Perusahaan dapat mengalami dilema untuk mengisi kekosongan karyawan pada posisi tertentu yaitu apakah akan mengisi kekosongan itu dengan karyawan yang sudah ada ataukah merekrut karyawan baru dari luar perusahaan.
BLOG INI DIBUAT TERUTAMA SEBAGAI SARANA DISKUSI PARA MAHASISWA. TERIMA KASIH ATAS PENGERTIANNYA. KAMI MINTA MAAF KARENA DENGAN SANGAT TERPAKSA HARUS MENGHAPUS KOMENTAR YANG BERUPA PROMOSI PRODUK
Sabtu, 31 Agustus 2013
Menilai Kondisi Global (Bahan Diskusi III Pengantar Bisnis)
Tujuan bab ini adalah
menjelaskan bagaimana:
- Motif Suatu Perusahaan Beroperasi di Negara lain
- Perusahaan menjalankan Bisnis Internasional
- Hambatan-Hambatan dalam Bisnis Internasional
- Karakteristik Negara Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional Suatu Perusahaan
- Pergerakan Nilai Tukar dapat Mempengaruhi Kinerja Perusahaan
Bahan Diskusi:
Setelah membaca materi
tersebut, apa yang menarik atau sebaliknya masih membingungkan pada pembahasan
tersebut. Selamat Berdiskusi……
Sabtu, 24 Agustus 2013
Perencanaan SDM dapat Memperbaiki Kinerja Bisnis (Bahan Diskusi 26 Agustus 2013)
Bacaan: Macaleer, Bill and Jones Shannon. 2003. Can HR Planning Improve Business
Performance. Industrial Management, Vol. 45 (1): 13-20
Setelah membahas apa
itu perencanaan SDM, perencanaan standard/dasar, perumusan stategi perusahaan ,
SDM sebagai partner strategis dalam perumusan strategi perusahaan serta membahas tetang berbagai bentuk halangan
dan kesalahpahaman dalam memahami perencanaan SDM, Macaleer dan Shannon (2003) menekankan
perlu mengaitkan/menghubungkan perencanaan SDM dengan kinerja. Mereka kemudian menyimpulkan
bahwa perencanaan SDM dapat memperbaiki kinerja bisnis, apabila:
- Perencanaan SDM harus didasarkan pada Strategi Perusahaan
- Unit SDM menjadi partner strategis yang dipercaya
- Fungsi Unit SDM lebih sebagai fungsi strategis daripada teknikal
- Unit SDM memiliki para professional yang kompeten
- Unit SDM berperan sebagai “pemain kunci” dalam mengimplementasikan strategi bisnis
- Unit SDM menyusun dan menggunakan suatu system yang menunjukkan pengaruh setiap bentuk aktivitas MSDM dalam pencapaian tujuan dan strategi bisnis.
Bahan Diskusi:
Dari 6 syarat yang disampaikan Macaleer dan
Shannon (2003) di atas, manakah syarat yang paling mudah serta manakah syarat
yang paling sulit kita wujudkan apabila kita merupakan seorang yang bertanggung
jawab dalam suatu Unit SDM di suatu perusahaan (mis: kita sebagai Manajer SDM). Jelaskan
pilihan Saudara. Selamat Berdiskusi….
Jumat, 23 Agustus 2013
Menilai Kondisi Ekonomi (Bahan Diskusi II Pengantar Bisnis)
Tujuan bab ini adalah
menjelaskan bagaimana:
- Pertumbuhan Ekonomi mempengaruhi Kinerja Bisnis
- Inflasi Mempengaruhi Kinerja Bisnis
- Tingkat Suku Bunga Mempengaruhi Kinerja Bisnis
- Harga Pasar Ditentukan
- Pemerintah mempengaruhi Kondisi Ekonomi
Bahan Diskusi:
Setelah membaca materi
tersebut, apa yang menarik atau sebaliknya masih membingungkan pada pembahasan
tersebut. Selamat Berdiskusi……
Selasa, 20 Agustus 2013
Sumbangan Psikologi Evolusi dalam Memahami Perilaku (Bahan Diskusi 27 Agustus 2013)
1. Pengantar
Perilaku
Organisasi merupakan salah satu ilmu yang bersifat multidisiplin. Hal itu
berarti bahwa Perilaku Organisasi juga memanfaatkan prinsip-prinsip,
model-model, dan teori-teori dari berbagai disiplin ilmu yang lain. Untuk lebih
menegaskan hal tersebut, tulisan ini akan menunjukkan bagaimana sumbangan yang
dapat diberikan oleh disiplin ilmu tertentu terhadap pemahaman perilaku
organisasi. Ilmu tersebut adalah Psikologi Evolusi.
Tulisan ini
merupakan ringkasan dan tanggapan atas artikel yang ditulis oleh Nigel
Nicholson, seorang pengajar dan peneliti perilaku organisasi di London Business
School. Artikel tersebut berjudul: How
Hardwired Is Human Behavior?, yang dimuat pada Havard Business Review,
Juli-Agustus 1998.
Hardwired yang
dimaksudkan dalam judul tersebut dapat berarti sebagai sifat seseorang
yang aktif dan cenderung untuk
memaksakan kehendak, atau sifat yang sulit untuk berubah, sulit untuk diikat.
Dengan demikian, hardwired merupakan salah satu sikap negatif yang dimiliki
oleh seseorang. Pemakaian istilah hardwired tetap dipertahankan karena
kesulitan untuk menemukan istilah yang dapat secara cukup sempurna dan singkat
menggambarkan pengertian hardwired dalam bahasa Indonesia.
2. Tujuan Pembahasan
Artikel itu dimaksudkan penulis
untuk membantu manager memperoleh suatu rerangka untuk memahami mengapa orang
cenderung bertindak sebagaimana mereka lakukan dalam lingkungan organisasi.
Sebab, dengan mempelajari Psikologi Evolusi, manager dapat mengidentifikasi
berbagai aspek perilaku manusia yang merupakan pembawaan sejak lahir. Hal itu
dapat menjelaskan mengapa orang bertindak dengan cara yang tidak menguntungkan
dirinya sendiri maupun bisnis mereka.
3. Pembahasan
3.1. Apa
itu Psikologi Evolusioner
Psikologi
Evolusioner merupakan salah satu aliran psikologi yang mengumpulkan kekuatan
dari enam penelitian ilmiah yaitu:
a. Antropologi
b. Genetika
perilaku
c. Ethologi
komparatif
d. Neuropsikologi
e. Paleontologi
f. Psikologi
sosial
Asumsi dasar
psikologi evolusi adalah tingkah laku manusia modern masih dipengaruhi oleh
mentalitas yang berakar dari nenek moyang mereka di jaman batu.
3.2. Beberapa
Pemikiran Psikologi Evolusioner
3.2.1. Sehubungan dengan Seleksi Alami
Menurut para
pengikut teori Darwin, semua ciptaan didesain dari kombinasi berbagai gen. Gen
yang menghasilkan ciri khas desain yang
salah seperti tulang yang rapuh dan jantung yang lemah, dieliminasi dari
lingkungannya dengan dua cara yaitu:
- Seleksi Lingkungan
Spesies dengan ciri seperti
itu tak dapat menyelamatkan elemen-elemennya cukup lama sehingga tak bisa
bereproduksi dan mewariskan gen-gen mereka.
- Seleksi Seksual
Makluk-makluk yang sama ini
tidak menarik bagi anggota kelompok karena mereka nampak lemah dan kurang bisa
bereproduksi.
Selain pendapat tersebut,
Psikologi Evolusioner mengemukakan juga pemikirannya tentang hal-hal sebagai
berikut:
1.
Mutasi Genetika
Gen-gen yang selamat dari
seleksi lingkungan dan seleksi seksual berjalan langsung menuju generasi
penggantinya. Pada saat bersamaan, mutasi genetika menghasilkan variasi-variasi
baru misalnya meningkatnya pendengaran atau gigi yang tajam. Karakteristik ini
membantu spesies untuk berjuang keras dan membantunya selamat dari proses
seleksi alam sehingga bisa berjalan terus. Sedangkan yang tidak selamat
tercabut.
2.
Penciptaan Pikiran Manusia
Para psikolog evolusioner menjelaskan penciptaan
pikiran manusia dengan cara ini: hominid dua kaki yang pertama muncul kira-kira
4 juta tahun lalu. Variasi dalam desain biogenetika mereka dengan cepat
berkembang dan kemudian menjadi beda, sebagai homo sapiens yang merupakan
pemenang. Pemrograman otak telah diwarisi dari otak nenek moyang pramanusianya.
3.
Penyebab perubahan yang tidak dipengaruhi Evolusi
Para psikolog
evolusioner memperkirakan ada tiga alasan perubahan yang selanjutnya tidak
dirangsang oleh evolusi manusia yaitu:.
a. manusia
telah menjadi begitu tersebar di seluruh dunia sehingga menguntungkan mutasi
mental genetika baru.
b. tak
ada tekanan lingkungan baru yang konsisten sehingga tak perlu lagi ber-evolusi.
c. Sepuluh
ribu tahun bukan waktu yang cukup untuk perubahan genetika yang signifikan.
3.2.2. Sehubungan dengan faktor-faktor yang dapat
berpengaruh terhadap aktivitas managerial
A. Pemikiran dan Perasaan
- Emosi mendahului akal
Manusia jaman
batu sangat mengandalkan radar emosional
(insting) mereka untuk mempertahankan diri dari pemangsa liar maupun
berbagai penyakit. Ketergantungan pada insting itu memang tak diragukan lagi
telah menyelamatkan kehidupan manusia.
Oleh karena
itu, manusia sebagaimana binatang lainnya, menjadikan emosi (insting) sebagai
penyaring pertama semua informasi yang mereka terima.
- Tanpa kebencian kecuali merasa terancam
Manusia jaman batu berusaha untuk bertahan
hidup dengan cara menghindarkan diri
dari kerugian. Mereka yang merupakan pemburu dan peramu memang hanya memiliki
makanan dan tempat tinggal secukupnya. Hal itu membuat mereka pada umumnya
tidak ingin mengambil resiko dengan mengeksplotasi atau ingin tahu lebih jauh
tentang lingkungan mereka. Sesungguhnya, lingkungan itu sudah cukup aman
apabila sudah memungkinkan mereka untuk melakukan aktivitas yang ingin
dilakukannya.
- Percaya diri mendahului realisme
Dalam kondisi yang sulit diramalkan dan menakutkan
pada jaman batu, mereka yang selamat adalah yang memiliki keyakinan diri.
Keyakinan diri akan memperkuat mereka untuk mencari sekutu dan memberi mereka
sumber daya yang dibutuhkannya.
- Pengelompokkan mendahului penghitungan
Dunia pemburu sangat kompleks sehingga banyak
membutuhkan penghitungan. Manusia mengembangkan kemampuan-kemampuan luar biasanya untuk memilah-milah dan menilai
suatu informasi. Klasifikasi dapat membuat hidup lebih sederhana dan dapat
menghemat waktu dan tenaga.
- Gosip
Pada jaman batu, gosip merupakan sarana seseorang
untuk memprediksi situasi yang akan datang. Hal itu disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa sosial yang selalu berubah-ubah. Seseorang mengantisipasi
perubahan-perubahan yang akan terjadi dengan memperhatikan gosip-gosip yang
beredar dalam lingkungannya. Oleh karena itu, bergosip adalah salah satu
kebutuhan yang ada pada masyarakat jaman purba.
- Empati dan pembacaan pikiran
Keterampilan bergosip tidak bisa dipisahkan dari
empati dan pembacaan pikiran. Orang akan lebih suka mendengar suatu rahasia
atau berita dari mereka yang kelihatan simpatik dan dapat dipercaya. Demikia
juga halnya dengan mereka yang dapat menerka apa yang dipikirkan orang lain
akan disenangi karena dapat mengajukan pendapat atau pertanyaan sesuai
pemikiran orang lain.
- Kontes dan peragaan
Status dalam kelompok-kelompok suku sering
dimenangkan dalam kompetisi umum. Orang mengadakan kontes untuk menentukan
status seseorang. Hal itu dilakukan dengan menunjukkan status dan kecakapan
mental mereka dalam pameran seni atau upacara keagamaan.
B. Kehidupan Sosial
- Desain organisasional
Manusia tak dapat hidup sendirian. Ia bersatu dalam
suatu keluarga yang merupakan pusat masyarakat manusia sepenuhnya. Manusia secara sosial adalah makluk yang
mengorganisir. Mereka ditarik oleh ikatan komunitas, yang melibatkan banyak
kekuatan otak. Kelompok terbesar yang dapat ditangani oleh manusia, menurut
penelitian Dunbar, adalah beranggotakan 150 orang
- Hirarki
Dunia pemburu tentunya lebih berubah-ubah dibandingkan dengan dunia sekarang. Pada
waktu itu, kekayaan diwakili oleh makanan, pakaian, dan perumahan, yang sulit
untuk diramalkan karena mereka yang ‘kaya’ akan dapat dengan mudah menjadi
miskin. Meskipun demikian, tetap dapat diasumsikan bahwa ada beberapa orang
yang secara teratur bekerja lebih baik dibanding dengan yang lain sehingga
berdampak pada meningkatnya status orang tersebut. Jika tiba saatnya untuk
beraliansi atau memilih pimpinan, maka orang-orang tersebut yang akan terpilih.
- Kepemimpinan
Psikolog evolusioner tidak membantah adanya
perbedaan-perbedaan dalam setiap individu. Mereka juga setuju bahwa beberapa
orang dilahirkan tidak untuk memimpin. Demikian juga mereka yang memiliki gen
yang dominan, belum tentu dapat menjadi
pemimpin yang baik. Hal yang penting bagi seorang pemimpin adalah punya
keinginan untuk memimpin sedangkan keterampilan manajerial dan kompetensi dapat
dipelajari kemudian.
3.3. Sumbangan
Psikologi Evolusi terhadap Pemahaman Perilaku Manusia
Setelah membahas
gagasan-gagasan yang diajukan oleh para pencetus dan pendukung Psikologi
evolusi, penulis artikel merangkumkan beberapa rekomendasi yang dapat
dimanfaatkan oleh manager sehubungan dengan perilaku-perilaku tertentu yang ada
dalam organisasi.
Jika orang / karyawan cenderung… |
Maka manajer hendaknya… |
Menggunakan emosi sebagai penyaring pertama untuk semua informasi yang diterimanya |
|
Menghindari situasi yang beresiko apabila merasa relatif terjamin dan akan mati-matian berjuang jika merasa terancam |
|
Merasa lebih percaya diri daripada kenyataan yang sebenarnya |
|
Dengan cepat mengelompokkan orang, situasi, dan pengalaman ke dalam kategori baik atau buruk, di dalam atau di luar. |
|
Membuat gossip |
|
Mengambil bagian dalam kompetisi secara terbuka untuk status dan ‘menepuk dada’ atas kesuksesan mereka |
|
Merasa nyaman dalam komunitas yang anggotanya tidak lebih dari 150 orang |
|
Mencari superioritas dan keamanan dalam sistem hirarki |
|
Memimpin dengan cara yang berbeda atau tidak menjadi pemimpin sama sekali |
|
4.
Tanggapan
4.1. Hardwired sebagai suatu perilaku manusia
Tanpa
mengabaikan berbagai kontroversi yang ada pada psikologi evolusioner, hardwired
tetap tidak bisa disangkal sebagai salah satu perilaku manusia. Sebab, realita
telah menunjukkan bahwa hardwired itu masih melekat pada manusia modern dalam
berbagai bentuk variasi.
Persoalan yang
muncul sehubungan dengan hardwired lebih terletak pada faktor penyebabnya, cara
mensikapinya, serta bisa-tidaknya hal itu dikurangi atau dihilangkan.
4.2. Psikologi
Evolusi sebagai salah satu acuan pemahaman perilaku organisasi
Sebagai salah
satu aliran psikologi, psikologi evolusioner memusatkan perhatiannya pada
perilaku manusia. Oleh karena itu, pemikirannya juga menyangkut perilaku
organisasi yang memang tidak dapat dipahami terpisah dari perilaku individu.
Manager dapat memanfaatkan hasil penelitian psikologi evolusioner terutama yang
menyangkut hardwired yang dimiliki oleh manusia, untuk memahami perilaku
orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Setelah itu, manager diharapkan
untuk berusaha mengantisipasinya agar dampak negatif dari sikap itu dapat
ditekan seminimal mungkin.
Langkah
antisipatif tersebut dapat berupa tindakan-tindakan antara lain sebagai
berikut:
1. Melatih
obyektivitas karyawan dalam menilai sesuatu dengan membiasakan mereka bertindak
atas dasar perhitungan rasional, misalnya:
v
Menuntut laporan pertanggungjawaban terhadap
tindakan tertentu dari karyawan ( tindakan yang hanya didasarkan pada emosi
akan sulit untuk dipertanggungjawabkan);
v
Menyusun kriteria-kriteria baku untuk penilaian
dalam organisasi.
2.
Membiasakan adanya perubahan yang kontinue dalam
organisasi,misalnya:
v
Melakukan rotasi karyawan secara terprogram.
3.
Mengusahakan terciptanya kompetisi yang sehat antar
karyawan dalam organisasi, misalnya:
v
Memberi rasa aman, dukungan, dan kesempatan yang
sama kepada semua karyawan
Psikologi
evolusioner memang tidak dapat menjadi satu-satunya pandangan ketika para
manager memilih untuk menilai pekerjaan dan dunia mereka, tetapi ini merupakan
pandangan menantang yang masih membutuhkan pengamatan lebih dekat.
5. Penutup
Psikologi
Evolusioner telah mematok beberapa sifat manusia sebagai sesuatu yang tidak
bisa diubah. Misalnya, seorang karyawan suka bergosip harus dapat dipahami
karena kebiasaan bergosip memang sudah dilakukan oleh manusia sejak jaman
purba. Padahal, Psikologi Evolusioner sendiri mendasarkan teorinya pada teori
evolusi yang menekankan pada adanya perubahan meskipun perlahan tapi pasti
(evolusi).
Hardwired yang
dimiliki manusia pun hanya dilihat sebagai suatu warisan genetik
tanpa mempertimbangkan peristiwa-peristiwa lain yang mungkin ikut
menyebabkan munculnya sikap negatif tersebut. Misalnya, kepribadian seseorang
yang dapat berubah karena adanya perlakuan khusus; seseorang yang tidak mau
memimpin karena tidak ada pelatihan kepemimpinan; mereka yang suka bergosip
karena pengaturan waktu kerja di organisasi tersebut memungkinkan adanya banyak
waktu luang .
Bahan Diskusi:
Setelah Saudara membaca tulisan di atas, bagian atau konsep manakah yang menarik atau justru yang membingungkan? Selamat berdiskusi (mohon tidak membahas tentang Psikologi Evolusi atau Teori Evolusi itu sendiri tapi lebih fokus pada aplikasinya dalam pemahaman perilaku individu maupun kelompok. Terima Kasih)
Langganan:
Postingan (Atom)