Sabtu, 05 Maret 2016

Mengupayakan Lingkungan Kerja yang Produktif



Bacaan: Webber,  Jon K., Elliot Ser, & Gregory W. Goussak. 2015. Work habits as positive and negative influence on workplace productivity. Global Journal of Business Research, Vol. 9(1): 39-48

Webber, dkk (2015) mengidentifikasi adanya kebiasaan-kebiasaan baik positif maupun negative yang ada dalam suatu organisasi. Kebiasaan-kebiasan itu berpengaruh terhadap produktifitas lingkungan kerja. Kebiasaan positif akan membuat lingkungan kerja menjadi lebih produktif dan sebaliknya kebiasaan  negative berakibat pada kurang produktifnya lingkungan kerja tersebut.
Berdasarkan survey pada 42 eksekutif senior pada 14 industri yang berbeda, Webber, dkk (2015) mengidentifikasi 11 kategori kebiasaan yang berpengaruh terhadap lingkungan kerja yang produktif. Kategori yang menduduki ranking pertama adalah SIKAP. Kebiasaan positif terkait sikap itu, antara lain:

  1. Perhatian pada detil
  2. Kerja sama dengan rekan
  3. Keingintahuan
  4. Antusiasme
  5. Kerja keras
  6. Inisiatif
  7. Keterbukaan pada ide yang lain
  8. Kebanggaan atas pekerjaan
  9. Menghargai yang lain
  10. Rasa humor
  11. Keinginan untuk terus belajar
  12. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan

Bahan Diskusi:

Andai Saudara manajer HRD, manakah dari sikap-sikap di atas yang akan Saudara prioritaskan untuk terwujud di lingkungan kerja Saudara agar lingkungan kerja menjadi lebih produktif? (boleh pilih lebih dari satu). Bagaimana Saudara akan mengupayakan agar sikap tersebut dapat dimiliki para karyawan di lingkungan kerja Saudara? Selamat berbagi dan berdiskusi........

101 komentar:

  1. Seandainya saya menjadi Manajer HRD maka saya akan memprioritaskan 3 hal terlebih dahulu :
    1.Kerja Sama dengan rekan
    2.Antusiasme
    3.Keterbukaan pada ide yang lain.
    Saya memilih 3 hal tersebut diawal dikarenakan itu yang sangat dibutuhkan di dalam suatu organisasi karena didalam organisasi kita tidak bisa bekerja sendiri melainkan kita bekerja dengan orang banyak maka dari itu "Kerja Sama dengan rekan" akan saya prioritaskan terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan "Antusiasme" agar para pekerja di dalam organisasi dapat bekerja dengan baik dan "Keterbukaan pada ide yang lain" saya tempatkan selanjutnya dikarenakan agar para pekerja atau karyawan yang ada di dalam organisasi dapat mendengarkan atau lebih terbuka dengan ide/pendapat orang lain untuk menekan Ego masing-masing pekerja. Dengan 3 hal yang saya prioritaskan diatas saya akan bisa membangun TeamWork yang bagus di dalam Organisasi,bukan berarti kebiasaan positif lain tidak terlalu penting namun jika saya menjadi manajer HRD yang akan saya prioritaskan adalah 3 hal tadi dan hal-hal positif lain akan saya bangun ketika 3 hal yang saya prioritaskan berhasil saya ciptakan di lingkungan organisasi saya.
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat yang diutarakan oleh saudara hari. memang sangat diperlukan kerja sama dengan rekan , karena sangat diperlukan kerja sama / team work yang baik agar perusahaan tetap dapat berproduksi dan berjalan dengan baik serta antusias dari para karyawan untuk bekerja sehingga ada kemauan dan dorongan yang tinggi dalam setiap diri karyawan. serta keterbukaan karyawan untuk semakin terbuka dengan karyawan lain sehingga rasa saling kerja sama semakin kuat. sehingga lingkungan akan semain produktif dengan memprioritaskan 3 hal tersebut

      Hapus
    2. Saya setuju dengan pendapatan Hari dan festy bahwa untuk membangun lingkungan kerja yang produktif dibutuhkan kerja sama dengan rekan, antusiasme, dan keterbukaan pada ide. pada jaman sekarang perusahaan sudah sadar akan keberagaman sehingga kerja sama tim sangat penting untuk mengelola keragaman tenaga kerja. salah satu tantangan yang terdapat pada organisasi adalah mengelolah keberagaman. dengan mengelola keberagaman maka perusahaan akan diuntungkan karena semakin berkembangnya jaman kelompok pekerja semakin minioritas namun hal ini justru menguntungkan perusahaan dengan berbeda-beda kepribadian dan suku akan memberikan solusi dan ide yang berbeda-beda dalam tim sehingga keputusan akhir yang dihasilkan akan lebih detai dan lengkap. keterbukaan pada ide yang lain juga sangat bagus sekali untuk diterapkan dalam sebuah organisasi karena mendorong karyawan untuk berpartisipasi dalam menentukan kepentingan perusahaan akan membangun ikatan institusional antara karyawan dan organisasi sehingga rasa memiliki organisasi akan bertambah. terima kasih.

      Hapus
    3. Saya setuju dengan pendapat saudara hari, festy dan yenny tetapi kalu yang saya pahami dari contoh yang diberikan saudara hari itu adalah langkah awal kalu menurut saya dengan memprioritaskan kerja sama dengan rekan dan antusiasme itu sangat tepat untuk langkah awal tetapi kalau keterbukaan ide saya rasa seharusnya kita meningkatkan keingintahuan terlebih dahulu sehingga karyawan tahu jelas tentang perusahaan dan kondisi perusahaan sehingga saat memberi ide, ide tersebut bermanfaat bukan ide yang asal mengutarakan. Terimakasih.

      Hapus
    4. Saya setuju dengan pendapat yang diberikan oleh saudara hari. Dengan memprioritaskan dari 3 hal tersebut, maka karyawanpun lebih solid dalam bekerja sama dan mampu menciptakan hasil yang maksimal.
      Terima kasih

      Hapus
    5. Saya setuju dengan pendapat yang diberikan oleh saudara hari. Dengan memprioritaskan dari 3 hal tersebut, maka karyawanpun lebih solid dalam bekerja sama dan mampu menciptakan hasil yang maksimal.
      Terima kasih

      Hapus
    6. Saya setuju dengan pendapat Saudara Hari dan Festy. Dengan kita memprioritaskan 3 hal tersebut. Di dalam lingkungan kerja akan lebih kondusif dan nyaman untuk melakukan pekerjaan. Dengan adanya antusiasme yang ada pada karyawan bahwa akan membuat karyawan lebih semangat dalam bekerja di dalam individu maupun dalam tim. Dengan adanya keterbukaan pada ide juga bahwa karyawan tersebut merasa di hargai. Jadi saya sangat setuju sekali dengan adanya 3 hal tersebut yang di terapkan di suatu perusahaan.
      Terima Kasih.

      Hapus
    7. Saya setuju dengan pendapat saudara Hari Wahono. Dengan 3 hal berikut dapat meningkatkan solidaritas antar karyawan, nAmun saya ingin menambahkan sikap profesional dan menahan ego. Dengan demikian seluruh karyawan akan menjadikan lingkungan kerja lebih baik. Terimakasih

      Hapus
  2. Jika saya menjadi manajer HRD tentu saja ingin menerapkan semua sikap positif yang ada di atas pada diri saya awalnya & juga karyawan saya. Namun jika ditanya prioritasnya, saya akan lebih memprioritaskan adalah kebanggaan atas pekerjaan serta antusiasme. Mengapa saya memilih memprioritaskan kedua hal itu, karena karyawan akan senang & ikhlas menjalani pekerjaannya jika pekerjaannya memang sesuai dengan passion & kebanggaannya maka hal-hal positif lain akan timbul dalam diri karyawan. Untuk antusiasme tentu saja menunjang semangat kinerja karyawan, jika karyawan memiliki sikap antusiasme maka mereka akan terus mau bekerja keras, keinginan belajar akan muncul, keingintahuan akan tinggi & berefek pada produktifitas yang tinggi. Semuanya saling berkesinambungan, terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menambahkan pendapat saudari jessica. saya sebagai manajer HRD pada perusahaan yang akan saya pimpin mencoba untuk merealisasikan suatu keunggulan kompetitif dengan mendorong sebuah lingkungan kerja yang positif dan produktif. saya akan melakukan perhatian pada detail pada pembelajaran organisasi positif yaitu sebuah area riset perilaku organisasi yang fokus mengenai bagaimana organisasi mengembangkan kekuatan manusia mendorong kegembiraan serta menampilkan potensi. kerja sama dengan rekan sehingga rasa kompetitif dapat berkurang. keingintahuan dan keingintahuan untuk terus belajar akan lebih saya terapkan pada setiap karyawan saya melalui On the job training terbagi menjadi enam macam yaitu :
      • Job instruction training
      Pelatihan ini memerlukan analisa kinerja pekerjaan secara teliti. Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan awal tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan.
      • Apprenticeship
      Pelatihan ini mengarah pada proses penerimaan karyawan baru, yang bekerja bersama dan dibawah bimbingan praktisi yang ahli untuk beberapa waktu tertentu. Efektif atau tidaknya pelatihan ini tergantung pada kemampuan praktisi yang ahli dalam mengawasi proses pelatihan.
      • Internship dan assistantships
      Pelatihan ini mengarah pada kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang lebih tinggi. Pelatihan bagi pelajar yang menerima pendidikan formal di sekolah yang bekerja di suatu perusahan dan diperlakukan sama seperti karyawan dalam perusahaan tetapi tetap dibawah pengawasan praktisi yang ahli.
      • Job rotation dan transfer
      Job rotation dan transfer adalah proses belajar yang dilakukan untuk mengisi kekosongan dalam manajemen dan teknikal. Dalam pelatihan ini terdapat 2 kerugian yaitu: peserta pelatihan hanya merasa dipekerjakan sementara dan tidak mempunyai komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan dengan sungguh-sungguh, dan banyak waktu yang terbuang untuk memberi orientasi pada perserta terhadap kondisi pekerjaan yang baru.
      Tetapi pelatihan ini juga mempunyai keuntungan dimana jika pelatihan ini diberikan oleh manajer yang ahli maka peserta akan memperoleh tambahan pengetahuan mengenai pelaksanaan dan praktek dalam pekerjaan.
      • Junior boards dan committee assingments
      Alternatif pelatihan dengan memindahkan peserta pelatihan ke dalam komite untuk bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan administrasi. Dan juga menempatkan peserta dalam anggota eksekutif agar memperoleh kesempatan dalam berinteraksi dengan eksekutif yang lain.
      • Coaching dan counseling
      Pelatihan ini merupakan aktifitas yang mengharapkan timbal balik dalam penampilan kerja, dukungan dari pelatih, dan penjelasan secara perlahan bagaimana melakukan pekerjaan secara tepat.

      Hapus
    2. Lanjutan

      Off the job training dibagi menjadi 13 macam yaitu :
      • Vestibule training
      Pelatihan dimana dilakukan ditempat yang kondisinya sama seperti tempat aslinya. Pelatihan ini digunakan untuk mengajarkan keahlian kerja khusus.
      • Lecture
      Pelatihan dimana pelatih menyampaikan berbagai macam informasi/ mengajarkan pengetahuan kepada sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.
      • Independent self-study
      Pelatihan dimana peserta diharapkan bisa melatih diri sendiri misalnya dengan membaca buku, mengambil kursus pada universitas lokal ataupun mengikuti pertemuan profesional.
      • Visual presentations
      Pelatihan dengan mengunakan televisi, film, video, atau presentasi.
      • Conferences dan discussion
      Pelatihan ini biasa digunakan untuk pengambilan keputusan dimana peserta dapat belajar satu dengan yang Iainnya.
      • Teleconferencing
      Pelatihan dengan menggunakan satelit, dimana pelatih dan peserta dimungkinkan untuk berada di tempat yang berbeda.
      • Case studies
      Pelatihan yang digunakan dalam kelas bisnis, dimana peserta dituntut untuk menemukan prinsip-prinsip dasar dengan menganalisa masalah yang ada.
      • Role playing
      Pelatihan dimana peserta dikondisikan pada suatu permasalahan tertentu, peserta harus dapat menyelesaikan permasalahan dimana peserta seolah-olah terlibat langsung.
      • Simulation
      Pelatihan yang menciptakan kondisi belajar yang mirip dengan kondisi pekerjaan, pelatihan ini digunakan untuk belajar secara teknikal dan motor skill.
      • Programmed instruction
      Merupakan aplikasi prinsip dalam kondisi operasional, biasanya menggunakan computer.
      • Computer-based training
      Merupakan program pelatihan yang diharapkan mempunyai hubungan interaktif antara komputer dan peserta, dimana peserta diminta untuk merespon secara langsung selama proses belajar.
      • Laboratory training
      Pelatihan ini terdiri dari kelompok-kelompok diskusi yang tak beraturan dimana peserta diminta untuk mengungkapkan perasaan mereka antara satu dengan yang lain. Tujuan pelatihan ini adalah menciptakan kewaspadaan dan meningkatkan sensitivitas terhadap perilaku dan perasaan orang lain maupun dalam kelompok.
      • Programmed group exercise
      Pelatihan yang melibatkan peserta untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan. Program pelatihan kerja disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) , Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. SKKNI sendiri disusun berdasarkan kebutuhan lapangan usaha yang sekurang-kurangnya memuat kompetensi teknis, pengetahuan, dan sikap kerja.

      Hapus
    3. Lanjutan

      emudian saya akan menerapkan antusiasme dimana setiap karyawan harus memiliki semangat baru untuk bekerja. seperti yang dikatakan oleh saudara lukas Mulyono bahwa budaya organisasi WM dapat diterapkan dalam membangun lingkungan kerja yang positif. inisiatif juga adalah yang penting untuk terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan. serta pendapat dari saudari imelda bahwa kerja keras dan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan adalah hal yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. sehingga karyawan dapat bertindak profesional dalam pekerjaan dan mengetahui mana yang termasuk urusan pribadi dan urusan kantor. kemudian pendapat dari saudari Hari wahono keterbukaan pada ide yang lain juga sangat dibutuhkan untuk memberi kesempatan bagi karyawan untuk berinovasi dan meningkatkan rasa memiliki organisasi. kemudian menghargai yang lain juga sangat dibutuhkan karena perlu kita sadari bahwa penghargaan antar karyawan dan atasan sangat penting untuk membangun hubungan komunikasi yang baik baik secara vertikal maupun horizontal. kepuasan atau kebanggaan akan pekerjaan juga sangat penting kita terapkan dengan kepuasan dan kebanggaan yang tinggi pada pekerjaan akan membentuk hubungan positif dengan organisasi serta meningkatkan unsur humor untuk merangsang hormon endorfin kita jika kita bahagia maka kita juga akan lebih termotivasi. cara yang dilakukan oleh perusahaan google juga cukup menarik untuk membuat lingkungan kerja yang nyaman dan makan siang gratis. serta saya ingin menambahkan poin ke-13 bahwa komitmen bersama untuk inisiatif berkelanjutan seperti menerapkan budaya organisasi seperti semboyan juga sangat penting untuk membangun mindset para karyawan. ke-13 cara tadi yang akan saya lakukan jika saya menjadi manajer HRD untuk membangun lingkungan kerja yang positif dan produktif.

      Hapus
    4. Lanjutan komentar ( komentar ini untuk menggantikan komentar lanjutan saya ke-3 (pukul 03:03) karena ada salah penulisan )


      Kemudian saya akan menerapkan antusiasme dimana setiap karyawan harus memiliki semangat baru untuk bekerja. seperti yang dikatakan oleh saudara lukas Mulyono bahwa budaya organisasi WM dapat diterapkan dalam membangun lingkungan kerja yang positif. inisiatif juga adalah hal yang penting, dengan inisiatif setiap karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan dan menanggapi segala peristiwa yang terjadi dalam kantor dan rela berkorban untuk bertindak tanpa harus diperintah oleh atasan. serta pendapat dari saudari imelda bahwa kerja keras dan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan adalah hal yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. sehingga karyawan dapat bertindak profesional dalam pekerjaan dan mengetahui mana yang termasuk urusan pribadi dan urusan kantor. kemudian pendapat dari saudari Hari wahono keterbukaan pada ide yang lain juga sangat dibutuhkan untuk memberi kesempatan bagi karyawan untuk berinovasi dan meningkatkan rasa memiliki organisasi. kemudian menghargai yang lain juga sangat dibutuhkan karena perlu kita sadari bahwa penghargaan antar karyawan dan atasan sangat penting untuk membangun hubungan komunikasi yang efektif, baik secara vertikal maupun horizontal. kepuasan atau kebanggaan akan pekerjaan juga sangat penting kita terapkan dengan kepuasan dan kebanggaan yang tinggi pada pekerjaan akan membentuk hubungan positif dengan organisasi dalam bentuk peningkatan kinerja karyawan yang puas, jika kinerja meningkat maka nilai perusahaan pun akan ikut meningkat. serta meningkatkan unsur humor untuk merangsang hormon endorfin kita,jika kita bahagia maka kita juga akan lebih termotivasi. cara yang dilakukan oleh perusahaan google juga cukup menarik untuk membuat lingkungan kerja yang nyaman dan makan siang gratis. serta saya ingin menambahkan poin ke-13 bahwa komitmen bersama untuk inisiatif berkelanjutan seperti menerapkan budaya organisasi seperti semboyan juga sangat penting untuk membangun mindset para karyawan. ke-13 cara tadi yang akan saya lakukan jika saya menjadi manajer HRD untuk membangun lingkungan kerja yang positif dan produktif.

      Hapus
  3. Kalau saya sebagai manajer HRD saya akan memprioritaskan tentang kerja sama dengan rekan, karena kerja sama dengan rekan sangat bagus untuk meningkatkan produktifitas kerja, dan juga kita bisa saling memberikan motivasi satu sama lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin menanggapi komentar saudari Evy Setiawan saya setuju dengan pendapat saudari ivy hanya saja menurut saya Pribadi jika hanya kersamana dengan rekan saja itu juga kurang jika tidak di dukung dengan Menghargai yang lain dan antusiasme karena dengan adanya antusiasme dan menghargai yang lain akana membuat kerja sama dengan rekan menjadi lebih baik terima kasih

      Hapus
    2. saya ingin menggapi saudari Evy, saya setuju jika kerja sama dengan rekan itu menjadi prioritas, tetapi alahkah baiknya jika juga adanya keterbukaan pada ide, menghargai yang lain dan adanya rasa humor. Karna menurut saya adanya rasa humor itu dapat membuat para karyawan lebih rileks dalam melakukan pekerjaannya dan dapat menghasilkan pekerjaan yang baik, tetapi rasa humor itu juga jangan terlalu berlebihan karna juga dapat mengganggu pekerjaan mereka. Dan untuk keterbukaan ide itu menurut saya sangat perlu, karna dapat membuat perusahaan leih baik atau dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada. Dan untuk menghargai yang lain, menurut saya semua orang itu ingin dihargai, maka dari itu saya sebagai seorang HRD ingin menerapkan sikap atau kebiasaan baik tersebut yaitu menghargai yang lain.. mungkin jika kita menerapkan kebiasaan baik ini perusahaan akan dapat terus berkembang. terima kasih

      Hapus
    3. Saya akan menanggapi komentar saudari evy, ya saya setuju dengan pendapat saudari evy tentang kerjasama yang baik dan juga pemberian motivasi tetapi menurut saya hal tersebut tergantung pada pekerjaaan yang ada dalam sebuah perusahaan, apakah perusahaan tersebut sangat membutuhkan kerja sama team work nya atau tidak. jadi semua nya tidak dapat di pukul rata begitu saja melainkan perlu adanya identifikasi dulu kebutuhan nya karena menurut saya hal yang penting adalah inisiatif terhadap pekerjaan dan juga rasa tanggung jawab nya terhadap suatu pekerjaan
      Terima kasih.

      Hapus
    4. Saya setuju dengan saudari evy karena jika kerja sama dengan rekan kerja berjalan dengan baik maka karyawan itu pun menjadi nyaman dan senang dalam bekerja yang otomatis akan meningkatkan produktivitas

      Hapus
    5. Saya setuju dengan pendapat saudari evy, karena jika kita mengutamakan kerja sama dalam sebuah pekerjaan niscaya sebuah pekerjaan akan terasa lebih mudah dan dapat diselesaikan dengan bersama2. Dan juga sependapat dengan saudara owen hal itu juga akan meningkatkan produktivitas kita dalam mengerjakan suatu pekerjaan di perusahaan tsb

      Hapus
    6. Saya setuju dengan Saudari Evy, bahwa kerjasama dengan rekan harus dibina dengan baik agar mampu meningkatkan produktivitas kerja, dan saling memotivasi antar anggota. Hal ini tentu didasari oleh rasa menghargai satu sama lain antar anggota dalam organisasi itu sendiri. Tanpa adanya rasa menghargai satu sama lain, tidak akan terjalin suatu kerjasama yang bersinergi. Thankyou

      Hapus
  4. Jika saya sebagai seorang HRD, sikap yang saya prioritaskan untuk terwujud di lingkungan kerja adalah antusiasme dimana sikap ini akan mendorong seseorang sehingga timbulnya keinginan untuk mau belajar, keingintahuan dan kerja keras. Dengan begitu akan terwujudnya lingkungan kerja yang lebih produktif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan saudari lisa, bahwa unsur penting yang membangun kinerja karyawan yang baik dimulai dari antusiasme kerja mereka. kerja keras, keingintahuan, dan keinginan untuk belajar adalah hal yang akan menjadi pondasi kuat bagi perusahaan. namun di sini saya ingin menambahkan bahwa kerja sama dengan rekan juga sangat penting artinya dalam perusahaan. karena tanpa kerjasama yang baik dan kemauan untuk mendengarkan pendapat orang lain, sebuah organisasi tidak akan dapat bertahan lama karena tidak akan ada suasana kerja yang baik di dalamnya. terima kasih

      Hapus
    2. Saya setuju dengan Saudari Lisa, bahwa antusiasme dapat dijadikan prioritas pada individu dalam sebuah organisasi agar organisasi itu sendiri dapat mewujudkan lingkungan kerja yang lebih produktif. Suatu kerjasama yang efektif dapat tercipta apabila ada minat dan antusias yang tinggi dari antar anggota organisasi. Saat masing - masing individu dalam sebuah organisasi memiliki kesadaran yang tinggi untuk mewujudkan apapun yang berkaitan dengan tujuan organisasi itu sendiri, kerjasama yang diciptakan akan menghasilkan suatu karya yang optimal pula. Namun, apabila antar anggota kelompoknya sendiri saja sudah tidak ada minat dan antusias untuk mewujudkan visi misi organisais, jangan harap individu tersebut mampu memberikan kinerja yang baik, apalagi tercipta suatu kerjasama yang efektif. Thankyou

      Hapus
    3. Saya sependapat dengan saudara Lisa, Ari dan Agatha, bahwa perlunya sikap antusiasme dan kerjasama, sehingga dapat menciptakan lingkungan kondusif meningkatkan produktivitas. Sekedar menambahkan, menurut saya seluruh bagian yang terkait dari sikap sangatlah erat dan saling berhubungan, sehingga sebaiknya setiap orang memilikinya yang dapat dirangkum dalam sikap antusiasme (perhatian pada detail, kerja sama, keingintahuan, kerja keras, inisiatif, keterbukaan atas ide, kebanggaan atas pekerjaan, menghargai orang lain, keinginan terus belajar), tetapi perlu diingat selain sikap antusiasme, rasa humor dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan juga penting artinya, karena saat 2 sikap tadi berkurang, cepat atau lambat akan memicu yang namanya kebosanan, sehingga produktivitas akan menurun.
      Terima kasih

      Hapus
  5. Sebenarnya semua sikap tersebut baik diterapkan, tetapi apabila saya menjadi manajer HRD saya memprioritaskan:
    1. Kerja sama dengan rekan. Ketika kita berada di dunia kerja, hal yang paling penting adalah bersosialisasi. Sebagai karyawan seharusnya mampu bersosialisasi dengan rekan kerja khususnya dalam hal bekerja sama mencapai sebuah tujuan. Apabila di dalam perusahaan semua karyawan mampu bersosialisasi dengan baik, maka akan menimbulkan dampak positif serta kenyamanan saat bekerja.
    2. Keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang mempunyai kehidupan pribadi masing masing dan berbeda beda juga tentunya. Dalam hal ini, karyawan dituntut dapat profesional. Artinya, karyawan tidak menyangkutkan kehidupan pribadinya dengan pekerjaan begitu pula sebaliknya. Karena biasanya karyawan terbawa suasana hati, sehingga membuat ketidaknyaman dalam bekerja
    3. Kerja keras. Karyawan yang bekerja keras merupakan karyawan yang gigih serta semangat menjalani pekerjaannya. Terlihat bahwa karyawan itu mempunyai motivasi yang kuat. Hal itu sangat baik diterapkan dalam perusahaan dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya lewat job des yang terselesaikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya tertarik untuk membahas poin yang ke-2, karena keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan jarang dibahas pada komentar - komentar sebelumnya. Untuk penyeimbangan antara kehidupan dan pekerjaan sebenarnya hal yang perlu menjadi prioritas lebih pada karyawan wanita, khususnya apabila karyawan tersebut adalah ibu rumah tangga. Mayoritas, seorang karyawan wanita yang juga menjadi ibu rumah tangga akan bertahan dalam suatu pekerjaan yang lebih santai. Santai disini juga berarti karyawan tidak dituntut tinggi terhadap suatu ide yang urgent atau jam kerja yang lama. Kebanyakan ibu - ibu yang berstatus karyawan akan lebih cenderung suka dengan perusahaan yang memperhatikan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan. Di luar mereka harus menjadi pekerja, namun di rumah juga dibutuhkan. Untuk pekerja usia muda dan laki - laki, sepertinya hal ini bukan menjadi prioritas utama dalam berorganisasi. Thankyou

      Hapus
    2. Apa yang telah disebutkan oleh saudari kami hampir semua benar. Tetapi ada 1 pandangan menurut saya dari segala bentuk kerjasama ini saya lebih mengutamakan sikap yang saling menghargai ini yang harus ditumbuhkan pada tiap devisi dalam sebuah organisasi. Karena dari sikap positive dari menghargai hak orang lain, mereka akan belajar juga bagaimana caranya seseorang akan bekerjasama dengan baik antar tekan sekerja dalam organisasi ini karena di dalam sebuah organisasi setiap devisi yang ada pasti memiliki keterikatan yang erat antar yang lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa apabila terjadi kendala dalam 1 devisi itu akan menghambat devisi lainnya dalam melakukan tugas mereka. Sikap! Sikap yang harus dimiliki dari setiap orang yang bekerja adalah mau menghargai orang lain apapun posisi mereka. Disamping itu, organisasi juga harus memiliki kebiasaan yang baik agar pekerja yang bekerja disana dapat termotivasi untuk bekerja lebih giat karena mereka mengetahui bahwa atasan mereka juga meresponi pekerjaan mereka dengan baik. Terima kasih.

      Hapus
  6. Jika saya menjadi HRD, yang akan saya lakukan :
    sebenarnya ini sama dengan PEduli, Komit, Antusias seperti yang di terapkan di WM.
    Peduli = Menghargai Orang lain.
    Komit = Kerja sama dengan rekan (Komitmen dengan rekan kerja)
    Antusias = Antusias
    Jadi 3 hal yang saya terapkan terdepan adalah Menghargai orang lain, kerja sama tim, dan Antusias.
    3 hal ini tidak akan saya beri no yang mana terlebih dahulu.
    Karena dari ketiga nya tidak ada yang lebih penting dari yang lain atau tidak ada yang tidak lebih penting dari yang lain.
    Semua sama besar.
    3 hal tersebut adalah 1 paket. Karena 1 paket terebut akan membawa 9 Sikap positive lainnya.
    Dengan cara apa?
    Saya akan menggunakan Pelatihan Motivasi dan sikap seperti yang dilakukan Foreman dengan Successful Life Course nya.
    Program ini hanya berlangsung beberapa hari kemudian terdapat program seperti olahraga pagi, menyanyi, games dan ceramah serta mendengarkan curhatan beberapa karyawan sebagai sampel.
    *ini adalah program tahunan
    Untuk kesehariannya : Kebiasaan untuk memulai dengan berkumpul pagi serta di mulainya hari dengan doa serta memberi kalimat motivasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sangat setuju dengan pendapat saudara lukas, secara singkat 12 sikap positif diatas sangat berkaitan dengan prinsip WM yaitu PEKA ,benar sekali dari ke 12 diatas adalah satu kesatuan, secara otomatis bila kita menjalankan satu sikap positif di atas maka secara otomatis sikap lainya juga kita lakukan.

      Hapus
    2. Saya sependapat dengan saudara Lukas, bahwa prinsip yang dikemukanan sangat dekat dengan prinsip atau nilai yang diterapkan dalam Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, sekedar menambahkan, bahwa perlu juga adanya sikap humor dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan juga penting artinya. Prinsip yang digunakan sebaiknya diterapkan kepada keadaan yang tepat, contohnya sikap yang dikatakan saudara Lukas sangat tepat digunakan dalam kondisi para karyawan kurang antusias atau kurang memiliki semangat kerja atau keadaan rata – rata. Sedangkan jika karyawan tersebut memiliki rasa antusiasme yang tinggi atau berkinerja sangat tinggi, akan lebih baik kita mengutamakan humor dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan supaya mereka tidak jenuh.. intinya adalah bagaimana kita mengkondisikan para karyawan, sehingga terus berproduktivitas optimal.

      Hapus
  7. Yang saya prioritaskan jika saya menjadi seorang HRD adalah
    1. Kerja keras
    Dengan adanya hal tersebut , terlihat bahwa karyawan tersebut memikili keseriusan dalam bekerja dan adanya semangat pada dirinya . Hal itu memberikan dampak positif bagi perusahaan .
    2. Kerja sama dengan rekan
    Dengan adanya kerja sama ini , tujuan-tujuan yang ingin dicapai lebih mudah diraih . Antara rekan satu dengan rekan yang lain bisa saling memotivasi .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan mengomentari pendapat dari Sdri. Maya. Benar memang, dengan adanya kerja keras akan terlihat bahwa karyawan memiliki keseriusan dalam bekerja. Tetapi, menurut saya, tanpa adanya antusiasme, kerja keras tersebut terkesan seperti "dipaksa". Tanpa antusiasme yang tinggi, semangat karyawan dalam "bekerja keras" akan semakin turun, dan malah memberi dampak negatif bagi perusahaan.

      Hapus
    2. Saya setuju dengan pendapat saudara Eric Antonius bahwa "dengan adanya kerja keras akan terlihat bahwa karyawan memiliki keseriusan dalam bekerja. Tetapi, tanpa adanya antusiasme, kerja keras tersebut terkesan seperti "dipaksa"". Menurut saya jika saya menjadi seorang HRD yang akan saya prioritaskan adalah sikap antusiasme dan inisiatif karena dengan adanya kedua hal tersebut maka akan dapat menimbulkan sikap - sikap positif lainnya yang dapat meningkatkat produktivitas.

      Hapus
    3. Saya sependapat dengan saudari Maya dan Jeany, serta saudara Eric, bahwa sikap kerja keras, kerjasama dan antusiasme sangat penting artinya dalam produktivitas yang optimal, menurut saya yang dimaksudkan oleh saudari Maya, adalah kerja keras timbul karena adanya sikap antusiasme dari dalam diri seseorang sehingga menimbulkan semangat dan kerja keras itu sendiri, sehingga sebenarnya maksud dari ketiganya adalah sama. Sekedar menambahkan, sikap apa saja yang diprioritaskan tergantung pada kondisi, jenis, ukuran dan tujuan perusahaanya, sehingga tugas para HRD adalah menempatkan setiap posisi dengan penanganan masing masing
      Terima kasih

      Hapus
  8. Apabila saya menjadi manajer HRD, sikap yang saya prioritaskan adalah sikap antusias, humoris dan terbuka pada ide ide dari orang lain. Mengapa demikian? Adanya sikap antusias dapat menunjukan bahwa diri kita atau karyawan bekerja tanpa didasari rasa beban. Namun hal tersebut kita kembalikan lagi kedalam diri masing-masing karyawan. Apabila segala sesuatu yang kita kerjakan didasari rasa senang dan antusias, maka pekerjaan yang kita lakukan tidak akan terasa membebani. Kedua adalah humoris. Dalam dunia kerja, sikap humoris harus dimiliki dengan tujuan agar kita sebagai pekerja tidak tegang dalam menghadapi pekerjaan yang kita jalani. Humor bisa melalui pembicaraan ringan antar karyawan, kerabat, teman tim dan lain sebagainya. Dan yang ketiga adalah sikap terbuka pada ide-ide baru. Adanya ide berarti seseorang telah memberikan 1 terobosan atau ide yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Adanya sifat terbuka berarti kita sebagai manajer menghargai pendapat dan saran dari orang lain. Sikap terbuka juga dapat membuat karyawan merasa lebih dihormati dan nyaman dalam bekerja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menanggapi pendapat dari saudara Aaron. memang benar sikap antusias, humoris, dan keterbukaan ide-ide dari orang lain itu baik bagi perusahaan, tetapi jangan lupa bahwa kita bekerja di dalam perusahaan. oleh karena itu, di dalam perusahaan kita pasti bekerja di dalam tim. keterbukaan ide-ide sangat dari orang lain sangat penting bagi suatu perusahaan karena dapat meningkatkan kinerja dari level individu sampai pada perusahaan. yang terpenting kedua adalah kemampuan bekerjasama pada rekan kerja. setelah terbuka dengan rekan-rekan kerja maka kita harus bekerjasama dengan baik agar performa kerja kita dapat saling meningkat satu sama lain. lalu yang ketiga adalah menghargai satu sama lain. dengan menghargai satu sama lain maka kita dapat mempererat hubungan antar rekan sekaligus menjaga hubungan baik antar karyawan. jadi masing-masing karyawan dalam tim tidak saling menjegal, tetapi saling bahu-membahu untuk menjadi yang terbaik

      Hapus
    2. Saya sependapat dengan saudara Aaron, bahwa sikap antusias, humoris, dan terbuka pada ide sangat penting dan disesuaikan kepada kondisi setiap perusahaan, sekedar menambahkan, tidak hanya disesuaikan kondisi setiap karyawannya, tetapi juga harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan (belum mencapai target, permintaan tinggi), selain itu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sangat penting artinya, sehingga para karyawan dapat berproduktivitas optimal.
      Terima kasih

      Hapus
  9. 1. Kerja sama dengan rekan
    2. Menghargai yang lain
    3. Keinginan untuk terus belajar
    saya memilih 4 hal tersebut karena menurut saya bekerja sama dengan rekan dapat membuat pekerjaan yang dikerjakan lebih cepat dan juga dapat belajar untuk tidak lebih egois atau cenderung ingin menang sendiri. dengan mengahrgai orang lain juga dapat mempengaruhi bekerja dalam organisasi karena dapat membuat sesorang merasa bahwa apa yang dikerjakan tersebut sudah baik atau mungkin jika masih ada yang kurang dapat dibantu dengan diberitahu bahwa masih ada yang perlu ditambahi dan juga dapat membuat sesorang merasa nyaman bekerja karena lingkungan organisasi yang juga sangat mendukung. dan juga rasa ingin untuk belajar terus juga membuat seseorang untuk merasa tidak cepat puas dengan apa yang sudah dikerjakan nya, dengan hal ini para karyawan akan berusaha terus untuk mencari tahu apa saja hal-hal yang masih kurang sewaktu ia bekerja dalam sebuah organisasi dengan belajar terus juga dapat membuat sesorang dapat terlihat semakin berkualitas dan juga berkompeten, dan dapat membuat sebuah organisasi dapat berkembang semakin baik.

    BalasHapus
  10. Jika saya manajer HRD sikap yang saya ingin tekankan pada karyawan adalah:
    1. Keingintahuan
    2. Menghargai yang lain
    3. Keinginan untuk terus belajar
    Ketiga sikap tersebut dapat membuat orang bersinergi satu sama lain dan berambisi untuk teru maju memperbaiki kualitas kinerja mereka. Tidak memungkiri orang yang sudah nyaman di jabatan nya enggan untuk naik level dan menerima tanggung jawab lebih maka keinginan untuk belajar mampu menimbulkan sikap positif dan dapat memberi teladan bagi bawahan nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat menarik apabila anda mengemukakan yang harus menjdai prioritas utama yang harus dimiliki individu dalam sebuah organisasi adalah 3 hal yang Saudara sampaikan. Saya sangat setuju dengan pendapat anda, bahwa sinergi antar anggota satu sama lain bukan merupakan prioritas yang perlu ditanamkan, namun kerja sama yang bersinergis merupakan buah hasil dari prioritas yang saudara sampaikan. Saat kita lebih memfokuskan untuk nyaman dengan anggota lain, kita malah menjadi bingung bagaimana menempatkan diri atau beradaptasi, atau sejenisnya. Namun, apabila masing - masing individu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, menghargai orang lain, maka kerjasama itu akan tercipta dengan sendirinya, bukan terpaksa untuk diciptakan. Thankyou

      Hapus
    2. Saya akan menanggapi komentar dari saudara Alfonsus, Disini saya pertama-tama kurang setuju bahwa yang perlu di tekankan adalah Keingintahuan karena menurut saya karyawan yang baik tidak mulai bekerja dengan keingintahuan tapi dengan skill yang dia punya baik hardskill maupun softskill. Jadi menurut saya keingintahuan juga harus didasari dengan skill. Kemudian yang saya mau tanyakan sebenarnya bagaimana anda sebagai manajer HRD menerapkan karyawan anda untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, menghargai karyawan lain, dan keinginan untuk terus belajar? Terimakasih.

      Hapus
    3. Saya sependapat dengan saudara Alfon, bahwa sinergi dari sikap keingintahuan, menghargai yang lain dan keinginan untuk terus belajar sangat membantu dalam peningkatan produktivitas. Sekedar menambahkan untuk pendapat dari saudara Stephanie, bahwa rasa ingin tahu disni sangat erat kaitanya dengan sikap ma uterus belajar, saat kita tidak memiliki rasa ingintahu maka seseorang akan enggan untuk belajar. Menurut saya, softskill dapat dibentuk melalui lingkungan kerja yang kondusif, sedangkan hardskill juga dapat dibentuk melalui pelatihan, sehingga saat sinergi yang dikatanan saudara Alfon terbentuk, maka produktivitas meningkat.
      Terima kasih

      Hapus
  11. Sebagai seorang HRD, sikap yang saya prioritaskan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang lebih produktif adalah kerja sama dengan rekan karena menurut saya sikap ini sangat sulit di bangun dikarenakan tiap orang yang bergabung dalam sebuah organisasi memiliki sikap dan ke peribadatan yang berbeda - beda. Dari sini juga akan terciptanya rada humor antara pekerja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan mengomentari pendapat dari Sdr. Denny. Saya setuju apabila poin "kerjasama dengan rekan" adalah hal yang semestinya diprioritaskan agar tidak terjadi karyawan yang bekerja individual. Tetapi, bila yang tercipta dari kerjasama tersebut hanyalah "humor antara karyawan", hanya akan membentuk "gerombolan antar pekerja" atau bahasa kerennya, "geng".

      Ada 2 hal yang perlu ditekankan dalam "terbentuknya gerombolan antar pekerja", yaitu :
      - Apabila gerombolan tersebut mampu menumbuhkan poin inisiatif dan keterbukaan pada ide yang lain, gerombolan tersebut bisa memberi dampak positif karena dari ide-ide mereka, bisa jadi ide tersebut berguna bagi perusahaan.
      - Apabila gerombolan tersebut malah bekerja "biasa-biasa saja", bukannya memberi dampak positif malah bisa saja memberi dampak negatif bagi perusahaan. Karena, jika salah satu dari gerombolan tersebut memberontak (sebut saja, demo minta naik gaji) kepada perusahaan, maka perusahaan harus berpikir lagi cara mengatasi / mencegah hal tersebut.

      Hapus
    2. Sekedar tambahan dalam poin kedua "terciptanya gerombolan antar pekerja"; jika salah satu dari gerombolan tersebut memberontak (seperti yang disebutkan oleh saya di atas), maka seluruh anggota gerombolan tersebut "ikut-ikutan", dan perusahaan harus berpikir lagi cara mengatasi atau mencegah terjadinya hal tersebut.

      Hapus
  12. Sebagai seorang HRD, sikap yang akan saya prioritaskan untuk mewujudkan lingkungan kerja menjadi lebih produktif adalah kunci yang pertama menghargai orang lain. Dengan sikap menghargai, karyawan tidak akan mementingkan diri sendiri dan egois kepada karyawan yang lain. Dengan menghargai juga, karyawan akan mau bekerja sama dengan rekan untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan. Sikap menghargai orang lain tentu didasari oleh jiwa yang santun yang dapat menumbuhkan sikap menghargai orang lain diluar dirinya. Kemampuan tersebut harus dilatih lebih dahulu untuk mendidik jiwa karyawan sehingga mampu bersikap penyantun. Kunci yang kedua adalah sikap antusiasme. Dengan antusiasme, karyawan berantusias di pekerjaannya sehingga karyawan pasti akan bekerja keras karena ia bergairah untuk mengerjakan pekerjaannya, selalu inisiatif, mau terus belajar untuk mengembangkan kemampuan diri dan memiliki keingintahuan yang tinggi untuk hal-hal yang baru. Kunci yang ketiga adalah keseimbangan pada pekerjaan dan kehidupan. Sebagai HRD, kita tidak bisa terus menuntut karyawan untuk selalu berfokus kepada organisasi. Karena karyawan yang terlalu tertekan dan tidak enjoy di organisasi dapat menurunkan kinerjanya. Sebaiknya apabila kita memberi sedikit kebebasan dengan urusan kehidupannya. Tetapi kita harus tetap cermat dalam membebaskan karyawan sehubungan dengan kehidupan masing-masing, salah-salah malah kebebasan yang diberikan akan dimanfaatkan untuk kepentingan diri mereka sendiri. Hal yang akan saya lakukan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan adalah seperti memberi hari libur pada weekend, selalu memantau pekerjaan dan mengingatkan agar mereka tidak lembur karena akan mengurangi waktu istirahat mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sangat setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Saudari Nerida Aurellia. Saya juga ingin menambahkan pendapat dari Saudari Nerida Aurellia. Dengan sikap “menghargai yang lain”, secara tidak langsung sikap tersebut telah mencakup beberapa “kebiasaan positif terkait sikap”, yaitu : Kerja sama dengan rekan, Keterbukaan pada ide yang lain, dan Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.

      Dengan “sikap menghargai yang lain”, secara tidak langsung berarti kita dapat bertoleransi dengan sesama rekan kerja. Lalu dengan adanya toleransi, ini akan menimbulkan sikap menghormati antar sesama rekan kerja, jika telah terjadi sikap – sikap seperti ini maka lingkungan kerja pun akan terasa nyaman dan enak. Sehingga karyawan akan merasa bahwa “kerja sama dengan rekan” merupakan sebuah kebutuhan di dalam suatu organisasi. Jika hal ini terjadi hubungan komunikasi antar karyawan pun akan terjalin dengan bagus sehingga menjadikan lingkungan kerja menjadi lebih produktif.
      Melanjutkan pendapat saya diatas, jika kita dapat bertoleransi maka otomatis kita bisa menerima perbedaan – perbedaan yang ada di lingkungan kerja kita. Setiap individu di dunia ini, di ciptakan dengan berbagai macam perbedaan. Lalu dengan adanya perbedaan – perbedaan tersebut secara tidak langsung akan membuat kita terbuka pada ide – ide yang baru, serta belajar hal – hal baru lainnya yang terdapat di lingkungan kerja kita. Dengan “keterbukaan pada ide yang lain”, itu mengindikasikan bahwa kita memiliki sikap “keinginan untuk terus belajar” dan menunjukkan rasa “keingintahuan” kita yang tinggi terhadap ide – ide yang lain atau hal – hal baru yang ada di lingkungan kerja kita.
      Selanjutnya “keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan”, disini saya setuju dengan pendapat Saudari Imelda Imel yang berpendapat bahwa “……, karyawan dituntut dapat profesional. Artinya, karyawan tidak menyangkutkan kehidupan pribadinya dengan pekerjaan begitu pula sebaliknya. Karena biasanya karyawan terbawa suasana hati, sehingga membuat ketidaknyamanan dalam bekerja”.

      Disini saya akan menambahkan sedikit, jika kita tidak bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan maka hal yang di katakan oleh Saudari Imelda Imel bisa membuat lingkungan kerja menjadi tidak produktif. Solusinya apabila kita mempunyai masalah di dalam kehidupan, alangkah lebih baik jika diselesaikan secara tuntas terlebih dahulu. Mungkin dari pihak perusahaan atau sebuah organisasi bisa memberikan cuti kerja bagi karyawan yang bermasalah tersebut, seperti yang sudah di bahas dalam diskusi sebelumnya. Kita sebagai karyawan pun harus sadar dan sebisa mungkin dapat memposisikan diri kita di lingkungan kerja.
      Sebenarnya semua sikap ini memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya serta saling berhubungan dan dalam mengupayakannya kita harus sadar bagian kita masing – masing, bila tidak sadar, yang merasa sadar pun alangkah baiknya untuk mengingatkan.

      Sekian, Terima Kasih .

      Hapus
    2. Saya sangat setuju dengan cara berpikir Saudari Aurel. Jika dari kebanyakan komentar yang saya baca lebih mementingkan kerja sama dengan rekan, saya satu pemikiran dengan anda, bahwa hal yang paling mendasar sebenarnya adalah menghargai orang lain terlebih dahulu. Kita dapat bekerja sama dengan orang, apabila kita mampu menghargai orang lain tersebut. Tanpa rasa menghargai orang lain, kita cenderung acuh terhadap orang lain, bahkan ekstremnya kita akan merendahkan orang lain. Jelas dengan kondisi seperti itu, kita tidak akan mau bekerja sama dengan orang yang kita acuhkan atau kita anggap remeh itu. Menghargai orang lain sering dikoarkan pada saat - saat ini. Kampanye tentang bagaimana menghargai sesama sudah sering kita dengar. Namun, mirisnya generasi kita lebih sering meremehkan orang lain dulu bahkan sebelum mengenalnya. Kita sering kali dengan mudahnya terhasut gosip - gosip yang beredar tentang seseorang, dan dengan mudah kita juga mempercayainya. Bagaimana akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis apabila kita tidak dapat menghargai orang lain? Apalagi saat kita telah berada dalam sebuah organisasi, maka menghargai antar anggota adalah kebutuhan mendasar yang harus diwujudkan antar anggota itu sendiri. Thankyou

      Hapus
  13. Jika saya manajer HRD agar lingkungan kerja menjadi produktif adalah :
    Kemampuan :
    1. Kerja sama dengan rekan
    Usaha :
    1. Kerja keras
    2. Keinginan untuk terus belajar
    3. Antusiasme
    Dukungan :
    1. Keterbukaan pada ide yang lain

    Karena jika mengingat kembali rumus produktifitas : KxUxD jika salah satu berangka 0 maka orang tersebut tidak dapat melakukan pekerjaan nya dengan produktif

    Untuk mengupayakan nya agar sikap tersebut dapat dimiliki para karyawan di lingkungan kerja adalah dengan cara mengubah mindset para karyawan agar mereka dapat bekerja dengan produktif, tidak memikirkan diri mereka saja dan dapat menghasilkan sesuatu untuk perusahaan tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat Alfred, memang benar Kemampuan, Usaha, dan Dukungan itu penting dan diperlukan agar dapat melakukan pekerjaan dengan produktif. Saya ingin bertanya, kira-kira apa saja langkah-langkah yang akan anda lakukan agar dapat menanamkan “mindset” itu ke dalam karyawan agar mereka bisa lebih produktif? Karna menurut saya untuk menanamkan aspek-aspek tersebut ke dalam mindset mereka bukanlah hal yang mudah, dan meskipun hal itu dapat terwujud belum tentu mereka bisa menerapkan rumus KxUxD itu dengan mudah, Terima Kasih.

      Hapus
    2. Saya sependapat dengan saudara Alfred, mengenai dukungan kerja sama dengan rekan, kerja keras, keinginan untuk terus belajar, antusiasme, keterbukaan pada ide yang lain sangat penting untuk peningkatan produktivitas, sekedar menambahkan, bahwa merubah mindset tidak mudah, karena setiap orang memiliki keyakinanya masing – masing terhadap mindset yang dimiliki. Menurut saya mindset akan bergeser sendirinya jikalau lingkungan kerja kondusif, dan karyawan memiliki kenyamanan dalam bekerja, sehingga sikap sikap positif akan tertular kepadanya. Cara apapun yang dilakukan baik jika dilakukan dalam kondisi yang tepat.
      Terima kasih

      Hapus
  14. jika saya menjadi manajeer HRD,sikap yang akan saya prioritaskan untuk terwujud di lingkungan kerja Saudara agar lingkungan kerja menjadi lebih produktif

    1.Kerja sama dengan rekan,dalam dunia kerja ,karyawan harus mempunyai jiwa sosialisasi dengan rekan kerjanya sehingga dapat kerja sama untuk mencapai tujuan perusahan atau memberikan dampak yang positif
    2.Antusiasme,hal ini agar para pekerja di dalam organisasi dapat bekerja dengan baik,merasa terlibat dalam pekerjan dan rasa memiliki secara bersama dalam perusahan
    3.Kerja keras, untuk melihat keseriusan dalam bekerja dan memberikan kinerja yang positif bagi perusahaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat anda mengenai kerja sama dengan rekan, Antusiasme, dan kerja keras, serta alasan yang anda berikan. Namun anda belum menyertakan cara anda untuk menumbuhkan nilai-nilai di atas dalam organisasi anda. Jika saya sebagai HRD saya akan mengadakan outbound untuk meningkatkan keakraban dari karyawan sehingga kerja sama dengan keryawan dapat meningkat, namun hal tersebut masih belum bisa menjamin dapat menumbuhkan rasa kerja sama, masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai kerja sama itu tidak terwujud seperti rasa dendam, iri. Nah yang mau saya tanyakan kepada anda, nilai kerja sama yang semestinya dapat mudah terwujud ternyata dengan metode yang saya sebutkan saja masih memiliki banyak kelemahan, lalu bagaimana dengan metode yang harus dilakukan untuk antusiasme dan kerja keras? Mengingat kedua nilai tersebut sangat sulit karena itu permasalahan dari personal/pribadi dari tiap karyawan, yang membutuhkan pribadi dengan komitmen yang tinggi dan kesungguhan dari karyawan yang bersangkutan. Oleh karena itu tolong saudara paparkan metode-metode apa saja yang akan anda lakukan sebagao HRD untuk mewujudkan kedua nilai tersebut? Terima Kasih.

      Hapus
    2. saya setuju dengan pendapat febryan tapi saya sangat setuju pendapat leo agung.
      kerja sama dengan rekan penting tetapi biasanya ada rasa iri,dendam maka diberi solusi saling menghargai. kalau kerja keras tergantung juga dengan karyawan pribadinya mau komiten bekerja keras atau tidak.

      Hapus
  15. 1.kerjasama dengan rekan
    2.keinginan untuk terus belajar
    Saya memilih jawaban yang pertama karena adanya kerjasama yang baik antar karyawan dapat membuat suasana kinerja bertambah positif. Dengan adanya suasanya yang positif tersebut keadaan dalam perusahaan akan menjadi lebih efektif untuk lebih memajukan perusahaan. Sedangkan yang saya pilih kedua, karyawan yang mau terus belajar akan lebih berkembang menjadi lebih baik secara cepat, karena dia mau menerima masukan-masukan yang datang dari atasan maupun sesama karyawan. Dengan cara ini pengetahuan karyawan akan perusahaan tersebut akan bertambah dengan memperhatikan masukan-masukan yang ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menanggapi komentar dari saudari maria melisa, saya setuju atas pendapat anda dengan adanya kerja sama akan menimbulkan lingkungan kerja yang bagus tetapi akan lebih bagus lagi jika ada menghargai yang lain dengan begitu setiap karyawan akan saling menghargai pendapat sesama karyawan sehingga hubungan antar karyawan akan baik juga dengan atasan mereka karena saling menghargai. Terima kasih.

      Hapus
    2. Saya akan menanggapi komentar dari saudari maria melisa, saya setuju atas pendapat anda dengan adanya kerja sama akan menimbulkan lingkungan kerja yang bagus tetapi akan lebih bagus lagi jika ada menghargai yang lain dengan begitu setiap karyawan akan saling menghargai pendapat sesama karyawan sehingga hubungan antar karyawan akan baik juga dengan atasan mereka karena saling menghargai. Terima kasih.

      Hapus
    3. saya setuju dengan pendapat Maria Melisa dan Daniel Adi Leksono. kerjasama dengan rekan itu sangat penting,keinginan untuk terus belajar dari kegagalan yang yang pernah di alami agar bisa terlepas dari kegagalan dan menghargai yang lain untuk tidak ada timbul iri maupun demam.

      Hapus
  16. Kerja sama dengan rekan
    dengan adanya kerja sama yg baik m a ka kinerja dalam kantor dpt berjalan dg lancar.kinerja antar bagian2 yg terkait bs berjalan dg baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin menanggapi komentar saudara ivan Agustinus H saya setuju dengan pendapat saudara ivan hanya saja menurut saya jika hanya kersamana dengan rekan saja itu juga kurang jika tidak di dukung dengan Menghargai yang lain dan antusiasme karena dengan adanya antusiasme dan menghargai yang lain akana membuat kerja sama dengan rekan menjadi lebih baik terima kasih

      Hapus
    2. Saya sangat setuju dengan pernyataan sadara Ivan Agustinus. Saat berbicara mengenai organisasi, kita tidak akan pernah terlepas dari kerjasama dengan rekan. Hal ini sudah menjadi dasar yang paling fundamental agar sebuah organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Tidak ada sebuah organisasi yang dapat berjalan hanya karena peran perseorangan meskipun seseorang itu memberi 100% level kinerjanya sekalipun. Kerjasama yang sinergis, dapat terjadi apabila sekelompok organisasi tersebut memiliki latar belakang yang hampir sama antar anggotanya. Tidak dapat dipungkiri, kesamaan membuat antar individu dalam organisasi lebih menjadi solid dibandingkan anggota kelompok yang terlalu beragam. Selain kerja sama dengan rekan yang baik, hal yang juga penting adalah kemampuan dan antusias dari masing - masing anggota organisasi itu sendiri. Misalkan dalam sebuah organisasi, teman kelompok anda memiliki standar yang berbeda dalam penafsiran kata "bagus". Ada beberapa individu, yang mengartikan bagus jika kinerja atau karya anda disenangi banyak orang, mendapat pujian, dll. Namun, ada juga individu yang mengartikan bagus apabila kinerja atau prakarya anda mendapat penghargaan atau suatu imbal balik dari pihak lain. Jadi, menurut saya, kemampuan dan antusias antar individu juga penting untuk dipertimbangkan agar tercipta suatu kerja sama antar rekan yang sinergis. Thankyou

      Hapus
  17. Jika saya seorang manajer HRD sikap yang ingin saya terapkan atau berikan kepada karyawan adalah kebanggaan atas pekerjaan karena menurut saya hal inilah yang akan menunjang sikap positif dan bersemangat dalam bekerja ketika seorang karyawan bangga dengan apa yang dikerjakannya dan juga merasa bahwa kinerjanya akan lebih ditingkatkan lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan mengomentari pendapat dari Sdri. Novia. Menurut saya, kebanggaan atas pekerjaan bisa menjadi salah satu motivasi karyawan dalam bekerja. Tetapi, kebanggaan atas pekerjaan bukan menjadi prioritas utama untuk membuat lingkungan kerja yang produktif. Poin itu (kebanggaan atas pekerjaan) malah membuat karyawan menjadi besar kepala bila karyawan tersebut terus-menerus merasa kinerjanya paling baik dan lebih unggul dibandingkan dengan karyawan lainnya. Karyawan tersebut malah merasa menjadi bagian penting dari "kemajuan" perusahaan dan ingin menjadikan dirinya sebagai prioritas di dalam perusahaan. Apabila terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan (misal, karyawan tersebut ingin gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan lainnya karena kinerjanya lebih baik), anda harus memikirkan bagaimana agar anda bisa mempertahankan karyawan tersebut.

      Itu baru satu karyawan. Bagaimana bila beberapa karyawan menjadi besar kepala karena tindakan yang anda lakukan dan terjadi sesuatu yang kurang menyenangkan seperti kejadian di atas?

      Hapus
  18. Jika saya menjadi manajer HRD, sikap yang akan saya prioritaskan:
    1. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.
    Kita tentu membutuhkan keseimbangan diantara kedua aspek ini. Tidak mungkin kita menghabiskan sepanjang hari untuk bekerja, kita juga perlu memperoleh waktu untuk beristirahat untuk me-refresh pikiran kita. Jika seseorang terlalu memforsir kinerja mereka maka dapat meningkatkan stress dan menurunkan daya tahan tubuh.
    2. Kerjasama dengan yang lain
    Dalam suatu organisasi tentu kita harus bisa bekerja sama dengan rekan kita. Hubungan yang harmonis dalam suatu organisasi akan menciptakan suasana kerja yang nyaman, yang terakhir
    3. Keterbukaan pada ide yang lain.
    Dalam hal ini kita menerima segala masukan dari para karyawan dan tidak membeda-bedakannya. Kita menampung semua ide yang sekiranya dapat membangun perusahaan dan memilih yang terbaik, namun tetap menghargai ide yang lain. Dengan begini karyawan akan merasa dihargai dalam sebuah organisasi.
    Agar karyawan bisa memiliki sikap-sikap tersebut, kita perlu menanamkan nilai-nilai yang sesuai dalam diri masing-masing karyawan. Terimakasih.

    BalasHapus
  19. Bila saya menjadi seorang manager HRD, maka saya akan memilih untuk memprioritaskan adalah kerjasama dengan rekan dan rasa humor. Karena dengan adanya 2 hal tersebut dalam bekerja, maka dapat membangun keakraban antar sesama para pekerja sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang produktif yang mengakibatkan meningkatnya kinerja para pekerja karena mereka merasa nyaman dengan suasana kerjanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju bilamana dalam sebuah organisasi harus ada kerjasama yang baik antar rekan, juga rasa humor yang ada dalam organisasi itu sendiri. Namun saya kurang setuju saat hal tersebut dijadikan sebagai prioritas utama dalam sebuah organisasi. Tanpa humor, memang suatu organisasi akan menjadi flat dan membosankan. Tentunya pasti ada seseorang bahkan beberapa yang memiliki jiwa hunoris yang tinggi yang dapat mewarnai lika - liku organisasi. Humor itu dapat diperoleh melalui keakraban yang terjalin antar anggota dari waktu yang berjalan. Namun, bukan berarti humor menjadi prioritas utama dalam sebuah organisasi. Saat anda menekankan agar anggota anda memiliki sense of hunor yang tinggi, pasti antar anggota anda malah menjadi canggung satu sama lain. Sebaiknya, berpikirlah bahwa humor lahir dan ada karena kebersamaan yang kuat antar anggota itu sendiri. Thankyou

      Hapus
    2. Saya akan menanggapi pernyataan dari saudari lily. saya setuju bahwa kerjasama dengan rekan dan rasa humor adalah hal yang penting untuk ada dalam membangun kerjasama yang produktif. Tapi menurut saya itu saja tidak cukup. Saya tertarik dengan poin terakhir, yaitu keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan. Menurut saya poin tersebut sangat penting. Banyak dari kita yang antara pekerjaan dan kehidupannya tidak seimbang. Dan terbukti sangat mempengaruhi hasil kinerja.
      Salah satu contohnya aadalah kelelahan, tidak adanya waktu untuk keluarga. Kelelahan membuat kita menjadi kurang fokus dan kurangnya waktu untuk keluarga mengakibatkan terjadinya perselingkuhan, anak yang tidak terurus, dsb. Banyak kasus anak yang menjadi liar karena tidak diurus oleh keluarganya, karena orangtuanya sibuk bekerja.
      Jadi, menurut saya hal tersebut sangat penting untuk dimasukkan.

      Hapus
    3. Saya setuju bilamana dalam sebuah organisasi harus ada kerjasama yang baik antar rekan, juga rasa humor yang ada dalam organisasi itu sendiri. Namun saya kurang setuju saat hal tersebut dijadikan sebagai prioritas utama dalam sebuah organisasi. Tanpa humor, memang suatu organisasi akan menjadi flat dan membosankan. Tentunya pasti ada seseorang bahkan beberapa yang memiliki jiwa hunoris yang tinggi yang dapat mewarnai lika - liku organisasi. Humor itu dapat diperoleh melalui keakraban yang terjalin antar anggota dari waktu yang berjalan. Namun, bukan berarti humor menjadi prioritas utama dalam sebuah organisasi. Saat anda menekankan agar anggota anda memiliki sense of hunor yang tinggi, pasti antar anggota anda malah menjadi canggung satu sama lain. Sebaiknya, berpikirlah bahwa humor lahir dan ada karena kebersamaan yang kuat antar anggota itu sendiri. Thankyou

      Hapus
  20. Jika saya sebagai seorang manajer HRD maka sikap yang akan saya prioritaskan adalah kerjasama dengan rekan karena dengan adanya kerjasama yang baik dengan rekan kerja maka akan tercipta lingkungan kerja yang mendukung untuk terciptanya produktifitas. Lalu sikao yang akan saya prioritaskan lainnya yaitu antusiasme. Dengan adanya antusiasme maka kita akan mengerjakan pekerjaan kita dengan semangat dan kerja keras untuk hasil yang maksimal. Dengan hasil kerja yang maksimal maka kita akan bangga akan pekerjaan kita dan kita akan terus terpacu untuk belajar untuk meningkatkan kinerja kita.

    BalasHapus
  21. Jika saya adalah manajer HRD yg sya prioritaskan adalah 4 hal :
    - kerja sama dalam tim
    -keterbukaan ide dengan yang lain
    - antusiasme
    - dan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan
    karena menurut saya bahwa yang pertama adalah seseorang yang masuk ke dunia pekerjaan harus bisa bekerja sama dengan rekan dalam pekerjaannya. Kemudian dalam pekerjaan tidak boleh egois melainkan terbuka satu sama lain sehingga ide ide yang muncul merupakan hasil barsama dan lebih baik. Setelah timbulnya ide-ide smua harus antusias dalam mewujudkannya tidak hanya membiarka seorang yang berjuang dan yang lainnya menonton.
    sebagai manjer juga harus memberikan kondisi dan waktu kerja yang baik bagi karyawannya agar antara kehidupan mereka dan pekerjaan. Karena setiap karyawan mempunyai kehidupan pribadi terutama keluarga yang tidak kalah lebih pentingnya dari pekerjaan. Karena orang dengan kehidupan yang baik dan bahagia memiliki ekspetasi kerja yang lebih baik.

    BalasHapus
  22. Jika saya manajer HRD yang saya prioritaskan adalah :
    1. Kerja sama dengan rekan. Karena dengan adanya kerja sama sesama rekan maka akan tercipta sikap saling membantu antar karyawan satu dengan lainnya. Selain itu pekerjaan dalam perusahaan dapat lebih cepat terselesaikan.
    2. Menghargai yang lain. Karena dengan adanya hal ini, karyawan merasa pekerjaan mereka dihargai dengan baik oleh atasan maupun dengan karyawan lainnya. Selain itu hal ini juga dapat membuat karyawan merasa dihormati. Sehingga jika karyawan merasa di hargai dan di hormati dalam perusahaan, maka mereka akan selalu semangat dalam bekerja dan berusaha bekerja dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat disa dan saya akan menambahkankan beberapa hal yaitu 1.kebanggan atas pekerjaan mengapa ? Karena karyawan kita akan bangga pada perusahaan dan feedbacknya karyawan akan bikinerja dengan baik agar perusahaanya tidak kalah saing dengan perusahaan lain
      2.keterbukaan pada ide lain karena tiap orang punya ide ide yang berbeda yang patut untuk didengarkan dan kala waktu dapat memeberikan solusi dari perusahaan
      3 rasa humor penting untuk mencairkan suasana dan memper erat tali persaudaraan antar karyawan agar dapat bekerja baik tanpa adanya beban

      Terima kasih

      Hapus
  23. jika saya menjadi manajer HRD saya akan memprioritaskan :
    1. kerja sama dengan rekan
    2. keterbukaan pada ide lainnya
    3. menghargai yang lain
    4. keinginan untuk terus belajar . karena kerja sama dalam tim sangat di butuhkan dalam organisasi manapun agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif. selanjutnya keterbukaan pada ide yang lain, karena dalam organisasi sangat di butuhkan ide ide baru untuk memajukan produktifitas perusahaan maka sangat di butuhkan adanya saling terbuka pada ide satu anggota dengan anggota lainnya. setiap karyawan juga harus saling menghargai antara atas dengan bawahan , bawahan dengan atasan maupun sesama bawahan dan mengahrgai ide ide yang sudah di berikan untuk memajukan produktifitas perusahaan. karyawan juga harus memiliki keinginan untuk terus belajar agar dapat selalu memperbaiki kinerjanya dengan mau menerima masukan dari sesama karyawan maupun atasan dan dengan mengamati lingkungan kerja .

    BalasHapus
  24. jika saya manajer HRD poin yang akan saya utamakan yaitu:
    1. Kerjasama dengan team, karena sangat penting bagi para karyawan perusahaan dalam menjaga kekompakan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih efisien, sebab adanya komunikasi antar karyawan.
    2.Menghargai yang lain, karena jika kita menghargai sesama kita maka orang yang kita hargai dapat menciptakan rasa saling empati kepada sesama.
    3.Keinginan untuk belajar, karena dengan adanya keinginan untuk belajar maka kemampuan karyawan dapat semakin ditingkatkan sehingga hasil produktivitas semakin efisien dan semakin produktif dalam berinovasi.

    BalasHapus
  25. Jika saya menjadi manajer HRD yang lebih saya prioritaskan yaitu kerjasama dengan rekan kerja, diiringi dengan kerja keras dan keinginan untuk terus belajar.
    karena apabila karyawan mampu membentuk kerjasama dengan rekan kerja lainnya akan membentuk suatu yang dapat menciptakan kenyamanan dalam bekerja sehingga karyawan semakin bersemangat dalam bekerja dibandingkan dengan karyawan yang tidak nyaman dalam bekerja pasti akan mudah menyerah, akan tetapi harus diiringidiiringi dengan kerja keras agar pekerjaan tersebut dapat berhasil dengan baik, lalu keinginan untuk terus belajar agak perkerjaan tersebut dapat lebih disempurnakan lagi

    BalasHapus
  26. Jika saya menjadi manajer hrd maka saya akan memilih kerja sama dalam tim karena dari setiap pekerjaan maka kebersamaan dalam tim adalah yang terpenting dan setelah itu keinginan untuk belajar adalah poin yang baik bagi karyawan walaupun dia mempunyai skill yang baik tapi jika tidak mempunyai keinginan untuk belajar maka skill tersebut tidak lah berguna dan setelah itu humor adalah hal yang terbaik di tempat kerja karena kesuntukan bisa dihilangkan jika ada taste of humor sekian pendapat dari saya

    BalasHapus
  27. Jika saya Sebagai seorang HRD, sikap yang saya prioritaskan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang lebih produktif adalah kerjasama dengan rekan karena bisa mewujudkan teamwork atau ceminstry  untuk mencapai tujuan bersama. Dan kerja keras  dalam suatu pekerjaan  perlu  Bekerja dengan  cerdas karema  pekerjaan akan selesai lebih sempurna dan hemat waktu.

    BalasHapus
  28. Yang akan saya prioritaskan jika saya seorang manejer HRD yaitu :
    1. kerjasama dengan rekan
    2. keinginan untuk terus belajar
    masih banyak hal-hal psitif yang dapat kita terapkan selain 12 sikap diatas, namun disini yang saya prioritaskan adalah kedua hal yang saya sebutkan. Alasannya karena dalam sebuah perusahaan karyawan harus dapat menjalin kerjasama yang baik dengan rekan kerjanya hal ini bertujuan agar tujuan - tujuan yang ingin mereka capai dapat mereka raih dan juga hubungan antarkaryawan pun dapat terjalin dengan baik pula. Selain itu keinginan untuk terus belajar merupakan salah satu kunci keberhasilan seorang karyawan dimana ia memiliki rasa ingin tahu yang besar akan sesuatu hal dan keinginan itu yang membuat dia terdorong untuk memiliki kinerja yang lebih baik lagi.

    BalasHapus
  29. jika saya seorang manajer HRD disuatu perusahaan ada 3 hal yang akan saya prioritaskan yaitu :
    1. kerjasama dengan rekan
    2. menghargai yang lain
    3. rasa humor
    karena didalam suatu organisasi agar produktif sangat dibutuhkannya kerjasama yang baik antara yang satu dengan yang lainnya, dengan cara membagi tugas yang berkaitan antara karyawan satu dengan yang lainnya, agar mereka saling kerjasama. berikutnya menghargai yang lain, hal ini sangat dibutuhkan didalam suatu organisasi karena dengan menghargai yang lain dapat tercipatalah lingkungan kerja yang produktif dan saling kerjasama dengan baik. rasa humor juga penting dalam organisasi, jika keadaan tegang maka sulit untuk bisa menjadi produktif, tetapi jika di selingi dengan humor keadaan akan menjadi lebih santai dan tidak terlalu tegang, sehingga dapat berkerja dengan lebih semangat dan baik.

    BalasHapus
  30. 1. Menghargai yang lain
    2. Keterbukaan pada ide yang lain
    3. Kebangaan atas pekerjaan
    4. Keinginan untuk terus belajar
    5. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
    6. Inisiatif
    7. Keingintahuan
    8. Perhatian pada detil
    9. Kerjasama dengan rekan
    10. Antusiasme
    11. Kerja keras
    12. Rasa humor

    Menurut saya seperti inilah yang akan saya prioritaskan karena dengan adanya mereka yang bekerja tetapi mereka egois sendiri sendiri akan menyebabkan turunnya kondisi yang kondusif dalam pekerjaan, rasa humor yang rendah bukan berarti karyawan harus selalu serius, tetapi harus diatur waktu untuk kondisi tersebut. Perusahaan harus juga mengatur waktu untuk berlibur karena itu penting bagi pada karyawan dalam keseimbangan dengan keluarganya masing-masing. Teori hanya dapan digunakan sebagai pendukung dalam bekerja bukan untuk menjadi cara untuk lingkungan menjadi produktif, tetapi dengan adanya cara dari induvidu untuk mengerti dan memahami kondisi lingkungan akan menambah produktifitas dari perusahaan itu sendiri.

    BalasHapus
  31. Saya akan memilih antusisme,kerjasama dengan rekan,dan menghargai yang lain. Antusias akan membuat manajer kagum bahwa karyawan tersebut semangat untuk bekerja dan layak untuk dipertahankan,kerjasama akan membuat karyawan yang satu dengan yang lain semakin erat dan akan saling membantu dalam dirinya dengan orang lain,ataupun kemajuan untuk perusahaan,karena mereka bekerja untuk kemajuan perusahaan,bukan hanya dirinya, tentunya sebelum semua itu terbentuk saling menghargai maka akan tercipta hubungan yang harmonis,kuncinya harus saling menghargai apapun usaha karyawan. Jika kita dihargai tentu didalam diri kita muncul suatu tindakan yang akan muncul secara positif,karena kita diperusahaan tersebut kita dihargai dan kita dibutuhkan.

    BalasHapus
  32. Jika saya sebagai manajer HRD, saya akan berusaha agar semua sifat tersebut terwujud karena akan menjadi dampak yang positif. Jika saya ingin memprioritaskan beberapa, maka yang akan saya prioritaskan adalah kerjasama dengan rekan, keterbukaan pada ide yang lain, dan keinginan untuk terus belajar.
    Saya memprioritaskan ketiga sikap ini karena sikap-sikap tersebut dapat membuat karyawan menjadi lebih baik dalam hal bekerja sama dalam tim, dan juga karyawan dapat mengembangkan pola pikir mereka dengan menerima ide-ide dari orang lain, tidak menutup diri dan menghindarkan karyawan dari sifat ingin menang sendiri, dan juga agar karyawan dapat terus mengembangkan dirinya dengan begitu karyawan dapat memiliki nilai tambah bagi dirinya sendiri dan juga bagi perusahaan. Dengan menerapkan komunikasi yang baik dengan karyawan dan juga memberikan motivasi-motivasi bagi karyawan, maka kita dapat menanamkan dan memperbiasakan sikap-sikap tersebut. Dengan begitu, kita daoat menciptakan lingkungan kerja yang produktif bagi karyawan.
    Terima kasih

    BalasHapus
  33. Saya akan memilih:
    2. Kerja sama dengan rekan
    4. Antusias
    5. Kerja keras
    6. Inisiatif
    7. Terbuka pada ide yang lain
    9. Menghargai yang lain
    11. Keinginan terus belajar
    12. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
    Saya memilih itu karena bila karyawan egois dan tdak mau berbagi maka karyawan tersebut tidak dapat berkembang / inisatif. Dalam dunia kerja juga dibutuhkan rasa antusias dan bekerja keras karena bila tidak maka karir seseorang tidaklah bisa sukses.
    Bila sesama karyawan bisa bekerja sama dengan baik maka dapat membuat lingkungan pekerja semangin bersemangat.
    Bila hal tersebut belum ada, maka upaya yang di lakukan sebagai manajer hrd adalah, membuat surat pengajuan seperti berpegian bersama rekan tim. Seperti halnya di cina contohnya, banyak pekerja tour ke luar negeri. Otomatis akan membentuk rasa loyalitas dan solidaritas dari karyawan terhadap perusahaan,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat saudari Laurensia karena menurut saya bila melakukan perjalanan bisnis secara bersama - sama akan jauh lebih meningkatkan rasa solidaritas dan meningkatkan kerja sama antar karyawan dan atasan lebih lagi. Terima Kasih

      Hapus
  34. Bila diminta untuk menunjuk manakah yang menjadi 'prioritas' dari sikap-sikap di atas maka Saya akan memilih Antusiasme.
    Kalau menurut saya karyawan yang antusias adalah sangat penting. Kenapa saya mengatakan sangat penting? Karena antusias akan menimbulkan sebuah energi positif bagi diri sendiri bahkan bagi orang lain yang ada di sekitar kita. Bagaimana rasanya jika tidak memiliki semangat dan gairah dalam melakukan kegiatan? Apakah kegiatan yang anda lakukan bisa maksimal? dan dengan adanya antusiasme pada pribadi karyawan itu maka sikap-sikap positif lainnya akan mengikuti, misal keinginan untuk terus belajar, dsb.
    Untuk mengupayakan adanya antusiasme ini Saya akan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan.

    Karlina Agnes Lie

    BalasHapus
  35. Jika saya menjadi manajer HRD, hal - hal yang akan saya prioritaskan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang lebih produktif antara lain : "Kerjasama dengan rekan", "Antusiasme", dan "Keinginan untuk terus belajar".
    Yang pertama "kerja sama dengan rekan" ini perlu dilakukan pada suatu organisasi agar karyawan dapat bekerja sama dengan orang lain, menemukan ide dan gagasan yang baru sehingga dapat meningkatkan produktivitas di lingkungan kerja. Selanjutnya "Antusiasme" hal ini dilakukan untuk meningkatkan semangat karyawan dalam bekerja, karena dengan adanya sikap antusiasme maka karyawan dapat memiliki rasa antusias untuk bekerja dengan sungguh - sungguh dan iklas. Selanjutnya dengan adanya motivasi untuk terus menambah pengetahuan, pengalaman kerja dan hubungan dengan lingkungan maka keinginan untuk terus belajar menjadi salah satu prioritas karena merupakan kunci kesuksesan karyawan terhadap rasa keingintahuan yang tinggi untuk terus belajar dan menemukan ide baru sehingga produktivitas perusahaan dapat meningkat dengan adanya hal tersebut. Terimakasih.

    BalasHapus
  36. jika saya menjadi HRD maka saya memprioritaskan, 1.kerjasama dengan rekan. karena jika terjalin kerjasama dilingkungan kerja atau sebuah organisasi maka tujuan akan cepat tercapai meskipun untuk mencapai tujuan tersebut tidak mudah. kemudian yang ke 2. antusiasme. percuma saja jika terjalin kerjasama dengan rekan tanpa adanya "antusiasme" membuat para karyawan cenderung mengangap remeh suatu pekerjaan atau tujuan organisasi, dengan adanya "kerjasama dengan rekan" dan "antusiasme" membuat para karyawan termotivasi untuk bekerja dan mencapai tujuan organisasi.

    elwind dean
    3103014217

    BalasHapus
  37. Jika saya menjadi manajer HRD yang saya prioritaskan
    1.kerjasama dengan rekan tentu saja, karena dalam organisasi sikap saling bantu membantu sangat diperlukan dilingkungan pekerjaan seperti yang kita ketahui bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri. dengan adanya kerjasama yang baik maka akan membawa pengaruh baik juga dan pekerjaan lebih mudah untuk mencapai tujuan perusahaan dengan kerjasama pula tidak akan memakan waktu tidak banyak.
    2. keterbukaan pada ide yang lain, agar perusahaan dapat mengembangkan ide-ide yang baru dan menjalankan strategi baru juga misalnya
    3. menghargai yang lain, dalam suatu organisasi memang diperlukan kekompakan antar sesama maka dengan tidak tiap individu wajib menghargai satu sama lain agar terjalin hubungan yang baik juga.
    4. keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan, seorang individu perlu keseimbangan pekerjaan dan kehidupan agar individu tersebut tidak hanya berpatok pada pekerjaan saja maupun kehidupan saja. individu harus menyeimbangkan kebutuhan pekerjaan dan kehidupannya sehari-hari, masih banyak hal lain yang mungkin tidak diperlukan didapatkan dari kehidupan/pekerjaan saja.
    4. kerja keras, keingintahuan dan inisiatif mungkin dalam hal ini saya akan menggabungkan ketiganya yang saling berkaitan dalam kerja keras butuh inisiatif yang lebih untuk mencapai sesuatu tersebut dan keinginan tahuan yang besar membawa pengaruh dalam kerja keras
    sedangkan dalam hal yang lain mungkin itu hanya sebagai pelengkap saja dalam membangun suatu organisasi dalam pekerjaan agar lebih terorganisasi maupun terencana.

    BalasHapus
  38. Jika saya menjadi HRD saya akan mempriorotaskan
    1. Kerja keras. Dengan karyawan yang ingin bekerja keras maka sebisa mungkin karyawan tersebut berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
    2. Kerja sama dengan karyawan. Jika karyawan saling bekerja sama maka antar karyawan akan memberikan energi positif. Dengan adanya energi positif maka karyawan akan memberikan hasil yang memuaskan dan karyawan akan senang untuk bekerja di perusahaan tersebut.

    BalasHapus
  39. Jika saya seorang HRD aspek2 yang saya akan terapkan kepada karyawan saya adalah :
    1. Keingintahuan, krn rasa ingin tahu yang lebih tentang pekerjaannya tersebut membuat orang tersebut lebih menguasai pekerjaan tersebut
    2. Antusiasme, karena dengan adanya antusiasme para pekerja bisa lebih produktif terhadap pekerjaannya
    Dan yang terakhir 3. Keinginan terus belajar, dengan mempunyai keinginan terus untuk lebih mendalami pekerjaan tersebut orang2 akan lebih produktif dalam pejerjaan karena orang2 tersebut update dengan pengetahuan yang batu sehingga efeknya terhadap pekerjaan lebih produktif.

    BalasHapus
  40. 1. Perhatian pada detil, itu sangat penting karena sering kali sebagaian besar orang-orang melupakan hal-hal atau detil kecil dalam suau pekejaan yang dapat berakibat fatal, namun menggangap itu sepele maka sering kali tidak di hiraukan .

    2. keinginan untuk terus belajar, saya akan terus menekankan hal ini terhadap karyawan saya . karena dengan hal ini membuat mreka tidak berfikiran bahwa mreka hebat karena itu biasanya yang membuat mereka sombong dan meremehkan pekerjaanyan . maka dai itu saya akan menerapkan hal ini

    3.Inisiatif, belakangan ini jarang sekali menjumpai orang yang memiliki inisiatif yang baik dalam pekerjaan seringnya kita melihat kebanyakan orang hanya menunggu dan menjadi follower dari beberapa pioneer saja itu lah yang membuat lingkup pekerjaan kurang kreatif

    BalasHapus
  41. Jika saya menjadi hrd saya akan memprioritaskan antusiasme dan kerja keras dengan cara memberikan bonus tambahan jika memiliki kinerja yang baik,lalu setelah itu saya akan membangun keinginan untuk terus belajar pada pegawai dengan cara membuka peluang yang besar bagi pegawai yang memiliki pengetahuan dibidang lain dankinerja yang baik untuk naik pangkat atau mendapat promosi.lalu dengan memberi kotak saran maupun keterbukaan antar atasan dan pegawai agar memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mmemliki keterbukaan terhadap ide yang lain.

    BalasHapus
  42. Jika saya menjadi manajer HRD maka saya akan menerapkan sikap
    1. kerja sama pada teman
    2. Antusiasme
    3. Keterbukaan pada ide yg lain
    U/menciptakan lingkungan kerja yang produktif
    1. Dengan adanyanya sikap kerja sama pada teman maka pekerjaan satu dan lainnya dapat berjalan dan diselesaikan dengan baik dimana pekerja 1 dan lainnya saling bekerjasama u/hasil yg maksimal
    2. Dengan adanya antusiasme pada pekerja maka kerjaan yg dikerjakan dapat dijalani dengan mudah (tidak menjadi beban) dan dengan keadaan ceria atau senang maka pekerjaan akan diselesaikan dengan baik dan maksimal
    3. Terbuka dengan ide yg lain dengan adanya keterbukaan pada ide2 di dapatkan berbagai pendapat dari setiap pekerja yg akan disaring kembali mana yg perlu diterapkan dan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yg positif dan tidak ada pihak yg dirugikan antara perusahaan dengan pekerja
    Sekian pendapat yg dapat saya sampaikan ,Terimakasih

    BalasHapus
  43. jika saya menjadi seorang HRD , sikap yang saya prioritaskan :

    1.kerja keras
    2.keterbukaan pada ide lain.
    3.menghargai yang lain.

    pertama saya akan mengupayakan , memotivasi karyawan saya untuk kerja keras karena jika karyawan bekerja lebih keras lagi pastilah menghasilkan output sesuai target yang diharapkan oleh perusahaan , serta keterbukaan pada ide yang lain memberi pengalaman baru kepada saya untuk memutuskan sesuatu yang kelak akan saya putuskan. pada karyawan sendiri mereka merasa dihargai oleh karena idenya saya dengar.

    BalasHapus
  44. Jika saya menjadi manajer HRD, langkah awal yang akan saya lakukan dalam menciptakan lingkungan kerja positif adalah :

    1. Menghargai Orang Lain
    2. Keterbukaan Ide
    3. Kerja Sama dengan yang lain

    Mengapa ketiga hal tersebut? Karena hal pertama yang dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan secara TEAM adalah dengan berkomunikasi satu sama lain, itulah mengapa saya menekankan Menghargai Orang Lain menjadi penekanan yang pertama, seperti yang banyak orang katakan "Hargailah orang lain bila dirimu ingin dihargai". Langkah kedua, Keterbukaan Ide, untuk menyelesaikan pekerjan TEAM, sumbang saran dan Ide sangat dibutuhkan dari masing-masing anggota TEAM, namun tetap, harus ada seorang leader yang mengarahkan TEAMnya. Langkah ketiga yang saya tekankan adalah Kerja Sama, Kerja Sama untuk merealisasikan IDE yang telah disumbangkan untuk mencapai target TEAM tersebut.

    9 kegiatan posisitf diatas yang tidak saya tekankan akan muncul secara otomatis dalam kegiatan, dengan catatan ketiga hal yang menurut saya harus ditekankan berhasil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya akan menanggapi komentar dari saudara Gregorius. Saya setuju dengan pernyataan dari saudara gregorius, namun menurut saya perlu ditambah dengan antusiasme dan inisiatif untuk menjalankan ketiga hal diatas tadi, sebab dengan adanya antusiasme dan inisiatif maka ketiga hal tersebut akan lebih mudah dijalankan dan ditemukan sebab saudara bilang bahwa ketiga hal tersebut harus diTEKANkan untuk berhasil. berarti disini setidaknya ada sedikit "paksaan" didalamnya. Terima kasih

      Hapus
  45. Terima kasih untuk tanggapan dari saudara regina.
    DiTEKANkan disini yang saya maksud ialah yang "utama". seperti yang saya jelaskan diatas, bahwasannya sebelum berlanjut kepada kegiatan lainnya, ketiga hal tersebut perlu ditekankan (diutamakan), itu maksud saya.

    Terima kasih buat koreksinya.
    Berkah dalem

    BalasHapus
  46. Jika saya HRD untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktiff saya ak memprioritaskan kerja sama dengan rekan dan kerja keras karena dengan kita bekerja sama dengan tim otomatis ide, serta yang lain pun akan mengikuti lalu di tambah.i dengan kerja keras maka setiap kerjaan pun mnjadi mudah

    BalasHapus
  47. Jika saya jadi hrd saya akan kenciptakan lingkungan kerja yang produktif supaya tidak terjadi stress karena para pemerja membutuhkan tempat kerja yang produktif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akan tetapi jika pekerja di beri tempat kerja yang terlalu produktif bisa bisa pekerja akan menyalahgunakan hal tersebut. Seharusnya jika anda menjadi hrd harus di berikan tempat kerja yang sewajarnya. Tidak merugikan bagi pihak manapun. Jadi pekerja akan fokus pada pekerjaannya bukan karena fasilitas yang ada di dlm tmpt kerja .

      Hapus
  48. Hrd harus menciptkan lingkungan krja yang kondusif untuk melakukan pekerjaan para karyawan nya
    Sellau memberikan yg terbaik

    BalasHapus