Minggu, 19 Februari 2012

Perencanaan SDM (bahan diskusi, 23 Pebruari 2012)

Perencanaan Sumber Daya Manusia
(oleh: Julius Runtu)

A.    Latar Belakang

Dunia telah memasuki era globalisasi sehingga perubahan dan transformasi  berlangsung begitu cepat. Schuler & Walker (1990: 8) mengindentifikasi berbagai perubahan tersebut, sebagai berikut:
·         perubahan yang begitu cepat dalam dunia bisnis telah melahirkan ketidakpastian yang semakin tinggi dalam organisasi;
·         meningkatnya persaingan telah menekan margin keuntungan yang berdampak pada  meningkatnya biaya organisasi;
·         perubahan teknologi yang cepat telah meningkatkan permintaan akan keahlian baru melalui pencarian, pendidikan, dan pelatihan;
·         organisasi menjadi semakin kompleks;
·         organisasi menjadi semakin fleksibel, datar, dan ramping;
·         perubahan demografi yang disertai dengan menurunnya kemampuan tenaga kerja;
·         meningkatnya kompetisi dan kolaborasi multinasional serta hubungan multilateral.
Organisasi harus melakukan berbagai hal untuk dapat menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh organisasi, mulai dari bentuk stuktur organisasi,  manajemen sumber daya manusianya,  sampai dengan proses bisnis yang digelutinya, merupakan suatu hal penting.  Hal ini menuntut  departemen manajemen SDM untuk menyusun SDM yang mengacu pada usaha perusahaan mengidentifikasi implementasi SDM pada perubahan organisasi dan isu bisnis utama, supaya dapat mengintegrasikan SDM dengan kebutuhan yang diakibatkan oleh berbagai perubahan tersebut.

B.     Permasalahan
Berbagai perubahan yang terjadi telah ikut mendorong peningkatan peran MSDM dalam suatu organisasi. Hal itu dengan sendirinya berdampak pada perencanaan SDM sehingga pemahaman akan perencanaan SDM menjadi suatu tuntutan mutlak bagi peningkatan kinerja organisasi. Oleh karena itu, pencarian pola-pola yang bisa dipakai sebagai pedoman dalam perumusan perencanaan SDM, sangat perlu untuk dilakukan oleh para praktisi dan teoritisi SDM. Hal itulah yang akan dikemukakan dalam pembahasan ini dengan memfokuskan pada permasalahan: Bagaimana menyusun dan mengelola  perencanaan SDM agar dapat mempertahankan dan meningkatkan keunggulan bersaing (competitive advantage).

C.    Pembahasan
1.      Definisi Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah sebuah proses dalam mana pihak manajemen menentukan  bagaimana organisasi bergerak dari posisi tenaga kerjanya yang ada sekarang ke posisi yang diinginkan. Melalui perencanaan manajemen berusaha untuk mempunyai jumlah macam orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu yang tepat sehingga individu dan organisasi menerima keuntungan maksimum dalam jangka panjang (Eric Vetter, 1967:15 dalam Jackson & Schuler, 1990:155).
Pada intinya perencanaan ini merupakan proses menganalisis kebutuhan SDM pada kondisi yang berubah dan melakukan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ini.  Perencanaan ini menyangkut perencanaan manajemen sumberdaya manusia termasuk di dalamnya adalah perencanaan upaya-upaya dari semua fungsi sumberdaya manusia. Perencanaan SDM terfokus pada penyusunan seperangkat kebijakan dan program SDM yang terpadu untuk mencapai tujuan organisasi dan  sumberdaya manusia.

2.      Perlunya perencanaan SDM
Seiring dengan berkembangnya perhatian yang diberikan kepada manajemen sumber daya manusia, perencanaan SDM sebagai bagian dari manajemen sumber daya manusia semakin diminati. Merujuk beberapa referensi (Dumaine, 1989; Dyer & Heyer, 1984;  Greenhalgh,  McKersie & Gilkey, 1986), Jackson & Schuler (1990:55-56) mengemukakan beberapa faktor pendorong yang menjadi alasan kuat meningkatnya minat pada perencanaan SDM. Faktor-faktor tersebut terutama berasal dari  lingkungan eksternal organisasi, yaitu:
·         globalisasi,
·         penemuan teknologi baru,
·         kondisi ekonomi,
·         perubahan dalam struktur angkatan kerja,
Secara khusus, Jackson & Schuler memberi penekanan pada sumber perubahan yang terjadi pada karakteristik angkatan kerja. Perubahan itu antara lain:
·         Jumlah angkatan  kerja
Jumlah angkatan kerja terus bertambah setiap tahun. Peningkatan itu berdampak pada meningkatnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Kontrasnya, peningkatan tersebut tidak diimbangi oleh peningkatan dalam hal kemampuan, keterampilan, dan minat terhadap bidang-bidang yang lebih banyak dibutuhkan pada masa yang akan datang.
·         Nilai yang dianut oleh tenaga kerja.
Penilaian sendiri, penurunan loyalitas dan dedikasi karyawan terhadap majikan membuat organisasi semakin sulit untuk mengasumsikan bahwa mereka dapat memindahkan karyawan kemana saja dan kapanpun. Apabila dibandingkan dengan tenaga kerja sebelumnya, mereka tidak menghargai otoritas, melihat suatu pekerjaan harus menyenangkan dan bukan sesuatu yang menjadi tumpuan  keuangan. Mereka pun menganggap bahwa kenaikan pangkat sebagai sesuatu yang dapat diperoleh dengan cepat ketika kompetensi mereka memungkinkan, tanpa memperhitungkan pengalaman dan jalur promosi.
          Perubahan dalam jumlah angkatan kerja masih dapat lebih mudah untuk diprediksi. Akan tetapi, perubahan tersebut sering terjadi sekaligus baik dari segi demografis, teknologi dan beberapa faktor eksternal lainnya. Kombinasi perubahan tersebut merupakan tantangan yang signifikan bagi perencanaan SDM dan telah menyebabkan perubahan status  baginya selama dua dekade yang lalu.

3.      Rerangka perencanaan SDM
Rothwell (1995) mengutip rerangka perencanaan SDM Bramham (1989:155) yang lingkupnya lebih luas. Bramham menjadikan perencanaan hanya sebagian dari rerangka yang lebih luas. Rerangka tersebut disusun sebagai suatu siklus yang terdiri dari 4 aktivitas pokok, yaitu:
1.    Penyelidikan
Penyelidikan dilakukan terhadap lingkungan eksternal (external supply, government action, & education trends), penawaran internal (wastage analysis, nos employed, retirement, & career skills), organisasi (reward system, method study, working practices, & culture), dan komersial (sales targets, production, profit targets, & market place).
2.    Peramalan
Peramalan dilakukan terhadap penawaran tenaga kerja dan permintaan akan tenaga kerja. Apabila kedua hal tersebut dapat diramalkan dengan baik maka perusahaan dapat mengantisipasi kekurangan atau kelebihan pada penawaran dan permintaan tenaga kerja pada waktu mendatang.
3.    Perencanaan
Pada perencanaan, penawaran dan permintaan tenaga kerja harus dipadukan. Berdasarkan aktivitas yang sudah dilakukan sebelumnya (di atas) maka organisasi dapat menentukan perencanaan untuk: recruitment, trainning & retrainning, remuration, development, cost, productivity; retirement, redudancy, industrial relations, accomodation, organization development, transfer, & outplacements.
4.    Pemanfaatan
Kegunaan tenaga kerja merupakan feedback bagi aktivitas keempat yaitu pemanfaatan. Selanjutnya, hal itu akan berpengaruh juga pada tiga aktivitas sebelumnya.

4.      Tujuan  perencanaan SDM
Schuler & Walker (1990:5-6) mengemukakan bahwa melalui perencanaan, organisasi berusaha memperoleh jumlah dan jenis orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat untuk mencapai posisi SDM yang diharapkan organisasi sehingga pada akhirnya akan mendatangkan keuntungan maksimum baik bagi individu itu sendiri maupun organisasi secara keseluruhan.
Untuk mencapai hal tersebut, Schuler & Walker mengemukakan 5 tahap, yaitu:
·         Pengidentifikasian tujuan dan rencana organisasi
·         Penaksiran kebutuhan kasar akan  SDM
·         Penilaian keterampilan  dan karakteristik penawaran internal
·         Pendeterminasian kebutuhan bersih akan SDM
·         Pengembangan rencana dan program tindakan untuk menghasilkan orang yang tepat pada posisi yang tepat.

5.      Model Perencanaan  SDM
Jackson & Schuller (1990: 157-159) menawarkan suatu model untuk menggambarkan perencanaan SDM dengan mengemukakan adanya 4 fase perencanaan SDM, yaitu:
1.      Pengumpulan analisis data untuk:
·         perkiraan kebutuhan tenaga kerja yang diharapkan,
·         perencanaan bisnis masa depan,
·         perkiraan penawaran tenaga kerja.
2.      Penentuan tujuan-tujuan SDM
3.      Penyusunan dan pengimplikasian program-program yang dapat memungkinkan organisasi mewujudkan tujuan-tujuan MSDM.
4.      Pengawasan dan penilaian program-program yang ada.
Aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan keempat fase tersebut digambarkan dalam tiga kurun waktu yang berbeda, yaitu:
·         Jangka pendek
·         Jangka menengah
·         Jangka panjang.
Dalam masing-masing periodisasi (kurun waktu) tersebut dilakukan 4 aktivitas utama, yaitu:
1.      memperkirakan permintaan dan penawaran;
2.      menentukan tujuan;
3.      membuat rancangan  dan  implementasi;
4.      membuat evaluasi.

6.      Evaluasi perencanaan SDM
Rothwell (1995: 194-197) menunjukkan beberapa hal yang perlu diketahui dan dirumuskan sehubungan dengan evaluasi perencanaan SDM. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:
a.       tujuan evaluasi: mengingatkan organisasi agar mengimplikasikan strategi bisnis  bagi pengembangan karyawan, budaya dan perilaku sebaik  dalam jumlah dan keterampilan, sehingga beberapa bentuk audit atau review adalah penting.
b.      teknik evaluasi: sehubungan dengan perubahan penekanan yang lebih pada  output dan kinerja dari pada input, maka peranan teknik-teknik evaluasi akan semakin penting. Teknik-teknik tersebut dapat meliputi hal-hal berikut ini:
·         audit sederhana tentang apakah target tercapai setelah dilakukan penambahan atau pengurangan yang berhubungan dengan biaya, tenaga terlatih, dan sebagainya.
·         Evaluasi sebagai bagian dari prosedur review lain dari suatu organisasi.
·         Evaluasi sebagai bagian dari suatu audit komunikasi general atau survey perilaku karyawan.
·         Review penilaian individu
c.       kriteria evaluasi : parameter penilaian yang adil merupakan kriteria pokok dalam evaluasi.


7.      Manajemen Suksesi sebagai salah satu Fungsi Perencanaan SDM
Leibman, Bruer, & Maki (1996:18) mengemukakan manfaat manajemen suksesi bagi organisasi, sebagai berikut:
·         Memastikan kontinuitas kepemimpinan yang disiapkan untuk posisi eksekutif kunci.
·         Memanfaat tim manajemen senior dalam mendisiplinkan proses pemeriksaan bakat kepemimpinan dalam organisasi.
·         Menempatkan isu keberagaman dalam agenda organisasi.
·         Menuntun pengembangan aktivitas eksekutif kunci.
·         Memeriksa kembali struktur, proses, dan sistem dari unit bisnis dan korporat.
·         Bekerja sama dengan SDM lain yang mendukung pembaharuan kepemimpinan.
·         Memberi kontribusi terhadap nilai pemegang saham.
            Usaha perencanaan SDM untuk menempatkan orang yang tepat pada posisi dan waktu yang tepat harus didukung oleh tim kepemimpinan yang kuat. Dalam konteks inilah manajemen suksesi tidak bisa diabaikan dalam perencanaan SDM. Sebab, fokus manajemen suksesi adalah menyiapkan tim kepemimpinan yang kuat di masa mendatang. Tim kepemimpinan yang kuat,  oleh Leibman, Bruer, & Maki (1996:20) dimungkinkan terbentuk jika dalam organisasi terdapat:
·         Kumpulan bakat
·         Persamaan organisasi.
·         Budaya yang mendukung
·         Sistem administrasi yang baik
Penekanan baru pada manajemen suksesi terjadi ketika berbagai perubahan terjadi begitu cepat sehingga semakin sulit untuk diantisipasi. Penekanan baru itu adalah penekanan pada proses yang berkelanjutan dan terintegrasi. Leibman, Bruer, & Maki juga mengemukakan bahwa ada  6 dimensi yang dapat membantu mengembangkan manajemen suksesi  yaitu:
·         Orientasi perusahaan;
·         Fokus organisasional
·         Keluaran (outcome)
·         Teknik-teknik penilaian
·         Pools seleksi
            Manajemen suksesi berusaha untuk mengembangkan kepemimpinan yang kuat terutama untuk tugas-tugas strategis. Seiring dengan berbagai perubahan di luar maupun di dalam organisasi mengakibatkan tuntutan terhadap perbaikan dalam pengelolaan suksesi tersebut. Hal itu dimaksudkan agar perencanaan suksesi tetap relevan untuk meregenerasi kepemimpinan organisasi.

D.    Tanggapan
1.  Hubungan antara perencanaan SDM dan strategi  bisnis
Perencanaan SDM pada waktu sekarang ini mempunyai keterkaitan yang luas dengan organisasi dan perencanaan business strategy. Hal ini merupakan pergeseran fungsi perencanaan SDM yang pada awalnya ketika lingkungan relatif stabil, perencanaan SDM berpusat pada penyesuaian permintaan dan suplai SDM.  Keterkaitan itu menuntut kerja sama antara manager SDM dan manager lini dalam mengembangkan perencanaan bisnis dan menentukan SDM yang dibutuhkan, menganalisis profil SDM, mengkaji isu-isu SDM yang muncul, serta mengembangkan program yang mendukung perencanaan bisnis.
Keterkaitan antara dua hal tersebut mendatangkan manfaat bagi organisasi. Kombinasi perencanaan SDM dengan perencanaan strategik tersebut dapat memudahkan organisasi melakukan persetujuan untuk merger, international operations, maupun corporate enterpreneurism (Rothwell, 1995: 167). Selain itu organisasi juga dapat memperoleh manfaat yang muncul dari integrasi proses perencanaan yang bervariasi, yang menunjukkan potensi bagi pendekatan strategis dan dinamis dari perencanaan SDM.

2.    Kesenjangan antara teori dan praktek dalam perencanaan SDM
     Kesenjangan antara teori dan praktek dalam perencanaan SDM telah melahirkan pro dan kontra tentang perlu tidaknya perencanaan SDM tersebut. Kebutuhan akan suatu perencanaan efektif atas orang (tenaga kerja) telah diidentifikasi jauh  sebelum munculnya MSDM (Ministry of labor and National service 1958, Manpower service commision National economic development office, 1978). Hal itu memang searah dengan anggapan umum mengenai perencanaan SDM penting dan diperlukan, walaupun penelitian empiris menemukan tidak sebesar dari anggapan di atas. Beberapa penelitian tersebut oleh Marginson (1988), Brewster dan Hegewisch (1993), US researchers (1981), Nkomo (1986), Lengnick-Hall (1988) telah menunjukkan hal tersebut. Sementara itu ada penelitian lain yang berkesimpulan bertentangan dengan anggapan di atas (dengan kata lain perencanaan tidak penting), seperti penelitian yang dilakukan oleh Institute Personnel Management, (1975),Timperely and Sisson (1989), Makay and Torrington (1986). Penelitian lain yang mendukung Perencanaan SDM penting  antara lain, Goold and Campbell (1989), Peter and Waterman (1982), Schein  (1977).
       Adanya pro dan kontra terhadap penting tidaknya SDM itu sebenarnya lebih disebabkan oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan (Rothwell, 1995: 175-180). Hal itu lebih disebabkan oleh kurangnya pemahaman di lapangan tentang perencanaan SDM atau sebaliknya karena perencanaan SDM dirumuskan dengan cara yang sulit untuk dipahami oleh banyak orang terutama para praktisi.

3.    Manajemen suksesi sebagai suatu tuntutan jaman
       Manajemen suksesi merupakan perkembangan dari perencanaan suksesi (Rothwell, 1995). Perbedaan utama antara perencanaan suksesi yang sudah ada dengan manajemen suksesi terletak pada titik tolak  kedua hal tersebut. Perencanaan suksesi bertitik tolak pada lingkungan  organisasi yang relatif stabil sedangkan manajemen suksesi bertitik tolak pada lingkungan yang dengan cepat berubah.
Kenyataan yang dihadapi oleh organisasi saat ini adalah perubahan lingkungan yang semakin cepat sehingga semakin sulit untuk diprediksi. Dengan demikian, manajemen suksesi merupakan suatu tuntutan jaman yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi agar  dapat bertahan dalam berbagai perubahaan yang terjadi.
E.     Kesimpulan
Setelah membahas secara umum tentang perencanaan SDM, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:
·         Perencanaan SDM harus dapat diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi
·         Kesenjangan antara teori dan praktek dalam perencanaan SDM lebih disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan perencanaan SDM serta adanya perumusan perencanaan SDM yang rumit sehingga memang sulit untuk diaplikasikan dalam kegiatan konkrit suatu organisasi.
·         Pengelolaan suksesi dalam suatu organisasi merupakan salah satu bagian penting dalam perencanaan SDM.
·         Pro dan kontra tentang penting tidaknya perencanaan SDM dapat dijadikan sarana untuk selalu mengevaluasi dan mengembangkan praktek-praktek perencanaan SDM yang telah ada.


=o0o=



Daftar Pustaka

Jackson, S.E., & Schuler, R. S. 1990. Human resource planning: Challenges for industrial/organisasional psycologist. American Psychologist, 45: 223-239.
Leidman, M., Bruer, R., & Maki, B. 1996. Succession Management: The Next Generationof Succession Planning. Human Resource Planning, 19(3): 16-29.
Rothwell, S. 1995. Human Resource Planning. In J. Storey (Ed). Human Resource Management: A Critical Text (pp. 167-202). London: Routledge.
Schuler, R. S., & Walker, J. W. 1990. Human resources strategy: Focusing on issues and actions. Organizational Dynamics, Summer. 5-19. 

=o0o=

BAHAN DISKUSI:
1.      Apa hubungan Analisis Pekerjaan (job analysis) dengan Perencanaan SDM? (mohon dimengerti dulu apa yang dimaksud dengan Analisis Pekerjaan dengan membacanya di buku teks kita)
2.      Silahkan mengutib sebagian dari tulisan pada artikel di atas yang menurut Anda menarik untuk dikomentari.

36 komentar:

  1. Menurut pendapat saya, analisis Pekerjaaan dengan Perencanaan SDM adalah jika kita menganalisa pekerjaan kita dapat menentukan baik dan benarnya struktur sistem kinerja pekerjaan yang kita lakukan, yang ada keterkaitan dengan dasar perencanaan SDM dengan adanya pengorganisasian, kepemimpinan SDM, dan belajar untuk mengenali dan belajar meahami kualitas sistem rencana Sumber Daya Manusia dengan pekerjaan yang sesuai dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang kita miliki, sehingga nantinya di masa depan dapat berkembang dengan baik dan lancar sisitem analisa kinerja Sumber Daya Manusianya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menanggapi komentar dari Shelly. Jika anda sebagai seorang manajer, hal-hal apa saja yang harus anda lakukan agar analisis pekerjaan dan perencanaan SDM ini tercapai?

      Hapus
    2. Saya ingin menanyakan pada shelly,
      1. Bagaimana anda dapat mengetahui dan menentukan baik dan benarnya struktur sistem kinerja pekerjaan yang kita lakukan?

      2. Anda berpendapat "belajar untuk mengenali dan belajar meahami kualitas sistem rencana Sumber Daya Manusia dengan pekerjaan yang sesuai dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang kita miliki", jika anda selaku pemimpin dalam perusahaan, bagaimana anda mengetahui kualitas sistem rencana SDM dengan pekerjaan yang sesuai dengan kualitas SDM yang kita miliki?

      Hapus
  2. 2.Kesenjangan antara teori dan praktek dalam perencanaan SDM
    Kesenjangan antara teori dan praktek dalam perencanaan SDM telah melahirkan pro dan kontra tentang perlu tidaknya perencanaan SDM tersebut. Kebutuhan akan suatu perencanaan efektif atas orang (tenaga kerja) telah diidentifikasi jauh sebelum munculnya MSDM (Ministry of labor and National service 1958, Manpower service commision National economic development office, 1978). Hal itu memang searah dengan anggapan umum mengenai perencanaan SDM penting dan diperlukan, walaupun penelitian empiris menemukan tidak sebesar dari anggapan di atas. Adanya pro dan kontra terhadap penting tidaknya SDM itu sebenarnya lebih disebabkan oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan (Rothwell, 1995: 175-180). Hal itu lebih disebabkan oleh kurangnya pemahaman di lapangan tentang perencanaan SDM atau sebaliknya karena perencanaan SDM dirumuskan dengan cara yang sulit untuk dipahami oleh banyak orang terutama para praktisi. Menurut saya, hal artikel di atas merupakan hal yang menarik untuk diberi komenatar atau diskusikan.

    BalasHapus
  3. 1.analsis job dan perencanaan SDM merupakan suatu rangkaian yg ada di dalam perusahaan di mana analisis job itu membuat spesifikasi lowongan kerja untuk perusahaan lalu manajemen SDM akan melakukan seleksi dan perekrutan pekerja yg di butuhkan perusahaan dan perencanaan SDM itu adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat jadi bila di seorang manajemen bisa memadukan dan menerapkan analisis job dan perencanaan SDM dengan baik makan kemajuan dalam perusahaan untuk mencapai target akan berjalan dengan baik.

    2.menurut saya evaluasi perencanaan SDM itu sangat perlu di lakukan dan di kembangkan lagi.karena pada zaman skrg ini perencanaan SDM sudah jarang di lakukan evaluasi. mungkin di sebabkan Manajemen SDM yg malas atau terlalu sibuk melakukan kegiatan yang lain.karena mereka cenderung menilai individu para pekerja di bandingan mengingatkan target atau tujuan bisnis yang perusahaan. bila Evaluasi perencanaan SDM dapat di lakukan terus menerus pasti suatu perusahaan itu akan memilik SDM yang baik dan target bisnis perusahaan dapat tercapai..contohnya PT HM sampoerna dimana PT HM sampoerna memiliki SDM yg terbaik di bandingakan perusahaan rokok lainnya karena pengelolahaan SDM yang mereka miliki selalu terstruktur dan proses analisis job itu di seleksis begitu teliti..

    BalasHapus
  4. menurut saya mengenai hubungan Analisis Pekerjaan dengan Perencanaan SDM itu harus dapat dikendalikan dengan baik. salah satu tugas management adalah untuk mendayagunakan ini sering kali berarti mengupayakan agar sumber daya manusia itu mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan organisasi.
    manusia akan mau dan mampu untuk bekerja dengan baik bila mana ia ditempatkan di posisi tertentu dengan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuaan nya serta bisa memenuhi kebutuhan dengan melakukan pekerjaan itu, ini berarti bahwa perusahan harus bisa menempatkan orang pada jabatan - jabatan yang sesuai dengan minat kemampuan, jadi managemenet SDM pada saat yang tepat harus bisa mengusahakan agar tenaga kerja itu ditempatkan pada posisi yang tepat

    BalasHapus
  5. 1. Menurut pendapat saya, hubungan analisis pekerjaan dengan perencanaan SDM sangat terkait antara satu dengan yang lainnya. Di mana perencanaan SDM ini berarti sebuah proses dalam mana pihak manajemen menentukan bagaimana organisasi bergerak dari posisi tenaga kerjanya yang ada sekarang ke posisi yang diinginkan. Namun dalam memenuhi perencanaan SDM yang diinginkan agar suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik dan teratur, hal utama yang harus diutamakan adalah sebuah analisis pekerjaan terlebih dahulu. Analisis pekerjaan ini memiliki arti proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja yang dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan interview terhadap pekerja dengan bukti-bukti yang benar. Sebelum SDM tersebut melakukan pekerjaannya, para manajer harus melakukan sebuah pendekatan maupun interview kepada SDMnya mengenai keterampilan-keterampilan apa saja yang SDM tersebut miliki. Hal ini berfungsi sebagai penempatan kinerja yang pas/tepat terhadap para pekerja dan dimaksudkan agar SDM ini bisa melakukan pekerjaan yang maksimal di kedudukannya.

    2. Artikel di atas pada bagian "7. Manajemen Suksesi sebagai salah satu Fungsi Perencanaan SDM" menurut saya cukup menarik untuk ditanggapi/dikomentari.

    Thanks.

    BalasHapus
  6. Maaf pak kepencet.
    Menurut pendapat saya, hubungan analisis pekerjaan dengan perencanaan SDM sangat terkait antara satu dengan yang lainnya. Di mana perencanaan SDM ini berarti sebuah proses dalam mana pihak manajemen menentukan bagaimana organisasi bergerak dari posisi tenaga kerjanya yang ada sekarang ke posisi yang diinginkan. Namun dalam memenuhi perencanaan SDM yang diinginkan agar suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik dan teratur, hal utama yang harus diutamakan adalah sebuah analisis pekerjaan terlebih dahulu. Analisis pekerjaan ini memiliki arti proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja yang dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan interview terhadap pekerja dengan bukti-bukti yang benar. Sebelum SDM tersebut melakukan pekerjaannya, para manajer harus melakukan sebuah pendekatan maupun interview kepada SDMnya mengenai keterampilan-keterampilan apa saja yang SDM tersebut miliki. Hal ini berfungsi sebagai penempatan kinerja yang pas/tepat terhadap para pekerja dan dimaksudkan agar SDM ini bisa melakukan pekerjaan yang maksimal di kedudukannya. Artikel yang menurut saya cukup menarik ada pada bagian "Manajemen Suksesi sebagai salah satu Fungsi Perencanaan SDM". Trims

    BalasHapus
  7. 1. Menurut pendapat saya serta berdasarkan pengertian dari analisis pekerjaan atau sering disebut sebagai job analysis yang berarti kemampuan-kemampuan khusus yang perlu dimiliki oleh pekerja yang dibutuhkan oleh suatu organisasi/perusahaan, sesuai dengan kedudukan yang dijabatnya. Sering terlihat pada lowongan-lowongan pekerjaan yang tersedia, bahwa perusahaan membutuhkan analisis pekerjaan seperti yang telah tertera. Berbeda dengan job description yang berarti fungsi-fungsi dari setiap bagian pekerjaan yang dimiliki oleh suatu organisasi, hal-hal umum deskripsi dari tiap bagian pekerjaan. Tentu saja ada hubungan antara analisis pekerjaan dengan perencanaan SDM, karena perencanaan SDM ini merupakan proses menganalisis kebutuhan SDM pada kondisi yang berubah dan melakukan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ini. Jadi analisis pekerjaan berhubungan dengan perencanaan SDM untuk menganalisis aktivitas yg dapat memenuhi kebutuhan yang di perlukan perusahaan.

    2. "Kesenjangan antara teori dan praktek dalam perencanaan SDM telah melahirkan pro dan kontra tentang perlu tidaknya perencanaan SDM tersebut"... Pro dan kontra tentang perlu/tidak perencanaan SDM sampai skrg msh sering dipertimbangkan, namun berdasarkan teori yang ada perencanaan SDM sangatlah diperlukan, walau kadang faktanya jarang dilaksanakan.
    Trimss.

    BalasHapus
  8. 1. Menurut saya, sangatlah erat hubungannya antara analisis pekerjaan dengan perencanaan SDM dalam suatu pekerjaan. Perencanaan yang matang sangatlah penting demi tercapainya tujuan dan cita – cita dalam perusahaan.
    Untuk dapat berjalan sesuai dengan harapan, perusahaan haruslah terlebih dahulu untuk melakukan analisis pekerjaan. Dimulai dengan melihat hasil apa yang ingin dicapai dari pekerjaan tersebut. kemudian barulah kita dapat menetapkan / menentukan aktivitas / kegiatan apa saja yang harus dilakukan / dikerjakan ( biasa kita kenal dengan "job description" ) dalam pekerjaan / posisi / jabatan tersebut. Setelah itu barulah kita dapat melakukan "perencanaan SDM" dengan cara menentukan kriteria karyawan / SDM yang seperti apa yang kita inginkan untuk melakukan job description yang telah di tentukan demi tercapainya hasil yang diharapkan.

    2. “Schuler & Walker (1990:5-6) mengemukakan bahwa melalui perencanaan, organisasi berusaha memperoleh jumlah dan jenis orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat untuk mencapai posisi SDM yang diharapkan organisasi sehingga pada akhirnya akan mendatangkan keuntungan maksimum baik bagi individu itu sendiri maupun organisasi secara keseluruhan.”

    Saya sangat setuju dengan hal ini. Karena untuk mencapai hasil yang kita harapkan, kita perlu melakkukan suatu perencanaan yang tepat dalam organisasi. Bayangkan saja jika suatu organisasi tidak memiliki perencanaan. kita tidak akan tau kemana arah dan tujuan dari perusahaan / organisasi tersebut. Sehingga para karyawan / SDM juga akan merasa bingung dengan pekerjaan yang dilakukan. Mereka akan bertanya – tanya untuk apa mereka melakukan pekerjaan tersebut, apakah ada gunanya bagi perusahaan / organisasi mereka?. Sehingga akibatnya mereka akan meremehkan pekerjaan mereka, tidak bertanggung jawab, dan menganggap bahwa pekerjaaan tersebut tidaklah terlalu penting. Dan secara tidak langsung mereka tidak hanya meremehkan pekerjaan mereka saja, tetapi perusahaan / organisasi itu sendiri juga.

    BalasHapus
  9. Menurut saya, analisis job dan perencanaan SDM merupakan suatu ikatan yang tidak boleh dipisahkan. Sebelum kita mengerjakan sesuatu haruslah ada perencanaan yang matangvterlebuh dahulu agar semua berjalan dengan teratur. Tetapi hal yang penting untuk diperhatikan adalah analisis job, dimana di dalam analiais job ini kita perlu mengetahui sejauh mana kemampuan dari seseorang dengan melakukan interview. Dan ketika kita menginterview seseorang itunkita akan mengerti kebutuhannya..maka daripada itu keduanya berhubungan karena dengan adanya analisis job kita akan mengetahui kebutuhannya.


    Pengelolaan suksesi dalam suatu organisasi merupakan salah satu bagian penting dalam perencanaan SDM.

    BalasHapus
  10. 1. Menurut saya, analisis pekerjaan dengan perencanaan SDM sangatlah berhubungan karena saat mendirikan suatu perusahaan,perusahaan tersebut harus melakukan analisis pekerjaan dengan sangat matang agar tujuan yang diinginkan perusahaan tersebut dapat tercapai dengan maksimal. setelah melakukan analisis pekerjaan, perusahaan tersebut dapat mengetahui pekerjaan apa saja yang dapat dikerjaan dalam perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan kemudian setelah semuanya terencana dengan baik barulah perusahaan tersebut melakukan perencanaan SDM, seperti apakah kriteria karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut agar analisis pekerjaan yang tadinya dilakukan dapat berjalan lebih baik lagi dan tercapai lah tujuan yang diinginkan oleh perusahaan tersebut.

    2. Manajemen sukses sebagai salah satu fungsi perencanaan SDM ,,karena jika suatu perusahaan menyuruh orang-orang yang mungkin bia dibilang kurang berpengalaman dalam melakukan perencanaan SDM maka mereka tidak akan tahu kriteria karyawan seperti apa yang diperlukan atau yang dibutuhkan dalam posisi / jabatan yang ada di dalam perusahaan tersebut sedangkan manajemen yang sukses itu bisa lebih tahu kriteria karyawan yang seperti apa yang sedang dibutuhkan dalam posisi atau jabatan tersebut agar dapat melakukan pekerjaan atau job description yang telah ditentukan

    BalasHapus
  11. 1. Job analisis atau analisis pekerjaan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang erhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaaan tertentu. Hubungan analisis pekerjaan dengan perencanaan SDM sangat kuat karena sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan. Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu, (1) memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat, (2) memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja, (3) menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif. Jadi dengan job analisis kita dapat menetukan orang yang tepat yang mampu menduduki suatu jabatan tersebut. Jika jabatan di sebuah perusahaan di isi oleh orang yang tepat dan mampu melaksanakan tugasnya maka perusahaan akan bisa lebih baik.
    2. Jumlah angkatan kerja
    Jumlah angkatan kerja terus bertambah setiap tahun. Peningkatan itu berdampak pada meningkatnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Kontrasnya, peningkatan tersebut tidak diimbangi oleh peningkatan dalam hal kemampuan, keterampilan, dan minat terhadap bidang-bidang yang lebih banyak dibutuhkan pada masa yang akan datang. Saat ini banyak sekali angkatan kerja, namun banyak pula angkatan kerja yang tidak berkualitas. Perusahaan juga memilih – milih dalam menentukan SDM yang akan direkrut, karena perusahaaan tidak ingin rugi nantinya dan yang diinginkan adalah keuntungan jangka panjang. Sekarang ini banyaknya pengangguran disebabkan oleh meningkatnya jumlah angkatan kerja namun tak berkualitas.

    BalasHapus
  12. 1.analsis job dan perencanaan SDM merupakan suatu rangkaian yg ada di dalam perusahaan yang dapat membuat suatu lowongan perkejaan yang merengkrut dan seleksi kemampuan SDM agar dapat di proses dan di pelajari bagaimana SDM mempunyai tanggung jawab dan kualitas. semua ini dilakukan agar job analisis dapat menentukan yang tepat mampu melaksanakan tugasnya. karena dari situlah akan berdampak bwh perusahaan akan dapat bisa lebih berkualitas.


    2.

    BalasHapus
  13. 1. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Sedangkan job analisis adalah suatu metoda yang sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan merumuskan data jabatan yang meliputi: tugas-tugas, hubungan kerja, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja serta persyaratan-persyaratannya. Maka jika dianalisa lebih lanjut hubungan antara keduanya, kita harus kembali pada tujuan perencanaan SDM itu sendiri, yaitu untuk menghindari tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa job analisis merupakan suatu komponen yang harus ada dalam suatu perencanaan SDM yang baik, agar tidak terjadi mismanajemen pada akhirnya.

    2. "Kesenjangan antara teori dan praktek dalam perencanaan SDM telah melahirkan pro dan kontra tentang perlu tidaknya perencanaan SDM tersebut"
    Permasalahan tersebut merupakan sebuah resiko yang perluadanya antisipasi. Seorang manajer SDM haruslah sudah menyiapkan langkah antisipasi terhadap perkembangan apapun yang terjadi. Jika ada kekurangan, tentu ada upaya terbaik untuk mengatasinya. Maka, diperlukan analisis terhadap perencanaan SDM yang dibuat dengan menerapkan analisis SWOT

    BalasHapus
  14. 1.Analisis pekerjaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mewujudkan eksistensinya untuk mencapai tujuan memerlukan sejumlah karyawan yang mampu secara efektif dan efisien melaksanakan seluruh volume kerja.
    untuk itu diperlukan perencanaan SDM, yang berorientasi pada hasil analisis pekerjaan, sehingga dapat melaksanakan fungsi tugasnya, baik dari segi kualitatif dan kuantitatif berdasar deskripsi dan spesifikasi pekerjaan.
    Syarat individu berupa penyusunan syarat-syarat atau spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti pengetahuan, keterampilan, ketangkasan.
    Memilih tugas dan sturuktur pekerjaan meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan merestrukturisasi kegiatan-kegiatan ke berbagai kelompok.

    2. menurut saya artikel yang perlu untuk di komentari adalah
    "Manajemen suksesi sebagai suatu tuntutan jaman" dimana pada saat ini banyak organisasi-organisasi yang pada saat ini berlomba-lomba untuk memajukan organisasinya agar dapat bertahan di era baru yang akan datang.

    BalasHapus
  15. 1.Menurut pendapat saya, hubungan analisis pekerjaan dengan perencanaan SDM sangat berkaitan karena analisis pekerjaan juga menentukan perencanaan SDM untuk suatu perusahaan untuk melihat kebutuhan tenaga kerja yang diharapkan, prencanaan bisnis masa depan, perkiraan penawaran tenaga kerja, menentukan tujuan - tujuan SDM dan pengawasan penilaian program - program yang ada.

    2.Perlunya perencanaan SDM
    Perlunya perencanaan SDM pada setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas perusahaan karena adanya perkembangan teknologi baru dan perubahan kondisi ekonomi

    BalasHapus
  16. saya grecia LS ( 3103008286 ) pak julius

    BalasHapus
  17. 1.hubungannya yaitu agar bisa mengatur hubungan dan peranan sumber daya(tenaga kerja) yg dimiliki setiap individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama.

    2.menurut saya artikel yg perlu di komentari yaitu..
    "manajemen suksesi sebagai suatu tuntutan jaman" dikarenakan stiap organisasi harus stiap saat berkembang dan berubah-ubah dlam sistem strategi berorganisasi dimana lingkungan tidak menentu menjadi faktor utama agar dapat menyesuaikan perkembangan jaman.

    BalasHapus
  18. 1. Menurut pendapat saya, hubungan Analisis Pekerjaan (job analysis) dengan Perencanaan SDM adalah jika dalam organisasi maka pertama-tama perusahaan harus membutuhkan perencanaan SDM yang cukup agar setelah itu perusahaan dapat membuat analisis pekerjaan agar mudah untuk mengatur para SDM yang telah mendaftar dalam organisasi tersebut.


    2. Seiring dengan berkembangnya perhatian yang diberikan kepada manajemen sumber daya manusia, perencanaan SDM sebagai bagian dari manajemen sumber daya manusia semakin diminati. Merujuk beberapa referensi (Dumaine, 1989; Dyer & Heyer, 1984; Greenhalgh, McKersie & Gilkey, 1986), Jackson & Schuler (1990:55-56) mengemukakan beberapa faktor pendorong yang menjadi alasan kuat meningkatnya minat pada perencanaan SDM. Faktor-faktor tersebut terutama berasal dari lingkungan eksternal organisasi, yaitu:
    · globalisasi,
    · penemuan teknologi baru,
    · kondisi ekonomi,
    · perubahan dalam struktur angkatan kerja

    BalasHapus
  19. 1.Menurut pendapat saya job analysis dengan perencanaan SDM mempunyai suatu ikatan yang sangat erat karena jika seseorang memiliki keahlian/skill yang baik tetapi mereka menjalankan strategi tanpa perencanaan pasti akan sia-sia,jadi menurut saya job analysis itu saling berbuhungan dengan perencanaan SDM.

    2."Manajemen suksesi sebagai salah satu fungsi perencanaan SDM",menurut saya artikel tersebut menarik karena jika suatu organisasi tidak mempunyai pemimpin yang relevan maka organisasi tersebut tidak ajak berjalan lama dan pasti tersaingi oleh organisasi-organisasi lain`nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1.Saya setuju dengan pendapat dari Alvin Asali dengan adanya job analysis maka akan diketahui kemampuan seseorang sehingga dapat lebih memudahkan manajer SDM dalam membuat suatu perencanaan.
      2. "Manajemen suksesi sebagai salah satu fungsi perencanaan SDM",menurut saya artikel tersebut juga menarik karena keberhasilan sebuah perusahaan ditentukan dari kemampuan seorang pemimpin.

      Hapus
  20. 1. menurut saya analisis job dan perencanaan SDM sangat berhubungan erat dalam menciptakan sebuah perusahaan. analisis diperlukan yang sangat matang agar tercipta perusahaan yang di inginkan sesuai tujuan. perencanaan SDM di perlukan dalam memilih dan memilah SDM yang baik supaya terjadi perusahaan yang bagus dan berkualitas.

    2. artikel yang menarik bagi saya adalah "Manajemen Suksesi sebagai salah satu Fungsi Perencanaan SDM dan "Kesenjangan antara teori dan praktek dalam perencanaan SDM telah melahirkan pro dan kontra".

    BalasHapus
  21. 1 pendapat saya Analisis Pekerjaan dengan Perencanaan SDM sangat erat hubungannya,dikarenakan Untuk dapat berjalan sesuai dengan harapan,perusahaan haruslah menganalisis pekerjaan.dan selanjutnya akan di simpulkan apa yang harus di lakukan dan apa saja yang di butuhkan.sehingga untuk mencapai tujuan dapat menguragi resiko karena kesalahan-kesalan yang keliru dalam pengambilan keputusan.

    2. Schuler & Valker (1990:5-6) mengemukakan bahwa melalui perencanaan, organisasi berusaha memperoleh jumlah dan jenis orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat. saya tertarik dengan artikel ini karena menekankan pada penggunaan tenaga kerja dengan sebaik-baiknya.dalam hal ini agar dapat mengurangi biaya gaji pegawai dari organisasi tersebut.

    BalasHapus
  22. Job analisis tentunya sangat berpengaruh untuk perencanaan sumber daya manusia,Karena melalui job analisis kita bisa merekrut pegawai,menentukan besarnya upah,merancang jalur yang tepat bagi pegawai serta merancang program yang tepat sehingga dapat menghasilkan tenaga kerja-tenaga kerja yang kompeten dari perusahaan tersebut

    artikel yang menurut saya menarik adalah "meningkatnya kompetisi dan kolaborasi multinasional serta hubungan multilateral" karena dengan adanya kompetisi dan kolaborasi multinasional dengan multilateral para tenaga kerja akan memiliki motivasi untuk menjadi lebih maju,karena jika mereka tidak meningkatkan kemampuan mereka pasti akan tergusur oleh orang-orang baru yang lebih kompeten

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya menambahkan jawaban saudara ismanto: Analisa jabatan (job analisis) dilakukan terutama untuk menyelidiki fungsi, peranan dan tanggung jawab sesuatu jabatan. Hasil Analisa Jabatan ini akan memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab setiap pekerja.

      Hapus
  23. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan, setelah itu serangkaian aktivitas SDM menyusul.

    BalasHapus
  24. 2. Schuler & Walker (1990:5-6) mengemukakan bahwa melalui perencanaan, organisasi berusaha memperoleh jumlah dan jenis orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat untuk mencapai posisi SDM yang diharapkan organisasi sehingga pada akhirnya akan mendatangkan keuntungan maksimum baik bagi individu itu sendiri maupun organisasi secara keseluruhan.

    BalasHapus
  25. Menurut saya hubungan job analysis dengan perencanaan sdm adalahsebagai berikut :

    Analisis jabatan dari suatu perusahaan dalam mewujudkan eksistensinya untuk mencapai tujuan memerlukan sejumlah karyawan yang mampu secara efektif dan efisien melaksanakan seluruh volume kerja.

    Untuk itu diperlukan perencanaan SDM, yang berorientasi pada hasil analisis pekerjaan, sehingga dapat melaksanakan fungsi tugasnya, baik dari segi kualitatif dan kuantitatif berdasar deskripsi dan spesifikasi pekerjaan.

    Syarat individu berupa penyusunan syarat-syarat atau spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti pengetahuan, keterampilan, ketangkasan.

    Memilih tugas dan sturuktur pekerjaan meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan merestrukturisasi kegiatan-kegiatan ke berbagai kelompok.

    Taksiran potensi meliputi kegiatan memperkirakan kemampuan dan potensi yang dimiliki karyawan terhadap suatu jenis pekerjaan.
    Penilaian tugas merupakan suatu penilaian sistematis yang dilakukan oleh supervisor terhadap prestasi pekerjaan dari pekerja.

    BalasHapus
  26. 1. menurut pendapat saya dengan menganalisa pekerjaan kita , kita dpt merencanakan dan penempatan karyawan dengan begitu kita dapat membuat program yang sesuai dengan karyawan yang sudah ditetapkan posisi pekerjaan drpd bila kita tidak terlebih dulu menganalisa pekerjaan yang tidak bisa di lakukan oleh karyawan itu.

    2.Manajemen suksesi sebagai suatu tuntutan jaman
    menurut saya dengan berkembangnya jaman maka seorang manajemen harus mengerti perubahan apa saja yg terjadi pada lingkungan kerja dan perkembangan bisnis maka manajemen yang dapat mengerti perkembangan jaman yang terjadi maka dia dapat mnenganalisa SDM yang dapat menempati posisi yang dapat mengatasi perkembangan jaman

    BalasHapus
  27. Pada aktivitas pokok sdm, menurut saya hal yang harus dipilih secara paling benar dan harus teliti adalah aktivitas ke 3, yaitu perencanaan. Perusahaan harus dapat melihat peluang, kebutuhan, dan pemanfaatan SDM yang dibutuhkan oleh organisasi secara tepat guna. terima kasih.

    BalasHapus
  28. saya ingin menanggapi frans
    menurut saya sebelum kita menganalisa suatu pekerjaan atau merencanakan suatu penempatan karyawan kita juga harus memikirkan strategi apa yang dituju oleh perusahaan tersebut. kita dapat membekali karyawan kita dengan pelatihan yang dapat menunjang perusahaan tersebut. setelah melalukan training baru kita dapat menempatkan karyawan tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin menanyakan kepada saudara iwan
      jika anda menjadi manajer dan anda di suruh menganalisa dan merencanakan penempatan karyawan,strategi apa yang akan anda lakukan?hanya melakukan pembekalan dengan pelatihan belum tentu dapat menempatkan karyawan secara mudah.

      Hapus
  29. Sebelum kita melakukan sebuah peningkatan atau pemaksimalan kinerja kita memerlukan sebuah perencanaan SDM dalam hal ini perekrutan karyawan atau pe-mosisian pekerja. maka kita perlu mengetahui dasar kebutuhan akan halnya para calon pekerja.disana kita membutuhkan sebuah suatu keahlian untuk melakukannya.

    BalasHapus
  30. menurut saya,hubungan antara analisis pekerjaan dengan SDM adalah sebuah perusahaan pasti mempunyai sebuah sistem kerja untuk membangun visi dan misi yang akan dituju oleh perusahaan itu,pasti akan ada banyak hal yang akan di tempuh untuk menjalankan semua itu hal pertama yang harus di tempuh adalah kita harus menganalisi apa cara apa yang harus kita lakukan untuk mencapai itu semua,salah satu nya yaitu kita harus mencari SDM yang kemampuan nya sesuai dengan sistem yang telah kita buat,tidak mungkin jika kita membutuhkan teknisi listrik kita mempekerjakan teknisi saluran air,tentu tidak akan sesuai dengan tujuan kita,itulah hubungan antara analisis pekerjaan dengan sumber daya manusia(SDM)

    BalasHapus
  31. boleh kah saya bertanya??
    saya salah seorang mahasiswi di perguruan tinggi swasta. dan sedang menjalani kulia dan mengambil konsenrtasi MSDM. yang ingi saya tanykan
    apakah analisis pekerjaan sdm atau perencanaan sdm dapat di implementasikan dalm kantor pemerintahan. ??

    BalasHapus