Postingan ini merupakan Ringkasan Artikel dari: Judge, Timothy A. & Gerald R. Ferris. 1993. Social context of
performance evaluation decisions. Academy
of Management Journal, 36 (1): 80-105.
A.
Alasan dan Tujuan Penelitian
Banyak
penelitian telah dilakukan sehubungan dengan penilaian kinerja tetapi masih
banyak komponen penilaian kinerja yang kurang diperhatikan. Salah satu komponen
itu adalah konteks sosial dalam penilaian kinerja. Oleh karena itu, peneliti
dalam tulisan ini ingin memberikan dan menguji suatu model pengaruh sosial
dalam proses performance-rating.
B.
Literatur Review dan model serta
hipotesis
Setelah
mereview tentang model sosial dan elemen-elemen situasional dalam putusan
performance-rating, penulis merumuskan hipotesis:
1. Suatu kesempatan supervisor untuk
mengobservasi suatu kinerja pekerjaan bawahan akan berpengaruh secara positif
terhadap rating kinerja bawahan.
2. Suatu jangka waktu kontrol yang
besar berkenaan dengan pengawasan akan berpengaruh secara negatif dengan rating
kinerja bawahan.
3. Luasnya pengalaman berkenaan dengan
pengawasan akan secara positif
mempengaruhi rating kinerja supervisor terhadap kinerja bawahan.
4. Kesamaan demografi antara
supervisor dan bawahan akan secara positif mempengaruhi afeksi supervisor
terhadap bawahan.
5. Suatu hubungan kerja yang dekat
antara supervisor dan bawahan akan secara positif mempengaruhi afeksi
supervisor terhadap bawahan.
6. Afeksi positif supervisor terhadap
bawahan mempunyai efek positif pada rating supervisor terhadap kinerja bawahan.
7. Penyimpulan supervisor bahwa
bawahan percaya dia memiliki performa yang baik akan secara positif
mempengaruhi evaluasi kinerja bawahan.
8. akterhadap Semakin besar kemampuan
kognitif seorang eksekutif, semakin cepat langkah saat ia mengevaluasi calon
akusisi.
C.
Metode
Responden
terdiri dari 81 bawahan dan 27 supervisor. Mereka berasal dari rumah sakit di
pusat Illionis. Variabel-variabel yang diukur adalah rating kinerja, afeksi
supervisor terhadap bawahan, kesempatan supervisor untuk mengobservasi kinerja
bawahan, hubungan kerja supervisor-bawahan, kesamaan demografi, penyimpulan
supervisor akan self-rating bawahan terhadap kinerja, jangka waktu kontrol, dan
pengalaman sehubungan dengan pengawasan.
D.
Hasil
Hipotesis
yang didukung adalah hipotesis 1, 4, 5, dan 6. Sedangkan dua hipotesis lainnya
(2 dan 3) tidak signifikan.
E.
Diskusi
Pengalaman
sehubungan dengan pengawasan tidak menunjukkan suatu efek yang signifikan
terhadap rating kinerja meskipun beberapa penelitian lain menunjukkan hasil
yang signifikan. Salah satu penjelasan yang mungkin adalah pengalaman
sehubungan dengan pengawasan dan kesamaan demografi memiliki korelasi yang
tinggi dalam data yang ada. Hal itu akan sangat berguna untuk penelitian selanjutnya
untuk memperkirakan secara langsung proses psikologikal yang mungkin
menyebabkan supervisor yang berpengalaman mengeluarkan rating yang lebih
disukai daripada supervisor yang tidak
berpengalaman, dan dalam kondisi apakah
proses ini terjadi.
Jangka
waktu kontrol berkenaan dengan pengawasan juga tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap rating kinerja. Perbedaan antara jangka waktu kontrol dengan kesempatan untuk
mengobservasi sebagai refleksi berkurangnya pengamatan, dapat menjelaskan hasil
tersebut. Sebab suatu jangka waktu kontrol yang rendah tidak menyatakan secara
langsung akan kesempatan yang sempurna untuk mengobservasi.
F.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan
penelitian ini berkaitan dengan penggunaan single-item dalam pengukuran
kinerja, tidak semua hipotesis didukung sehingga menunjukkan masih adanya
ketidaklengkapan dalam model, data crossectional, dan tidak menemukan semua
asumsi yang penting untuk penyimpulan kausal.
=o0o=
BAHAN DISKUSI:
Pada penelitian Judge di atas, ada 8 hipotesis yang dia uji dalam penelitian ini. Silahkan pilih satu atau lebih hipotesis di atas yang menurut Saudara adalah menarik dan jelaskan alasan Saudara memilihnya. Selamat Berdiskusi..
menurut saya hipotesis yang nomer 3...karenasemakin luas pengalaman maka semakin mudah mempengaruhi rating kerja supervisor terhadap bawahan
BalasHapusmenanggapi jwaban saudara adrian: mengapa anda memilih hipotesis hipotesis ke 3 dalam penelitian, sebagi mana yang kita tahu bahwa hipotesis tentang pengalaman mempengaruhi rating kerja supervisor terhadap bawahan tidak lah signifikan?
Hapusmenurut saya hipotesis 4 yaitu kesamaan demografi, karena demografi mempelajari tingkah lakunya secara keseluruhan antara supervisor terhadap bawahannya.
BalasHapusdan hipotesis 5 yaitu hubungan yang dekat, karena bila memiliki hubungan yang dekat biasanya memudahkan untuk saling membantu pekerjaan antara atasan dan bawahan.
Suatu kesempatan supervisor untuk mengobservasi suatu kinerja pekerjaan bawahan akan berpengaruh secara positif terhadap rating kinerja bawahan dan suatu hubungan kerja yang dekat antara supervisor dan bawahan akan secara positif mempengaruhi afeksi supervisor terhadap bawahan yang menurut saya hipotesis yang menarik, karena dengan mengobservasi kinerja karyawan akan memudahkan si karyawan untuk semakin maju dan juga dengan memiliki hubungan kerja yang dekat, otomatis karyawan akan merasa lebih nyaman dalam mengimprovisasikan kinerja mereka.
BalasHapusMenurut pendapat saya, saya memilih hipotesis nomer 5, hal ini dikarenakan dalam suatu lingkup perusahaan organisasi khususnya bidang pemasaran harus ada menjalin hubungan relasi atau kerja sanma yang baik antara supervisor dengan pegawai bawahan dengan dekat dan baik, hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap aspek saling kepercayaan dan saling memberikan suport satu dengan yang lainnya dalam menjalankan pekerjaan masing-masing dalam Perusahaan ini. yang pada akhirnya dapat mengenbangkan hasil cara kinerja dari supervusor terhadap pegawai bawahan dengan baik dan lancar prosesnya.
BalasHapussaya ingin bertanya, rasa kepercayaan yang bagaimana terhadap atasan kepada bawahannya?
HapusSaya ingin mengomentari commentar dari Benyamin, Rasa saling menaruh kepercayaan yang benar dari sudut pandang cara-cara dalam mengerjakan pekerjaan, masalah kedisiplinan, dan sali percaya terhadap komitmen dalam menjalani pekerjaan masing-masing antara atasan dan pegawai bawahan.
HapusMenurut saya, hipotesis no 3 dan 5 yaitu luasnya pengalaman berkenaan dengan pengawasan akan secara positif mempengaruhi rating kinerja supervisor terhadap kinerja bawahan dan suatu hubungan kerja yang dekat antara supervisor dan bawahan akan secara positif mempengaruhi afeksi supervisor terhadap bawahan karena dengan luasnya pengalaman yang dimiliki oleh supervisor maka akan dapat sedikit dibagikan kepada bawahan sehingga rating kinerja bawahan dapat lebih baik dan juga hubungan yang dekat antara supervisor dengan bawahan dapat membuat sesuatu pekerjaan cenderung lebih nyaman dan tidak kaku.
BalasHapusPilihan saya adalah hipotesis pertama, yaitu "Suatu kesempatan supervisor untuk mengobservasi suatu kinerja pekerjaan bawahan akan berpengaruh secara positif terhadap rating kinerja bawahan".
BalasHapusAlasan saya,
dengan kita meluangkan waktu untuk mengobservasi kinerja pekerjaan bawahan kita, kita dapat melihat kualitas hasil pekerjaan, kuantitas hasil pekerjaan, ketepatan waktu hasil pekerjaan mereka, kehadiran, dan kemampuan mereka untuk dapat bekerjasama dalam tim.
tambahan alasan saya,
Hapusdengan demikian kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari kinerja pekerjaan bawahan kita. Sehingga sebagai pimpinan, kita dapat memperbaiki apa yang menjadi kekurangan atau kelemahan mereka dalam tim.
menurut saya , saya memilih hipotesis yang ke 5 karena di dalam sebuah pekerjaan harus adanya hubungan yang dekat antara bawahan dengan atasannya. agar suatu pekerjaan itu dapat di lakukan dengan lancar tanpa adanya miss.. maka dari itu saya memilih nomer 5.. thx
BalasHapussaya memilih hipotesis 5.Suatu hubungan kerja yang dekat antara supervisor dan bawahan akan secara positif mempengaruhi afeksi supervisor terhadap bawahan.karena jika ada komunikasi yang baik akan memberikan suatu suasana yang tenag, dimana semua orang yang bekerja dalam organisasi tersebut akan bekerja dengan sepenuh hati karena dapat menginspirasikan pikiran mereka dengan baik kepada atasan.
BalasHapusMenurut saya hipotesis yang menarik adalah hipotesis 3 dan 5...
BalasHapusPengalaman dan hubungan yang dekat dan baik dengan supervisor sangat berpengaruh terhadap kinerja kerja seseorang...
Dengan mempunyai pengalaman yang byk maka akan semakin membuat seseorang terlatih menghadapi sebuah masalah.
Sedangkan hubungan baik dan dekat juga dapat membuat hubungan kerja menjadi baek apabila kerjanya baik maka hasil kerjanya juga baik...
Menurut pendapat saya memilih no 3 dan 5 luas pengalamankinerja spv dan hubungan dekat spv sm ank buah dkarenakan jika ank buah baru terjun ddunia it spv bsa membantu dan mengerahkan anak buah sehingga mereka jga bsa kerja dg baik dan tidak sia2 dan hub spv sm ank buah jg harus baik dan dekat sehingga ank buah terasa nyaman jika mereka terkena sulit qt bsa bantu dan ank buah bisadan bsa maju bersama
BalasHapussaya mau bertanya kepada sdri yenny, mungkin bisa anda beri contoh untuk memperjelas argumen "supervisor membantu anak buah"? thx
HapusSaya menjawab pertanyaan dri saudari selvi mksd saya jika ada yg baru masuk kerja dan dia blm penah terjun ddunia itu dia membantu mengarahkan agar dia lbh tau contoh membantu ktemu custamer bt presentasi. Membantu gmn cara mencari custamer
Hapusyang menarik bagi saya adalah nomor 5 dan 7
BalasHapuskarena, dengan adanya hubungan yang dekat antara supervisor dan bawahan, maka supervisor tersebut bisa lebih mengetahui setiap kinerja positif da negatif dari bawahannya.
dan juga dengan adanya kepercayaan talenta lebih yang dimiliki supervisor akan meningkatkan evaluasi supervisor tersebut pada bawahan yang memberinya kepercayaan bahwa ia memiliki talenta lebih.
menurut saya, hipotesis pertama Suatu kesempatan supervisor untuk mengobservasi suatu kinerja pekerjaan bawahan akan berpengaruh secara positif terhadap rating kinerja bawahan. karena, tentu saja perlu adanya kerjasama antara supervisor dengan bawahannya. Tentu saja bawahan tersebut akan merasa lebih disegani apabila perhatian dari supervisor untuk kinerjanya. dan secara positif rating kinerja bagian di bawahnya akan meningkat..
BalasHapushipotesis yg paling menarik adalah hipotesis ke 3 yaitu "Luasnya pengalaman berkenaan dengan pengawasan akan secara positif mempengaruhi rating kinerja supervisor terhadap kinerja bawahan."
BalasHapuskarena luasnya pengalaman kerja yang dimiliki spv / atasan secara tidak langsung akan menular kepada bawahan apabila spv dan bawahan memiliki hubungan yang baik.
kemampuan itu akan memberikan nilai positif / dampak positif pd bawahannnya.
menurut saya,dari hipotesis di atas saya memilih no 6 karena seorang supervisor memberikan afeksi positif kepada bawahan maka bawahan tersebut akan memberikan efek positif pada supervisor jika,seorang supervisor memberikan afeksi negatif maka dan otomatis seorang bawahan akan memberikan efek yang negatif.
BalasHapussaya memilih no 7 apabila seorg bwh an di percayai oleh atasan bahwa dia mampu maka seorang bawahan akan percaya diri dalam menjalankan tugasnya dan memiliki hasil yg max.
BalasHapuspilihan saya jatuh pada hipotesis nomer 1, karena jika supervisor meneliti potensi pekerjaan bawahan maka ia dapat mengevaluasi kinerja bawahannya secara jelas dan ada dasar yang kuat karna telah dilakukan observasi, sehingga rating kinerja bawahan ditingkatkan.
BalasHapussaya memilih hipotesis 5. karena dengan berdiskusi supervisor dapat mengerti kelemahan dan kelebihan dari seorang karyawan dan juga selain itu juga supervisor dapat mengevaluasi setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan tersebut apakah pekerjaan yang dilakukan karyawan tersebut sudah max atau tidak. selain itu diskusi juga memeberikan manfaat kekeluargaan antara supervisor dengan karyawan bawahan sehingga menimbulkan atmosfer kerja yang nyaman dan tdk membosankan.
BalasHapusmenurut saya nomer 7 karena rasa percaya karyawan kepada atasan lebih penting dan lebih menunjang kinerja karyawan terhadapa apa yang dikerjakanya...
BalasHapusMenurut saya, hipotesis yang menarik adalah hipotesis ke 5, "Suatu hubungan kerja yang dekat antara supervisor dan bawahan akan secara positif mempengaruhi afeksi supervisor terhadap bawahan"
BalasHapusKarena dengan hubungan yg dekat antara supervisior dengan bawahan, sangat memudahkan supervisior untuk bekerja sama dengan bawahan, dengan begitu akan dapat memberikan pengaruh yg positif, sehingga dapat meningkatkan kinerja bawahan.
menurut saya hipotesis nomor 5 lah yang paling berfungsi,karena dengan adanya hubungan dekat antara supervisor dengan karyawannya maka akan terjalin kerjasama yang sangat efektif dalam menjalankan kegiatan2 perusahaan ...karena mereka bisa saling tahu keinginan masing" dan apa yang bisa memuaskan atasan atas kinerja yang dilakukan di perusahaan.
BalasHapussaya memilih hipotesis 6, karena dengan adanya afeksi atau pendekatan positif yang dilakukan supervisor terhadap bawahannya akan meningkatkan kinerja bawahannya.hal ini cukup penting dalam mengembangkan perusahaan.
BalasHapusMenurut saya , hipotesis yang menarik adalah hipotesis no 5 karena Suatu hubungan kerja yang dekat antara supervisor dan bawahan akan secara positif mempengaruhi afeksi supervisor terhadap bawahan. -karena bila supervisor dengan bawahan memiliki suatu hubungan yang dekat dan lancar. Maka sangat memudahkan supervisor dengan bawahan untuk saling membantu perkerjaan .
BalasHapusMenurut saya hipotesis no 5 karena bila adanya suatu hubungan kerja antara supervisor dan bawahannya memiliki dampak yg lebih baik karena bisa adanya saling kerjasama dan kekompakan dalam bekerja...
BalasHapusmenurut saya hipotesis pertama karena dengan mengobservasi kinerja bawahan kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya saat bekerja
BalasHapusbila bawahan memiliki kekurangannya dan dapat diatasi agar kekurangan itu berkurang dan dapat meningkatlkan kelebihan yang dimiliki oleh bawahan agar kinerja meningkat sekaligus menciptakan komunikasi dengan bawahan dengan sedikit meluangkan wktu untuk bawahan
menurut saya nomer 6. Afeksi positif supervisor terhadap bawahan mempunyai efek positif pada rating supervisor terhadap kinerja bawahan..karena bila supervisor memiliki afeksi/rasa kasih sayang terhadap bawahan maka setiap kegiatan yang berada didalam organisasi akan berjalan dengan baik tanpa ada terjadi salah paham.afeksi positif merupakan cerminan supervisor yang baik dan dapat berpikir cerdas
BalasHapusMenurut saya yang menarik adalah nomor 5 alasannya, Suatu hubungan kerja yang terbentuk dengan baik antara supervisor dengan bawahan maka akan mempengaruhi sikap atau tingkah laku di dalam kerja. Hubungan kerja yang dekat maka akan menimbulkan suasana kerja yang baik dan sikap terhadap rekan kerja yg positif, jika hubungan kerja tidak bagus maka akan menimbulkan banyak konflik dalam kerja
BalasHapusmenurut saya paling menarik no 3 luasnya pengalaman berkenaan dengan pengawasan akan secara positif mempengaruhi rating kinerja supervisor terhadap kinerja bawahan, dengan begitu bawahan lebih bisa terarah dan atasan tidak bisa dibohongi oleh bawahan.
BalasHapusmenurut saya dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu kerja sama yaitu team work yang terjalin hubungan antara atasan dan bawahan dalam organisasi tersebut agar dapat saling bekerja sama. oleh karena itu saya memilih no.5 karena Suatu hubungan kerja yang dekat antara supervisor dan bawahan akan secara positif dapat mempengaruhi afeksi supervisor terhadap bawahan.
BalasHapussaya memilih nomer 5 karena dengan adanya hubungan baik antara supervisor dengan bawahan akan mempengaruhi proses produksi dari perusahaan tersebut
BalasHapus