilakukan perusahaan adalah langkah evaluasi mencari penyebab penurunan tersebut? kemudian baru dicari pemecahan masalanya, misalnya dengan mengadakan pelatihan dll?
      Terimakasih~

      Hapus
    2. Saya ingin bertanya dan menanggapi pendapat saudari Imelda. Saya setuju dengan pernyataan anda bahwa masalah pribadi karyawan yang terbawa sampai ke tempat kerja itu sulit diatasi manajer. Namun walaupun sulit, kira-kira upaya apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi problem tersebut sebisa anda, sehingga produktivitas karyawan bisa meningkat kembali.
      Terima kasih ^^

      Hapus
    3. saya akan menanggapi pernyataan saudari agri.yang menjadi pokok kritik saya pada artikel tersebut adalah "Tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan" bukan pernyataan saudara agri tentang bagaimana perusahaan memberikan pengakuan positif kepada karyawan yang tidak dapat memenuhi target perusahaan, bahkan ditambah dengan produktivitasnya yang makin menurun. Kita mengetahui hampir semua perusahaan sekarang ini menginginkan kinerja karyawan nya menjadi lebih baik dari hari ke hari dengan demikian bisa kedepannya mendukung perkembangan perusahaan. Jadi bagaimana mungkin perusahan memberikan pengakuan positif terhadap karyawan yang tidak dapat memenuhi target perusahaan, bahkan ditambah dengan produktivitasnya yang makin menurun, karena jika perusahaan melakukan ini sama saja membuat karyawan tersebut menjadi malas dan tidak akan bisa berkembang dalam kinerjanya. Lama kelamaan perusahaan tersebut akan kalah bersaing dengan perusahaan lain, karena kualitas sdm karyawannya buruk. Perusahaan akan mengambil tindakan mengeluarkan sp (surat peringatan) terhadap karyawan yang bermasalah, kemudian jika tidak ada perubahan akan diberikan phk sebagai tindakan akhir perusahaan. sebaliknya terhadap karyawan yang menunjukan perkembangan positif dalam kinerjanya maka perusahaan akan memberikan apresiasi terhadap prestasi karyawan tersebut, misalnya kenaikan gaji, kenaikan jabatan, bonus akhir tahun, dll.dengan demikian karyawan merasa dia dihargai dalam pekerjaannya di perusahaan tersebut. sehingga ia dengan sendirinya merasa telah menjadi bagian dalam perusahaan tersebut dan akan memberikan segala kemampuannya untuk kemajuan perusahaan tersebut.

      Hapus
    4. saya akan menanggapi pertanyaan saudari natania.masalah pribadi memang seharusnya tidak di bawa ke tempat kerja nantinya akan berakibat tidak berkonsentrasi dalam pekerjaan. namun kita juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya karyawan yang mempunyai masalah, karena setiap manusia pasti mempunyai beban dalam hidupnya, langkah yang harus dilakukan jika kita sebagai seorang manager atau pimpinan perusahaan adalah pertama-tama ciptakanlah suasana dilingkungan pekerjaan sebagai suasana dalam sebuah rumah dimana ada rasa kebersamaan dan kekeluargaan pada penghuninya, sebagai contoh memberikan sapaan atau salaman jika saling berpapasan di tempat kerja, seperti "selamat pagi pak agus, bagaimana kabarnya hari ini?" hal2 kecil ini jika kita tanamkan dalam lingkungan pekerjaan maka akan menimbulkan dampak positif bagi semuanya, sehingga karyawan pun merasa ia berada dalam sebuah keluarga yang sungguh2 memperhatikannya. maka tidak menutup kemungkinan ia mungkin akan juga menceritakan permasalahan yang dialaminya kepada kita karena dia telah merasa pimpinannya adalah keluarganya atau sahabat baiknya. Terima ksih.

      Hapus
  15. 1. Menurut saya yang paling mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan di suatu organisasi adalah poin nomor 4, yaitu tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan. Karena menurut saya hal yang paling dibutuhkan oleh karyawan dalam meningkatkan produktifitasnya yaitu pengakuan saat mereka melakukan hal positif dalam pekerjaannya. Pada dasarnya karyawan kurang mengerti apakah pekerjaan yang dilakukannya merupakan pekerjaan yang cukup baik atau sudah sangat baik dan bermanfaat bagi perusahaan. Maka dari itu perlu adanya pengakuan saat karyawan telah melakukan pekerjaan dengan baik, agar karyawan dapat terus meningkatkan kinerjanya. Di sisi lain, karyawan sebenarnya juga sangat senang apabila kinerjanya yang positif tersebut diakui oleh perusahaan sehingga karyawan pun akan semakin termotivasi saat melakukan pekerjaannya mengingat setiap pekerjaan positifnya tersebut selalu diakui.
    2. Menurut saya yang paling mempengaruhi penurunan produktifitas karyawan di suatu organisasi apabila saya menjadi manajer adalah poin nomor 7, yaitu : karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan. Karena dalam konteks ini perusahaan tidak bisa terlibat secara langsung dalam permasalahan yang sedang dihadapi oleh karyawannya. Maka dari itu hal ini juga bisa menjadi penghambat dalam produktifitas kinerja karyawan. Dalam hal ini karyawan harus memiliki inisiatif untuk menyelesaikan masalah pribadinya tersebut lbh dulu dan tidak mengikutsertakan masalah pribadinya dalam melakukan pekerjaannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sdra.Irene, daripada masalah pribadi karyawan menjadi penghambat kinerja dalam bekerja, menurut saudara apakah untuk menyelesaikan masalah pribadi, karyawan sebaiknya ijin untuk tidak bekerja beberapa hari dengan tetap pada konsekuensi yg harus diterimanya adalah potong gaji, apakah ini efektif ?

      Hapus
    2. untuk saudari yessica, menurut saya dengan tidak bekerja dan mendapatkan potongan gaji itu tidak efektif, kita bisa menyelesaikan masalah pribadi ketika kita pulang kerja atau waktu istirahat kenapa harus cuti beberapa hari? cutipun mengakibatkan beban juga pada diri karyawan tersebut karena ketika cuti gajinya dipotong, menurut saya itu akan menambah masalah pada diri karyawan tersebut.

      Hapus
    3. cuti mengakibatkan beban, beban seperti apa yg sdra.Bayu maksudkan ? apakah beban karena pemotongan gaji itu sendiri ?

      Hapus
    4. saya tidak setuju dengan pendapat sodara bayu,,menurut saya bila kita ada masalah lebih baik mengambil cuti karena dengan mengambil cuti karyawan bisa menghiliangkan masalah pribadi dengan cara pergi berlibur atau bersantai di mall..karena bila karyawan tidak mengambil cuti karyawan tersebut akan selalu terbayang-bayang masalah pribadi.nya tersebut dan juga bisa menimbulkan kerja karyawan tidak maksimal..jadi mengambil cuti bukan untuk menambah masalah tetapi menambah mengurangi masalah karyawan.

      Hapus
    5. baik, saya kan menjawab pertanyaan dari saudara yessica, saya sependapat dengan saudara bayu. Setiap orang pasti memiliki masalah pribadi. Masak setiap ada masalah kita harus cuti? bukankah hal tersebut akan lebih merugikan pihak perusahaan? maka dari itu sebaiknya karyawan memikirkan cara tersendiri agar tidak membawa maslaah pribadinya ke dalam perusahaan.

      Hapus
    6. Saya kurang setuju dengan pendapat teddy karena menurut saya selain merugikan perusahaan hal ini akan di lihat oleh karyawan yang lain sebagai peluang untuk “bolos” kerja. Sedikit sedikit cuti sedikit sedikit cuti karena tidak ada standar atau takaran masalah pribadi yang dapat di kategorikan boleh mengambil cuti karena setiap masalah pribadi memiliki proposi yang berbeda beda setiap orang jadi harus di pahami lebih dahulu mana yang masalah pribadi yang benar benar serius dan tidak, dan mana yang dapat di selesaikan dan tidak.
      Terima kasih

      Hapus
  16. 1. Menurut saya, masalah yang sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah poin yang kedua yaitu karyawan tidak memiliki keahlian yang diisyaratkan untuk pekerjaan mereka. Apabila seorang karyawan tidak memiliki keahlian untuk pekerjaan mereka, maka pekerjaan dalam organisasi dapat saja tidak selesai. Pekerjaan yang tidak selesai ini dapat berpengaruh pada pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan lain. Sebagai contoh, dalam perusahaan sepatu karyawan bagian membuat sol sepatu tidak dapat menggambar sol sepatunya, maka dengan sol sepatu yang tidak selesai ini, akan berdampak pada sepatu tidak dapat diselesaikan secara utuh yang tentu saja akan berdampak pada penurunan produksi. Untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan diadakannya pelatihan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai kebutuhan karyawan tersebut.
    2. Jika saya seorang manajer, hal yang paling sulit untuk di atasi adalah poin yang menyebutkan karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan. Saat seseorang memiliki persoalan, maka akan berdampak pada mood mereka. Ketika seorang karyawan memiliki masalah rumah tangga di rumah, kita sebagai manajer akan sulit menangani karyawan tersebut agar dapat membagi antara pekerjaan dan rumah tangga. Bereda dengan apabila mereka memiliki masalah dengan pekerjaan mereka. Ketika masalah ada pada pekerjaan maka kita sebagai manajer dapat memberi solusi yang tepat. Namun apabil menyangkut kehidupan rumah tangga, kita sebagai manajer tidak dapat begitu saja ikut campur.
    Terima Kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penempatan karyawan yg tidak sesuai dengan keahliannya adalah suatu Kesalahan, kecuali dlm keadaan yg sangat Mendesak dan tidak berkelanjutan. Bagaimana mungkin sebuah organisasi menempatkan seseorang yg tidak memiliki keahlian yg di syaratkan pada sebuah posisi di perusahaan? padahal seorang calon karywan harus melewati proses rekrutmen dan seleksi yg bgtu panjang. Hal yg sangat ceroboh menurut saya apabila seorang manajer melakukan penempatan yg salah sejak awal. lain halnya apabila ssorg yg sebelumnya tdk memilki keahlian yg di butuhkan telah mendapat pelatihan khusus guna memperoleh keahlian tsb. tentunya dgn syarat sang pelaku kerja Bersedia mendapatkan pelatihan baru tsb.

      Hapus
  17. Dari ketujuh masalah tersebut, masalah yang menurut saya sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah poin ke 7, yaitu karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan. Jika seorang karyawan produktivitasnya mulai menurun, ada salah satu penyebabnya yaitu alasan pribadi yang dihadapi seseorang. Mungkin saja karyawan memiliki masalah pribadi dengan orang-orang atau lingkungan di organisasi, atau dengan tim kerja satu timnya sendiri. Sering kali juga ada masalah pribadi di luar pekerjaan yang mempengaruhi kehidupan bekerja seseorang, seperti masalah keluarga, dan masalah ekonomi pribadi. Karyawan merasa bagi mereka cukup sulit untuk mengatasi hal ini. Faktor individu yang mengakibatkan stres terhadap karyawan. Dan akhirnya, masalah pribadi yang belum terselesaikan memiliki pengaruh yang besar dalam prestasi dan kinerja kerja seorang karyawan dan otomatis dapat menurunkan produktivitas karyawan.

    Solusinya:
    Salah satu tugas seorang manajer adalah untuk memotivasi karyawan dengan cara terjun ke lapangan dan selalu memperhatikan kinerja karyawan setiap hari. Karyawan sangat membutuhkan seorang manajer yang mau perduli terhadap masalah pribadi yang dihadapi oleh karyawan. Maka dari itu, agar terciptanya hubungan yang baik antar karyawan dengan manajer adalah mendengar keluhan setiap karyawan, siap untuk didekati, dan tidak bersikap acuh terhadap karyawan. Seorang manajer dapat memberikan saran kepada karyawan untuk sejenak melupakan masalah pribadi yang dimiliki saat bekerja sehingga seorang karyawan itu dapat fokus terhadap pekerjaannya, seorang manajer dapat membantu karyawan agar dapat membuat sebuah keputusan seperti memberikan saran-saran, termasuk untuk membantu menyelesaikan/meringankan masalah pribadi yang dimiliki oleh karyawan. Dan dengan cara itu, dapat meningkatkan kepuasan kinerja terhadap karyawan.

    Jika saya seorang manajer, masalah yang menurut saya paling sulit untuk diatasi adalah karyawan tidak tahu dampak negative dari perilaku tertentu mereka. Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda. Namun terkadang sifat yang dimiliki seseorang berpengaruh besar terhadap orang lain. Pada umumnya, manusia lebih menerima pujian daripada kritik. Sebagai seorang pemimpin, ada kalanya jika kita dapat memberikan kritik kepada seorang karyawan karena perilaku mereka yang memberikan dampak negative terhadap sebuah organisasi. Karena tidak semua karyawan sadar atas perilaku mereka, maka dari itu perlu adanya masukan atau kritik kepada karyawan. Namun, mengapa sulit untuk diatasi karena tidak setiap manusia mau mendegarkan/ menerapkan kritik yang diberikan pada orang lain, bahkan ada juga orang yang salah memberi tanggapan, justru merasa tersinggung jika dirinya di kritik oleh orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat malam saudari amelia , saya sepertinya kurang setuju dengan pendapat anda yang mengatakan bahwa kinerja karyawan menurun di sebabkan oleh masalah pribadi. kenapa saya tidak setuju? karena menurut saya dimana mana jika seseorang sudah bekerja dan masuk dalam sebuah organisasi maka apa pun masalah pribadi yang di alami yang tidak ada sangkut pautnya dengan tujuan organisasi ataupun pekerjaannya dia sebagai karyawan harusnya bersikap profesional. tidak membawa bawa masalah pribadinya kedalam pekerjaan, karena bisa sangat mengganggu dari apa tujuan organisasi. dan menurut saya yang dapat menurunkan produktivitas kinerja karyawan adalah kurangnya pengakuan atas perilaku positif karyawan. kenapa? logikanya begini, jika anda sebagai karyawan dan anda sudah memberikan apa yang terbaik dari anda tetapi atasan anda tidak memberikan pengakuan yang berbanding lurus dengan performance baik anda sebagai karyawan, apa yang anda rasakan? tentunya dari sisi kemanusiaan anda akan merasa capek dan marah karena anda merasa tidak di hargai dan lama-lama tentu anda akan protes dengan cara menurunkan kinerja anda. terima kasih, selamat malam.

      Hapus
    2. Ada benarnya sdri.Amelia, buat sdra.Hermahesa, menurut saya sekalipun seorang profesional pun terkadang tidak menyadari kinerjanya yg sekarang dibandingkan dengan yg dulu ternyata turun walaupun ia bisa saja tidak membawa masalah pribadinya ke pekerjaan, stress karyawan dan masalah pribadinya yg terus ada di pikirannya walaupun karyawan berusaha menghilangkan masalah tersebut dengan cara sibuk mencari aktivitas lain atau terus beraktivitas guna ia terus bisa fokus akan pekerjaannya.

      Hapus
    3. Saya ingin menambahkan.
      Menurut saya, masalah pribadi karyawan juga dapat berdampak pada kinerja karyawan tersebut, terutama karyawan yang sudah berkeluarga. Ketika di tanya secara pribadi pada karyawan, "prioritas manakah yang paling anda utamakan dalam hidup", karyawan sebagian besar akan menjawab "keluarga". Keluarga yang tidak harmonis membuat karyawan stress, dan tempat pelampiasan biasanya di lingkungan kerja, sebab tidak ada lagi tempat bagi karyawan tersebut melampiaskan emosinya tersebut. Disinilah tugas manajer untuk memperdayakan, serta memberikan alternatif solusi agar karyawannya semangat kembali dalam bekerja.

      Hapus
    4. Saya ingin menanggapi komentar saudara hermahesa ke saudari amelia, saya setuju atas karyawan yang seharusnya melakukan pekerjaan dengan profesional di keadaan apapun. Namun, tidak semua karyawan bisa 100% melupakan nasalah yang ia hadapi di luar pekerjaan secara tidak sadar. Misalkan saja, semalam anda baru saja bertengkar hebat, anggaplah hingga membanting barang yang ada di rumah hingga membuat orang tua yang melahirkan anda sendiri menangis, dan menyebabkan hubungan antara anda dengan orang tua anda kacau, masih bisakah anda melakukan pekerjaan dengan produktivitas kinerja yang 100% jika dibandingkan dengan saat malam sebelum-sebelumnya dimana anda mengadakan pesta meriah untuk menyambut ulang tahun orang tua yang anda cintai? Tentu tidak.. Memang, permasalahan yang saya berikan tadi adalah perbandingan yang cukup ekstrem. Tetapi dapat terlihat bahwa seorang karyawan yang memiliki masalah pribadi di luar pekerjaannya pastilah menurun kinerjanya tanpa ia sadari, walaupun ia bersikeras untuk profesional di pekerjaannya. Demikian menurut saya, terimakasih.

      Hapus
  18. 1. Menurut saya yang sangat mempengaruhi produktivitas karyawan yaitu ada pada poin ke 2 dimana karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka, karena jika seorang karywan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan maka seorang karywan tersebut tidak akan bekerja secara optimal karena ia tidak secara maksimal menguasai pekerjaannya dan ini akan jelas menurunkan produkstivitas karyawan.
    Solusinya yaitu karyawan tersebut hendaknya diberi pelatihan agar dia dapat menguasai pekerjaannya tersebut.
    2. Jika saya adalah seorang manajer, menurut saya hal yang paling sulit diatasi yaitu karyawan memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan karena tentunya setiap orang memiliki persoalan pribadi masing2 yang tidak harus diketahui oleh orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mohon maaf untuk pak Julius karena tadi double post,

      saya setuju dengan pendapat saudari erisca mengenai karyawan yang tidak memiliki keahlian akan berpengaruh pada produktivitasnya, karena dengan tidak memiliki keahlian yang lebih ketika perusahaan memimta untuk melakukan tugas diluar keahliannya akan membuat susah walaupun orang tersebut bisa melakukan pekerjaan tersebut tapi akan menurunkan produktivitasnya, mungkin saya memiliki satu tambahan untuk karyawan yang tidak memiliki keahlian lebih. Seharusnya dari awal perusahaan harus menetapkan untuk mencari karyawan yang memiliki keahlian yang sesuai, bahkan memiliki keahlihan lebih karena pada era ini memiliki satu keahlian saja itu tidak cukup dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dengan begitu ketika karyawan kita diberi kerjaan mereka sesuai dengan keahlian yang mereka punya pekerjaan itu akan cepat selesai dan dapat mengurangi penurunan produktivitas yang disebabkan oleh karyawan yang tidak memiliki keahlian.

      saya setuju dengan point ke 2 (dua) dari saudari erisca mengenai karyawan yang memiliki persoalan pribadi sangatlah sulit diatasi, karena tidak semua pegawai/ karyawan mau menceritakan masalahnya kepada orang lain( bersifat tertutup), tetapi sebagai karyawan yang profesional harusnya kita mengesampingkan persoalan pribadi dan tidak mengikut campurkan dalam pekerjaan, ketika kita mengikut campurkan dalam pekerjaan kita tidak bisa maksimal dalam pekerjaan kita, dan kita bisa menambah masalah pada diri kita sendiri. contohnya waktu kita tidak bisa memenuhi target pekerjaan dikarenakan permasalahan pribadi, kita pasti dapt teguran dari manajer dan itu akan menambah beban mental kita,kita bisa jadi makin malas dalam pekerjaan dll. jadi dari pada kita menambah beban dengan mengikut campurkan urusan pribadi dengan pekerjaan mending kita bekerja dengan baik agar perusahaan bangga memiliki karyawan seperti kita. terimakasih.

      Hapus
    2. saya ingin menanggapi sodara bayu anda berkata setuju dengan pendapat dari sodari erisca mengenai karyawan yang memiliki persoalan pribadi sangatlah sulit diatasi, karena tidak semua pegawai/ karyawan mau menceritakan masalahnya kepada orang lain..yang ingin saya tanyakan bagaimana cara anda bila di dalam perusahaan anda terdapat karyawan yang memiliki masalah peribadi dan membuat pekerjaanya kacau balau? dan apa solusi yang anda berikan?

      Hapus
    3. Saya ingin mencoba menjawab pertanyaan saudara teddy ,jika didalam perusahaan ada karyawan yang sedang mengalami masalah pribadi ,sehingga pekerjaany kacau balau?, yang aaya lakukan sebagai pemilik perusahaan adalah ,meliburkan karyawan tersebut ,atau dengan kata lain memberikan cuti kepada karyawan tersebut kurang lebih 3 hari ,dengan tujuan agar karyawan tersebut dapat lebih tenang dan dapat menyelesaikan masalahnya ,sokusi kedua adalah ,mengajak karyawan tersebut ke seorang ahli psikolog agar dapat membantu karyawan tersebut dalam menyelesaikan masalah pribadiny ,sehingga karyawan tersebut dapat kembali bekerja dengan maksimal ,thanks

      Hapus
    4. Saya setuju dengan pendapat fransnardo, salah satu bentuk solusi yang dapat dikerjakan yaitu dengan membawa karyawan tersebut keahli psikolog.. karena mungkin dengan ia berbicara dengan psikolog dapat membuat masalah yang ia hadapi menjadi lebih ringan dan mempunyai jalan keluar.

      Hapus
    5. Saya ingin menanggapi sekaligus bertanya kepada saudara fransnardo apabila karyawan di beri cuti apakah tidak berdampak pada karyawan yang lain yang melihat tindakan tersebut sebagai peluang untuk “libur”. Selain itu apakah menurut saudara frans tindakan dengan membawa ke ahli psikolog tidak terlalu berlebihan? Bagaimana peranan orang orang HRD dalam kasus ini?
      Terima kasih

      Hapus
  19. Menurut saya, permasalahan yang mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi dan apabila saya adalah manajer di sebuah perusahaan yang paling sulit untuk diatasi yaitu “karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan”, karena jika karyawan memiliki masalah otomatis konsentrasi akan pekerjaan pasti terganggu dan kinerja karyawan tidak optimal. Sebab untuk mengetahui indikasi menurunnya kinerja karyawan tidaklah mudah, karena ada karyawan yang mampu mengatasi dan membagi konsentrasi akan pekerjaan dan masalah pribadi dengan baik sehingga kinerja yang dihasilkan tetap optimal, namun ada pun karyawan yang tidak dapat mengatasinya dan berdampak pada hasil kerjanya. Apabila melihat hasil kerja karyawan menurun, maka manajer perlu mengambil tindakan dengan mengkomunikasikan dengan karyawan yang bersangkutan tentang penurunan kinerja, memberikan motivasi, dan juga memberikan masukan-masukan untuk menyelesaikan persoalan pribadi dari karyawan tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oktavika Ayu-B
      Saya ingin menambahkan pendapat Saudari Desy Liniardi dari ke 7 permasalahan yang mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi yaitu "Karyawan memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan" karena ketika seseorang tidak mencapai target saat bekerja, mungkin saja ada alasan pribadi yang dihadapi seseorang. Mungkin saja mereka memiliki masalah pribadi dengan sesama karyawan yang lain, atau orang lain di perusahaan, atau dengan rekan kerja satu tim. Begitu pula jika saya menjadi manajer dalam sebuah perusahaan, karena untuk memotivasi karyawan, perlu membina hubungan yang baik dan cara pendekatan yang baik untuk mengatahui permasalahan yang dihadapi oleh karyawan.

      Solusinya Para manajer perlu untuk memberikan semangat kepada bawahannya mengenai target yang sudah ditentukan. Kunci untuk dapat merubah karyawan yang kurang produktif untuk menjadi lebih menghasilkan adalah dengan mengetahui motivasi pribadi dari karyawan tersebut. Coba adakan sebuah sesi untuk berbincang empat mata dengan karyawan tersebut, Anda akan melihat bahwa ketulusan memiliki kekuatan yang cukup besar untuk membuat seseorang berpikir positif dan meningkatkan prestasi kerjanya. Terimakasih

      Hapus
    2. Saya sepenadat dengan saudarai desy, namun ada satu faktor lagi dimana hal ini sangat vital di bidangnya yaitu “Kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau system yang tidak berjalan semestinya” dengan ini pasti karyawan sulit untuk mengembangkan keahlian atau apapun yangt kariyan miliki untuk bisa berkembang bahkan bisa menurunkan kinerja karyawan, oleh karena itu manajer harus memprebaiki system kerja para karyawan agar karyawan bisa bekerja sebagaimana mestinya hingga bisa mengembangkan kinerjanya.

      Hapus
  20. Menurut saya yang masalah yang sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah tidak ada pengakuan positif atas perilaku positif karyawan, saya menganggap demikian karena jika seorang karyawan melakukan yang terbaik dan atasan atau manajer hanya tutup mata dan menyamaratakan mereka dengan karyawan yang hanya bekerja seperlunya saja atau bahkan dengan karyawan yang bekerja seenaknya dan santai-santai, maka karyawan itu kelamaan akan bersikap seperti 2 karyawan tersebut pula mengetahui bahwa tidak ada bedanya bersikap sangat rajin, akirnya karyawan tersebut akan merasa bahwa toh semua sama saja walaupun rajin / malas kan gajinya tetap sama , enakan kalau malas, solusi untuk mengatasi masalah ini menurut saya adalah bahwa setiap manager harus membuka mata lebar-lebar terhadap karyawannya, yang mana yang baik dan mana yang buruk pekerjaanya, dan memberi upah/imbalan sesuai dengan yang dikerjakan, hal ini memang terlihat sepele , awalnya 1-2 karyawan akan berlomba-lomba untuk mendapatkan bonus tersebut, namun kelamaan hal ini bisa memotivasi seluruh karyawan lainnya untuk berlomba-lomba mendapat bonus, hal yang selanjutnya dilakukan manager adalah mengawasi jalannya perlombaan tersebut agar tetap terarah dengan baik dan benar.

    Jika saya adalah seorang manager, masalah yang menurut saya paling sulit untuk saya atasi adalah karyawan yang memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan, karena dengan demikian saya tidak mempunyai wewenang apapun untuk ikut campur dengan persoalan pribadi diluar pekerjaan karyawan tersebut, yang bisa saya lakukan antara lain hanyalah menasihati, membantu dalam hal pekerjaannya, sampai masalah tersebut bisa terselesaikan, masalahnya terjadi bila si karyawan tersebut memiliki persoalan yang besar dan berkepanjangan sehingga pekerjaanya kacau dalam jangka waktu yang bisa dibilang panjang, maka mau tidak mau saya sebagai manajer harus bertindak tegas dengan memberi surat peringatan, walaupun sepertinya akan jelas terlihat saya hanya menambah beban karyawan tersebut dengan memberi surat peringatan, namun hal itu menurut saya yang terbaik yang bisa saya lakukan selaku manajer jika menasihati dan membantu dalam pekerjaan tidaklah bermanfaat.
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat Saudara Osvaldo bahwa saat seorang karyawan dapat berkinerja baik malahan kinerja tersebut tidak ada pengakuan dari pihak perusahaan, maka karyawan tersebut akan merasa kecewa dan motivasi untuk bekerja menjadi menurun.
      Maka dari itu, pihak perusahaan perlunya memberi penghargaan kepada karyawan yang sudah bekerja dengan sungguh - sungguh agar motivasi karyawan semakin meningkat dan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaanya..

      Mengenai apabila karyawan memiliki masalah pribadi, menurut saya dari pihak perusahaan tidak perlu ikut campur karena hal yang ditakutkan apabila karyawan tidak mau terbuka. Mungkin pihak perusahaan perlu menekankan prinsip bekerja secara profesional, dimana saat berada di lingkungan bekerja berati sudah siap untuk bekerja.

      Terimakasih

      Hapus
    2. Saya setuju dengan pendapat yang dikatakan saudara osvaldo,di mana apabila seorang karyawan tidak mendapat pengakuan terhadap kinerja yang telah dilakukan dengan baik maka itu akan membuat seorang karyawan tersebut merasa pekerjaan yang dilakukannya tidak dihargai oleh perusahaan dan itu juga bisa mengakibatkan kinerja karyawan tersebut menjadi menurun. Oleh sebab itu penghargaan itu perlu diberikan kepada karyawan yang telah memberikan kontribusinya secara maksimal terhadap perusahaan tersebut. Pemberian penghargaan ini bertujuan agar karyawan tersebut hasil jerih payahnya dalam bekerja dihargai dan memberikan motivasi terhadap karySaya setuju dengan pendapat yang dikatakan saudari bunga, dimana apabila seorang karyawan tidak mendapat pengakuan terhadap kinerja yang telah dilakukan dengan baik maka itu akan membuat seorang karyawan tersebut merasa pekerjaan yang dilakukannya tidak dihargai oleh perusahaan dan itu juga bisa mengakibatkan kinerja karyawan tersebut menjadi menurun. Oleh sebab itu penghargaan itu perlu diberikan kepada karyawan yang telah memberikan kontribusinya secara maksimal terhadap perusahaan tersebut. Pemberian penghargaan ini bertujuan agar karyawan tersebut hasil jerih payahnya dalam bekerja dihargai dan memberikan motivasi terhadap karyawan tersebut agar dapat bekerja lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Terima kasihawan tersebut agar dapat bekerja lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
      Apabila karyawan memiliki masalah pribadi maka perusahaan tersebut tidak berhak ikut campur namun jika masalah tersebut berdampak pada kinerja yang semakin menurun maka perusahaan harus bertindak tegas. Terima kasih

      Hapus
    3. saya setuju dengan saudara osvaldo bahwa tidak adanya pengakuan atas perilaku positif karyawan akan mempengaruhi produktivitas karayawan karena tidak ada perbedaan perlakuan dari karyawan yang bekerja maksimal dengan tidak, hal ini akan mengakibatkan karyawan yang bekerja maksimal memilih bekerja biasa biasa saja karena diberlakukan sama tadi.
      kemudian saya juga sependapat bahwa masalah pribadi karyawan sngat sulit dihadapi, bukan hanya karyawan yang tidak mau terbuka melainkan juga tidak ada kewajiban untuk ikut campur atas masalah pribadi karyawannya.perusahaan hanya bisa mengingatkan bahwa masalah pribadi tidak seharusnya dibawa dalam pekerjaan. terima kasih

      Hapus
  21. Menurut saya ketujuh masalah tersebut akan selalu ada dalam sebuah perusahaan namun masalah yang sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan, apabila ada seorang karyawan yang sangat sungguh-sungguh bekerja dalam sebuah organisasi tersebut mendapat perlakuan yang sama rata dengan karyawan yang biasa saja kinerjanya di organisasi, maka karyawan yang rajin tersebut tidak akan bekerja secara maksimal lagi karena diperlakukan yang sama dengan karyawan yang biasa-biasa saja. Solusi dalam hal ini adalah tentu saja organisasi harus memberikan penghargaan terhadap kaeryawan yang memiliki kontribusi tinggi kepada organisasi dibandingkan dengan karyawan yang kinerjanya biasa-biasa saja. Adanya penghargaan ini akan membantu memotivasi karyawan yang lain yang kinerjanya belum maksimal.
    Jika saya menjadi seorang manajer masalah yang paling sulit dihadapi adalah karyawan memiliki masalah pribadi diluar pekerjaannya, selain maslah keluarga bisa saja terdapat masalah personal antar karyawan. Meskipun manajer telah berusaha mendekati karyawan yang bermasalah tersebut belum tentu karyawan tersebut menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi. Manajer akan berusaha memberi motivasi untuk karyawannya agar kinerjanya maksimal kembali dan tentu saja manajer yang baik akan berusaha membantu menyelesaikan masalah karyawannya apabila karyawannya bersikap terbuka tentang masalahnya.
    terima kasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat Saudari Bunga dimana saat seorang karyawan dapat berkinerja baik malahan kinerja tersebut tidak ada pengakuan dari pihak perusahaan, maka karyawan tersebut akan merasa kecewa dan motivasi untuk bekerja menjadi menurun.
      Maka dari itu, pihak perusahaan perlunya memberi penghargaan kepada karyawan yang sudah bekerja dengan sungguh - sungguh agar motivasi karyawan semakin meningkat dan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaanya.. Terimakasih

      Hapus
    2. Salam jumpa saudari bunga rahayu. saya ingin bertanya kepada anda. pertanyaannya sederhana saja. " menurut anda, apakah perusahaa-perusahaan di zaman moderen ini memperlakukan karyawannya demikian??? kalau setujuh dan tidak-nya tolong berikan alasan yang tepat dan apa faktanya. terimakasih....

      Hapus
    3. Saya setuju dengan pendapat saudari bunga, karena apabila seorang karyawan yang telah mampu mengerjakan tugasnya dengan sangat baik dan tidak mendapatkan pengakuan dari perusahaan tersebut maka tentu saja itu akan membuat seorang karyawan tersebut merasa jerih payahnya selama ini tidak dihargai. Dan ini akan mengakibatkan untuk kinerja selanjutnya seorang karyawan tersebut tidak akan bekerja secara maksimal. Oleh sebab itu diperlukan penghargaan untuk karyawan - karyawan yang mampu memberikan konstribusi lebih terhadap perusahaannya agar karyawan tersebut merasa pekerjaan yang dilakukan tidak sia - sia dan karyawan tersebut agar termotivasi dan mampu bekerja lebih baik lagi. Terima kasih

      Hapus
    4. Saya ingin menanggapi pendapat saudari Bunga,
      Menurut saya, pengakuan atas “perilaku positif” karyawan yang dimaksudkan di sini bukanlah pengakuan kinerja karyawan, melainkan pengakuan atas suatu perilaku karyawan yang sebenarnya tidak diwajibkan dalam pekerjaan namun bila dilakukan akan membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, contoh perilaku ini dapat berupa: bekerja tanpa menunggu perintah, semangat, tidak mudah putus asa, dan sebagainya.
      Memang benar bahwa perilaku yang positif mendukung karyawan untuk berkinerja lebih baik. Penghargaan atas perilaku positif karyawan akan membantu memotivasi karyawan bersangkutan juga karyawan lainnya untuk berperilaku positif pula, akibatnya kinerja karyawan pun akan meningkat secara keseluruhan.
      Terima Kasih^^

      Hapus
    5. Lalu menanggapi pertanyaan saudara Putra,
      Bila perlakuan yang dimaksud dalam pertanyaan adalah tidak adanya pengakuan atas perilaku positif karyawan, maka tak dapat dipungkiri bahwa sampai sekarang pun, masih banyak perusahaan yang tidak memberikan pengakuan/ penghargaan yang pantas atas perilaku positif karyawan. Salah satu alasannya adalah sulit bagi perusahaan, baik melalui manajer ataupun supervisor untuk memantau perilaku karyawannya satu per satu, terutama bila perusahaan memiliki jumlah karyawan yang cukup besar. Selain memantau karyawannya, perusahaan sudah cukup disibukkan oleh masalah operasional. Sehingga sering kali perilaku yang tidak diwajibkan dalam pekerjaan mereka kurang mendapat perhatian.
      Terima Kasih^^

      Hapus
    6. menanggapi pertanyaan dari saudara putra, jika menanyakan tentang apakah perusahaan-perusahaan pada saat ini sudah melakukan pengakuan atas perilaku positif karyawannya, tentu saja masih belum semua perusahaan. bagi perusahaan yang kecil atau memiliki karyawan yang sedikit artinya para manajer dapat selalu mengawasi kinerja masing masing karyawannya itu mungkin dapat melakukan hal tersebut kepada masing-masing karyawannya, namun jika pada perusahaan yang memiliki karyawan yang banyak manajer tentu saja tidak dapat memantau semua karyawannya. namun, perusahaan pasti akan memilih dengan cermat siapa karyawannya yang memang harus di beri penghargaan dan tidak.
      terima kasih..

      Hapus
    7. menanggapi saudari caroline
      memang yang dimaksud dalam "perilaku positif" bukan hanya dalam kinerja setiap karyawannya melainkan juga hal hal yang seperti saudari katakan diatas. namun hal yang dapat terlihat dari kinerjanya karena kinerja tersebut dapat dinilai dan penilaian tersebut harusnya tidak berdasarkan hasilnya saja melainkan juga dilihat proses bagaimana menuju hasil kinerja yang baik tersebut.
      terima kasih..

      Hapus
    8. kemudian saya setuju dengan pendapat saudari Caroline atas pertanyaan saudara Putra. bahwa tidak semua atasan dapat memberi perhatian terhadap kinerja dari setiap karyawannya. dalam hal ini karyawan yang memang sangat giat pasti akan menonjol dibandingkan dengan karyawan yang lain dan manajer akan lebih memastikan apakah karyawan tersebut memang berperilaku positif sesuai dengan ketentuan serta tujuan perusahaan atau tidak.dengan begitu penghargaan dapat diberikan kepada karyawaan yang tepat.
      terima kasih..

      Hapus
  22. 1. Bila saya menjadi karyawan, Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan yang membuat produktivitas karyawan turun. Semisal saya dulunya bisa produksi 10tas per hari, ketika saya hanya bisa produksi 8 tas, itu bukan karena saya tidak memiliki keahlian, bukan karena saya tidak tahu apa yang saua harapkan. Namun, karena ada masalah-masalah besar yang terjadi dalam hidup saya, sehingga konsentrasi saya terpecah. Masalah-masalah besar diluar pekerjaan yang mungkin dapat mempengaruhi produktivitas, misalnya masalah ekonomi rumah tangga, masalah pasangan hidup, konflik dengan teman dekat, dan sebagainya. Solusinya adalah saya harus bersikap profesional dan dapat memisahkan antara pekerjaan dengan urusan pribadi saya.

    2. Ketika saya menjadi manajer, persoalan yang paling sulit diatasi adalah Kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau system yang tidak berjalan semestinya. Sangat sukar menciptakan sebuah organisasi yang solid, dimana karyawan memiliki kerja sama yang baik. Yang sering terjadi adalah, beberapa orang sudah bekerja maksimal, namun beberapa orang tidak bekerja maksimal karena mungkin karyawan baru, atau tidak menyukai karyawan yang bekerja dengan dirinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat saudara steven johan yabg nomer 1,memang benar penurunan kinerja karyawan dpt trjadi karena beberapa penyebab dr luar tetapi semestinya bila kita menjadi seorang karyawan dan kita bekerja di suatu perusahaan,kita seharusnya bersikap profesional dalam artian dapat membedakan masalah kerjaan dengan masalah di luar kerjaan. Bila kita tidak dapat profesional dalam bekerja pastinya kita tidak bisa menyalurkan bakat kita ke perusahaan secara maksimal dan berdampak pada penurunan kinerja kita

      Hapus
    2. Saya ingin bertanya kepada saudara steven yang nomer 2. Bila saudara menganggap bahwa hal tersebut yang menurut anda paling sulit untuk diatasi, bagaimanakah cara anda untuk mengatasi permasalahan tersebut?

      Hapus
    3. Terima kasih atas pertanyaanya.
      Banyak cara agar terjadi sebuah lingkungan yang solid. Cara pertama, dimulai dari manajer yang terus memperhatikan dan memperdayakan karyawannya. Menganggap karyawan sebagai sebuah aset perusahaan, bukan cost sehingga karyawan merasa dihargai dan nyaman bekerja di perusahaan. Masalah waktu juga dapat membantu agar lingkungan tersebut solid. Smakin lama kita bekerja dengan rekan kerja kita / bos kita, saya pikir semakin solid pula perusahaan tersebut. Mengapa? Karena masing" dari kita sudah mengetahui karakteristik dari rekan kerja kita masing", sudah terbiasa dengan gaya bicara dan kerja rekan kerja kita.

      Hapus
    4. Saya ingin bertanya kepada saudara Steven ,
      Menurut anda persoalan yang paling sulit diatasi adalah “kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau sistem yang tidak berjalan semestinya”. Sebenarnya seperti apakah proses atau sistem yang dimaksud dalam pernyataan ini? Apakah terbatas pada sistem yang mengatur hubungan atau kerja sama antar karyawan? Akan sangat membantu bila penjelasan disertakan dengan contoh.
      Terima kasih^^

      Hapus
    5. Terima kasih atas pertanyaannya. Saya akan berusaha menjawab. Proses / system adalah sebuah lingkungan pekerjaan disebuah perusahaan. Lingkungan pekerjaan di setiap perusahaan pasti berbeda-beda satu sama lain. Sistem tersebut tidak hanya sebatas hubungan antar karyawan saja. Sistem tersebut terkait semua budaya - budaya dan nilai nilai yang ada dalam perusahaan tersebut. Terdapat manajer yang sangat diktator, sangat tegas. Dengan sikap diktator itu, karyawan ada yang bersikap sangat taat, ada juga yang bersikap ketakutan hingga sampai ingin resign. Ketika manajernya sangat “lembek”, ada karyawan yang merasa dirinya bebas beraspirasi; ada juga yang; tetapi ada juga karyawan yang justru malas-malasan karena manajernya tidak tegas. Disinilah tantangan sebuah perusahaan bagaimana menilai karyawan yang ada, dan bersikap sesuai dengan karakteristik karyawan. Begitu juga karyawan, karyawan juga harus berusaha beradaptasi dengan situasi perusahaan dimana dia bekerja.

      Hapus
  23. Dari 7 masalah tersebut yang menurut saya sangat mempengaruhi menurunnya produktivitas adalah " tidak adanya pengakuan terhadap perilaku positif karyawan". Seperti yang saya perhatikan di organisasi-organisasi(Tidak semua organisasi) banyak dari karyawan-karyawan yang kinerjanya baik bahkan mungkin lebih dari yang di harapkan tidak di akui kinerjanya, mungkin menurut saya organisasi tidak mengakui kinerja yang baik dari karyawannya karena karyawan bekerja sesuai dengan tugasnya, jika dia bekerja dan membuahkan hasil yang bagus itu memang harus karena itu pekerjaannya. Tetapi jika saya sebagai karyawan mungkin saya akan bermalas-malasan karena walaupun kinerja saya standar ataupun sangat memuaskan tetap berdampak sama yaitu tidak adanya respon dari organisasi. Apa lagi jika seorang karyawan bekerja dengan giat dan mengharapkan kompensasi dari organisasi dan hasilnya walaupun hasilnya memuaskan tetapi tidak mendapatkan apa yang di harapkan, secara tidak langsung karyawan akan merasa saya cukup bekerja standar-standar saja toh juga bekerja keras hasilnya sama. Menurut saya solusi yang tepat adalah organisasi mampu memberikan pengakuan terhadap perilaku positif karyawan dengan begitu maka apa yang di inginkan karyawan dan organisasi dapat berjalan dengan baik.

    jika saya seorang manajer, dari masalah tersebut yang sangat sulit di atasi adalah " karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan". Sudah pasti jika kita sebagai manajer tidak dapat mengatasi hal seperti ini, namanya manajer hanya ikut campur jika masalah tersebut berhubungan dengan pekerjaan. Kita sebagai manajer tidak dapat membantu dalam hal masalah pribadi karyawan tetapi jika masalah pribadi tersebut membuat penurunan produktivitas maka kita bisa sebagai manajer dapat membantu seperti memberikan saran-saran karena jika di biarkan terus menerus maka tujuan organisasi akan terhambat.

    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk saudara Haldiawan, saya setuju dengan pendapat anda pada nomor 1. bahwa pengakuan terhadap perilaku positif dari perusahaan merupakan salah satu motivasi yang mampu meningkatkan produktifitas karyawan.
      Bila diijinkan, saya ingin bertanya kepada saudara, faktor apa saja yang menyebabkan perusahaan tidak mengakui perilaku positif karyawan tersebut. terima kasih

      Hapus
    2. Terima kasih kepada saudari Magdalena atas pertanyaannya.
      Dalam konteks masalah karyawan pasti yang mengurus manajer-manajer di perusaan tersebut, faktor umum menurut saya yang membuat manajer tersebut tidak mengakui perilaku positif karyawannya bisa saja manajer tersebut memang sibuk, itu menurut saya faktor umumnya dan disamping itu ada faktor lain seperti manajer itu sendiri tidak tahu kalau karyawan itu dapat termotivasi dengan adanya perilaku positif dari manajer contohnya pujian atau dengan bentuk kompensasi tertentu.

      Terima kasih.

      Hapus
  24. 1.Menurut saya masalah yang mempengaruhi masalah produktivitas SDM yaitu “Karyawan memiliki masalah pribadi diluar pekerjaan” sehingga akan menurunkan konsentrasi karyawan dalam hal ini akan berdampak pada penurunan kinerja dari karyawan .
    Solusinya yaitu memberikan teguran kepada karyawan tersebut agar dikemudian hari tidaakmengulangi kesalahan yang sama, dan karywan harus mampu untuk memisahkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Jika karyawan masih mengulangi kesalahan yang sama harus diberikan surat peringatan.

    2.Menurut saya yang sulit diatasi yaitu “Karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka” karena dengan keterbatasan keahlian yang dimiliki oleh karyawan menyebabkan karyawan sulit mencapai target yang diharapkan , hal ini dapat merugikan perusahaan karena karyawan tidak memberikan kinerja yang baik dalam bekerja. salah satu cara untuk meningkatkan keahlian karyawan yaitu dengan traning tetapi belum tentu keahlian karyawan akan meningkat setelah melakukan traning selain itu, dalam memberikan traning perusahaan juga mengalami kerugian baik Biaya maupun waktu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya tidak sependapat dengan saudara melyan dalam pernyataan point kedua. Jika karyawan tidak memiliki keahlian mengapa perusahaan tetap memilih karyawan tersebut?
      Terimakasih

      Hapus
    2. Untuk saudari maria Yoseph, saya setuju dengan pendapat anda pada nomor 1, namun ada yang ingin saya tambahkan bahwa solusi kepada karyawan yang memiliki permasalahan diluar perusahaan tidak hanya memberikan teguran kepada karyawan tersebut, namun yang paling penting yaitu perusahaan harus memberikan pelatihan dan pengembangan yang baik bagi karyawan, sehingga karyawan dapat bersikap profesional terhadap kehidupan pribadi dan pekerjaannya.
      untuk no 2, yang ingin saya tambahkan yaitu, untuk mengurangi permasalahan karyawan tidak memiliki keahlihan yang disyaratkan, sebaiknya pada awal perekrutan, perusahaan harus lebih teliti dalam mengidentifikasi keahlian yang dimiliki karyawan sehingga pada saat penempatan bidang kerja, karyawan dapat bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki. sehingga produktifitas karyawan tidak mengalami penurunan, melainkan dapat meningkat menjadi lebih baik. Terima kasih

      Hapus
    3. Terima kasih atas atas pertanyaan saudari florensia. Kenapa sampai perusahaan masih mau menerima karyawan yang tidak memiliki keahlian, hal ini bisa saja terjadi karena perusahaan melakukan kesalahan pada saat penyeleksian yang dilakukan dengan cara wawancara sehingga kemampuan karyawan tidak dapat diketahui dengan jelas. Karyawan yang dimaksud disini adalah karyawan biasa sehingga tingkat peyeleksiannya hanya melalui wawancara. Terima Kasih

      Hapus
    4. terima Kasih untuk masukan dari saudari magdalena

      Hapus
    5. Saya kurang sependapat dengan pernyataan saudari Maria Yoseph, karena menurut saya dalam hal merekrut karyawan baru, perusahaan pasti memiliki kriteria-kriteria tertentu yang di inginkan perusahaan terhadap calon karyawan, jika pada saat terjadinya kekeliruan perekrutan pada saat wawancara, maka secara otomatis bagian tempat karyawan itu bekerja tidak sesuai dengan keahliannya. Pertanyaan pertama dari saya untuk saudari Maria, apa yang sebaiknya di lakukan perusahaan untuk menghadapi persoalaan seperti ini? Karena menurut saya jika di lakukan pelatihan pasti pelatihannya membutuhkan biaya yg cukup besar karena perusahaan harus memberikan pelatihan dasar untuk karyawan tersebut.

      Pertanyaan kedua, tidak masalah bagi perusahaan jika di lakukannya pelatihan tetapi dengan jumlah karyawan yang besar, jika jumlah karyawannya sedikit?
      Apa yg harus di lakukan perusahaan?
      Apa sebaiknya tetap di berikan pelatihan atau sebaiknya di ganti?

      Hapus
  25. 1. Menurut saya masalah yang sangat mempengaruhi produktivitas karyawan di suatu organisasi adalah tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan. Alasannya dengan tidak adanya pengakuan atas perilaku positif karyawan akan membuat karyawan enggan untuk berperilaku positif lagi,karena tidak adanya pengakuan atau penghargaan pada dirinya,dalam lingkup hal sekecil apapun. Bentuk pengakuan yang bisa diberikan bisa bermacam-macam,baik melalui pujian ataupun bonus/kompensasi bagi karyawan tersebut. Salah satu cara untuk mengatasinya tentu saja dengan manajer atau atasan harus lebih peka terhadap karyawan,tidak perlu gengsi untuk memberikan pujian kepada karyawan ketika ia melakukan suatu prestasi ataupun perilaku positif.

    2.Jika saya sebagai manajer,masalaha yang menurut saya paling sulit diatasi adalah tentang karyawan yang memiliki masalah pribadi diluar pekerjaan,karena setiap orang memiliki masalah pribadi yang beragam dan berbeda-beda, dan seringkali karyawan membawa masalah pribadi tersebut ke dalam urusan pekerjaan,sehingga tentunya mengganggu produktivitas maupun kinerjanya. Tentunya kita sebagai manajer tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi hal tersebut,selain hanya bisa memberikan saran untuk profesional, bahwa mereka tidak bisa mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat saudara Ignatius Ferry pada pertanyaan yang pertama, karena jika karyawan tidak mendapatkan pengakuan atas perilaku dan kinerja mereka, loyalitas mereka terhadap tempat dia bekerja akan turun, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas karyawan tersebut.
      Terima kasih.

      Hapus
  26. 1. Menurut saya masalah yang mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah Karyawan memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan dikarenakan beban masalah tersebut dapat membuat karyawan bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, dan banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan.
    2. Yang paling sulit saya atasi sebagai seorang manajer adalah Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan, Karena tidak semua karyawan yang mau terbuka dengan manajernya. Keterlibatan manajer mengurusi masalah pribadi karyawan tanpa diminta juga dirasa kurang tepat, akan dianggap mencampuri urusan pribadi. Sebagai manajer yang bisa dilakukan adalah mendekatkan diri pada karyawan dan memberikan saran kepada karyawan agar Ia dapat keluar dari masalahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk saudari Ermelinda saya setuju dengan pendapat anda,”Karyawan memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan” secara otomatis akan mempengaruhi kinerja karyawan tersebut sehingga ia tidak bekerja sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan dan dilain sisi akan merugikan perusahaan dimana ia bekerja. Terima Kasih

      Hapus
    2. saya setuju dengan saudari Ermelinda karena masalah pribadi karyawan sulit di atasi. perusahaan tidak berhak ikut campur sepenuhnya. namun perusahaan harus mengingtakan bahwa ketika bekerja tentu saja harus fokus terhadap pekerjaannya sesuai dengan prosedur.terima kasih..

      Hapus
  27. 1. Menurut saya, Penurunan produktivitas adalah kondisi dimana perusahaan mengalami melemahan pada grafik kinerja dan laba mereka. Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya penurunan produktivitas dari kondisi yang semestinya sudah stabil biasanya dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang bersifat tidak permanen dalam organisasi terutama pada tenaga kerja, dari pertanyaan di atas maka saya memilih nomer 5 yaitu ” Kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau system yang tidak berjalan semestinya”. Alasannya adalah dalam hal ini system yang dibangun oleh perusahaan yang semestinya bisa menjaga produktivitas agar tetap stabil dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang tidak semestinya.
    Solusinya adalah ketika terjadi penurunan produktivitas atas perubahan system yang terjadi maka perusahaan sebaiknya kembali pada system awal (sebelum berubah). Kalaupun perusahaan ingin melakukan perubahan pada system hendaknya mengambil langkah aman yaitu dengan :
    1. Melakukan triall and error (percobaan dahulu) sebelum system yang baru diberlakukan. dengan demikian system yang sudah berjalan tidak mengalami gangguan.
    2. Melakukan beberapa back up plan untuk mengantisipasi apabila seandainya perubahan system tidak berjalan dengan baik

    2. Menurut saya, jika saya seorang manajer masalah yang paling sulit untuk diatasi adalah nomer 1, yaitu “Karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka”. Hal ini berhubungan dengan bagaimana cara mengkomunikasikan visi misi perusahaan kepada karyawan. Karyawan yang tidak memahami hal tersebut maka mereka juga tidak memahami apa yang diinginkan oleh perusahaan kepada mereka.

    BalasHapus
  28. 1. Menurut saya yang mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah no 2 yaitu Karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka. Karena sebenarnya bahan diskusi diatas agak janggal, mengapa kita menerima karyawan yang tidak memiliki atau kurang keterampilan khusus. Karena sudah sangat jelas karyawan yang tidak memiliki keahlian khusus tidak diterima kecuali jika perusahaan ingin melakukan regenerasi karyawan dan jika jumlah karyawan banyak yang tidak memiliki keahlian khusus akan menyebabkan produktivitas menurun. Bayangkan saja seorang pemasar yang seharusnya memiliki keahlian berkomunikasi tetapi tidak memilikinya maka akan membutuhkan waktu untuk mengajarinya. Maka Dari itu nomor 2 Adalah faktor Utama Dalam penurunan produktivitas karyawan
    2. Jika saya sebagai manajer yang akan sulit saya atasi tetap no 2 Karena karyawan yang tidak memiliki keterampilan khusus harus diajari mulai dari Nolan yang membutuhkan waktu untuk training, belajar, tindakan riil dalam perusahaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menanggapi tanggapan saudara henokh diatas. Pada dasarnya, proses rekrutmen memang tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan harapan. Banyak faktor yang menyebabkan mengapa terkadang perusahaan mendapat karyawan yang mungkin kurang berkompetensi pada pekerjaan yang dilowongkan.
      Jika Anda menjadi seorang manajer, maka training yang Anda berikan bagi karyawan bisa menjadi suatu investasi karena karyawan tersebut akan mengaplikasikan apa yang ia pelajari selama training untuk memperbaiki kinerjanya bagi perusahaan. Perusahaan tidak bisa menuntut untuk selalu mendapat 'karyawan terbaik', tetapi bagaimana perusahaan tersebut memberdayakan karyawannya untuk menjadi 'karyawan yang terbaik'..

      Hapus
  29. 1. Menurut saya nomor 6 Karena manusia tidak Tahan terhadap Rutinitas. Dan orang-orang yang mampu Berkembang Adalah orang yang Ditantang. Sebab sebenarnya perusahaan Tahu potensi Karyawan , semakin diberi tekanan justru potensi sesungguhnya Dari seseorang akan Keluar Dan Jika tidak diberi tantangan maka Kualitas Dan Kapasitas seseorng tidak akan Berkembang. Contohnya Seorang salesman diberi target Oleh perusahaan untuk menjual 800 unit, namun manajer Tahu bahwa Karyawan tersebut mampu menjual Lebih Dari 800 unit, Jika tidak Ditantang maka penjualannya akan tetap Bertahan di Angka 800 namun saat manajer menantangnya dengan memberi target penjualan 1000 unit, awalnya karyawan kaget dan merasa tidak mampu namun manajer memberi semangat dan akhir bulan target tercapai. Jika karyawan tidak ditantang maksimal dia hanya akan bertahan diangka target, bahkan bisa menurun.
    2. Jika saya manajer hal yang sulit tetap no 6 karena saya tidak tahu tantangan apa yang tepat yang juga dapat direalisasikan oleh karyawan karena saya takut saya memberi terlalu banyak tekanan pada karyawan. Apabila tantangan tersebut tidak dapat direalisasikan maka mental karyawan akan drop.
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin bertanya kepada saudara hana handoko, bagaimana jika karyawan yang telah diberi tantangan tersebut tetap tidak dapat berkembang? Dan bahkan karyawan tersebut merasa putus asa dan kecewa terhadap kinerjanya karena merasa tidak dapat melewati tantangan tersebut. Bukankah hal ini akan membuat produktivitas karyawan menurun?
      Terima kasih

      Hapus
  30. 1. Masalah yang dapat mempengaruhi penurunan produktifitas karyawan dalam suatu organisasi:
    Menurut saya, yang mempengaruhi penurunan produktifitas karyawan yaitu karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka. Bila karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan dalam pekerjaanya, maka karyawan akan kesulitan dalam bekerja dan akan mempengaruhi produktifitas dari karyawan tersebut. Misalkan saja seorang karyawan yang bekerja dibagian tata usaha perusahaan. Karyawan tersebut tidak memiliki keahlian untuk menggunakan komputer. Karyawan tersebut tidak mungkin melaksanakan tugasnya dengan menulis tangan , apa lagi data-data yang harus dikerjakan oleh karyawan tersebut sangat banyak. Dengan kekurangan dari karyawan tersebut, pekerjaan dibagian tata usaha akan terganggu. Hal ini terjadi karena kurangnya pelatihan terhadap karyawan, kurang teliti dalam perekrutan dan penempatan bidang kerja karyawan. Solusinya yaitu, perusahaan harus memberikan pelatihan yang baik kepada karyawan, yang memastikan bahwa karyawan tersebut mampu melakukan pekerjaan yang diberikan, baik dalam aspek teknis, kebijakan perusahaan, tanggung jawab, dan sebagainya. Solusi berikutnya, pada saat perekrutan, perusahaan sebaiknya merekrut karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan, sehingga dalam penempatan bidang kerja karyawan tidak ada kesalahan.
    2. Bila saya menjadi Manajer, masalah yang paling sulit untuk saya hadapi yaitu: Karyawan memiliki permasalahan pribadi diluar perusahaan. Alasannya, seorang manajer memang bertanggung jawab untuk perkembangan karyawan dan perusahaan. Namun seorang Manajer tidak mungkin mencampuri masalah pribadi karyawan, walaupun kelangsungan hidup karyawan dan keluarganya merupakan tanggung jawab dari perusahaan. Bila karyawan yang memiliki permasalahan diluar perusahaan akan mempengaruhi kinerja dan produktifitas dari karyawan tersebut. Hal ini terjadi karena karyawan kurang profesional terhadap dirinya dan pekerjaannya. Permasalahan ini yang sulit untuk diatasi oleh manajer. Dimana, salah satu tanggung jawab dari seorang manajer SDM yaitu, harus meningkatkan pribadi karyawan yang profesional terhadap kehidupan pribadinya, dan dunia kerjanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat saudari Magdalena tentang jawaban no 1 nya mengenai penyebab turunnya produktifitas karyawan adalah tidak adanya keahlian khusus karyawan tersebut, karena perusahaan sendiri tahu bahwa mereka berkembang dari setiap usaha yang dihasilkan oleh karyawan mereka, sehingga jika karyawan mereka tidak memiliki keahlian khusus dalam bidangnya kemungkinan besar perusahaan tersebut akan mengalami penurunan dalam sgala aspek yang ada.. Saya mau bertanya untuk jawaban anda no 2, bagaimana cara anda sebagai seorang manajer mengetahui permasalahan pribadi karyawannya dan bagaimana anda mengatasi hal tersebut?
      Terima kasih

      Hapus
    2. Saya ingin bertanya kepada saudari magdalena, Jika seorang karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan, mengapa perusahaan menerima orang tersebut? Bukankah sebelum menerima seseorang menjadi karyawan, kita melakukan seleksi terlebih dahulu?
      Terima kasih.

      Hapus
  31. Dari ketujuh masalah tersebut, masalah yang menurut saya sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan, Karena persoalan pribadi membawa dampak terhadap pekerjaan. Karyawan akan tidak fokus akan pekerjaan mereka, sehingga produktivitas akan menurun. Solusinya yaitu dengan memberikan waktu sharing (berbagi), sehingga karyawan dapat bercerita dan kita pun tahu akan permasalahnnya.sehingga kita dapat mengatasi penurunan produktivtitas organisasi (perusahaan). Dan juga dapat memberikan support dan bantuan jika mereka memerlukan.

    Jika saya adalah manajer, masalah yang menurut saya paling sulit untuk diatasi yaitu Kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau system yang tidak berjalan semestinya. Karena, jika penurunan produktivitas dikarenakan kegagalan system, maka kita harus mereset ulang (mengatur ulang) sistem yang ada untuk memperbaikinya. Hal itu akan memakan biaya yang cukup banyak dan waktu yang cukup lama.

    BalasHapus
  32. Masalah yang menurut saya sangat memengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam suatu organisasi adalah karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka. Ketika seorang karyawan melakukan suatu pekerjaan dan karyawan tersebut tidak tahu apa harapan organisasi terhadap pekerjaannya, maka karyawan itu tidak akan memiliki target lebih atas apa yang ia kerjakan. Motivasi kerjanya hanya sebatas pemenuhan kerja, bukan pencapaian yang lebih. Ketika karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka, maka karyawan tersebut hanya akan melakukan pekerjaan ‘seadanya’. Dalam kondisi tertentu, ia akan merasa jenuh dan memengaruhi produktivitasnya dalam organisasi. Harapan atas kinerja karyawan akan menjadi arah dan tujuan bagi karyawan itu sendiri.
    Apabila saya seorang manajer, maka masalah yang paling sulit saya atasi adalah apabila karyawan memiliki persoalan pribadi diluar perusahaan. Setiap karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi pasti memiliki peranan tidak hanya untuk organisiasi tetapi aspek-aspek lain dalam kehidupannya sehari-hari. Pada dasarnya, setiap orang memiliki hak dan privasi yang perusahaan tidak dapat selalu mengetahuinya. Apabila masalah yang dihadapi karyawan berkenaan dengan persoalan pribadi diluar perusahaan, maka perusahaan akan sulit ikut campur dalam penyelesaian masalah tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin bertanya.
      ketika sebuah pelamar menjalani sebuah wawancara kerja, bukankah seorang HRD akan bertanya mengenai tanggapan pelamar mengenai target dari organisasi? Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui bagaimana ekspektasi dan pola pikir pelamar mengenai jabatan yang ia ingini tersebut. Dan ketika pelamar sudah terseleksi sebagai karyawan, sudah dapat dipastikan bahwa karyawan tersebut memiliki ekspektasi yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Bagaimana mungkin seorang karyawan tidak mengetahui apa yang diharapkan ketika sebelumnya dia sudah membaca sebuah lowongan pekerjaan dan mengikuti wawancara? Atau mungkin seorang HRD nya yang tidak dapat menyaring mana pelamar yang hanya "iseng" melamar dan pelamar yang sungguh" ingin melamar? Terima kasih.

      Hapus
    2. Terima kasih saudara steven atas tanggapannya..
      Selama proses rekrutment, kita sadari bahwa jawaban karyawan adalah tidak 100% benar. Mengapa muncul karyawan yang tidak nyaman dengan pekerjaan yang ia lakukan? Karena pada awalnya ia sendiri tidak mantab dengan pilihannya, ia tidak mengetahui target yang akan ia capai.. Tidak semua karyawan dapat mengutarakan semua hal yang tidak ia mengerti.. dan akan sulit bagi perusahaan untuk mencari tau hal tersebut.
      Para karyawan HRD telah memiliki prosedur dan syarat-syarat bagi pelamar, menurut saya mereka telah melakukan yang seharusnya, hanya saja perlu disadari bahwa kemungkinan 'gagal' dalam perekrutan mungkin saja terjadi..

      Hapus
  33. menurut saya masalah yang sangat memengaruhi penurunan produktivitas adalah ketika karyawan tidak mengetahui dampak negative dari perilaku mereka, karena ketika seorang karyawan tidak mengerti dampak negative dari perilaku mereka, mereka akan cenderung untuk melakukan hal itu erus menerus dan yang paling menghawatirkan hal ini bisa menjadi kebiasaan dari seorang karyawan tersebut. dan jika terjadi terus menerus jelas akan menurunkan produktivitas dan kinerja dari suatu perusahaan.
    solusi yang mungkin diberikan yaitu
    1.perusahaan sebisa mungkin mengadakan evaluasi terhadap kinerja karyawannya
    2.adanya SP bagi karyawan yang melanggar peraturan perusahaan
    3.adanya reward bagi karyawan yang berkinerja bagus

    jika saya adalah seorang manajer masalah yang akan sangat sulit saya atasi adalah ketika karyawan memiliki masalah pribadi, hal ini sangat sulit diatasi karena kita tidak mungkin ikut campur dalam masalah pribadi seseorang termasuk karyawan kita sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malam saudara Ivan, saya ingin bertanya karena saya merasa penjelasan Anda kurang jelas. Dampak negatif seperti apa dari perilaku mereka yang nantinya akan membuat mereka cenderung melakukan hal itu terus menerus? terima kasih

      Hapus
    2. Melanjutkan pertanyaan saudari jessy, saya masih bingung dengan pekerjaan terus menerus yang menjadi kebiasaan, bukankah jika dengan melakukan hal terus menerus akan menjadikannya sebagai keahlian dan apakah dengan pekerjaan karyawan tersebut tidak mendapat report atau semacam laporan dalam kinerjanya? Jika karyawan yang benar ingin memajukan perusahaan bukankah dia pasti akan lebih mudah menyadari kelalaiannya jika melakukan hal yang buruk bagi perusahaan? Terimakasih.

      Hapus
  34. Menurut yang saya baca dari diskusi ini, masalah yang mempengaruhi produktivitas karyawan dalam satu organisasi yaitu masalah yang ke 2. Mengapa demikian? Karena kita lihat di jaman sekarang ini mencari pekerjaan sangatlah susah dan kebutuhan hidup mulai tinggi, jadi seorang karyawan yang membutuhkan pekerjaan pasti mau bekerja apapun walaupun dia kurang menguasahi pekerjaan tersebut asalkan dia bisa bekerja lalu mendapatkan uang untuk biaya hidupnya, faktor lain yang mempengaruhi yaitu setiap orang pasti mempunyai keahlian di bidangnya, tidak semua karyawan mempunyai keahlian yang sama dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
    Solusi yang tepat dalam menangani masalah ini menurut saya perusahaan harus mempunyai standard kualitas karyawan terlebih dahulu untuk dapat mengetahui karyawan yang di inginkan dan sebaiknya perusahaan sebelum menerima karyawan tersebut harus di berikan test terlebih dahulu dalam pekerjaa yang akan di berikan, setelah itu pilihlah karyawan yang masih mempunyai keahliah di bidang tersebut. Lalu setelah semua karyawan yang memenuhi syarat sudah di terima oleh perusahaan , karyawan tersebut harus di berikan pelatihan yang serius agar dapat menguasai pekerjaan yang akan mereka jalankan di perusahaan.
    Masalah yang susah untuk di atasi yaitu karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan, masalah ini memang sulit untuk di atasi, karena perusahaan sulit untuk ikut campur dalam masalah yang dihadapi oleh karyawan di sebabkan datangnya masalah itu bukan dari perusahaan melainkan orang lain yang bersangkutan dengan karyawan ini. Dengan begini perusahaan hanya bisa memberi tahu kepada karyawan itu agar tidak mengurangi tingkat produktivitas kerjanya walaupun ada persoalan lain di luar pekerjaan. Semua tergantung dari karyawan itu sendiri jika memang dia dapat bersikap professional maka tidak akan mengganggu pekerjaannya.

    BalasHapus
  35. Menurut saya, hal yang mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan sekaligus yang paling sulit diatasi oleh manajer yaitu "Karyawan memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan" Pada umumnya ketika seorang karyawan memiliki persoalan di luar pekerjaan, ia akan cenderung bekerja asal-asalan saja karena konsentrasi karyawan tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas kantor tetapi juga pada masalah pribadinya sehingga otomatis kinerjanya akan menurun. Solusinya, mungkin karyawan bisa diberi pelatihan bagaimana cara memecahkan masalah dengan baik karena dari pelatihan ini juga akan membawa pengaruh positif terhadap karyawan dan perusahaan. Manajer sendiri tidak memiliki hak untuk ikut mencampuri urusan pribadi karyawannya kecuali persoalan tersebut sudah berdampak bagi kinerja karyawan sebaiknya karyawan tersebut harus dipanggil dan ditegur namun tetap tidak boleh terkesan mencampuri. Manajer boleh saja memberi bantuan apabila karyawan tersebut yang memintanya

    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat saudari Holia mengenai karyawan yang memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan akan berdampak bagi perusahaan karena secara otomatis akan mengganggu kinerja dan konsentrasi dari karyawan tersebut. Dan yang pastinya hasil yang dicapai oleh karyawan tersebut tidak memenuhi ataupun mencapai target yang telah ditentukan dan diharapkan oleh perusahaan .

      Terima kasih.

      Hapus
  36. Menurut saya masalah yang membuat penurunan kinerja dari karyawan ada poin no 5 yaitu Kemampuan karyawan untuk bekerja terganjal oleh proses atau system yang tidak berjalan semestinya. Terkadang kinerja karyawan terhambat oleh beberapa proses yang tidak berjalan semestinya seperti contohnya misalkan saja jika perusahaan itu sering mengalami gangguan listrik, sehingga di perusahaan sering terjadi pemadam listrik itu membuat kinerja yang semetinya optimal bagi karyawan, menjadi turun bisa juga fasilitas yang tidak memadai.Komputer –komputer yang masih jadul yang digunakan padahal; para karyawan sudah memiliki kemampuan mengoperasikan komputer berasis windows8 hal seperti ini yang membuat potensial karyawan tidak dapat dikeluarkan secara optimal.Solusinya adalah adalah jika memang sistem atau prosesitu tidak dapat mendukung kemajuankaryawan, maka sebaiknya diganti atau dimodifikasi sehingga systen\m dan karyawan dapat selaras dan akan menimbulkan hasil yang lebih baik dan maksimal.
    Jika saya menjadi manajer, masalah yang sulit diatasi adalah poin ke tujuh yaitu masalah urusan pribadi karyawan, karena itu sifatnya pribadi dan individual, perusahaan tidak dapat ikut campur dalam urusan pribadi dari para karyawanya, tetapi perusahaan bisa membantu karyawan dengan diberikan dispensasi seperti diberi hari libur untuk agar karyawan tersebut menyelesaikan masalahnya.
    terimakasih-3103012046

    BalasHapus
  37. Menurut saya, masalah yang dapat menurunkan produktivitas kinerja suatu karyawan pada poin ke tujuh yaitu karyawan memiliki masalah pribadi diluar pekerjaan, karena kita tahu persoalan yang kita hadapi tidak hanya ditempat kerja saja, tetapi segala aspek kehidupan. Memang seharusnya seorang individu yang profesional tidak boleh membawa urusan/masalah pribadi kedalam pekerjaan. Tetapi faktanya jika kita memiliki suatu masalah dampaknyapun kemana-mana. Contoh sederhana saja jika kalian sedang memiliki masalah dikuliahan, maka kalian dirumah atau dimanapun akan sangat sulit bukan untuk tersenyum saja?dan sebaliknya. Apakah kalian dapat tertawa bebas ketika sedang galau?apakah kalian dapat tersenyum lebar ketika anda sedang berduka?tentu saja tidak.Itu sifat alami manusia, sehebat apapun seorang individu dalam menutupi masalahnya, tetapi jauh di dalam hati tetap tidak dapat ditutupi. Mungkin dari kondisi luar ada orang mampu menutupinya tetapi hati tidak dapat ditutupi Dengan seperti itu maka kinerja dari individupun akan mengalami penurunan. Melakukan segala kegiatan dengan suasana hati yang damai, senang pasti kita melalukan pekerja dengan tidak berat hati dan hasilnya pun akan jauh lebih memuaskan dibandingkan ketika suasana hati yang sedang kacaubalau, galau dll. Begitu pula dengan karyawan kinerjanya akan menurun jika memiliki persoalan diluar pekerjaanya dan apalagi jika karyawan tersebut tipe orang yang tidak dapat mengontrol dirinya akan semakin parah dampaknya kekinerja. Solusinya menurut saya perusahaan juga harus memperhatikan masalah pribadi dari setiap karyawan, dan ikut membantu dan memberikan solusi kepada karyawan yang memiliki masalah sehingga setidaknya karyawan merasa dipedulikan oleh perusahaan, itu saja sudah sangat membantu untuk meningkatkan mentalitas karyawan. Masalah yang paling sulit diatasi jika saya menjadi manajer adalah poin ke 7 juga yang mengatasi masalah pribadi karyawan karena mungkin jika masalah pribadi terjadi masih dilingkungan kerja mungkin perusahaan masih bisa ikut menyelesaikanya, tetapi diluar itu perusahaan hanya bisa membantu dalam menghibur, memberikan solusi dll. Terima kasih

    BalasHapus
  38. Menurut saya masalah yang mempengaruhi produktifitas karyawan adalah pada poit pertama dimana karyawan tidak tahu apa yang di harapkan perusahaan kepada mereka sehingga karyawan hanya bertindak atau bekerja atas kemauan mereka sendiri tanpa mengerti apa yang di inginkan perusahaan terhadap mereka. Menurut saya hal ini yang membuat karyawan tidak berkembang karena karyawan bekerja seperti orang yang tidak tahu arah. Menurut saya solusi dari masalah tersebut karyawan harus mencari tahu apa yang di harapkan kepada mereka baik bertanya secara langsung maupun memahami apa yang diingnkan perusahaan sehingga selama bekerja pada perusahaan tersebut baik perusahaan maupun karyawan dapat saling bekerja sama dalam satu visi dan misi yang sama sehingga karyawan tahu arak mana yang perusahaan inginkan dari mereka.
    Bila sebagai manajer masalah yang paling sulit di atasi menurut saya adalah point tujuh karena persoalan pribadi menyangkut hal hal yang cukup sensitive untuk di atasi kesalahan dalam mengatasi permasalah pribadi akan berdampak cukup serius baik bagi kinerja karyawan tersebut maupun hubungan dengan karyawan tersebut. Jadi untuk mengatasi masalah tersebut perlu di lakukan pendekatan pendekatan yang baik agar di temukan cara penyelesaian yang terbaik.

    BalasHapus
  39. 1. Menurut saya hal yg mempengaruhi produjtivitas karyawan adalah yg nomor 2. Dmn karyawan tidak memiliki keahlian dalam bidang pekerjaan nya. Karena jika mereka tdk memiliki keahlian dalam bidang pekerjaan nya, mereka malah akan memicu masalah lain seperti masalah no.1, 3, 5 dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan nya secara maksimal. Solusi nya karyawan diberi pelatihan tentang keahlian yg diperlukan dalam pekerjaan nya dan apapun yg dapat memambah skill karyawan tersebut.
    2. Menurut saya adalah no.7. Karena kita tdk mungkin mendeteksi 1 per 1 karyawan mana saja yg memiliki masalah dan kita juga tdk bisa seenaknya untuk ikut campur dalam masalah orang lain.
    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin bertanya kepada saudara Hagi, bukankah setiap karyawan yang telah direkrut sudah melewati masa penyeleksian sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan diterima. lalu mengapa menurut saudara hal ini masih menjadi faktor utama penurunan produktivitas karyawan ?
      menurut saya hal ini terjadi jika karyawan dipindah tugaskan dari pekerjaan yang biasa dia lakukan ke pekerjaan yang baru untuknya.
      terima kasih..

      Hapus
    2. Saya ingin bertanya pada saudara hagi pe, jika anda mengatakan bahwa anda tidak mungkin mendeteksi 1 per 1 dari karyawan yang sedang memiliki masalah dan tidak mencampurinya, lalu apakah anda hanya akan diam jika itu terjadi disaat karyawan yang sangat berpengaruh besar dalam keuntungan perusahaan, misal marketing jagoan anda yang sedang memiliki masalah yang sangat runyam dalam keluarganya? Misalkan saja pertengkaran dalam rumah tangga yang menyebabkan istri karyawan pulang ke rumah orang tuanya. Apakah anda hanya akan diam dan tak mencampurinya sementara anda tahu bahwa hal itu akan berpengaruh kepada profit dari perusahaan anda? Terimakasih.

      Hapus
    3. saya akan membantu menjawab saudara Hagi atas pertanyaan saudari bunga, memang benar kita telah melakukan seleksi sebelum karyawan itu diterima, tapi tidak dimungkinkan terjadinya pemalsuan data dan kemampuan oleh seorang karyawan. Dan masih banyak karyawan yang misalnya baru masuk ke dalam dunia kerja itu mengalami kesulitan karena perbedaan atmosfer di dunia kerja dan pendidikan. karena teori dan praktek memiliki beberapa perbedaan. terima kasih

      Hapus
  40. 1. Menurut saya, yang menjadi penyebab menurunnya produktivitas karyawan adalah karyawan kuran tertantang dalam pekerjaannya dengan kata lain karyawan terus berada di zona nyamannya. Mungkin awalnnya karyawan merasa senang karena ia mengerjakan yang menjadi spesialisasinya namun lama kelamaan, karyawan merasa bosan dengan pekerjaan yang sama setiap hari. Sehingga produltiitas karyawan menurun.
    Menurut saya solusinya adalah sesekali memberikan proyek baru kepada karyawan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sehingga semangat kerjanya akan kembali terpacu.

    2. Jika saya sebagai manajer,menurut saya yang paling sulit diatasi adalah karyawan memiliki persoalan lain diluar pekerjaan. Karena pikiran karyawan itu terbagi antara pekerjaan dengan masalah pribadinya. Mungkin kita bisa menyediakan konseling bagi karyawan namun belum tentu masalah karyawan tersebut dapat diatasi dengan konseling.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malam saudari Fransiska, saya ingin bertanya. Memang mungkin benar penyebab menurunnya produktivitas karyawan adalah karyawan kurang tertantang dalam pekerjaannya dan menurut Anda sesekali karyawan diberikan proyek baru. Pertanyaan saya, bagaimana jika karyawan telah diberikan proyek baru namun karyawan tersebut tetap mengalami penurunan bahkan lebih menurun lagi dari biasanya? Terima kasih

      Hapus
  41. Kalau menurut saya, masalah yang sangat memengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah poin "Tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan"
    Karena karyawan akan merasa apa yang dikerjakannya dalam suatu organisasi tidak beradti dan bermanfaat, dan bahkan terkesan biasa saja, jadi bagi mereka, untuk apa melakukan kinerja yang baik jika kinerja saya tidak mendapat pengakuan.
    Solusi mengatasinya adalah dengan memberikan reward kepada karyawan yang melakukan kinerja yang baik bagi perusahaan, selain mengakui kinerja baik mereka, perusahaan juga memberikan tantangan kepada karyawan untuk tetap bersaing dengan berkinerja baik. Jadi masalah dalam poin 6 juga mampu teratasi.

    Yang paling sulit untuk diatasi adalah poin 7 "Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan". Hal ini karena organisasi tidak dapat mengontrol masalah pribadi setiap karyawannya. Hal ini termasuk masalah eksternal yang bisa dicegah, namun sulit untuk dihindari karena tidak dapat dikontrol. Misalnya saja ada karyawan yang sedang terkena kecelakaan, atau musibah bencana, dsb. Disinilah peran manajer msdm untuk mengeluarkan kebijakan atau solusi tersendiri untuk para karyawan yang memiliki masalah pribadi di luar pekerjaan. Hal ini semakin sulit karena masalah yang dialami oleh tiap karyawan tidaklah sama.

    BalasHapus
  42. 1. Masalah yang menurut saya mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan adalah karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka. Bila seorang karyawan tidak mengerti apa yang diharapkan dari mereka maka, mereka akan berpikir bahwa mereka tidak perlu bersungguh-sungguh dan terlalu bekerja keras demi perusahaan, sehingga hal ini menyebabkan karyawan tersebut bekerja secara tidak optimal terhadap pekerjaannya. Solusinya akan menjadi baik bila suatu perusahaan mau mensosialisasikan apa yang diharapkan suatu perusahaan terhadap para karyawannya agar mereka memiliki suatu motivasi untuk bekerja dengan giat demi mencapai tujuan perusahaan.
    2. Masalah yang paling sulit saya atasi adalah bila saya adalah seorang manajer adalah Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan. Ketika seorang karyawan memiliki masalah pribadi dalam kehidupannya, saya sebagai seorang manajer belum tentu dapat mencampurinya, sebab seperti yang kita ketahui masalah pribadi bukanlah hal yang mudah untuk diceritakan kepada orang lain apalagi bila kita tidak dekat dengan orang tersebut. Tentunya kita tahu bila seorang karyawan terus menerus memendam masalahnya maka hal itu akan berdampak pada kinerjanya. Terima Kasih

    BalasHapus
  43. Kepada saudara jack, karena jika masalah pribadi muncul, seseorang akan terpecah konsentrasinya antara bekerja dan memikirkan masalah pribadi, akhirnya pekerjaan akan menjadi setengah2 atau tidak maksimal

    BalasHapus
  44. Untuk saudari erisca, mungkin penyelesaian yang paling baik adalah karyawan di perbolehkan menyelesaikan urusan pribadinya terlebih dahulu, agar pada saat ia kembali bekerja, ia dapat bekerja dengan sepenuh hati

    BalasHapus
  45. Untuk saudari claudia, manajer tidak perlu fokus pada masalah pribadi karyawan, masalah pribadi dari karyawan adalah fokus darimsetiap karyawan sendiri. Yang harus manajer lakukan adalah memaklumi jika karyawan mempunyai masalah pribadi yang membuat karyawan tersebut tidak fokus. Dan cara untuk membuat karyawan dapat kembali 100% adalah dengan menyelesaikan terlebih dulu masalah pribadinya

    BalasHapus
  46. Untuk saudari linda, menurut saya hal tersebut tidak dapat di sebut tidak profesional, sekarang bayangkan saja, apabila anda sudah berkeluarga dan anda mempunyai anak, apabila anak anda sakit, apakah anda akan berkonsentrasi saat bekerja ? Hal itu adalah naluri dari setiap manusia yang lumrah terjadi. Dan tugas dari manajer menurut saya cukup memberikan toleransi terhadap karyawan tersebut. Tetapi asalkan karyawan tidak terlepas dari tanggung jawab yang dimilikinya sebagai seorang karyawan.

    BalasHapus
  47. Menurut saya, masalah yang mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu oranisasi adalah tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan karena jika dalam satu organisasi tersebut ada seorang karyawan yang mempunyai kinerja lebih tinggi dan sangat aktif menjalankan tugasnya maka tidak boleh disamakan dengan karyawan yang bekerja dengan biasa-biasa saja. Hal tersebut yang nantinya malah membuat karyawan yang berkinerja tinggi/sungguh-sungguh dalam bekerja tersebut merasa bahwa atasannya tidak produktif dalam menilai karyawannya dan nantinya akan membuat karyawan tersebut tidak bekerja secara maksimal lagi karena atasannya memperlakukan atau menilai perilaku dan kinerjanya sama dengan yang lain. Solusinya adalah atasannya harus lebih produktif lagi dalam menilai karyawannya supaya atasannya dapat tahu mana karyawan yang bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh dan mana yang tidak. Selain itu, sebaiknya atasan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berkinerja tinggi tersebut, supaya karyawannya tersebut merasa bahwa hasil yang dikerjakan dan menghasilkan dampak positif tersebut diakui oleh atasannya dan itu juga yang akan membuat seorang karyawan tersebut merasa nyaman untuk berkerja di perusahaan tersebut dan akan termotivasi lagi untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.
    Menurut saya, jika saya seorang manajer masalah yang paling sulit untuk diatasi adalah karyawan yang memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan karena jika itu sudah masuk pada persoalan pribadi di luar pekerjaannya maka manajer tidak mempunyai wewenang untuk ikut campur dalam masalah karyawan tersebut. manajer hanya bisa membantu dan memberikan saran jika karyawan tersebut mengalami penurunan kinerja atau karyawan tersebut meminta bantuan kepada manajer. Dan pastinya manajer akan berusaha untuk memotivasi karyawannya agar kinerjanya kembali maksimal lagi dan membantu sebisa mungkin jika karyawan tersebut ingin dibantu agar permasalahannya cepat selesai.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  48. Untuk saudara kevin, seperti yang sudah saya jelaskan kepad saudari linda. Posisikan anda sebagai seseorang yang sudah memiliki keluarga dan tanggung jawab anda bukan dengan diri anda sendiri saja, tetapi untuk keluarga saya. Karena karyawan tetap di anggap profesional apabila walaupun ia menyelesaikan masalah pribadinya, tetapi mereka dapat menyelesaikan tugas yang mereka miliki sesuai dengan target yang ditentukan. Oleh karena itu karyawan juga perlu memiliki rasa tanggung jawab

    BalasHapus
  49. Terimakasih untuk saudari amelia dan jenita yang telah membantu

    BalasHapus
  50. Menurut pendapat saya, masalah yang sangat mempengaruhi produktifitas karywan adalah karena karyawan yg kurang ditantang. Karena apabila krywan tidak ditantang, maka karywan akan bekerja seadanya saja, karena mereka merasa tidak ada target tertentu yang harus dipenuhi, sebagai akibat selanjutnya tingkat produktivitasnya juga akan biasa-biasa saja. Maka dari itu, perusahaan harus memberikan tantangan tersendiri bagi karywan untuk mencapai target tertentu. Perusahaan harus menetapkan target, tetapi juga harus juga sesuai dan realistis dgn kemampuan masing-masing karywan. Setelah itu, apabila krywan mencapai atau bahkan melebihi target akan diberikan reward tertentu. Dengan hal itu, krywan akan terpacu untk saling memenuhi target sehingga produktifitas dapat meningkat.
    Sementara itu, masalah yg paling sulit diatasi menurut saya adalah jika krywan memliki msalah pribadi di luar pekerjaan. Karena kita terkadang akan kesulitan untk mendeteksi dan mengetahui apakah benar krywan tsb mngalami msalah di luar pekerjaan atau tidak. Sementara itu, jika kita sudah mengetahui msalahnya, kita juga tidak bisa bertindak dan mencampuri msalah terlampau jauh, karena mengingat persoalan yg dihadapi adalah persoalan pribadi krywan tersebut. Di sinilah peran manajer SDM untuk dapat melakukan pendekatan-pendekatan untuk membantu krywan mengatasi persoalan pribadinya tsb.

    BalasHapus
  51. Dari bacaan di atas, menurut saya yang mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan ada di poin ke 4, karena dengan tidak adanya pengakuan atau paling tidak motivasi yang biasa diberikan untuk membantu karyawan secara tidak langsung akan menurunkan produktivitas karyawan. Karena karyawan sendiri sebagai manusia yang butuh merasakan hati yang gembira, maka dari itu dengan adanya pengakuan atas hal positif yang karyawan lakukan akan membantu memajukan dan menaikkan produktivitas karyawan di organisasi. Dan yang sulit diatasi menurut saya adalah masalah pribadi, walaupun benar semua harus dikerjakan secara profesional saat bekerja, namun tak kita pungkiri, jika kita sendiri sebagai manusia memiliki masalah pribadi dan itu adalah penting, maka secara tidak langsung, emosi kita akan dengan sendirinya berpengaruh di pekerjaan yang akan dilakukan dan menurunkan produktivitas karyawan, seberapa kecilnya pekerjaan itu, jika karakteristik karyawan kita, adalah orang yang tidak ingin ada yang tahu tentang masalahnya dan ia memendam masalah pribadi tersebut, tentunya akan menjadi sulit bagi teman sekitar dan bahkan manajer untuk menenangkan si karyawan tersebut. Demikian menurut saya, terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pernyataan saudari monica, karena seorang karyawan akan lebih termotivasi bila ada pengakuan dari atasan atas kinerja karyawan tersebut, tapi bila seorang karyawan tidak pernah mendapat pengakuan atas kinerja yang bagus dari atasan itu akan membuat seorang karyawan merasa tidak d hargai oleh perusahaan tempat ia bekerja.. thx

      Hapus
  52. 1. menurut saya hal yang memengaruhi penurunan produktivitas dari karyawan itu sendiri adalah karyawan yang tiak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka karna bila hal terebut terjadi merupakan hal yang fatal karena karyawan yang seharusnya bisa bekerja sesuai dengan kemampuan tertentu dibidang pekerjaan tersebut teapi yang terjadi adalah karyawan kurang memiliki kehlian untuk pekerjaan tersebut secara otomatis hal tersebut kan berpengaruh terhadap hasil produksi dari karyawan sehingga karyawan tidak bisa bekerja secara maksimal karena bukan sesuai dengan kehlian yang dimilikinya. solusinya adalah pada waktu interview pekerjaan pihak hrd memperhatikan betul kemampuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut sehingga karyawan yang masuk benar-benar bekerja sesuai dengan keahliannya.

    2. untuk masalah yang aling sulit diatasi oleh manajer adalah karyawan yang memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaan karena tidak semua karyawan bisa terbuka dengan manajer tentang masalah yang dihadapinya dan faktor kedekatan antara karyawan dengan para manajer juga sangat memengaruhi hal tersebut. bila ada saling kepercayaan antara karyawan dengan manajer maka para karyawan akan terbuka dengan manajer dan bukan tidak mungkin bila hal tersebut terjadi para karyawan yang memiliki masalah diluar pekerjaan bisa saling bercerita dengan manajer dan manajer tersebut bida memberikan solusi atas masalah yang sedang dihadapinya

    2. untuk masalah yang paling sulit diatasi oleh manajer adalaha karyawan yang memii

    BalasHapus
  53. Menurut saya, masalah yang paling memperngaruhi kinerja karyawan adalah no 7, Karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan.
    Para manajer sulit untuk menemukan apa latar belakang penurunan kinerja karyawan jika karyawan tersebut tidak mempunyai masalah apa-apa di tempat kerjanya.
    Peran manajer SDM harus mengetahui apa masalah tersebut, dengan cara melakukan pendekatan lebih lanjut (Contoh: mengajak karyawan tersebut berdialog, makan bersama, bersenang-senang bersama, dsb).
    Setelah manajer menemukan masalah tersebut, manajer langsung menindak lanjuti masalah tersebut (seperti: jika punya masalah dengan keluarganya==> Manajer memberi ide penyelesaiannya atau menghiburnya, masalah ekonomi keluarga==> manajer meminjamkan sejumlah uang terhadap karyawan tersebut, dsb)

    Yang terakhir, masalah yang paling sulit diatasi adalah sama, yaitu no 7.
    Karena masalah tersebut pasti membutuhkan "pengorbanan" yang lumayan besar secara pribadi (bukan perusahaan, karena masalah ini di luar perusahaan dan hanya bisa diselesaikan di luar perusahaan).
    Seperti korban emosi manajer, korban keuangan pribadi manajer, korban waktu pribadi manajer, dsb (sesuai dengan contoh masalah pendapat saya di atas).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kurang setuju dengan saudara samuel, mengingat seorang karyawan harus dapat dan memang dituntutuntuk tetap bersikap profesional dalam pekerjaannya. jadi secara tidak langsung seorang karyawan yang memiliki masalah pribadi tidak boleh mencampurkannya ke dalam pekerjaan, karena jika seorang karyawan mencampurkannya menjadi satu itu sangatlah tidak profesional.

      Hapus
  54. menurut saya nomer 2, itu karena jika seseorang tak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesikan tugasnya di kantor maka secara otomatis produktivitasnya akan menurun. Hal itu tidak dapat dipungkiri karena sangat vital dalam menyelesaikan tugas. Karena jika kita misal bekerja dibagia teknisi tapi kita merupakan tidak memiliki basic teknisi sudah dipastikan kita akan membawa suatu masalah dalam organisasi secara produktivitas karena dapat menghambat kinerja organisasi maupun orang lain yang ada di organisasi tersebut. Solusinya adalah dengan melihat basic seorang karyawan itu terlebih dahulu, cocok apa tidak bila ditempatkan di posisi tertantu. Lalu kita juga bisa mengadakan suatu pelatihan yang dapat meningkatkan produktivitas dan menambah wawasan karyawan itu.

    lalu jika sebagai manajer yang paling sulit itu adalah nomer 7, karena itu diluar kendali kita sebagai manajemen, mengingat pegawai kita memiliki kehidupan sendiri diluar pekerjaan bersama keluarga,teman, sahabat, pacar, suami/istri sekalipun. Kita tidak bisa memaksa dia untuk melupakan masalah tersebut, mengingat itu akan sangat berpengaruh terhadap psikologi seseorang. Kita mungkin bisa membantu nya, bertanya-tanya dan memberikan saran untuk membantunya menyelesaikan masalah sehingga ia bisa dapat kembali normal dan merasa bahwa memiliki manajer yang peduli dengan karyawan itu dan itu akan mendorong seorang karyawan meningkatkan produktivitasnya.

    BalasHapus
  55. 1. Menurut saya hal yang bisa atau hal yang paling mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah karyawan tidak memiliki keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan mereka dan juga karyawan tidak tahu apa dampak negative dari perilaku tertentu mereka, ini karena jika seorang karyawan itu tidak memiliki keahlian yang disyaratkan atau keahlian khusus dalam pekerjaannya maka sudah pasti karyawan tersebut tidak akan bisa bekerja dengan baik dan optimal dalam suatu organisasi tersebut dan pasti mereka akan bekerja dengan asal-asalan saja atau dengan kata lain bekerja secara seenaknya sendiri tanpa memikirkan dampaknya bagi suatu organisasi sehingga itu dapat membuat produktivitasnya menurun.
    2. Dan jika saya sebagai seorang manager hal yang paling susah untuk diatasi adalah karyawan yang memiliki persoalan pribadi diluar pekerjaannya. Karena itu merupakan masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu oleh karyawan tersebut secara pribadi dan tentu kita sebagai manajer harus mamou memberi solusi terhadap masalahnya tersebut dan juga kita harus memotivasinya .

    BalasHapus
  56. 1. Karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka. Beri pengertian pada karyawan kalau pekerjaan yang mereka kerjakan itu penting bagi perusahaan. Masa depan perusahaa di tangan karyawan.
    2. Tidak ada pengakuan atas perilaku positif karyawan. Perilaku seburuk apapun bagi seorang karyawan, kita tidak tahu kalau karyawan memiliki perilaku yang posiif. Setiap karyawan dalam harus diambil positifnya, dilihat dari sisi negatifnya saja meskipun perilaku negatifnya lebih banyak.

    BalasHapus
  57. Menurut saya, hal yang sangat mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi adalah masalah nomor 1 yaitu karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka. Konteks mereka disini adalah para manajer. Saya memilih masalah tersebut karena terkadang seorang manajer tidak menjelaskan apa yang diharapkan oleh manajer tersebut. Yang saya tahu adalah manajer seringkali hanya memberikan job desc kepada karyawan dan training kepada karyawan yang belum memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang harus dilakukan para karyawan kalau karyawan tersebut bergerak dalam divisi produksi. Jadi seringkali manajer langsung menganggap karyawan tersebut adalah kurang dari apa yang diharapkan oleh manajer tersebut tanpa memberitahu ekspektasi apa yang diinginkan oleh para manajer.

    Dan jika saya adalah seorang manajer, maka masalah yang menurut saya sulit untuk saya atasi adalah masalah nomor 7 yaitu karyawan memiliki persoalan pribadi di luar pekerjaan, karena menurut saya, seorang manajer tidak memiliki hak untuk ikut campur pada persoalan pribadi yang dimiliki oleh karyawan tersebut yang berakibatkan karyawan tersebut tidak bekerja dengan produktif/ada halangan tersendiri yang membuat karyawan tersebut tidak bekerja dengan semestinya seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan tersebut. Jadi sekali lagi, yang menjadikan itu masalah adalah manajer tersebut tidak memiliki hak/wewenang untuk ikut campur dalam masalah pribadi karyawan tersebut. Terima kasih.

    BalasHapus
  58. Menurut saya nomor 7 adalah yang mempengaruhi penurunan produktivitas karyawan dalam satu organisasi. Alasan saya karena masalah pribadi di luar pekerjaan bisa membuat karyawan membagi konsentrasi antara pekerjaan yang dihadapinya dan masalah yang ada di luar pekerjaannya. Sehingga karyawan akan sulit konsentrasi dan tidak maksimal dalam bekerja,dan hasilnya untuk organisasinya pun tidak memuaskan. Dan menurut solusi saya dalam organisasi harus ada komunikasi yang baik antar karyawan, contohnya pada saat sedang istirahat makan siang. Ini adalah kesempatan untuk bisa saling bertukar cerita tentang masalah di luar pekerjaan maupun dalam pekerjaan antar karyawan. Dan waktu ini baik untuk saling membantu menyelesaikan masalah dan saling memberi semangat untuk tetap fokus dalam bekerja. Ada juga solusi lain bila karyawan ini orang yang tertutup terhadap sesama karyawan, yaitu bisa dengan adanya sharing terhadap atasan pada saat adanya kesempatan dalam memberikan penjelesan mengapa produktivitasnya menurun. Para atasan bisa membantu memecahkan masalah dengan memberikan cuti untuk menyelesaikan masalahnya hingga selesai ataupun memberi bantuan dalam bentuk nasihat atau saran.
    Jika saya seorang manajer, kesulitan yang sulit saya atasi adalah masalah no 6 yaitu karyawan kurang ditantang. Yang jadi permasalahan bila saya beri dia tantangan lagi, kita tidak tahu apakah karyawan benar-benar mau menerima tantangan yang saya berikan dan bisa menyelesaikannya dengan baik. Bila karyawan saya menerima tantangan saya karena dia takut dipecat bila tidak bisa menyanggupi tugas yang saya berikan, maka bisa jadi penurunan produktivitas dari karyawan bila tantangan saya jadi beban buat dia dan hasilnya pun tidak baik. Terima kasih.

    BalasHapus