Bahan Bacaan:
Nelson, Bob. 1999. Top
10 Ironies of Employee Motivation Program. Potentials, Vol. 32 (5): 90.
Nelson (1999)
menyebutkan bahwa ada 10 ironi terkait program organisasi untuk meningkatkan
motivasi karyawannya, antara lain:
- Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian.
- Apa yang memotivasi manajer sering sangat berbeda dengan apa yang memotivasi karyawan.
- Hal-hal yang sangat memotivasi karyawan sering merupakan sesuatu yang relatif mudah dilakukan dan cenderung berbiaya rendah.
- Penghargaan bukan sekedar memperhatikan jumlah atau nilainya tetapi terkait dengan tempat dan waktu penghargaan itu diberikan kepada individu
- Penghargaan yang unik, lucu, kreatif, atau sederhana dapat berdampak besar pada motivasi karyawan
- Lebih sedikit upaya untuk mempertahankan kinerja dan perilaku yang diharapkan dari karyawan disbanding dengan upaya yang dibutuhkan untuk meraih kinerja atau perilaku tersebut.
- Manajer cenderung tidak focus pada motivasi karyawan sampai manajer kehilangannya (karyawan tidak punya motivasi lagi)
- Semakin manajer mampu membantu karyawannya menjadi lebih kompeten dengan pekerjaannya, karyawan tersebut semakin ingin untuk bertahan dalam organisasi
- Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan baik oleh karyawan merupakan motivator utama bagi karyawan. Ironisnya, praktek tersebut tidak umum dalam banyak organisasi. Karyawan hanya dapat penghargaan ketika dia mencapai sesuatu yang luar biasa atau kinerjanya lebih dari yang lainnya.
Bahan Diskusi:
Bagaimana pendapat Saudara tentang ironi-ironi
tersebut di atas? Manakah dari kesembilan ironi tersebut yang “paling ironis”
menurut Saudara? Jelaskan pendapat Saudara! Selamat Berdikusi……
Menurut saya dari kesembilan ironis tersebut yang "paling ironis" adalah poin ke sembilan yaitu Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan baik oleh karyawan merupakan motivator utama bagi karyawan. Ironisnya, praktek tersebut tidak umum dalam banyak organisasi. Karyawan hanya dapat penghargaan ketika dia mencapai sesuatu yang luar biasa atau kinerjanya lebih dari yang lainnya. Saya memilih poin ini karena menurut saya jika saya melihat dari sudut pandang karyawan jika mencapai sesuatu pekerjaan dengan baik dan dihargai atau diberi bonus oleh atasan saya akan sangat merasa senang dan lebih memotivasi saya kedepannya untuk bisa mencapai target yang lebih tinggi , bukan hanya saat saya melakukan/mencapai yang 'luar biasa' , karena jika saya hanya berfokus untuk mencapai yang 'luar biasa' tersebut saya malah mungkin akan tidak mendapat apa-apa karena terfokus pada sesuatu yang luar biasa tersebut , menurut saya setiap manajer/atasan harus lebih bisa menghargai apa yang dilakukan oleh karyawan walaupun itu hanyalah hal-hal kecil namun sebuah pujian kecil dari atasan bisa lebih memotivasi karyawan tersebut .
BalasHapusTerima Kasih
Menurut saya, yang paling ironis ada pada poin pertama, yaitu "Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian". Karena dalam memotivasi karyawan tidak harus dengan uang melainkan bisa dilakukan dengan memperhatikan kinerja karyawan, memikirkan keselamatan karyawan dalam bekerja, dan memenuhisemua hak-hak yang dimiliki oleh karyawan. Dengan melakukan hal-hal tersebut maka karyawan akan merasa nyaman dan diperhatikan sehingga secara tidak langsung karyawan tersebut akan termotivasi lagi dalam bekerja karena mereka merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan tidak sia-sia dan dihargai oleh manajer dan perusahaan. Selain itu, mereka pasti akan betah bekerja dan loyal terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.
BalasHapusmenurut saya dari ke sembilan poin ironi motivator tersebut, yang paling ironis adalah poin ke " Sembilan " yaitu penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan baik oleh karyawan merupakan motivator utama bagi karyawan. Ironisnya, praktek tersebut tidak umum dalam banyak organisasi. karyawan hanya dapat penghargaan ketika mencapai sesuatu yang luar biasa atau kinerja lebih dari yang lainnya.
BalasHapuskenapa saya pilih poin ini? saya memilih ini karena menurut sudut pandang karyawan, jika Sang Karyawan mencapain sesuatu pekerjaan dengan baik dan dihargai dengan atau di kasih atau di beri bonus oleh atasan, si karyawan akan merasa sangat senang dan lebih rajin bekerja dan lebih giat mnengejar target yang akan di capai nya. dan lebih memotivasi ke depan untuk bisa mencapai target yang lebih dan lebih tinggi lagi.
kalau tidak melakukannya dengan giat, mungkin si karyawan tidak akan mendapatkan apa-apa karena tidak giat dan malas bekerja.
jika karyawan hanya berfokus untuk mencapai sesuatu yang "luar biasa" tersebut mungkin si karyawan tidak akan mendapatkan apa-apa karena terfokus pada sesuatu yang luar biasa ini.
saya juga memilih poin yang pertama. yaitu"Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian.
menurut saya, motivator utama itu bukan hanya uang saja. tapi bisa berupa bonus-bonus atau hadiah-hadiah untuk menghargai motivasinya sang karyawan.
bisa dilakukan juga dengan memperhatikan kinerja karyawan, memikirkan keselamatan karyawan dalam bekerja, dan memenuhisemua hak-hak yang dimiliki oleh karyawan. Dengan melakukan hal-hal tersebut maka karyawan akan merasa nyaman dan diperhatikan sehingga secara tidak langsung karyawan tersebut akan termotivasi lagi dalam bekerja karena mereka merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan tidak sia-sia dan dihargai oleh manajer dan perusahaan.
Terima Kasih
saya ingin bertanya kepada saudara Jack, apa perbedaan memotivasi karyawan dengan uang dengan motivasi karyawan dengan memberikan bonus atau hadiah? karena menurut saya hadiah/ bonus yang biasanya dilihat dari berapa total uang yang di peroleh dari hadiah atau bonus tersebut. sehingga menurut saya bonus/ hadiah tidak ada bedanya dengan memotivasi karyawan dengan uang.
Hapusterimakasih...
Menurut saya dari ke sembilan poin yang paling ironis terletak poin pertama, yaitu "Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian". Karena menurut saya, dalam memotivasi karyawan tidak selalu dengan uang melainkan bisa dengan cara memberikan jaminan atas kinerja karyawan, memikirkan keselamatan karyawan dalam bekerja, dan memenuhi kebutuhan dan semua hak-hak yang dimiliki oleh karyawan. Dengan melakukan hal-hal tersebut maka karyawan akan merasa betah serta nyaman ketika mereka diperhatikan, sehingga secara tidak langsung karyawan tersebut akan termotivasi dalam melakukan pekerjaannya. karena mereka merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan tidak sia-sia dan dihargai oleh manajer dan perusahaan dimana ia bekerja.
BalasHapusmenurut saya yang paling ironis dari kesembilan ironi tersebut terdapat pada poin pertama yaitu Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian. Karena menurut saya motivator utama bagi karyawan bukan hanya uang tapi bisa juga dengan diberikan motivasi, diberikan waktu libur agar karyawan tidak stress, asuransi pada karyawan ( diberikan asuransi sehat , agar tidak tidak sering bolos-bolosan dan dapat bekerja dengan giat) dan ketika seorang karyawan mempunyai kinerja yang bagus maka diberikan penghargaan (tidak harus dengan uang tapi seperti dipuji didepan karyawan lain (didepan umum) dan sebaliknya apabila dia melakukan kesalahan tidak dibahas didepan umum tetapi membicarakannya dengan empat mata, agar karyawan tersebut tidak minder), sehingga karyawan tersebut dapat betah bekerja diperusahaan tersebut dan terus bermotivasi.
BalasHapusTerima Kasih.
Menurut pendapat saya, di antaranya kesembilan ironi terkait program organisasi untuk meningkatkan motivasi karyawannya, yang paling ironis merupakan poin pertama, yaitu ”Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian”. Motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan hal yang tak dapat dipungkiri penting bagi perusahaan. Namun, uang tidak selalu dapat memotivasi karyawan untuk berkinerja tinggi. Bukan perkara mustahil bahwa perusahaan dapat membuat karyawannya lebih termotivasi tanpa membayar mereka lebih banyak, yaitu dengan memberikan reward atau penghargaan kepada karyawan berupa rasa aman, lingkungan kerja yang aman, kesempatan untuk pengembangan diri, fleksibilitas karir, peluang kenaikan penghasilan, simbol status, pujian dan pengakuan. Karena uang bukan merupakan satu-satunya motivasi karyawan untuk bekerja.
BalasHapusTerima Kasih^^
Menurut saya yang paling ironis adalah poin pertama. Karyawan tidak selalu hanya mengharapkan uang dari pekerjaannya. Masih banyak hal yang dapat memotivasi kinerjanya selain uang. Misalnya pujian dari atasan, penghargaan karyawan terbaik, dan kepedulian atasan atas kehidupan sehari-hari karyawannya (cont: menanyakan kabar keluarga,kesehatan,dll). Bisa juga dimotivasi melalui penyediaan lingkungan kerja yang baik (misal tidak bising, tidak panas). Apabila manager hanya menganggap uang yang paling penting, hal ini semacam terkesan menganggap karyawan materialistis, sedangkan kebutuhan karyawan sebagai seorang manusia kan tidak hanya uang. Bisa-bisa karyawan merasa direndahkan oleh atasannya kalau segala hal uang yang diajukan.
BalasHapusmenurut saya di antara kesembilan ironi ini, yang paling ironis yaitu poin yang kesembilan.karyawan yang bekerja dengan baik dan maksimal seharusnya mendapatkan penghargaan pula. Karena hal ini juga merupakan salah satu motivasi yang berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan dan juga kemajuan perusahaan. Apabila saat karyawan sudah melakukan pekerjaannya dengan maksimal dan selalu diberi penghargaan, maka karyawan akan selalu memberikan hasil maksimal bagi perusaahan tempat mereka bekerja. Dengan demikian perusahaan bisa lebih maju, hanya karena perusahaan memberikan apresiasi yang ditujukan pada karyawan-karyawan yang melakukan pekerjaan secara maksimal.
BalasHapusDari kesembilan ironi tersebut yang “paling ironis” menurut saya Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian.
BalasHapusMotivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan hal penting bagi suatu perusahaan yang tak dapat di pungkiri. Karyawan yang termotivasi bekerja diharapkan memiliki produktivitas yang lebih tinggi daripada yang tidak termotivasi. Karyawan yang termotivasi merupakan keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Hal seperti itu hanya akan terwujud apabila telah terkonsepnya alat motivasi yang efektif.
Uang bukanlah motivasi utama bagi karyawan utk bekerja. Tempat bekerja yg menyenangkan jauh lebih diinginkan.
tambahan
BalasHapushal utama yang dianggap penting oleh para karyawan sebagai pemotivasi antara lain terdiri dari:
-Jam kerja dan istirahat yang fleksibel. Para karyawan menghargai waktu kerja dan istirahat mereka. Fleksibilitas seputar jam kerja memungkinkan mereka untuk menyeimbangkan jam kerja dan jam istirahat. Beberapa perusahan memberikan hal fleksibel seperti perusahaan pendesain kaos C59 yang membebaskan pegawainya memilih jam kerja dengan bebas, bahkan mereka bebas memilih tempat kerjanya dengan alasan mencari inspirasi.
-Pujian pribadi, invidu senang ketika mereka merasa dibutuhkan dan bahwa pekerjaan mereka dihargai. Namun, para karyawan melaporkan bahwa atasan-atasan mereka jarang berterima kasih pada mereka atas pekerjaan yang mereka lakukan.
-Otonomi dan Otoritas yang lebih tinggi dalam pekerjaan. Otonomi dan otoritas memberitahu para karyawan bahwa organisasi memercayai mereka untuk bertindak secara bebas dan tanpa persetujuan individu yang lain. Banyak karyawan memiliki ide kreatif terhadap suatu tugas, namun sering terhalangi karena tidak adanya otoritas dalam pekerjaan.
-Memberikan validasi terhadap hasil pekerjaan mereka bahwa pekerjaan mereka berada pada rel yang benar. Banyak atasan tidak memperjelas dan mengkomunikasikan target dan tujuan yang akan dicapai sehingga kadang tinggal kebingungan.
-Memberikan dukungan dan memberikan jawab terhadap pertanyaan terhadap kekhawatiran karyawan dengan berbagai solusi dan nasehat. Kekhawatiran tidak dapat memecahkan masalah tentang suatu pekerjaan karena kurangnya pengalaman sehingga membutuhkan beberapa bantuan. Atasan dan perusahaan sebaiknya memikirkan masalah yang sering dihadapi karyawan karena selain menghambat kinerja dan membuat stres.
Edwin, tambahan penjelasanmu ini dapat memperjelas ironi yang ketiga.
HapusMenurut saya yang paling ironis dari kesembilan ironi diatas ialah yang ke tujuh: "Manajer cenderung tidak focus pada motivasi karyawan sampai manajer kehilangannya (karyawan tidak punya motivasi lagi)". Kerena motivas dari karyawan sangat berpengaruh terhadap pekerjaan yang sadang dikerjakan oleh sang karyawan. jika karyawan kehilangan motivasi maka kinerja karyawan akan menurun. Sehingga manajer akan sulit untuk memotivasi karyawan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dari kinerja sekarang karena karyawan telah kehilangan motivasinya terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan. Maka dari itu sang manajer harus fokus untuk memotivasi karyawan sehingga karyawan menghasilkan kinerja yang memuaskan dan manajer tidak perlu kehilangan karyawan kerena hilangnya motivasi sang karyawan terhadap pekerjaan. Mencari karyawan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan sangatlah susah kerena perusahaan harus melalui beberapa tahapan lagi dalam proses perekrutan karyawan yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dalam hal ini, penyelesaian yang paling baik ialah manajer perlu focus dalam pengembagan motivasi karyawan sehingga karyawan termotivasi dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang memuaskan bagi perusahaan dan terciptanya loyalitas karyawan terhadap perusahaan yang dapat menurukan retensi karyawan.
BalasHapusMenurut saya yang paling ironis adalah point pertama (Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian.) Seperti yang kita ketahui, Motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan hal penting bagi suatu perusahaan yang tak dapat di pungkiri. Karyawan yang termotivasi bekerja diharapkan memiliki produktivitas yang lebih tinggi daripada yang tidak termotivasi. Karyawan yang termotivasi merupakan keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Hal seperti itu hanya akan terwujud apabila telah terkonsepnya alat motivasi yang efektif. Akan tetapi, yang terpenting disini uang bukan merupakan motivator utama. Terutama uang tidak akan menjadi unsur utama ketika berada dalam lingkungan kerja kurang nyaman karena "gaya kepemimpinan otoriter dari sang manajer”.
BalasHapusFrederich Herzberg sendiri menempatkan uang atau gaji bukanlah sebagai unsur motivasi kerja. Kedudukannya adalah sebagai unsur kepuasan kerja atau pemeliharaan sama dengan kebijakan perusahaan, lingkungan kerja, dan hubungan antarkaryawan. Sementara unsur motivasi adalah pengakuan, prestasi, tanggung jawab, peluang maju, dan pekerjaan itu sendiri. Dengan kata lain kalau gaji relatif rendah seharusnya tidaklah menurunkan motivasi namun hanya menurunkan kepuasan kerja. Lalu, apakah sebenarnya yang dibutuhkan karyawan? Mereka berharap perusahaan seharusnya memiliki rencana pensiun bagi karyawan, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, uang pensiunan, dan atau pesangon. Tujuan bagi perusahaan untuk mencegah terjadinya ketidak-puasan kerja dan tingkat perputaran kerja (keluar-masuk karyawan) yang tinggi.
Kembali pada posisi uang, kita bisa berhipotesis yaitu semakin tinggi status kerja seseorang karyawan semakin tidak menempatkan uang sebagai unsur kepuasan kerja. Bagi mereka yang sudah berada pada posisi manajer ke atas,yang dibutuhkannya adalah hak otonomi dalam pengambilan keputusan. Memang uang dari gaji mereka sendiri relatif sudah besar. Sementara itu bagi karyawan tingkat subordinasi, posisi uang menjadikan unsur kepuasan tertinggi ketimbang hak otonomi. Mereka tidak peduli dengan otonomi. Yang penting "bagaimana punya uang untuk mencukupi kebutuhan dasarnya". Karena itulah fenomena keseharian yang kita lihat dan dengar dari demonstrasi para karyawan selalu berawal dari Protes Uang Gaji yang tidak cukup. Sementara, hampir tidak pernah mendengar ada demonstrasi dari kalangan manajemen menengah.
sekian dan terima kasih-
menurut saya faktor yang paling ironis adalah point nomor satu yang isinya "Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian". padahal menurut saya uang bukanlah motivasi utama untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik lagi, masih banyak cara lain yang bisa digunakan manajer seharusnya untuk memotivasi karyawannya. antara lain mungkin dengan perhatian dari manajer tentang hasil pekerjaan, dari nasehat yang positif pun tentang pekerjaan saya kira juga dapat berpengaruh pada semangat kerja para karyawan. apalagi saat ini banyak manajer bahkan perusahaan memberi jaminan kesehatan atau pun hiburan yang lain sebagai ajang pengembangan motivasi para karyawannya.
BalasHapusjadi, saya tidak setuju dengan point pertama diatas karena dalam point itu secara tidak langsung dapat menganggap bahwa karyawan hanya bisa meningkat motivasi nya hanya karena uang dan hanya dapat disogok dengan uang saja.
dari ke sembilan poin di atas, menurut saya yg paling ironis adalah poin pertama yg mengatakan "Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian."
BalasHapusTidak semua orang bisa termotivasi dari sekedar pemberian uang. Uang justru membuat beberapa orang produktivitasnya menurun dan mereka berpikir bagaimana cara mendapatkan uang banyak ketimbang cara untuk meningkatkan hasil yg menjadi lebih baik dari kinerja mereka di perusahaan. Di sisi lain, karyawan membutuhkan support dari orang sekeliling mereka terlebih di saat mereka ada masalah, orang di sekelilingnya berperan mencari solusi sehingga si karyawan bisa fokus kembali dan motivasi mereka tetap terjaga. lingkungan kerja mereka yg kondusif akan membantu peningkatan motivasi, lingkungan dimana mereka bisa nyaman dan hangat diterima oleh orang-orang sekitar di lingkungan tersebut. Manajer perlu memiliki sikap terbuka dan mau menerima masukan dari karyawannya sendiri. hal ini secara tidak langsung membuat si karyawan merasa dihargai walaupun sekedar posisi karyawan. Motivasi karyawan sangat diperlukan dengan tujuan menunjang aktivitas dari perusahaan tersebut. Karyawan yg termotivasi, besar nilainya jika diberikan sesuatu tidak sekedar uang. Jadi, jika manajer menganggap uang bisa sebagai motivator utama, tindakannya salah besar.
Menurut saya yang paling ironis adalah nomer 7 yaitu Manajer cenderung tidak focus pada motivasi karyawan sampai manajer kehilangannya (karyawan tidak punya motivasi lagi). Karena terkadang terdapat manajer yang hanya memikikan target penjualannya saja tanpa memikirkan motivasi dari bawahannya. Seharusnya manajer dapat mengerti perasaan dari karyawannya dan dapat memotivasinya sehingga karyawan itu dapat merasa nyaman dan betah bekerja disana
BalasHapusYan pertama tentu saya ingin menekankan pada kata ironi dahulu, yakni ironi merupakan kejadian atau situasi yg bertentangan dengan yang diharapkan atau yg seharusnya terjadi.
BalasHapusSehingga dari sini barulah dapat saya simpulkan bahwa yang paling ironis dari kesepuluh program motivasi karyawan tersebut menurut saya adalah poin pertama, karena ini sering terjadio di dunia nyata.
Persepsi manajer terutama manajer bergaya lama di mana uang merupakan satu-satunya orientasi karyawan ingin bekerja merupakan persepsi yang tidak cocok lagi di era millennium ini.
Selain karyawan menginginkan keamanan dalam hidupnya seperti mendapatkan jaminan asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja, para karyawan juga mementingkan tingkat apresiasi terhadap partisipasi mereka(karyawan) tentunya.
Tingkat turnover sebuah perusahaaan akan tinggi bila di dalam perusahaan tersebut terdapat banyak karyawan yang berpotensial/developable dipimpin oleh seorang manajer yang bersifat direktif, dan tidak menghiraukan usulan/ partisipasi dari para karywan karena menganggap bahwa karyawan cenderung puas hanya dengan gaji yang sesuai.
Hal inilah yang disebut ironi karena di satu sisi sang manajer mengharapkan agar karyawannya termotivasi untuk bekerja dengan menggunakan power of money.
Namun di sisi lain karyawan malah demotivasi dalam bekerja disebabkan ia merasa kecewa terhadap perilaku pimpinan yang hanya melakukan komunikasi 1 arah dan tidak menghargai para pekerjanya dalam segi pengusulan pendapat.
Apresiasi terhadap karyawan dalam bentuk perealisasian usulan seorang karyawan kiranya menurut saya menjadi kebanggaan tersendiri bagi karyawan bersangkutan karena dalam organisasi tersebut ia merasa dihargai sekaligus bangga pada apa yang ia lakukan sehingga saya kira ini akan berjalan sinergis dengan motivasinya dalam bekerja.
menurut saya yang palig ironis poin pertama. "Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian". karena uang bukanlah motivator utama, tetapi banyak faktor yang dapat memotivasi karyawan bukan hanya dengan uang.. tetapi juga bisa dengan memberikan prestasi / reward bagi karyawan, atau bisa juga kenyamanan dalam bekerja.
BalasHapuskalau pun uang adalah motivator utama tanpa kenyamanan bekerja, maka uang dpaat menjadi sesuatu hal yang bukan menjadi faktor utama dalam motivasi.
Dari sembilan ironi diatas, menurut saya ironi pertama “banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian” yang paling ironis. Mengapa demikian, menurut saya uang merupakan salah satu motivator bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, namun bukan motivator utama. Banyak faktor-faktor lain yang justru lebih efektif dalam memotivasi karyawan agar kinerja meningkat, seperti adanya penghargaan, jaminan, dll.
BalasHapus3103011084 / b
BalasHapusmenurut pendapat saya, dari sembilan ironi diatas yang paling ironi adalah poin pertama " banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian". mungkin manajer berpikir demikian karena karyawan jika diberikan uang tambahan mereka lebih giat bekerja, namun pada umumnya karyawan diberikan uang tambahan untuk lembur bekerja nya sehingga sesuai dengan aktivitas nya bekerja. untuk memotivasi karyawan bukanlah dari uang semata, hal yang lebih penting adalah dengan memberikan penghargaan atas kinerja nya,kesempatan untuk pengembangan diri, fleksibilitas karir, peluang kenaikan penghasilan, simbol status, pujian dan pengakuan itu lebih efektif.
Menurut saya, yang paling ironis adalah poin yang pertama dan yang ketiga. Pada poin pertama dikatakan bahwa manajer berpikir uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian. Hal ini sangat ironis karena seorang karyawan dipandang sebagai orang yang selalu berpikir tentang uang, uang, dan uang. Padahal pada kenyataan tidak seperti itu. Karyawan bukan hanya memerlukan uang namun juga banyak hal lain salah satunya perhatian. Dengan seorang manajer dapat memperhatikan kebutuhan karyawannya, maka saat itu dapat juga karyawan merasa termotivasi.
BalasHapusSedang pada poin ketiga, dikatakan hal yang memotivasi karyawan merupakan sesuatu yang relatif mudah. Kenyataannya, pada saat ini bukan merupakan suatu hal yang mudah untuk dapat seorang manajer terus memotivasi karyawannya. Karena untuk membangkitkan motivasi karyawan juga diperlukan sebuah keahlian dan pendekatan yang disesuaikan pula dengan perilaku yang dimiliki karyawan tersebut. Selain itu, terkadang ada pula cara-cara memotivasi karyawan yang juga dengan biaya yang tidak rendah. Misalnya saja seminar motivasi. Untuk mengadakan sebuah seminar, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit contohnya: biaya untuk penyewaan tempat seminar, biaya untuk pembicara, dll
Saya ingin menanggapi pendapat saudari Fumiko berkaitan dengan poin ketiga yaitu "Hal-hal yang sangat memotivasi karyawan sering merupakan sesuatu yang relatif mudah dilakukan dan cenderung berbiaya rendah".
HapusMenurut saya, pernyataan ini benar karena terkadang pemberian penghargaan berbentuk pengakuan, pujian dari atasan terhadap karyawan, mampu memotivasi karyawan untuk berkinerja lebih baik. Terkadang hal yang terlihat sepele seperti mentraktir karyawan di kantin juga dapat memotivasi karyawan, sekaligus membuat karyawan merasa lebih dekat, respek, dan loyal terhadap atasannya.
Pengadaan seminar motivasi ataupun hal-hal lain yang membutuhkan biaya relatif besar sendiri tidak memberikan jaminan dapat memotivasi karyawan. Seperti yang disebutkan pada poin ke lima yaitu penghargaan yang unik, lucu, kreatif, atau sederhana dapat berdampak lebih besar pada motivasi karyawan.
Sehingga menurut saya benar bahwa hal-hal yang memotivasi karyawan itu sering merupakan sesuatu yang relatif mudah dan cenderung berbiaya rendah. Namun, masalahnya mungkin masih banyak manajer yang berpandangan bahwa memotivasi karyawan itu sulit dan memerlukan biaya yang tidak rendah, padahal pada dasarnya pula uang bukanlah satu-satunya motivasi karyawan untuk bekerja.
Terima Kasih^^
menurut pendapat saya yang paling ironis adalah poin pertama yaitu Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian. padahal memotivasi karyawan tidak dengan uang saja. banyak orang beranggapan uang sebagai pemecah masalah. tetapi yang harus di perhatikan setiap manajer bahwa perhatian kepada karyawan juga bisa menignkatkan kinerja karyawan karena karyawan dianggap ada dan di hargai kinerjanya. karena dengan begitu maka karyawan akan mempunyai motivasi yang lebih dalam bekerja dan kinerjanya juga meningkat.
BalasHapusmenurut saya, hal yang ironis untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah nomor 1 (Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian). bekerja karena uang adalah hal yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. tetapi kebanyakan dalam organisasi maupun karyawan lainnya adalah mengejar penghargaan yang berupa, bonus tambahan, naik jabatan, dll. tetapi manajer sering salah mengartikannya.
BalasHapus3103011091 / Kelas B
BalasHapusMenurut pendapat saya dari kesembilan ironi tersebut yang “paling ironis” adalah pernyataan poin ke 3 "Hal-hal yang sangat memotivasi karyawan sering merupakan sesuatu yang relatif mudah dilakukan dan cenderung berbiaya rendah" karena menurut saya tidak semua karyawan termotivasi bukan sekedar dari bentuk real yang ada, melainkan dari bentuk motivasi moral, dan dukungan motivasi moral tersebutlah yang tingkat kesulitannya cukup besar ,karena setiap orang memiliki sifat berbeda-beda sehingga cara penyampaian haruslah tepat pada yang ditujukan, bila tidak maka karyawan tidak meras nyaman oleh motivasi tersebut malahan karyawan tersebut menilai negatif/sebaliknya maka tanggung jawab pekerjaan bisa jadi terbengkalai akibat salah memberikan motivasi. Jadi inti dari penjelasan saya adalah memotivasi karyawan tidak semudah yang dikatakan pada poin ke 3.
menurut saya mengenai kesembilan ironi tersebut, yang paling ironis adalah poin pertama yaitu tentang "banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karayawan, padahal tidak demikian". alasannya karena menurut saya memang untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan, kita perlu memberikan sebuah motivasi pada mereka. tetapi bukan uang yang merupakan motivasi utama untuk peningkatan kinerja karyawan, melainkan perusahaan dapat memberikan motivasi tersebut misalnya saja dengan memberikan beberapa pujian-pujian positif pada karyawan, penghargaan yang selayaknya, bisa seperti kepedulian dan rasa aman maupun nyamanuntuk keseharian mereka dalam bekerja. dapat juga dengan menaikkan gaji ataupun memberikan kesempatan pada mereka untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya atas kinerjanya yang baik tersebut. dengan begitu mereka bisa lebih semangat dalam menjalani pekerjaannya dan mereka juga tidak merasa sia-sia dengan pekerjaannya yang telah mereka jalani, sehingga perusahaan nantinya dapat berjalan dengan lancar, berkembang dengan baik, dan tingkat profit perusahaaan pun dapat meningkat lagi.
BalasHapusYeni POK kelas B
Saya setuju dengan saudari Yeni. bahwa uang bukanlah alat motivasi yang utama. Motivasi yang lebih penting yang harus diberikan pada karyawan sendiri adalah pujian positif pada karyawan, penghargaan yang selayaknya, bisa seperti kepedulian dan rasa aman, dll. Karena dengan begitu karyawan akan lebih merasa percaya diri dan memiliki tanggung jawab untuk memecahkan masalah.
HapusMotivasi kerja berpengaruh langsung terhadap semangat kerja seseorang. Orang yang memiliki motivasi untuk bekerja akan lebih berkomitmen didalam pekerjaan. Secara langsung, semangat kerja tersebut akan meningkatkan kinerja seseorang. Semakin besar kinerja seorang pekerja, maka produktivitas mereka akan meningkat. Hal ini tentu berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan seseorang, terutama dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi itu penting karena memengaruhi semangat kerja, produktivitas pekerja, pendapatan kerja, dan terjaminnya kesejahteraan pekerja.
terima kasih ^^
Menurut pendapat saya, dari kesembilan poin diatas, poin yang paling ironis adalah poin pertama yaitu banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan. Padahal tidak demikian, karena menurut saya pribadi, dalam memotivasi karyawan tidak harus menggunakan uang. Namun bisa dengan apresiasi dalam bentuk yang lain. Sebagai contoh, pemberian cuti tambahan, pemberian fasilitas tambahan seperti mobil dinas, rumah dinas ataupun tunjangan kesehatan keluarga.
BalasHapus3103011289
BalasHapusMenurut saya, point yang paling ironi merupakan point ke 7 dimana bahwa "Manajer cenderung tidak focus pada motivasi karyawan sampai manajer kehilangannya (karyawan tidak punya motivasi lagi)". Mengapa demikian? Karena apabila seorang manager tidak memberikan motivasi terhadap para karyawan-karyawannya maka tidak hanya kehilangan para sumber daya saja tetapi produksi atau kemajuan perusahaan ikut terancam. Banyakanya para manager menyepelehkan hal tersebut yang sebenarnya motivasi karyawan juga merupakan point penting untuk dapat mencapai tujuan utama perusahaan. Apabila manager dapat memfocuskan untuk memotivasi karyawan, maka para karyawan akan berlomba lomba untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan serta kinerja mereka akan membuahkan hasil yang bail bagi perusahaan.
Menurut saya pendapat dari saudari maria benar, bahwa manajer yang cenderungg tidak fokus pada motivasi karyawan akan berdampak bagi perusahaan dan kemajuannya karena kurannya motivasi pada karyawan itu sendiri, karena secara tidak langsung membuat karyawan menjadi karyawan yang kurang memiliki loyalitas yang tinggi bagi perusahaan, jika karyawan memiliki motivasi untuk loyal terhadap perusahaan, maka secara tidak langsung mereka akan memberikan kontribusi yang membuahkan hasil bagi perusahaan dan yang menguntungkan bagi perusahaan
HapusMenurut saya..dari 9 ironi yg ada..yg paling ironi adalah poin ke 1..manajer sering berpikir dengan uang bisa memotivator para karyawan..hal ini yg biasanya bisa membuat para menejer tidak fokus dgn karyawan hanya karena berpikir karyawan bisa dibayar dengan uang untuk bisa membangkitkan smngat karyawan..dr karyawan juga tdk merasa terbebankan oleh pekerjaan..sehingga karyawan tdk bs bekerja dgn efektif jika tdk ada motivasi uang..
BalasHapusMenurut pendapat saya,dari ke 9 ironi yang ada,saya memilih ironi yang 1, yang mengatakan : manajer sering berpikir dengan uang bisa memotivator para karyawan. Saya memilih poin 1 karena tidak hanya dengan uang semua dapat terwujud, jika hanya berfikir seperti itu, hanya akan menghasilkan karyawan yang mau bekerja hanya dengan imbalan, motivasi dapat diberikan dengan dukungan moral kepada karyawan , dapat juga dengan cara lebih mendekatkan diri dengan karyawan,sehingga mereka akan merasa tidak ada lagi batasan antara mereka,meskipun jabatan mereka berbeda, jadi karyawan dapat bekerja semangat, tidak semua dapat dibeli dengan uang.
BalasHapus3103011050 / B
BalasHapusMenurut pendapat saya dari kesembilan poni yang ada , yang paling ironis adalah "Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian". Terkadang manajer berpikir bahwa uang adalah motivasi utama bagi karyawan itu tidak semuanya benar, karena selain uang, karyawan membutuhkan motivasi secara personal dari lingkungan perusahaan dan juga dari manajer untuk kenyamanan dalam bekerja, karena jika karyawan mendapatkan uang yang banyak dan tidak diberi motivasi yang baik secara personal dan jika diperlakukan tidak sesuai harapan (gaji tinggi waktu lembur tinggi) dan diperlakukan semena-mena, maka uang bukanlah motivasi utama bagi karyawan. Maka dari itu karyawan harus diberlakukan dengan baik supaya setiap karyawan mempunyai dorongan dan semangat dalam melakukan pekerjaan.
Menurut saya dari ke 9 poin yang paling ironis terletak poin 1, yaitu "Banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak demikian". Karena ada hal yang dianggap lebih penting bagi sebagian karyawan selain uang ( reward ), yaitu dari sisi lingkungan internal perusahaan seperti membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan atau karyawan dengan manajer. Dengan hal tersebut selain dapat membangun motivasi tetapi juga dapat membangun loyalitas karwayan dan dari sisi biaya juga dapat menghemat perusahaan dibandingkan dengan cara memotivasi karyawan menggunakan cara yang sepenuhnya reward.
BalasHapusMenurut saya dari sembilan ironi , yang menurut saya paling ironis yakni yang pertama dimana banyak manajer berpikir bahwa uang merupakan motivator utama bagi karyawan padahal tidak menurut saya, karena karyawan membutuhkan penghargaan, membutuhkan manajer yang dapat membantu karyawan menjadi lebih kompeten, dapatmemberikan motivasi sehingga memberikan rasa nyaman di lingkungan organisasi maupun perusahaan, hal-hal tersebut yang membantu karyawan menjadi termotivasi, dan merasa dihargai dilingkungan kerjannnya dan juga dihargai oleh manajernya sendiri sehingga membuat karyawan memeliki loyalitas yang tinggi bagi perusaan.
BalasHapusmenurut saya yang paling ironis ialah no 7. Manajer cenderung tidak focus pada motivasi karyawan sampai manajer kehilangannya (karyawan tidak punya motivasi lagi) hal ini biasanya terjadi dimana karyawan itu sudah lama bekerja sehingga manajer berfikir tidak perlu melakukan motivasi lagi terhadap karyawan lama, padahal karyawan lama itu memberikan impact yang baik terhadap perusahaan dan jenjang karir dari manajer tersebut. dan ketika karyawan tersebut keluar menimbulkan penyesalan dimana kinerja perusahaan menurun, oleh sebab itu kita sebagai seorang manajer harus mampu memotivasi setiap karyawan yang bekerja baik maupun yang kurang baik
BalasHapus"Hal-hal yang sangat memotivasi karyawan sering merupakan sesuatu yang relatif mudah dilakukan dan cenderung berbiaya rendah."
BalasHapusini merupakan pernyataan yang ironis menurut saya, karena tidak semua hal yang memotivasi karyawan murah, ada hal-hal lain yang harus diperhatikan secara menyeluruh, dan memakan biaya yang tidak murah
manajer berorientasi kepada profit sehingga menimbulkan asumsi bahwa hal untuk memotivasi karyawan harus tepat dan efektif, tetapi beralih kepada memenimumkan cost dari pada hal-hal motivasi tersebut.
Dalam memulai suatu bisnis, salah satu yang harus di pertimbangkan adalah kondisi pasar yaitu : 1.permintaan: dipengaruhi oleh kondisi pasar tertentu. contoh permintaan pakaian bayi bergantung pada jumlah bayi yang lahir, semakin banyak bayi yang lahir maka semakin banyak juga permintaanya.
BalasHapus2. persaingan : ketika persaingan suatu pasar mengalami peningkatan, maka hal tersebut bisa mempengaruhi pangsa pasar.
3. tenaga kerja : tiap perusahaan mempunyai karakteristik tenaga kerja yang spesifik.
4. kondisi peraturan dan perundang-undangan : adanya peraturan dari pemerintah yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan industri