Sabtu, 03 September 2011

Karakteristik Praktek-Praktek Rekrutmen Perusahaan Jepang (bahan diskusi 6 September 2011)

(Dikutip dari artikel: Hooi, Lai Wan. 2008. The adoption of Japanese recruitment practices in Malaysia. International Journal of Manpower. Vol.29. No.4: 362-378)

1.      Recruitment Channel
Secara tradisional, sumber utama rekrutmen pada perusahaan besar Jepang (memiliki lebih dari 250 karyawan), adalah lulusan baru dari sekolah atau universitas. Perusahaan menjalin hubungan yang sangat erat dengan perguruan tinggi melalui rekrutmen rutin setiap tahun berdasarkan prediksi akan jumlah karyawan yang berhenti. Perusahaan hanya akan melihat pasar/bursa tenaga kerja ketika mereka sungguh membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian spesifik. Meskipun demikian, pada perusahaan besar ada beberapa kasus kekecualian. Departemen SDM bertugas menemukan karyawan dalam organisasi yang dianggap layak untuk bekerja dalam perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Jadi, dalam perusahan Jepang, keputusan rekrutmen merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategic, perusahaan selalu berupaya untuk menarik mahasiswa yang berbakat untuk bekerja pada perusahaan mereka.
Perusahaan besar umumnya tertarik pada calon yang berasal dari sekolah-sekolah terbaik. Mereka umumnya lebih tertarik pada calon yang menjadi anggota klub olahraga di sekolah atau universitasnya. Mereka berasumsi bahwa calon yang demikian itu pandai dan dapat lebih mudah untuk dilatih dalam hubungan personal vertical. Oleh karena itu, siswa yang pandai dan mau bekerja keras serta tergabung dalam klub olaraga sangat diprioritaskan.

2.      Recruitment Process
Beberapa metode digunakan untuk rekrutmen calon dari sekolah atau perguruan tinggi. Cara yang paling sering digunakan adalah rekomendasi dosen, job fair, seminar karir oleh perusahaan dan perekrutan lewat web perusahaan.  Ketika merekrut lulusan baru dari perguruan tinggi, poin penting yang diperhatikan adalah semangat dan ambisi (untuk posisi administrasi, teknisi/peneliti, dan non administrasi), pengetahuan umum, pendidikan yang baik, semangat bekerja sama, dan keseimbangan kepribadian (posisi administrasi), pengetahuan teknis dan keterampilan (untuk posisi teknisi dan peneliti), dan motivasi serta kemampuan mengambil keputusan (posisi bukan administrasi) . Suatu suatu survey yang dilakukan oleh departemen tenaga kerja (tahun 2003) menunjukkan hasil yang kurang lebih sama yang mana calon yang direkrut diutamakan yang punya ambis untuk bekerja, sikap dan kompetensi, kemampuan dasar serta stamina dan kesehatan yang baik. Sikap, kompetensi, kemampuan dasar dan perilaku yang baik dianggap penting untuk pekerjaan yang terkait dengan hubungan dengan orang lain, sedangkan teknik, kemampuan, dan pengetahuan dianggap penting untuk pekerjaan yang terkait dengan ilmu pengetahuan.
Praktek rekrutmen untuk calon dari ilmu social berbeda dengan yang berasal dari eksakta. Rekrutmen dari calon yang berasal dari eksakta mensyaratkan rekomendasi dari penasehat akademik calon tersebut ketika masih kuliah. Calon yang berasal dari ilmu social sudah harus pernah mengikuti berbagai seminar yang diselenggarakan oleh perusahaan tersebut sebelum calon tersebut mengikuti tes dan wawancara. Setelah 2 atau 3 kali wawancara, calon diberi pekerjaan percobaan (biasanya pada bulan mei dan Juli). Pada perusahaan tertentu bahkan baru calon baru diberi pekerjaan setelah dia diwisuda.
Akhir-akhir ini, semakin memasyarakatnya internet membawa perubahan yang signifikan dalam proses perekrutan calon yang berlatar belakang ilmu social. Calon tidak bergantung pada brosur-brosur yang dibuat perusahaan tapi lebih pada website perusahaan. Informasi maupun lamaran dapat dilakukan secara on-line. Penggunaan web pribadi perusahaan untuk mencari calon sudah semakin banyak dilakukan. Meskipun demikian, proses sedemikian terbatas pada perusahaan-perusahaan besar sedangkan perusahaan kecil dan menengah masih sangat terbatas dalam penggunaan internet untuk rekrutmen. Trend baru yang banyak digunakan adalah program pemagangan dimana mahasiswa/siswa bekerja di perusahaan selama liburan sekolah. Meskipun jumlah yang ikut magang setiap tahun bertambah dengan cepat, perusahaan-perusahaan belum mampu untuk menampung permintaan-permintaan untuk program tersebut . Sebaliknya, rekrutmen tenaga kerja yang sudah bepengalaman tetap melalui iklan lowongan kerja di media masa maupun melalui hubungan personal. Tujuan rekrutmen ini adalah untuk mendapatkan calon yang “siap pakai” terkait dengan keahlian, pengetahuan, dan sikapnya yang kurang lebih sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan karena ada yang menggundurkan diri atau karena perusahaan ingin lebih kuat dalam persaingan.

3.      Perubahan pada pendekatan proses rekrutmen
Untuk mempertahankan kemampuan bersaingnya, perusahaan-perusahaan Jepang secara drastis mengubah praktek-praktek rekrutmennya mana kala mereka membutuhkan orang-orang dengan keahlian khusus. Selain merekrut dari sekolah maupun kampus, mereka juga menggunakan agen tenaga kerja, merekrut yang sudah punya pengalaman kerja, dan menggunakan tenaga kerja kontrak. Seperti halnya perusahaan asing lainnya, mereka mulai terbiasa menggunakan rekrutmen “dari mulut ke mulut”, agen tenaga kerja, dan iklan. Mereka juga sudah mulai menggunakan tenaga kerja asing (ekspatriat) sehingga rekrutmen lewat kampus mulai diabaikan.
Jadi, meskipun rekrutmen secara tradisional masih mendominasi, lama kelamaan perusahaan mulai mencoba metode-metode pemekerjaan yang tidak konvensional seperti rekrutmen tenaga kerja berpengalaman, merekrut tenaga kerja dari perusahaan lain, outsourcing untuk pekerjaan yang menuntut skill tertentu, serta peningkatan jumlah tenaga kerja kontrak atau tidak tetap. Akhir-akhir ini, banyak perusahaan yang telah memperluas pekerjaan yang dikerjakan oleh tenaga-tenaga tidak tetap karena tenaga tidak tetap dianggap lebih mampu mengerjakan pekerjaan tersebut dibanding tenaga tetap. Untuk bisa bertahan pada perubahan seperti itu, banyak orang Jepang mulai mengembangkan sikap dan perilaku yang lebih fleksibel agar lebih gampang mendapatkan pekerjaan. Sebagai akibat dari situasi ekonomi seperti itu, akhir-akhir ini semakin banyak mahasiswa yang mulai menerima pekerjaan tidak tetap dengan waktu kerja yang pendek tetapi memungkinkan bagi mereka untuk diangkat menjadi pegawai tetap jika menunjukan prestasi dan inisiatif yang baik.


Instruksi untuk diskusi:
Berikan komentar apa yang Anda dapat pelajari dari Praktek Rekrutmen pada perusahaan-perusahan Jepang sebagaimana diuraikan pada kutiban di atas.

57 komentar:

  1. menurut pendapat saya , memang rekruitmen secara online lebih efektif daripada rekruitmen dengan surat karena surat juga dari pihak perusahaan lama menerima surat tersebut dan untuk membalasnya pun juga lama . Jadi lebih efektif dengan online , akan tetapi dengan online juga ada kelemahannya , seperti menumpuk atau kena spam sehingga ada email lamaran kerja yang tersangkut karena keterbatasan koneksi jaringan internet tersebut .
    Menurut kalian , apakah ada cara yang lebih efektif dari rekruitmen secara online ? Dan alasannya mengapa online lebih efektif dari cara yang lain .
    saya ingin bertanya lagi , maksud dari "eksakta" dalam praktek rekrutmen itu apa ?
    bisa diperjelas ?
    thank you ..

    BalasHapus
  2. Saya akan berkomentar tentang online recruitment, perkembangan trend online recruitment saat ini makin meningkat dari waktu ke waktu. Karena hal ini dapat menghadirkan banyak kemudahan dalam berbisnis dan tentu saja dapat di jadikan solusi baik bagi perusahaan yang sedang mencari tenanga kerja maupun orang yang sedang mencari pekerjaan.
    Online recruitment ini sangat efisien tanpa terkendala oleh jarak, waktu, dan biaya. Para pencari informasi juga lebih bebas, nyaman, dan lebih dimanjakan dengan tersedia dan dapat di akses dengan mudah, dibandingkan kalau harus menelepon atau datang langsung ke perusahaan hanya untuk menanyakan peluang yang tersedia. Keuntungan lain yaitu bagi perusahaan tidak perlu lagi memasang iklan di media massa sehingga menghemat biaya. Selain itu, staf perusahaan tidak lagi bekerja keras untuk meyeleksi satu per satu pelamar (sesuai criteria) perusahaan karena mesin online akan bekerja secara otomatis.
    Akan tetapi, ada kendala yg di hadapi seperti tidak semua orang yg mengerti tentang teknologi terutama di kota-kota kecil serta keabsahan/kebenaran data yg diinput si pelamar karena tidak dapat dihindari pasti ada orang yg tidak serius atau iseng dalam mengisi data pelamar.

    Untuk pertanyaan Aditya : Setau saya eksakta itu MIPA. Jika di waktu SMA dulu ada jurusan IPA/eksakta dan IPS/ilmu sosial. Jadi untuk pelamar eksakta biasanya perusahaan meminta bantuan dari penasehat waktu kuliah untuk mengetahui seberapa besar keahlian yg dimiliki oleh pelamar tsb.

    BalasHapus
  3. saya ingin berpendapat lagi ..
    Saya setuju dengan cara - cara untuk rekruitmen seperti job fair , seminar , dsb karena dalam acara - acara tersebut bisa memudahkan kita untuk mecari pekerjaan selain online . selain itu komunikasi juga perlu dalam mencari pekerjaan . Dalam dunia pekerjaan , merekrut adalah hal yang paling susah karena sekali salah , maka akan terjadi fatal dalam berbisnis .

    BalasHapus
  4. Saya menanggapi pernyataan Yuniarti:
    Menurut saya, belum tentu seseorang yang mengggunakan jasa melamar pekerjaan via online itu diakui kebenarannya.. Soalnya waktu jaman sekarang seseorang itu selalu mencari keuntungan dengan berbagai cara,tanpa memikirkan efek dari apa yang dilakukannya(berbuat jahat,penipuan,dsb)itu terjadi dari perusahaan nya sendiri.. Seperti halnya memasukkan iklan di internet dengan mencari pegawai,tetapi ujung2nya perusahaan tersebut berbuat jahat dengan meminta uang dengan mengirim di rekening nya(misal)..
    Saya menanggapi pernyataan dari Aditya:
    Saya setuju dengan pernyataan nya,tetapi ada kendala kelemahannya yaitu kita belum mengatahui apakah pelamar tersebut cocok dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.. Jadi,perusahaan harus mengadakan training karyawan selama kurang lebih 3bulan-4bulan untuk mengetahui proses kinerja karyawannya,tujuannya untuk menggali keahlian atau skill yang dimiliki karyawannya..

    BalasHapus
  5. Menurut pendapat saya rekrutmen merupakan suatu upaya untuk menghasilkan suatu pelamar kerja yang ditempatkan pada posisi pekerjaan yang lowong diperoleh melalui sumber eksternal maupun internal. Rekrutmen harus diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan
    perusahaan, individu pelamar dan masyarakat. Kebutuhan individu dalam rekrutmen ini mempunyai dua aspek, yaitu menarik calon pelamar dan mempertahankan karyawan yang
    diinginkan. Untuk melakukan rekrutmen perusahaan benar-benar mempertimbangkan pelamar yang benar-benar memiliki potensi yang unggul dan memenuhi persyaratan serta
    harus disesuaikan dengan jumlah yang diperlukan sehingga orang yang terpilih benar-benar sesuai dengan pekerjaanya karena berkaitan dengan kemajuan perusahaan tersebut. Sehingga dalam hal ini wajar saja kalau setiap perusahaan – perusahaan besar seperti jepang umumnya melakukan rekrutmen melalui salah satunya sumber eksternal karena keuntungan yang dirasakan bagi perusahaan tersebut seperti “darah baru” perspektif baru, Biaya yang lebih rendah daripada melatih seorang professional, membawa wawasan baru dan Membantu memenuhi kebutuhan kesempatan kerja sama dll.

    BalasHapus
  6. Menurut saya,proses rekrutmen di Jepang sudah sangat efisien. Mereka lebih banyak mempekerjakan tenaga-tenaga "tidak tetap" / tenaga kerja kontrak. Saya sangat setuju dengan hal tersebut. Karena dengan adanya rekrutmen tenaga kerja kontrak dapat menjadi tolak ukur perusahaan,misalnya mahasiswa yang dipekerjakan "tidak tetap",tentunya pihak perusahaan akan dapat melihat kinerja dari mahasiswa itu selama masa bekerjanya. Jika ternyata mahasiswa tersebut sesuai dengan kriteria yang diinginkan,maka pihak perusahaan akan berusaha untuk menjadikan mahasiswa tersebut sebagai tenaga kerja tetap. Hal ini akan menjadi keuntungan bagi perusahaan,karena dengan adanya perekrutan tenaga kerja tidak tetap mereka dapat lebih memilih tenaga kerja yang terbaik untuk dipekerjakan dalam perusahaan.

    Berbeda dengan perekrutan tenaga kerja tetap secara langsung. Tentunya pihak perusahaan tidak akan langsung mengetahui secara detail tentang kinerja calon pegawai tersebut,yang nantinya dapat timbul ketidakcocokan antara keinginan perusahaan dengan tenaga kerja yang ada

    BalasHapus
  7. Menurut saya rekruitmen yg dlakukan d Jepang cukup efektif dan efisien. Misalnya saja secara online, seperti yg dikatakan Yuniarti, siapapun dapat menjangkau'nya tanpa halangan jarak, waktu dan biaya. Bisa dilakukan dengan bantuan internet dan langsung tanpa perlu menunggu, asalkan persyaratannya memenuhi, mesin online akan secara otomatis menerima atau menolak pelamar. lebih hemat biaya tanpa perlu memasang iklan. Tapi memang, tidak terlupakan resiko dari rekrutmen online tersebut, seperti pernyataan Lidya. Setiap tindakan pasti slalu memiliki resiko. Adanya penipuan-penipuan yang mengatas namakan perusahaan, dengan meminta uang kepada calon pegawai.
    Ataupun, kriteria dari perusahaan yang terlalu tinggi dan lengkap, sehingga calon pegawai tidak dapat memenuhi semuanya, meski hanya tidak memenuhi 1 kriteria yg biasa saja, membuat calon pegawai langsung d tolak, tanpa adanya negosiasi dan pemikiran ulang dari perusahaan langsung. Jadi, kembali lagi atas setiap keputusan yg diambil untuk bagaimana cara merekrut pegawai, tentu tidak lepas dari resiko yg timbul. Baik resiko bagi calon pegawai dan resiko bagi perusahaan sendiri. efektif dan efisien. Misalnya saja secara online, seperti yg dikatakan Yuniarti, siapapun dapat menjangkau'nya tanpa halangan jarak, waktu dan biaya. Bisa dilakukan dengan bantuan internet dan langsung tanpa perlu menunggu, asalkan persyaratannya memenuhi, mesin online akan secara otomatis menerima atau menolak pelamar. lebih hemat biaya tanpa perlu memasang iklan. Tapi memang, tidak terlupakan resiko dari rekrutmen online tersebut, seperti pernyataan Lidya. Setiap tindakan pasti slalu memiliki resiko. Adanya penipuan-penipuan yang mengatas namakan perusahaan, dengan meminta uang kepada calon pegawai.
    Ataupun, kriteria dari perusahaan yang terlalu tinggi dan lengkap, sehingga calon pegawai tidak dapat memenuhi semuanya, meski hanya tidak memenuhi 1 kriteria yg biasa saja, membuat calon pegawai langsung d tolak, tanpa adanya negosiasi dan pemikiran ulang dari perusahaan langsung. Jadi, kembali lagi atas setiap keputusan yg diambil untuk bagaimana cara merekrut pegawai, tentu tidak lepas dari resiko yg timbul. Baik resiko bagi calon pegawai dan resiko bagi perusahaan sendiri.

    BalasHapus
  8. Terimakasih sebelumnya, pernytaan daru saudari Lydia memang benar terkadang masih dengan media online masih ada perusahaan yang menggunakan asal-asalan (mencari keuntungan) untuk merekrut pekerja tetapi pintar-pintarnya kita saja untuk melihat peluang yang ada dari media online untuk mencari lowongan kerja yang tepat. Sesuai dengan pernyataan saudari Santi saya juga setuju, di setiap tindakan pasti ada segala risiko yang menghadang.
    Untuk saudara Kevin saya ingin menanggapi, bukankah nanti pekerja tetap maupun tidak tetap akan memperoleh pelatihan pengembangan oleh perusahaan? Jadi para pekerja akan tahu apa visi & misi perusahaan sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.

    BalasHapus
  9. menurut pendapat saya rekrutmen secara online kurang efektif karena perusahaan tidak dapat menilai karakteristik orang tersebut secara langsung

    BalasHapus
  10. saya mengomentari astrin
    menurut saya tidak selalu perekrutan secara online tidak menilai karakteristik orang tersebut... karena perekrutan secara online adalah menarik minat seseorang untuk mendaftar setelah itu perusahaan melakukan wawancara dan tes IQ di sana nantinya perusahaan bis amengetahui karakteristik dari orang tersebut lewat wawancara dan tes IQ...
    saya menanggapi kevin
    menurut saya sekarang ini jarang perusahaan yang langsung mencari pegawai tetap. perusahaan akan melakukan kontrak selama waktu tertentu setelah itu perusahaan akan melakukan pemecatan jka kurang pas kinerjanya selama masa percobaan...
    saya menanggapi yuniarti
    benar pekerja kontrakan dan pegawai tetap nantinya akan sama2 memperoleh pelatihan. karena di sini pelatihan sangat berguna buat karyawan guna meningkatkan kinerjanya

    BalasHapus
  11. Menurut saya cara rekrutmen dengan mengunakan on line atau pun menggunakan cara mencari lulusan dari universitas, sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Tergantung bagaimana dan kebutuhan dari perusahaan tersebut, sebagai contoh bila perusahaan tersebut membutuhkan beberapa karyawan saja, tidak perlu di lakukan rekrutmen dengan online, lebih baik bila dengan rekomendasi universitas. Lebih berpotensi dan lebih menghemat waktu karena sedikit pilihan tetapi berpotensi.

    BalasHapus
  12. Saya lebih tertarik dengan strategi perekrutan dengan mengadakan job fair dan seminar karir oleh perusahaan-perusahaan sebelumnya. Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti itu, perusahaan dapat melihat minat, niat dan ambisi para calon tenaga kerjanya. Perusahaan juga dapat melihat secara langsung bagaimana kondisi calon tenaga kerjanya.
    Namun, Saya juga cukup tertarik dengan online recruitment yang dilakukan perusahaan-perusahaan jepang.
    dengan adanya online recruitment, perektrutan tenaga kerja akan lebih mudah, praktis dan menarik pemin peminat yang lebih banyak.
    Dengan adanya strategi perekrutan secara online ini, perusahaan dapat lebih selektif dalam mencari tenaga kerjanya..
    mereka yang telah mendaftar dan mengisi form secara online akan diperiksa dan diteliti oleh perusahaan, kemudian perusahaan akan mulai memilah dan memanggil orang-orang yang dirasa berkompeten untuk wawancara/ interview.


    Adanya perubahan sistem perekrutan (recruitment) dari masa ke masa disebabkan karena perkembangan jaman dan persaingan bisnis yang sangat ketat. MisaLnya recruitment melalui mulut ke mulut,dsb.
    meskipun menurut saya perekrutan dengan cara ini kurang formal, namun strategi ini juga cukup efektif dalam kondisi seperti ini...

    BalasHapus
  13. Menurut saya sistem rekrutmen di Jepang sudah sangat baik. Karena mereka mau memfasilitasi masyarakatnya dalam pencarian pekerjaan mulai dari survey calon tenaga kerja hingga mereka direkrut sebagai tenaga kerja. Mulai dari syarat tenaga kerja. Mereka memperhatikan perkembangan calon tenaga kerja mulai dari kepribadian, kemampuan bersosialisasi dan kemauan mereka. Dalam memberikan pekerjaan, mereka pun memfasilitasi sarana pencarian kerja melalui metode online maupun menyediakan job fair bagi seluruh masyarakat. Dalam proses seleksipun mereka melakukan metode yang unik yaitu metode pegawai tidak tetap. Hal ini dilakukan untuk melihat kegigihan karyawan dalam usahanya mempertahankan pekerjaannya sehingga dapat menjadi pekerjaan tetap yang dapat menjamin kehidupan mereka.

    BalasHapus
  14. Saya menambahkan pernyataan dari Anindita (cuplikan dari pernyataan Astrin):
    Dengan cara tersebut sebetulnya akan juga mempermudah para calon pekerja untuk mencari pekeerjaan yang sesuai dengan keahlian/skill yang dimilikinya.. Tetapi, tidak semua para pelamar dapat menggunakan jasa online(seperti mereka yang tinggal dui daerah pedesaan).. Karena warga pedesaan tidak dapat memperoleh pendidikan setinggi mungkin(maksimal mereka berpendidikan SMP).. Jadi,dia tidak mengetahui jasa online melamar pekerjaan.. Yang mereka bisa hanya melalui jasa media cetak..

    BalasHapus
  15. untuk semua, kawan saya ingin bertanya nih sedikit.. setelah membaca semua dari atas sampai bawah tentang rekrutmen, saya bingung disini dengan perbedaannya seleksi tenaga kerja. bisakah tolong bantu saya kawan mencari perbedaan antara yang dimaksud dengan rekrutmen dan seleksi tenangakerja.?

    BalasHapus
  16. menanggapi komentar dari teman – teman tentang rekrutmen online dan pertanyaan dari aditya, menurut saya perlu dilihat lagi tujuan utama dari proses rekrutmen sendiri yaitu utk mendptkan orang yg tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dpt bertahan di perusahaan untuk waktu yg lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana ternyata prosesnya sangat kompleks. Pelaksanaan rekrutmen sendiri merupakan tugas yg sangat penting dan membutuhkan tanggung jawab yg besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yg akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen itu dilaksanakan dan Untuk melakukan rekrutmen biasanya perusahaan tdk hanya bersumber secara internal saja tetapi juga secara ekternal termasuk online. Walaupun memang diakui bahwa adanya perekruttan secara online memang efektif karena selain lebih mudah, cepat, murah, juga ada kelebihan lain yaitu minimal bagian pelaku human resources langsung dapat mendapatkan gambaran bahwa kandidat sudah terbiasa dengan komputer. Sebab ternyata di zaman seperti sekarang, masih ada lulusan yang tidak terbiasa dengan komputer atau sangat terbatas sekali kemampuannya di bidang ini. Padahal khususnya di industriindustri dan level tertentu, kemampuan mengoperasikan komputer ini merupakan suatu kebutuhan dan sudah menjadi suatu keharusan. Tetapi tidak dipungkiri bahwa meski secara garis besar banyak manfaat yang didapat ternyata rekrutmen online juga ada kelemahannya. “Tapi cukup bisa ditolerir. Contohnya, pelamar tidak mencantumkan persyaratan yang kami minta atau tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin yang bersangkutan lupa atau sengaja tidak ingin ditampilkan, dan dia berharap bisa menyampaikannya pada saat bertatap muka. Walapun demikian apapun cara yang dipilih oleh perusahaan untuk melakukan rekrutmen selalu kelebihan dan kelemahannya walapun cara yang dianggap paling efektif tergantung kondisi, keadaan perusahaan dan lingkungannyan serta kembali lagi pada proses rekrutmen dan seleksinya bagaimana untuk mencapai tujuan dari prosesnya.

    BalasHapus
  17. saya ingin bertanya apa perbedaan rekrutmen dan seleksi tenaga kerja.? karena setelah saya menbaca-baca diatas saya bingung.

    BalasHapus
  18. Menurut saya Praktek Rekrutmen pada perusahaan-perusahan Jepang itu sudah baik, praktis, dan efisien. Praktis dan efisien itu contohnya seperti lamaran yang dapat dilakukan secara online. Lamaran yang dapat dilakukan secara online itu dapat mempermudah seseorang dalam melamar pekerjaan tanpa harus datang ke tempat perusahaan tersebut. Pelamar dapat menghemat waktu serta biaya. Tetapi praktek rekrutmen ini mempunyai resiko juga buat si pelamar. Resikonya seperti adanya pihak-pihak atau instansi yang melakukan penipuan lewat lowongan pekerjaan di internet. Maka dari itu, pelamar harus berhati-hati dalam melamar pekerjaan secara online dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan yang akan dilamar.
    Selain itu praktek rekrutmen Jepang yang banyak mempekerjakan pekerja yang tidak tetap itu adalah cara yang sangat baik untuk melihat kinerja dan kualitas pekerja dalam bekerja. Jika pekerja tidak tetap tersebut memiliki kualitas dan kinerja yang baik, pekerja tersebut dapat terus dipekerjakan. Tetapi jika pekerja tidak tetap tersebut memiliki kualitas dan kinerja yang tidak baik, maka pekerja tersebut dapat tidak dikontrak lagi. Hal ini akan memacu pekerja agar menunjukkan kualitas serta tanggung jawab mereka dalam bekerja.

    BalasHapus
  19. @Wiliam Kevin, sabar dulu ya. Seleksi baru akan kita bahas pada tema berikutnya. Rekrutmen dan seleksi memang 2 aktivitas berbeda dalam MSDM.

    BalasHapus
  20. saya stefanus nrp 3103010143 menurut saya rekrutmen secara online sangat efektif karena banyaknya peminat untuk membuka situs-situs online yang berhubungan dengan adanya lowongan kerja oleh karena itulah sekarang ini banyaknya perusahaan-perusahaan yang menggunakan layanan internet untuk mendapatkan pekerja dan membuka lowongan pekerjaan
    karena cara itu lebih efektif untuk mendapatkan pekerja

    BalasHapus
  21. saya ingin bertanya , mengapa perlu diadakan seperti seminar , job fair dsb selagi pada waktu pemanggilan kita juga ada wawancara . Apa fungsi dari job fair dan seminar karir dalam praktek rekruitmen ?

    Dan satu lagi , apakah semua perusahaan di dunia ini sistem rekruitmennya menggunakan cara job fair dan seminar karir ? Jelaskan .
    Terima kasih .

    BalasHapus
  22. baik pak. :D dan pendapat saya untuk rekrutmen secara online itu cukup bagus, karena mungkin mudah, dan dari sini lainya saya melihat pemerintah atau perusahaan jepang memberikan fasilitasi masyarakatnya dalam pencarian pekerjaan mulai dari survey calon tenaga kerja hingga mereka direkrut untuk menjadi tenaga kerja. Mulai dari syarat tenaga kerja. Mereka memperhatikan perkembangan calon tenaga kerja mulai dari kepribadian, kemampuan bersosialisasi dan kemauan mereka. Jadi lebih efektif dengan online. dari rekrutmen seperti itu mungkin pelamar calon kerja akan memacu pekerja agar menunjukkan kualitas serta tanggung jawab mereka dalam bekerja.

    BalasHapus
  23. saya setuju dengan pernyataan henry stefanus, saya juga tertarik dengan strategi perekrutan menggunakan job fair dan seminar karir oleh perusahaan-perusahaan. Dengan diadakannya hal ini, pemilik perusahaan dapat melihat sendiri minat dan ambisi dari calon tenaga kerjanya.

    saya ingin menjawab pertanyaan aditya yang "apakah semua perusahaan di dunia ini sistem rekruitmennya menggunakan cara job fair dan seminar karir ?", menurut saya tidak semuanya karena perubahan-perubahan pada proses perekrutan membuat banyak perusahaan yang tidak lagi menggunakan proses perekrutan menggunakan job fair dan seminar karir (dapat dianggap cara perekrutan job fair dan seminar karir adalah perekrutan secara tradisional)

    BalasHapus
  24. Menanggapi sedikit pertanyaan dari Aditya. Menurut saya,,
    Seminar karir dan job fair adalah proses sebelum wawancara d lakukan. Pada seminar dan job fair para pelamar akan d berikan penjelasan mengenai perusahaan hingga pekerjaan'nya.. Sedangkan saat wawancara perusahaan akan menilai sebagaimana kita dapat diterima atau tidak di perusahaan tersebut. Jadi adanya job fair dan seminar hanya sebagai penambah pengetahuan bagi calon pelamar, sebelum melamar d perusahaan dan melakukan wawancara, untuk mengenal lebih jauh tentang perusahaan.Menanggapi sedikit pertanyaan dari Aditya. Menurut saya,,
    Seminar karir dan job fair adalah proses sebelum wawancara d lakukan. Pada seminar dan job fair para pelamar akan d berikan penjelasan mengenai perusahaan hingga pekerjaan'nya.. Sedangkan saat wawancara perusahaan akan menilai sebagaimana kita dapat diterima atau tidak di perusahaan tersebut. Jadi adanya job fair dan seminar hanya sebagai penambah pengetahuan bagi calon pelamar, sebelum melamar d perusahaan dan melakukan wawancara, untuk mengenal lebih jauh tentang perusahaan.

    BalasHapus
  25. Menanggapi artikel diatas, ada beberapa tanggapan yang ingin saya ajukan.
    Pertama, mengenai budaya Jepang yang lebih memprioritaskan siswa dari klub olahraga yang akan di rekrut sebagai tenaga kerja. menurut saya hal itu kurang logis. Mungkin memang siswa dari klub olahraga memiliki semangat dan ambisi kuat dalam bekerja, tetapi jika tidak memiliki kepandaian dan wawasan yang luas, sama saja nihil .

    Kedua, menurut saya sistem online untuk mencari para calon tenaga kerja sudah cukup baik. cara tersebut merupakan cara yang efisien bagi pelamar karena lebih mudah dan praktis. sedangkan untuk pemagangan, cara ini juga cukup baik, dengan pemagangan kita bisa menyeleksi dan menilai langsung bagaimana kinerja dari para pemagang, kita juga dapat mengerti sendiri bagaimana karakteristik dan kemampuan dari pemagang yang benar-benar cocok untuk mengisi posisi yang ada. Sehingga nantinya akan ditemukan pegawai yang terbaik dan memenuhi kriteria yang diinginkan oleh suatu perusahaan.

    Menanggapi pertanyaan aditya, Job Fair atau seminar karir merupakan even bertemunya pencari kerja dengan perusahaan atau pihak-pihak yang memerlukan pekerja.
    menurut saya, job fair ini bertujuan untuk memberi informasi kepada para pelamar mengenai perusahaan yang bersangkutan, posisi apa saja yang ditawarkan, kriteria yang dibutuhkan untuk mengisi posisi yang ada dll.
    Dengan adanya job fair, para pencari kerja dapat menggali informasi yang lebih mengenai perusahaan yang bersangkutan dibandngkan jika hanya membaca sekilas lowongan pekerjaan yang ada pada media.
    sedangkan waktu wawancara, yang dilakukan adalah mencari tau lebih dalam mengenai kepribadian, pendidikan dan wawasan dari pelamar, apakah memenuhi kriteria yang diinginkan perusahaan atau tidak.

    BalasHapus
  26. saya mengomentari henry stefanus
    menurut saya strategi perekutan yang secara online itu sangat bagus dan pada sangat ini banyak perusahaan yang menggunakan situs online untuk dapat merengkut pekerjaan. namun di sisi lain perekutan yang sacara online pun dapat menimbulkan tindak kejahatan bagi calon pelamar pekerjaan, karena seperti kita tahu bahwa tindakan keiminal sistem online saat ini sering terjadi sehingga perekutan yang secara online menurut saya tidak sepenuhnya bagus.

    saya setuju dengan jawaban steven quentin tentang "apakah semua perusahaan di dunia ini sistem rekruitmennya menggunakan cara job fair dan seminar karir ?" menurut saya benar bahwa sistem perekutan menggunakan job fair dan seminar karir karena perekutan yang seperti itu membutuhkan biaya yang cukup besar, dan waktu yang cukup lama.

    BalasHapus
  27. Saya setuju dengan pendapat dari santi yang mengatakan bahwa job fair dan seminar adalah proses sebelum wawancara d lakukan dan hanya sebagai penambah pengetahuan bagi calon pelamar, sebelum melamar d perusahaan dan melakukan wawancara, untuk mengenal lebih jauh tentang perusahaan.

    Karena menurut saya job fair dan seminar karir merupakan suatu media yang efektif, yang telah terbukti bisa mempertemukan mahasiswa dengan suatu perusahaan. Job fair dan seminar karir terutama bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan langsung antara mahasiswa dan alumni dengan perwakilan perusahaan-perusahaan . Acara yang biasa diselenggarakan di kampus ini setelah kelulusan agar perusahaan mendapatkan kesempatan untuk bertemu, menilai dan merekrut calon karyawan sebelum mereka ditawarkan atau melamar ke perusahaan-perusahaan lainnya.

    BalasHapus
  28. saya akan menanggapi pernyataan Yuniarti

    ya,benar bahwa pekerja tetap maupun tidak tetap akan mendapatkan pelatihan dari perusahaan. Tetapi yang saya tekankan adalah untuk mengefisienkan dalam perekrutan pegawai lebih baik menggunakan tenaga kerja tidak tetap, seperti yang dikatakan oleh Anindita bahwa "Perusahaan akan melakukan kontrak selama waktu tertentu setelah itu perusahaan akan melakukan pemecatan jka kurang pas kinerjanya selama masa percobaan". Tentunya proses ini akan lebih muda dibandingkan dengan langsung merekrut pegawai tetap.

    BalasHapus
  29. saya ingin menanggapi pernyataan dari devi anggraeni putri mengenai penyataan yang pertama "Pertama, mengenai budaya Jepang yang lebih memprioritaskan siswa dari klub olahraga yang akan di rekrut sebagai tenaga kerja. menurut saya hal itu kurang logis. Mungkin memang siswa dari klub olahraga memiliki semangat dan ambisi kuat dalam bekerja, tetapi jika tidak memiliki kepandaian dan wawasan yang luas, sama saja nihil .", dari pandangan saya, klub olahraga di sekolah-sekolah Jepang itu seperti masuk sebuah organisasi, banyak anak-anak Jepang yang tidak masuk ke klub olahraga sekolah mereka, jadi dari sini dapat dilihat ambisi dan niat mereka. dan juga perusahaan juga tidak hanya sembarangan mengambil calon yang hanya tergabung dalam klub ttapi nilainya tidak bagus, mereka mencari calon yang pandai, mau bekerja keras, dan tergabung dalam klub olahraga

    BalasHapus
  30. Menurut saya cara perekrutan di jepang sudah bagus, sebagai contoh perekrutan mahasiswa apalagi yang berprestasi di bidang olahraga itu dikarenakan mereka mempunyai dedikasi, loyalitas dan mau bekerja keras karena itu yang memang yang di junjung tinggi disana.

    soal penggunaan tenaga kerja dengan sistem kontrak itu memang suatu usaha perusahaan untuk mencari pegawai yang berkualitas tanpa harus menggaji dengan mahal, kalau bagus diperpanjang kalau jelek ya sampai situ saja.
    selain itu menurut sepengetahuan saya juga ada suatu lembaga yang bernama hello work yang membantu perusahaan mencari orang-orang yang butuh pekerjaan, termasuk tenaga kerja dari luar negeri dan tentu ini akan memberikan benefit pada perusahaan.

    BalasHapus
  31. jemmy.gunawan
    nrp 3103010034

    saya mau menanggapi pernyataan dari saudara henry stevanus saya juga setuju dengan di adakannya job fair atau seminar karir .. karena job fair akan sangat membantu para karyawan yang ingin mencari kerja dan para karyawan akan mendapatkan gambaran pekerjaan yang akan di kerjakan nanti di perusaahan tersebut .. dan bagi kita para pengusaha juga dapat melihat kualitas/kuantitas tenaga kerja yang akan/mau melamar kerja di perusahaan kita , tetapi sebaliknya saya kurang setuju jika perekrutan tenaga kerja dengan sistem online yang ada di jepang.. mengapa?
    karena menurut saya kurang efektif ..
    efektif dalam arti kita perlu waktu yang agak lama dalam perekrutan tenaga kerja.dan tenaga kerja yang mendaftar di web itu pun akan banyak yang tidak hadir.. di karenakan mungkin tempat/daerahnya jauh atau hanya sekedar iseng-iseng saja mendaftar di web tersebut..

    BalasHapus
  32. Untuk menanggapi pertanyaan Devi, saya setuju dengan pendapat Steven Quentin. Memang d Jepang perusahaan lebih memilih yang tergabung pada club olahraga, tapi tentu'nya perusahaan tidak akan menerima itu secara mentah-mentah, perusahaan pasti akan mempertimbangkan bagaimana akademik'nya juga. Karena tanpa akademik yg baik perekrutan pasti akan sia-sia. Bagi yg mengikuti club-club olahraga setidak'nya mereka sudah memiliki bakat, ambisi dan antusias. Jika ditambahkan dg akademik yg baik, pasti hasil'nya jga baik.

    BalasHapus
  33. Saya akan menanggapi pertanyaan dari Aditya, seperti yg telah dikatakan teman-teman bahwa job fair ataupun bimbingan karir akan sangat membantu calon pelamar untuk mengetahui situasi dari keadaan perusahaan tersebut. Jadi calon pelamar sudah mempunyai gambaran tentang perusahaan yg akan di masuki itu, ini merupakan salah satu cara untuk mempermudah mencari lowongan kerja. Dan untuk pertanyaan "apakah semua perusahaan di dunia ini sistem rekruitmennya menggunakan cara job fair dan seminar karir?" menurut saya tidak. Itu semua tergantung dari budaya perusahaan masing-masing. Mungkin mereka memiliki pemikiran lain yg lebih efektif untuk merekrut calon pelamar misal seperti di media cetak ataupun online.

    Saya juga setuju dengan pendapat Steven dan Santi. Bahwa kurang logis jika lebih memprioritaskan siswa yg ahli dalam bidang olahraga, jika di Jepang memang seperti itu seharusnya dengan syarat juga ahli dalam akademik maupun non akademik.

    BalasHapus
  34. saya menanggapi adit
    1. benar seperti yang di katakan yuniartika job fair berguna untuk mengetahui situasi dari keadaan perusahaan tersebut. dan menggambarkan perusahaan seperti apa yang dia masuki dan jenis pekerjaan apa yang nantinya dia maw lakukan di sana.

    2. tidak semua perusahaan mengunakan cara recuitmen yang seperti itu karena di banyak media yang bisa di gunakan baik elektronik. media cetak dan online.

    saya tidak setuju dengan pendapat steven dan santi sekarang ini banyak universitas yang mencari mahasiswa berprestasi di bidang olah raga dan banyak memberikan beasiswa bagi mereka yang berprestasi di bidang olah raga walau kemampuan akademik tidak bagus. akademik dan non akademik juga penting tetapi untuk mencari mahasiswa yang berprestasi di bidang olah raga lebih susah ketimbang mencari mahasiswa yang bagus di bidang akademiknya.
    dan di sekolah- sekolah jarang ada siswa yang berprestasi di bidang olah raga. klo akademik pasti banyak. mungkin itu alasan mengapa lebih mementingkan olahraga di banding akademik

    BalasHapus
  35. Pertanyaan tentanng pembahasan tentang Merekrut kerja.

    1.Perekrutan kerja merupakan suatu hal yang paling penting bagi lembaga-lembaga apa saja dan mengapa manusia melakukan merekrut kerja?jelaskan salah satu teman-teman siapa saja?

    BalasHapus
  36. saya menjawab napi... semua lembaga membutuhkan perekrutan kerja... tetapi ada lembaga yang mencari karyawan dari mulut ke mulut...
    perekrutan sangat perlu melakukan perekrutan kerja karena buat mencari orang baru cr itu yang paling di butuhkan....

    BalasHapus
  37. Saya menjawab pertanyaan napi , perekruitan itu hal - hal yang paling penting itu pada lembaga - lembaga seperti pada perusahaan , lbb ( lembaga bimbingan belajar ) dan juga pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas , tidak hanya itu , dalam bidang apapun pasti membutuhkan rekruitmen . dan alasan mengapa diadakannya rekruitmen karena pertama , tidak ada tahap rekruitmen , strategi bisnis pada suatu perusahaan tidak akan berjalan sesuai apa yang kita inginkan . Kedua , rekruitmen itu bagi semua perusahaan maupun lembaga - lembaga lainnya adalah pedoman mereka . Untuk menjadi generasi yang maju dan sukses . Ketiga , rekruitmen itu adalah mesin suatu lembaga , karena tidak ada rekruitmen kita dapat keuntungan dan menjadi sukses dari mana . Jadi , kesimpulannya kita harus melakukan rekruitmen karena suatu pekerjaan tidak boleh asal menerima kerja yang dapat mengakibatkan penyakit mematikan perusahaan yaitu kebangkrutan .

    BalasHapus
  38. menanggapi wiliam cakra menurut saya semua tergantung dari pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan di jepang,kembali lagi di jobdesc yang diberikan dan juga skill, knowledge dari calon pelamar itu sendiri, klo memang dengan menjadi anggota club olahraga menajdi point khusus maka akan sangat beruntung bagi mereka yang tergabung dalam club.

    untuk pekerja yang kontrak atau outsourcing juga disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan,terbukti dengan banyaknya perusahaan yang telah menggunakan jasa ini mulai dari bawahan sampai ke atasan

    BalasHapus
  39. saya menanggapi pertanyaan Napi
    lembaga memerlukan perekrutan kerja karena lembaga tersebut memerlukan karyawan baru yang lebih kompeten di bidangnya. sehingga dengan adanya tenaga kerja baru bisa semakin memajukan kualitas perusahaan tersebut.

    saya setuju dengan pendapat Jemmy Gunawan, perekrutan secara online tidak selalu efektif karena menurut saya perekrutan scr online menyebabkan ketidakpastian antara pencari kerja dan calon pelamar kerja.

    BalasHapus
  40. Saya menanggapi pendapat raninta . Apabila suatu lembaga memerlukan karyawan yang lebih kompeten di bidangnya , bagaimana dengan karyawan yang lama ? apakah langsung dipecat begitu saja atau dipindahkan ke posisi yang bagi mereka mudah dikerjakan atau sesuai dengan bidangnya ? Mengapa kita tidak melakukan pelatihan saja supaya memantapkan karyawan lama untuk lebih kompeten ?

    BalasHapus
  41. menanggapi aditya karyawan lama tidak akan langsung dipecat, sangat dimungkinkan jika akan di rotasi jabatan atau untuk tetap meningkatkan ke-kompetenya, perusahaan dapat memberikan tantangan bagi karyawan lama seprti membuat suatu produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada, hal ini bisa menjadi tolok-ukur seberapa kompeten karyawan tersebut.

    untuk memberikan pelatihan kita harus mnegetahui apakah tujuan dan perusahaan tersebut memang membutuhkan pelatihan, kalau tidak maka dengan memberikan pelatihan akan membuang waktu dan biaya

    BalasHapus
  42. Saya menanggapi pendapat dari laurensia velen , Solusi apakah yang anda gunakan untuk mengetahui karyawan lama tersebut pantas untuk dipekerjakan lagi atau tidak apabila tidak ada pelatihan ?
    Terima Kasih

    BalasHapus
  43. saya ingin bertanya terlebih dahulu dengan saudara Aditya dan Raninta...
    masalah apa yang terjadi sehingga perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang lebih kompeten di bagian tersebut??
    apakah kinerjanya kurang perfect??
    apakah kinerjanya tidak sesuai/menyimpang dari tujuan perusahaan??

    saya rasa jika tenaga kerja dalam bagian tersebut tidak melakukan kesalahan-kesalahan fatal sering kali ataupun disengaja,, jangan langsung dipecat..
    jika memang kinerjanya kurang maksimal, mungkin diberikan pelatihan-pelatihan untuk mereka..
    Karena mereka yang telah bekerja lama di perusahaan, pasti mereka sudah mengenal seperti apa perusahaan tersebut, seperti apa tugas-tugasnya serta seperti apa sistemnya. jadi tidak perlu diberikan bimbingan lebih jauh. Sedangkan tenaga kerja baru lebih banyak membutuhkan bimbingan. Selain itu, mereka rawan melakukan kesalahan karena kurang tahu/kurang mengenal perusahaan tersebut.
    apabila memang tenaga kerja tersebut seringkali melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak dapat ditoleransi, perusahaan baru dapat melakukan pemecatan dan perekrutan tenaga kerja baru..

    Saya juga ingin bertanya kembali..
    Darimana anda tau jika tenaga kerja lain tersebut lebih kompeten??
    saya rasa perusahaan tidak akan melakukan perekrutan dan seleksi lebih lanjut apabila posisi di dalam perusahaan telah terisi penuh.
    jika tidak ada perekrutan maupun seleksi,, darimana anda tahu bila ada tenga kerja yang lebih kompeten??

    BalasHapus
  44. menanggapi aditya,
    untuk mengetahui layak atau tidaknya seorang karyawan lama dipekerjakan kembali dengan melihat seberapa besar kontribusi yang diberikan karyawan kepada perusahaan. selian itu dengan lamanya bekerja pasti jam terbang dari karyawan lama juga akan meningkat tentu juga dengan melihat Knowledge,Skill,Atitude dari karyawan lama yang bersangkutan.

    pelatihan sangat mungkin digunakan untuk mengetahui, tetapi kembali lagi seberapa pentingkah program pelatihan bagi perusahaan tersebut.

    BalasHapus
  45. menanggapi pendapat henrystefanus,aditya dan laurensia velen..
    menurut saya,stiap perusahaan melakukan yang melakukan perekrutan itu smua pasti mempunyai alasan dan tujuan untuk perusahaannya,, dan apabila perusahaan tersebut melakukan perekrutan di samping memang utk mencari tenaga baru yang berkompeten pasti karyawan yang sudah ada/lama itu sudah bergeser jabatan,,karena kita jg harus ingat bahwa setiap perusahaan pasti akan memberhentikan karywannya yang telah memasuki masa pensiun,,sehingga karyawan perusahaan tersebut pastinya berkurang.. nah disinilah,,kesempatan dari perusahaan melakukan rotasi terhadap karyawan lama dn melakukan perekrutan bagi tenaga kerja baru.

    lalu saya menanggapi masalah sistem perekrutan yg ad di jepang.. menurut saya sistem perekrutan bentuk apapun akan dapat dikatakan efektif dan efesien apabila disesuaikan dengan lokasi dan perekrutan tenaga kerja seperti apa yang di butuhkan. perusahaan tidak akan melakukan perekrutan secara online apabila yang dibutuhkan adalah sebagai buruh pabrik atau cleanning service karena kterbatasan dari skill dan pengetahuan mreka tentang internet,,begitu jg dengan perekrutan yang ada di pedesaan dalam usaha perkebunan teh misalnya para pengusaha teh tersebut tidak akan merekrut pekerja sebagai pemetik daun tehnya melalui internet.
    oleh karena itu stiap sistem perekrutan akan mempunyai kelemahan apabila sistem perekrutan itu tidak sesuai dgn tempat dan tenaga kerja yang dibutuhkan.

    BalasHapus
  46. saya jg menanggapi tentang tenaga tentang mengapa perusahaan tidak langsung merekrut karyawan tetap??
    menurut saya,, sebelum kita memutuskan utk merekrut karyawan tetap kita juga melihat dulu apakah jenis dari perusahaan'nya apakah perusahaan itu bersifat mmeproduksi secara terus-menerus atau secara kontrak.. dan apabila perusahaan trsebut tergolong perushaan yang terus menerus memproduksi maka secar otomatis karyawan tersebut adalah karyawan tetap tetapi ada kebijakan lain yaitu adanya masa percobaan disini yang digunakan perusahaan untuk memberhentikan karyawannya apabila setalah 3bulan masa percobaannya itu habis dn kinerjanya tidak sesuai dengan yang di inginkan oleh perusahaan tersebut.

    BalasHapus
  47. saya ingin menanggapi pernyataan saudara MasitaR..
    Saya setuju dengan pendapat anda.. namun, menurut saya perekrutan secara apapun efektif sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.. tidak hanya berdasarkan lokasi saja..

    perusahaan di perkotaan pun seringkali melakukan perekrutan secara online untuk mencari tenaga kerja-tenaga kerja yang ekskusif (kantoran).
    namun apabila hendak merekrut buruh, hampir tidak mungkin suatu perusahaan menggunakan sistem perekrutan secara online.
    akan lebih efektif jika menggunakan sistem perekrutan dari mulut ke mulut saja..

    BalasHapus
  48. menurut saya untuk merekrut buruh selain menggunakan sistem perekrutan secara mulut ke mulut , kita juga bisa menggunakan sistem koran , tabloid

    BalasHapus
  49. saya setuju dengan pendapat henry.. Perusahaan bisa melakukan perekrutan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan. Bila perusahaan membutuhkan tenaga kerja seprti manager mungkin bisa melakukan perekrutan secara online tetapi jika perusahaan membutuhkan tenaga kerja seperti buruh, lebih baik perekrutan bisa dilakukan lewat koran dan radio. Koran dan radio adalah sarana yang sangat efisien untuk menyalurkan informasi ke orang-orang.

    BalasHapus
  50. saya sangat setuju apabila perusahaan memiliki Recruitment Channel. dengan merekrut lulusan-lulusan baru sekolah maupun universitas..
    dengan begitu akan mengurangi terjadinya pengangguran pada sarjana-sarjana yang ada..
    karena di Indonesia kita masih banyak menjumpai hal-hal seperti itu..
    mungkin kedepannya sistem ini dapat diaplikasikan di Indonesia..

    BalasHapus
  51. Saya setuju dengan pendapat beatrix , kita tidak perlu merekrut para buruh dengan cara online , buruh juga dapat di rekrut melalui media massa seperti koran dan radio . Karena kebanyakan menggunakan radio dan koran sebagai tempat mereka mencari pekerjaan .

    Sebagian besar , dalam merekrut seseorang yang kelas menengah juga masih banyak menggunakan media koran , kalau radio jarang didengar . Dan sampai sekarang banyak yang menggunakan sistem online untuk mencari lowongan pekerjaan / merekrut kerja dengan jabatan marketing executive atau yang lainnya .

    Semakin lama semakin maju teknologi , cara merekruit pun juga lebih canggih . lowongan pekerjaan juga dapat di cari melalui broadcast message ( BM ) bagi penggunaan BlackBerry meski sistem mulut ke mulut tetapi media yang kita gunakan juga berbeda .

    BalasHapus
  52. Mengapa hanya mahasiswa-mahasiswa tertentu saja yang aktif, kemana yang lainnya???

    BalasHapus
  53. pak runtu,, kenapa setiap saya comment selalu keluarnya lama??
    kemarin sampe 1hari tapi belum muncul..
    apa masuk spam y??

    BalasHapus
  54. kemungkinan ya, coba diposkan ulang lagi nanti kalau dobel akan saya hapus..

    BalasHapus
  55. kalo menurut saya ...
    semuanya tuh ada keuntungan dan kelebihannya ya...
    karena di jaman sekarang itu banyak sekali penipuan ttg hal seperti lowongan" gt ..
    jadi tergantung prosesnya n keakuratannya ....

    BalasHapus
  56. Kelas A
    Karena melalui rekrutmen online, tidak perlu lagi memasang iklan di media massa sehingga menghemat biaya.


    Para pencari kerja-pun hanya duduk di depan komputer dan mengisi data satu kali saja. Selanjutnya melalui data yang sudah tersimpan secara elektronis, pencari kerja tinggal menekan beberapa tombol atau mengetik beberapa hal kecil untuk melakukan aplikasi lamaran ke berbagai perusahaan yang menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan profesinya atau level pendidikannya.

    Dalam Rekrutmen Online umumnya memiliki langkah sebagai berikut :
    1. Perusahaan memposting lamaran pekerjaan di website dengan memasukkan kriteria kandidat pegawai yang ingin direkrut.

    2.Mesin online kemudian mengumpulkan daftar tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria yang dicari oleh perusahaan tersebut.

    3. Selanjutnya, Jika perusahaan ingin melakukan interview dengan calon tenaga kerja yang telah sesuai dengan kriterianya, perusahaan hanya mengisi waktu dan tempat interview bagi masing-masing pelamar yang terseleksi. Mesin otomatis akan mengirimkan informasi tersebut ke masing-masing pelamar.

    Adapun kendala utama yang dihadapi dari sisi perusahaan adalah validitas atau keabsahan data yang diinput si pelamar.

    BalasHapus