Selasa, 29 November 2011

Film Crazy People (Bahan Diskusi 6 Desember 2011)

Setelah Anda menonton film tersebut, apa nilai atau makna yang dapat Anda peroleh dari Film tersebut terkait Pengelolaan Sumber Daya Manusia (MSDM). Jelaskan pendapat Anda!

52 komentar:

  1. Menurut saya pada film tersebut pengelolaan SDMnya sangat memprihatinkan . Karena dalam film tersebut orang yang memiliki jabatan tinggi seperti pak Drucker itu menganggap bahwa kinerja yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki sakit jiwa itu dianggap rendah atau mereka takut kualitasnya jatuh . Tetapi saya rasa pak leeson cocok menjadi manajer / selebihnya karena ia tidak pernah memandang sebelah mata terhadap kinerja pasien RS Bennington , Mereka semua adalah sama-sama manusia yang memiliki berjuta-juta inovasi dan kreativitas meskipun mereka memiliki kelainan jiwa . saya rasa pengelolaan SDM yang dimiliki pak Emory sungguh luar biasa dan perusahaan pasti membutuhkan orang seperti pak Emory . ia memiliki inovasi-inovasi yang membuat penjualan produk tersebut menjadi meledak .

    BalasHapus
  2. Menurut saya praktek SDM dalam film tersebut sangat menarik dan memprihatikan. Di dalam film tersebut terdapat seorang karyawan yang bernama emony. Dia dianggap sakit jiwa oleh rekannya sendiri, karena mau memasarkan iklan-iklan yang dianggap tidak sesuai dengan kinerja perusahaan. Akan tetapi sebenarnya emony tidak sakit jiwa, melainkan dia ingin membuat inovasi-inovasi dalam iklan-iklan tersebut.
    Hal yang paling menarik menurut saya adalah ketika emony bisa membuat satu team work dengan teman-temannya yang sakit jiwa untuk bisa membuat inovasi-inovasi dalam memasarkan sebuah iklan seningga bisa mengangkat nama perusahaannya, sedangkan hal yang sangat memprihatinkan adalah ketika nama perusahaan mereka terangkat pak Drucker selaku pimpinan dalam perusahaan tersebut tidak mau publik tahu kalau sebenarnya iklan-iklan tersebut dibuat oleh sekelompok orang-orang yang memiliki gangguan jiwa.

    BalasHapus
  3. saya setuju dengan pendapat philipus . Oleh karena itu saya rasa semua manusia di dunia ini sama tidak ada yang beda , inovasi dan kreativitas itu tumbuh bukan dari orang yang sehat saja , tetapi orang yang sakitpun bisa berkreativitas . Saya rasa pak drucker tidak pantas sebagai atasan yang baik . Karena atasan yang baik pasti mempengaruhi anak buahnya yang baik pula . Sedangkan pak Emory , Saya rasa dia pantas menjadi leader yang baik tidak pernah memandang rendah kepada siapapun yang telah berusaha menemukan inovasi-inovasi baru yang muncul dibenaknya .

    BalasHapus
  4. Menurut saya pada film tersebut semua orang pasti memiliki potensi untuk bisa melakukan sesuatu meskipun mereka adalah orang yang terganggu jiwanya, dalam film tersebut terdapat tokoh utama yang bernama emory, dia adalah seorang spesialis iklan di suatu surat kabar. dia dianggap gila karena pekerjaan nya dalam membuat iklan sangat aneh, dan sangat memalukan, dan akhirnya dia dibawa ke rumah sakit jiwa. tetapi pekerjaannya yang aneh itu akhirnya banyak disukai oleh masyarakat karena iklannya sangat menarik, dia mengerjakan pekerjaannya bersama dengan pasien rumah sakit jiwa. menurut saya pengelolaan SDM nya dari emory sangat luar biasa karena dia mengelola orang-orang yang sekiranya tidak bisa berbuat apa-apa karena gangguan jiwa bisa mengerjakan pekerjaan yang berat jg. itu karena adanya motivasi dari emory yang menyemangati para pasien tersebut yang membuat pekerjaan dari emory menjadi sangat baik.

    BalasHapus
  5. Saya menanggapi pendapat hendra . Kalau pak emory mampu melakukan hal yang luar biasa dalam pengelolaan SDM nya . Seandainya anda sebagai pak Emory , apa yang anda lakukan supaya inovasi-inovasi anda mampu meledakkan penjualan produk yang anda iklankan ? Apabila anda diposisi pak Drucker , apa yang harus anda ubah supaya tidak membuat bawahanmu menjadi gila dan merasa tidak dihargai ?

    BalasHapus
  6. Saya stefanus 3103010143
    Menurut saya dalam film tersebut banyak orang yang memiliki potensi yang dapat mereka kembangkan akan tetapi potensi tersebut harus di dorong agar keluar dan dapat di pakai sebaik"nya
    Dalam film tersebut tokoh pak emory yang memiliki inovasi yang berbeda dari lainnya di pandang sebelah mata karena di anggap akan menurunkan rating perusahaan tersebut dan di anggap sudah gila,
    Akan tetapi karena inovasinyalah banyak khalayak umum menyukai iklan tersebut sehingga barang yang di iklankan terjual habis karena banyak yang membelinya,
    Menurut saya pengelolaan sdm dari pak emory sangatlah baik sehingga dia dapat memotivasi orang yang terkena gangguan jiwa menjadi dapat mengeluarkan ide-ide yang ada pada mereka,
    Sedangkan dalam manajer perusahaan iklan tersebut sangatlah buruk karena dia hanya mementingkan keuntungan saja dan tidak memandang inovasi baru yang dapat memajukan perusahaan tersebut

    BalasHapus
  7. Menurut saya,, pengelolaan SDM pada film tersebut tidak cukup baik, karena pimpinan'nya tidak dapat menghargai inovasi-inovasi yg telah d buat oleh Emory. Tetapi ketika inovasi iklan yg d buat oleh Emory d sukai oleh masyarakat dan produk2 yg di iklankan menjadi smakin laris,, Tn. Drucker meminta Emory kembali bekerja. Seolah seperti se'enak'nya sendiri. Kompensasi yg diberikan d awal pun tidak sesuai, shg membuat Emory dan orang2 di RS jiwa tersebut kecewa.. Tn. Drucker juga tidak mau mengakui jika ide iklan itu berasal dari Emory.. dan di kerjakan bersama orang2 d RS jiwa tersebut. Tn. Drucker juga kurang dapat memotivasi karyawan2 lainnya utk berkembang dan berinovasi, hanya keuntungan saja yg diutamakan.

    BalasHapus
  8. menanngapi santi MEgawati, disebutkan bahwa kompensasi yang diberikan tidak sesuai?! lalu seperti apakah kompensasi yang sesuai menurut anda??
    apakah dengan memberikan mobil kepada orang di RSJ juga merupakan kompensasi yang sesuai??
    terima kasih

    BalasHapus
  9. Menanggapi pertanyaan laurensia,, menurut saya kompensasi yang pertama ataupun kedua kurang tepat..
    yang pertama hanya d berikan pena, lalu yg kedua mobil. Memang harga'nya mahal, tapi tentu mereka tidak dapat menggunakannya dengan baik. Mereka adalah orang2 d RS jiwa,, kenapa tidak untuk memberikan mereka tunjangan2 kesehatan yang lebih, memberikan mereka tunjangan sosial, tunjangan hari libur, tentu itu akan lebih membantu dan lebih sesuai...

    BalasHapus
  10. Menurut Saya pengelolan SDM di film itu sangat tidak baik karena sang pimpinan Pak Drucker hanya memikirkan keuntungan saja,pada waktu pertama" tidak menghargai inovasi" Emory dan org" di RS Jiwa,setelah iklan mulai di sukai masyarakat,Emory baru di cari",menurut saya Pak Drucker contoh pimpinan yang tidak baik.

    BalasHapus
  11. Menurut saya pengelolaan SDM di film ini buruk.karna pemimpin perusahaan yakni Tn Drucker tidak menghargai Emory sebagai seorang yang mempunyai potensi dan mampu mengangkat nama perusahaan. Seharusnya Tn Drucker memandang semua orang mempunyai potensi dan kesempatan yang sama meskipun dia seorang yang ada di rumah sakit jiwa. Tn Drucker juga tidak mau masyarakat tahu dan merahasiakan bahwa iklan tersebut adalah kerya Emory dan pasien Rumah Sakit Jiwa. Tn Drucker adalah contoh seorang pemimpin yang sangat tidak baik. Emory dan pasien Rumah Sakiy Jiwa berhak mendapatkan kompensasi yang sesuai dan layak dari perusahaan.

    BalasHapus
  12. menanggapi pernyataan sdri Sera,, menurut anda

    BalasHapus
  13. menanggapi pernyataan sdri Sera, kalau menurut anda, kompensasi apa yg layak dan sesuai utk Emory dan orang2 di RS jiwa tersebut??

    BalasHapus
  14. Menurut saya nilai atau makna yang dapat saya ambil adalah saat kita memiliki kemampuan seperti emory dan orang yg ada di RS jiwa seharusnya kita lebih percaya diri dan yakin serta mampu mempertunjukan atau memperlihatkan kemampuan kita miliki bukan malah menjadi lemah dan terpengaruh terhadap orang2 disekitar kita yang mengejek akan hasil kinerja kita.
    selain itu nilai yang dapat saya ambil juga saat menjadi seorang pimpinan seperti Tuan Drucker adalah dengan memberi kesempatan kepada para pegawainya untuk mempertunjukan hasil kemampuannya bukan malah memarahi dan mengejek, sehingga sebagai pimpinan kita boleh marah kepada bawahan asalkan memang saat kesempatan yang kita berikan karyawan itu tidak di manfaatkan dengan sebaiknya dan hasil kinerjanya pun ternyata di pangsa pasar buruk atau tidal laris sehingga akibatnya tuan Drucker diakhir tidak akan kehilangan memiliki para pegawai yang mempunyai kemampuan yang sangat baik untuk memajukan perusahaan serta karyawan tidak hanya sekedar membutuhkan kompensasi tetapi juga sebuah pengakuan dari perusahaan atau pimpinannya akan hasil kinerjnya.

    BalasHapus
  15. Saya menanggapi pendapat santi mengenai reward yang diberikan pak drucker kepada para pasien RS jiwa Bennington , Sayapun juga kurang setuju dengan tindakan Pak Drucker dalam menghargai kinerja para pasien yang berkreativitas dalam pembuatan iklan . Kalau saya sebagai Salah satu dari pasien tersebut , saya marah karena hasil banting tulang dan Pengurasan pikiran hanya dinilai sebatas pena atau mobil mewah ( meski kelihatannya terpaksa bagi Pak Drucker ) . Begitu pula saya rasa kalau hal tersebut terjadi dalam dunia bisnis / kerja mungkin sekelompok karyawan berdemo karena sang atasan tidak pernah menghargai kerja keras bawahannya dan bukan berarti sebagai atasan , ia seenaknya memerintah bawahannya seperti itu . Hal tersebut juga akan berpengaruh besar pada kinerja karyawan dan kualitas Perusahaan sehingga berakibat pelepasan sendiri / karyawan banyak yang mengundurkan diri karena ketidak adilan dalam penilaian kinerja atau pemberian kompensasi

    BalasHapus
  16. menanggapi pertanyaan dari santi tentang kompensasi apa yg layak dan sesuai utk Emory dan orang2 di RS jiwa tersebut??

    menurut saya sesuai dengan apa yang saya telah tonton di film tersebut, Emory dan orang2 di rumah sakit tersebut membutuhkan adanya pengakuan dan penghargaan dari pimpinannya terhadap hasil kerja mereka sehingga perushaan tersebut tidak hanya sekedar memberikan kompensasi mobil - mobil mewah yang diberikan kepada mereka. tetapi lebih menginginkan agar seluruh masyarakat tau dan menyadari siapa yang sebenarnya selama ini yang membuat iklan dan membuat banyak konsumen membeli produk - produk mereka serta pimpinan tidak berbohong dan malu mengakui bahwa perusahaannya bergantung pada orang2 yang ada di RS jiwa. karena kadang kalanya ada seorang karyawan yang hanya cukup dengan memberikan fasilitas ataupun uang tetapi ada juga yang lebih dari sekedar itu dengan sebuah penghargaan..

    BalasHapus
  17. Saya juga setuju dg pendapat dr Sdri. Ervinda..
    Yg terpenting adalah pengakuan dan penghargaan atas apa yg telah mereka kerjakan. Tentu akan membuat karyawan2 tersebut lebih bangga dan termotivasi utk berkinerja lebih baik lagi.. Meski mereka berasal dr RS jiwa, tetapi tidak menutup keinginan seseorang ingin dihargai akan setiap karya2 yg telah d buat'nya. Mereka tetap dapat berkarya,, dan mengeksplorasi apa yg ada pada diri mereka dan menciptakan suatu inovasi2 yg baru.

    BalasHapus
  18. Menurut saya,praktek SDM yang diperlihatkan disana tidak menunjukkan adanya keharmonisan antara atasan dengan bawahan. Pimpinan yang tidak menghargai hasil kerja anak buahnya harus menjadi perhatian khusus dalam praktek SDM. Emory yang telah bersusah payah membuat iklan tidak mendapatkan respek dari pimpinan justru sering kali mendapatkan ejekan. Seharusnya seorang pimpinan yang baik harus bisa menghargai hasil kerja apapun dari anak buahnya dan bukan pemberian penghargaan yang sifatnya terpaksa. Walaupun itu tidak memuaskan para pimpinan harus tetap menghargai dan jika perlu diberi nasehat secara baik-baik. Sehingga ketika ada kesalahan mereka dapat memperbaiki pekerjaannya.

    BalasHapus
  19. disini yg dapat saya simpulkan tidak jauh beda dengan saudar kevin..
    dimana atasan dan bawahannya yg tidak harmonis
    sebagai pimpinan yg baik seharusnya jika ada seorang kayawan yg bisa berinovasi seharusnya di support namun hendak di analisis dulu apakah inovasi nya itu bermanfaat apa tidak..

    BalasHapus
  20. Menurut saya pengelolaan MSDM yang terjadi pada film tersebut buruk karena atasan tidak dapat menghargai kerja keras para karyawannya yang disamping kenyataan mereka adalah pasien rumah sakit jiwa. Tapi tidak seharusnya atasan tersebut melihat sebelah mata kemampuan mereka. Buktinya walaupun mereka pasien rumah sakit jiwa mereka mampu membuat inovasi yang unik dan meningkatkan penjualan perusahaan dan tidak semua orang bisa melakukan inovasi tersebut (bukti: pada saat rapat, mereka tidak bisa menciptakan inovasi dari produk shampoo). Selain itu atasan memberikan kompensasi yang tidak setimpal/pas dengan kinerja karyawannya, buktinya kompensasi pertama yang diberikan adalah sebuah bulpoin dan kedua adalah mobil, menurut saya kompensasi yang diberikan ini tidak pas. Walaupun mereka senang dengan pemberiaan ini tapi tidak sepantasnya perusahaan memberikan kompensasi seperti ini. Dengan melihat kenyataan yang ada bahwa mereka pasien rumah sakit jiwa seharusnya atasan dapat memberikan kompensasi yang tepat seperti asuransi kesehatan / jiwa, tunjangan sosial maupun tunjangan hari libur.

    BalasHapus
  21. Menurut saya, pemimpin perusahaan pada film tersebut tidak dapat memberikan metode kompensasi yang baik dan layak bagi karyawannya. Seharusnya pimpinan perusahaan memberikan kompensasi yang sesuai dengan kinerja mereka dan mengingat yang menjadi sorotan utama dari masalah ini adalah karyawan dari RS jiwa, kompensasi bisa diberikan dalam rupa liburan untuk menjaga kestabilan mental mereka supaya mereka dapat bekerja dan berinovasi terus.

    BalasHapus
  22. Saya ingin menanggapi pertanyaan Santi , Saya rasa kompensasi yang pas untuk Emory adalah Bonus Kerja dan memberikan fasilitas - fasilitas kerja yang belum pernah ia dapatkan seperti mendapatkan pelatihan gratis atau segala sesuatu yang membuat Emory lebih berkarya dalam Periklanan . Sedangkan untuk Pasien-pasien RS tersebut , saya rasa dengan peringanan biaya RS atau memberikan kompensasi dalam bentuk Asuransi kesehatan apabila terjadi sesuatu terhadap mereka .

    BalasHapus
  23. menurut saya praktek SDM yang dilakukan emony adalah melakukan perekrutan dan pengelolaan SDM kepada teman-temannya di RS jiwa, walaupun sebenarnya si emony tidak gila. Bagaimana emony bisa mengajak teman-teman di RS jiwa menjadi tenaga kerja yang luar biasa bagi perusahaan dengan melakukan memberikan iklan yang jujur kepada suatu produk. Dan iklan yang dihasilkan oleh emony dan teman-temannya bisa membuat booming perusahaan tersebut dan menjadi terkenal.

    BalasHapus
  24. menurut saya, dalam film tersebut ada kisah menarik dan memprihatinkan yaitu adanya seorang karyawan yang menanggap emony sebagai orang gila. Dia dianggap sakit jiwa karena terlalu membesar-besarkan iklannya, yang dimana iklan tersebut sukses besar yang dapat mengangkat nama perusahaan. Dan pemimpin perusahaan malu untuk jujur kepada publik bahwa yang membuat iklan yang sukses tersebut adalah orang-orang gila.

    BalasHapus
  25. menurut saya, saya suka dengan cara emony. Dimana dia secara tidak langsung memotivasi orang-orang gila yang berada di rumah sakit jiwa. Ternyata orang orang tersebut memiliki pandangan yang bagus dan luas terhadap iklan. Dimana iklan tersebut sukses besar di pasaran. Dan yang saya tidak suka dalah pemimpin perusahaan tidak mau mengakui bahwa ide iklan tersebut berasal dari orang rumah sakit jiwa itu.

    BalasHapus
  26. Ingin bertanya kepada Yolanda Susilo, menurut anda bagaimana seharusnya menjadi seorang Pemimpin (Manajer Pemasaran) yang baik? dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana caranya memperlakukan bawahannya.

    Kemudian, agar pesan dalam iklan yang ditampilkan dapat ditangkap oleh konsumen, sehingga produk perusahaan dapat dijual dengan baik dan laku dengan keras, apa yang dapat dilakukan oleh seorang manajer pemasaran?

    Terima kasih ;)

    BalasHapus
  27. menurut saya pengelolahan sdm dalam film ini kurang baik, karena perusahaan tidak dpt menghargai karyawannya, karena waktu pegawai tidak berhasil dipecat. tp setelah mengetahui karyawannya berhasil ditarik kembali. sebagai seorang manajer kita harus dpt memotivasi karyawan kita, manajer tidak bs hanya mementingkan dirinya sendiri, terkadang karyawan juga butuh penghargaan dr perusahaan bukan hanya sekedar uang

    BalasHapus
  28. Menurut saya pengelolaan SDM pada film tersebut sangatlah buruk. Karena atasan tidak menghargai bawahannya, terbukti ketika para karyawannya (orang yang sakit jiwa tersebut)telah sukses memberikan ide untuk iklan-iklannya, namun atasan tidak menghargai atas jasa-jasa mereka yang telah membuat iklannya terkenal. Hal ini seharusnya menyadarkan bahwa dalam mengelola SDM atasan harus selalu menghargai atas keberhasilan kinerja karyawannya dengan memberi penghargaan yang sesuai terhadap kinerjanya.

    BalasHapus
  29. menurut saya pengelolaan msdm dari dalam film tersebut kurang baik, karena perusahaan tidak mengerti dan kurang memahami karyawan yang mungkin bisa dibilang stres,cape, dan juga kurang mendapatkan suatu inspirasi untuk pekerjaannya. Seorang manajer di film ini sangat mementingkan dirinya sendiri karena bawahannya tidak menghasilkan suatu ide yang di konsepkan oleh perusahaan maka ia memutuskan untuk memecatnya. Setelah ia mengetahui bahwa bawahannya berhasil tanpa dia sang manajer pun memutuskan menariknya kembali. Akan tetapi dibalik penarikan kembali sang pimpinan malah memanfaatkan hal tersebut dan terjadilah pengunduran diri dari bawahannya tersebut tanpa persetujuan dari sang pimpinan.

    BalasHapus
  30. pendapat dari saya tidak jauh berbeda dari pendapat teman-teman di atas.
    Saya rasa sebagian besar telah tercakup dalam tulisan teman-teman di atas, namun saya ingin menambahkan beberapa pendapat lain dari saya.
    Film / kejadian tersebut kurang lebih mengisyaratkan kepada kita bahwa belum tentu orang-orang yang terbelakang merupakan orang yang tidak memiliki nilai tambah pada masyarakat.
    Contoh nya pada film tersebut orang-orang itu telah berhasil membawa nama perusahaan naik.
    dan yang disayangkan Pemimpin yang harus nya menjadi panutan mereka kurang mengayomi mereka dalam hal etika berperilaku nya.
    Seharus nya Pak Drucker tidak perlu untuk malu dan mau untuk mengatakan yang sejujur nya. Dan menjadikan hal itu sebagai pelajaran bagi diri nya. TIdak mengambil yang negatif melainkan ambilah hal yang positif dari hal tersebut.
    sekian dari saya, terima kasih.

    BalasHapus
  31. Menurut saya, Pengelolaan Sumber Daya Manusia pada film tersebut kurang baik. Mengapa ?
    Pada film tersebut, awalnya terlihat pimpinannya yaitu Tuan Drucker tidak menghargai kreativitas dan inovasi yang telah dibuat oleh karyawannya yaitu Emory. Malah Tuan Drucker mengejek hasil iklan yang dibuat oleh Emory. Tetapi ketika iklan yang dibuat oleh Emory membuat produk atau jasa yang diiklankan tersebut menjadi laris dan disukai oleh banyak orang, Tuan Drucker memanggil Emory untuk kembali bekerja di perusahaan tersebut. Hal itu nampak sekali bahwa Tuan Drucker tidak menghargai hasil kinerja Emory, Tuan Drucker bersikap kurang bijaksana. Harusnya sebagai pemimpin, Tuan Drucker dapat menghargai setiap kinerja yang telah diusahakan oleh bawahannya serta bila ada kesalahan yang dibuat oleh bawahannya, hendaknya Tuan Drucker membantu bawahanya dalam memperbaiki kesalahan.
    Sifat Tuan Drucker yang kurang menghargai jerih payah bawahannya itu juga terlihat dari kompensasi yang diberikan oleh Tuan Drucker kepada Emory dan orang-orang di rumah sakit jiwa. Pada awalnya, kompensasi yang diberikan tidak sesuai yaitu pena. Hal itu membuat orang-orang di rumah sakit jiwa tersebut menjadi kecewa. Meskipun setelah itu, Tuan Drucker memberikan kompensasi berupa mobil mewah kepada Emory dan orang-orang di rumah sakit jiwa. Tuan Drucker memberikan kompensasi tersebut dengan terpaksa. Dari hal itu, bisa dilihat bahwa Tuan Drucker tidak memiliki jiwa seorang pemimpin. Sebagai seorang pemimpin itu harusnya mampu memimpin, mengelola serta mengayomi seluruh karyawannya. Mengayomi itu seperti menghargai seluruh jerih payah karyawan dan memberikan timbal balik yang pantas kepada karyawan yang berkinerja sangat baik.
    Selain itu, Tuan Drucker juga tidak mau mengakui di media bahwa iklan-iklan tersebut dibuat oleh Emory dan orang-orang rumah sakit jiwa. Hal itu juga nampak sekali bahwa Tuan Drucker tidak menghargai jerih payah Emory dan orang-orang di rumah sakit jiwa. Padahal perusahaan nya memperoleh banyak keuntungan dari iklan yang dibuat oleh Emory dan orang-orang di rumah sakit jiwa. Harusnya Tuan Drucker tidak perlu malu untuk mengakui. Dengan Tuan Drucker mengakui siapa yang membuat iklan tersebut, itu akan membuat Emory dan orang-orang di rumah sakit jiwa senang, bangga pada diri mereka sendiri. Serta akan membuat Emory dan orang-orang di rumah sakit jiwa menjadi lebih termotivasi untuk membuat iklan yang lebih baik.

    Dari film ini, banyak makna dan nilai yang dapat saya ambil..
    Sebagai seorang pemimpin itu harus bisa memimpin, mengelola, mengayomi serta memotivasi karyawan nya. Jika pemimpin hanya bisa memimpin tetapi tidak bisa mengayomi atau memotivasi karyawannya, perusahaan tersebut akan sulit berkembang menjadi lebih baik. Ketika bawahan hasil kerjanya kurang memuaskan, sebagai atasan atau pemimpin itu harus tetap menghargai serta membantu bawahan untuk memperbaiki kinerjanya. Tetapi ketika bawahan hasil kerjanya sangat bagus misalnya karyawan tersebut dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, pemimpin harus semakin memotivasi bawahannya untuk bekerja terus dan lebih baik lagi. Motivasi itu bisa diberikan seperti penghargaan yang sesuai dengan hasil kinerja karyawan tersebut. Dengan penghargaan yang sesuai, akan membuat karyawan tidak kecewa serta membuat karyawan menjadi lebih semangat dan termotivasi dalam bekerja .

    BalasHapus
  32. Menurut pendapat saya di film tersebut kurang baik karena atasan tidak menghargai hasil kerja keras karyawan nya yaitu emory malahan mengejek hasil kerja keras enmory dalam membuat iklan dan memasarkan. dan memecat emory akan tetapi setelah hasil kerja emory dikenal dan iklan itu mulai laris dikalangan masyarat, atasan tersebut menarik nya kembali untuk bekerja di perusahaan nya. itu terlihat tidak menghargai kinerja karyawan nya dan tidak melihat jerih payah emory dalam membuat iklan itu

    BalasHapus
  33. menurut saya pengelolaan perusahaan dalam film tersebut kurang baik, karena atasan tidak mau mengerti, memahami karyawan dalam menciptakan sebuah ide ide dalam iklan, sehingga atasan hanya memikirkan diri sendiri tanpa mau membantu dan lebih membimbing karyawan nya lagi dan memecat emory. akan tetapi setelah itu iklan emory melesat dan orang orang membeli produk di iklan tersebut. Setelah terkenal iklan itu, atasan memanggil lagi emory untuk dapat bekerja diperusahaan tersebut.

    Dan yang dapat diambil disini atasan dapat lebih memperhatikan karyawan nya dan lebih menghargai bawahannya dan tidak cepat mengambil keputusan dengan memecat emory yang memiliki ide ide dan potensi tinggi dalam iklan tersebut.

    BalasHapus
  34. Menurut saya pada film tersebut pengelolaan SDMnya sangat memprihatinkan . Karena dalam film tersebut orang yang memiliki jabatan tinggi seperti pak Drucker itu menganggap bahwa kinerja yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki sakit jiwa itu dianggap rendah atau mereka takut kualitasnya jatuh .
    Tetapi saya rasa pak leeson cocok menjadi manajer / selebihnya karena ia tidak pernah memandang terhadap kinerja pasien RS Bennington , Mereka semua adalah sama-sama manusia yang memiliki berjuta-juta inovasi dan kreativitas meskipun mereka memiliki kelainan jiwa .
    saya setuju dengan pendapat philipus . Oleh karena itu saya rasa semua manusia di dunia ini sama tidak ada yang beda , inovasi dan kreativitas itu tumbuh bukan dari orang yang sehat saja , tetapi orang yang sakitpun bisa berkreativitas . Saya rasa pak drucker tidak pantas sebagai atasan yang baik?
    Seharus seorang pemimpin sebelum jadi pemimpin harus tau apa itu pemimpin dan apa itu gaya kepemimpinan???

    Kita tau bahwa gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya . Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi .
    Seorang pemimpin harus memberi motivasi terhadap bawahan karena. Motivasi merupakan sebab, alasan dasar, pikiran dasar, gambaran dorongan seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang berpengaruh besar sekali terhadap segenap tingkah laku manusia.
    Saya pikir pak drucker tidak pantas sebagai atasan yang baik . Karena tidak mempengaruhi anak buahnya yang baik Beriarti Pak Drucker belum Tau apa tanggung jawab seorang pemimpin
    Sedangkan pak Emory , Saya saya pikir dia pantas menjadi leader yang baik tidak pernah memandang rendah kepada siapapun yang telah berusaha menemukan inovasi-inovasi baru yang muncul dibenaknya ,sebab Itu karyawan menjadi motivasi dengan alasan dasar, pikiran dasar, gambaran dorongan seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang berpengaruh besar sekali terhadap segenap tingkah laku manusia untuk mendorong demi perusahaan.

    BalasHapus
  35. menurut film yand saya lihat mengatakan bahwa tidak semua orang yang terbelakang mental tidak bisa melakukan apa-apa,tapi dari film ini kita tahu bahwa orang-orang yang terbelakang mental mempunyai potensi yan luar biasa dalam dunia kerja terutama dalam dunia periklanan. Apalagi ada seorang yang bernama emony ini yang sungguh luar biasa dalam mengolah sumber daya manusaia di RS jiwa menjadi orang-orang yang mempunyai potensi dan bisa menghasilkan unag sendiri.
    Saya rasa penegelolan SDM dari emony berhasil karena melakukan pendekatan secara personal kepada teman-teman yang ada di RS jiwa

    BalasHapus
  36. menanggapi komentar dari saudara David Dany Aliando

    menurut Anda, bagaimana menciptakan hubungan yang harmonis antara Atasan dan Bawahan dalam sebuah perusahaan?

    BalasHapus
  37. saya mengomentari pendapat beatrix. saya setuju dengan pendapatnya dimana seorang manajer harus menghargai karya dari karyawannya daripada manejer itu harus menjilat ludah sendiri. ketika Dia merasa membutuhkan karyawan yang sudah di keluarkan dan tidak di hargai ide dan kinerjanya.

    BalasHapus
  38. saya mengomentari angela,
    saya setuju dengan pendapat angela tersebut bahwa tidak semua orang keterbelakangan tidak berguna, dan semua pada dasarnya semua orang dapat menghasilkan ide-ide yang kreatif. sehingga kita tidak boleh meremehkan seseorang yang memilki keterbelakangan.

    BalasHapus
  39. Hal yang paling menonjol dari film crazy people adalah sebuah culture(budaya).

    Saya merasa emory yang bekerja di perusahaan tidak mengalami kecocokan dalam sebuah organisasi tersebut,ide2 gila yang di presentasikan oleh emory di anggap adalah ide orang bodoh oleh atasanya,yang pada akhirnya emory merasa kecewa dan depresi.

    Pada akhirnya emory di kirim/di non tugaskan sementara waktu dalam perusahaan tersebut dan dimasukan ke dalam RS,Jiwa. Dari ini pada awalnya emory merasa di asingkan dan merasa dirinya bukanlah apa2. Seiring dengan berjalanya waktu emory mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang baru dan mampu bekerja sama dengan teman-teman yang mengalami mental terbelakang secara tim work dalam bekerja 1 tim.

    Nilai atau makna yang dapat saya ambil dari semua ini adalah budaya. Jika kita dapat beradaptasi dalam lingkungan yang baru maka kita dapat bekerja secara maksimal dan mampu berorientasi dalam organisasi tersebut.

    Banyak hal yang dapat saya ambil setelah menyaksikan film crazy people,yaitu:

    1.Culture
    2.Work as a team
    3.Good relation
    4.Thrust
    5.Pengambilan keputusan yang tepat
    6.Awards,Martabat
    7.Pendekatan

    Terima kasih...

    BalasHapus
  40. saya mengomentari pendapat Liongky.
    menurut saya yg terjadi adalah bukan karena emory tidak cocok dgn pekerjaannya melainkan karena ada masalah keluarga yg sangat membebaninya menyebabkan emory tidak bisa konsen terhadap pekerjaanya. yang seharusnya iklan itu menipu agar dapat menarik perhatian konsumen namun emory malah membaliknya dengan membuka aib produk tersebut. dan kenyataanya dengan membuka kejelekan produk tersebut, produk yang iklannya digarap oleh emory justru menjadi laku.

    BalasHapus
  41. saya menanggapi jawaban angela,
    memang kinerja emory utnuk mengelola orang yang keterbelakangan mental tetapi menurut saya hal tersebut tidak mungkin efektif, karena menurut saya orang yang keterbelakangan mental harus di dampingi bahkan harus selalu d kontrol.
    Jadi kesimpulan saya, bahwa orang yang keterbelakangan mental sulit untuk mendalami suatu jabatan dalam perusahaan, perusahaan tidak mungkin berkembang dengan cepat jika 40% karyawannya memiliki keterbelakangan mental.

    BalasHapus
  42. menurut saya , hal yang paling menarik dalam film ini adalah tentang masalah kesenjangan sosialnya , dimana manusia hanya mengandalkan manusia - manusia yang sederajat dan memiliki yang sama dengan mereka . jarang sekali bahwa kita sebagai manusia bisa melihat sisi lain dari kehidupan , Terlebih lagi dalam dunia kerja , para pemimpin tidak akan mau mengambil resiko dengan memperkerjakan orang - orang yang sudah terlihat oleh mata tak mampu , seperti film tersebut [ orang gila ] . Padahal mungkin ada sebagian hal yang bisa kita pakai dari mereka .. Tapi tentu saja ketika kita menjadi pemimpin , kita akan berpikir seribu kali untuk memperkerjakan orang - orang seperti itu . Tetapi dalam film tersebut , membuktikan bahwa orang - orang seperti itu juga bisa berprestasi . Kita sebagai manusia juga terkadang harus bisa melihat kebawah , terlalu mengandalkan kesombongan juga tidak terlalu baik di dunia kerja .
    terima kasih.

    BalasHapus
  43. menurut saya pengelolaan sdm dalam film tsb kurang baik, karena atasan tidak dpt menghargai karyawannya, karena waktu karyawan tidak berhasil maka karyawan itu dipecat. tp setelah mengetahui karyawannya berhasil ia malah ditarik untuk bekerja kembali. dalam film tersebut Tn.drucker sebagai atasan tidak tegas dan tidak mampu mengelola sdm karyawannya sendiri ia hanya mementingkan kepentingan perusahaan dimana ketika iklan yang dibuat emory melesat dipasaran Tn.drucker tidak mau mengakui bahwa yang membuat iklan tersebut adalah emory beserta teman-temannya yang berada di RSJ.
    nilai dan maknanya bagi saya, kita tidak bisa melihat atau memandang orang hanya dari luarnya saja kita tidak bisa menilai kemampuan seseorang hanya berdasarkan lingkungan, latar belakang,ras, dll disamping itu atasan dan karyawannya seharusnya saling membangun dan sebagai atasan seharusnya ia bisa memotivasi dan mengayomi bawahannya dengan baik sehingga tujuan perusahaanpun dapat tercapai.

    BalasHapus
  44. Menurut saya pengelolaan SDM dalam perusahaan tersebut kurang maksimal karena terlalu meremehkan ide-ide gila tanpa mencoba terlebih dahulu. Ketika ide itu berhasil perusahaan tidak memberikan kompensasi yang semestinya di dapatkan, karena para pekerja dalam film tersebut adalah orang-orang gila. Namun pada akhirnya perusahaan memberikan apa yang menjadi hak para pekerja..

    BalasHapus
  45. menurut saya; atasan pada perusahaan tersebut sangatlah buruk. hanya meentingkan dirinya sendiri, tidak menghargai pekerjaan orang lain karena orang tersebut adalah pasien rumah sakit jiwa. seharusnya pimpinan yang baik adalah menghargai setiap kerja seseorang yang telah menguntungkan bagi perusahaannya, tidak menghargainya dengan bolpoin saja, terlalu rendah menurut saya.apa salahnya sukses dari orang yang memiliki kelemahan, toh pada akhirnya orang tersebut yg menguntungkan bagi perusahaan. karena itu hargailah setiap karya orang lain jangan hanya mengambil keuntungannya saja tp hargailah setiap jerih payah orang tersebut.

    BalasHapus
  46. setelah menonton filim tadi,, saya mengambil hikma bahwa seorang manajer sebaiknya menjadi panutan bagi orang lain.. kalau melihat perilaku dari pak Drucker Ia tidak bisa dijadikan sebagai seorang manajer karena seorang manajer perperan untuk mengelola manusia... sebenarnya orang yang gangguan jiwa tadi bisa diberikan perhatian khusus oleh pak Druker..
    kita bicara SDM berarti bagaimana kita mengelolah manusia itu sendiri...orang cacat jiwa harus di perlakukan sewajarnya,karena mereka ini juga punya suatu kelebihan khusus yang belum bisa diketahui oleh siapapu,,

    BalasHapus
  47. menurut saya, atasan tidak dapat memperlakukan karyawan dengan tidak baik dan juga tidak menghargai pekerjaan orang lain. Dapat dilihat dari pemecatan yang dilakukan langsung oleh atasan karena dianggap pasien itu sudah stress dan dianggap gila. Tetapi hasil karya emory dan kawan2nya dapat menguntungkan perusahaan tetapi mereka hanya mendapatkan sebuah bolpoin, disini dapat dilihat bahwa atasan itu hanya mementingkan diri sendiri.

    BalasHapus
  48. Menurut saya di film tersebut, atasan kurang baik dalam menghargai hasil kerja keras karyawan nya, sebagai contoh pak drucker mengejek hasil kerja keras enmory dalam membuat iklan dan memasarkan dan memecat emory akan tetapi setelah hasil kerja emory dikenal dan iklan itu mulai laris dikalangan masyarakat, pak drucker menarik emory kembali untuk bekerja di perusahaannya. Dapat dilihat disini bahwa atasan tidak mengahrgai kinerja karyawannya dan atasan hanya mementingkan diri sendiri.

    BalasHapus
  49. Menurut saya , pengelolaan SDM pada film tersebut tidak cukup baik,
    hal ini disebabkan seorang atasan/pimpinan tidak menghargai ide dari
    bawahannya. Ketika ide iklan yang dibuat itu disukai oleh masyarakat,
    pemimpin tersebut seolah-olah hanya memanfaatkan bawahannya tersebut.
    Selain itu atasan memberikan kompensasi yang tidak sesuai dengan jerih
    payah karyawannya. Dalam film ini dapat kita ambil pelajaran bahwa dalam mengambil
    keputusan untuk mengelola SDM,seorang atasan harus menghargai setiap ide
    dari karyawan / pegawai nya,baik itu positif maupun negatif.

    BalasHapus
  50. Saya setuju dengan pendapat henry , saya rasa pak drucker selaku atasan harusnya menghargai hasil jerih payah mereka meskipun mereka adalah orang-orang yang mengalami gangguan jiwa , tetapi mereka juga manusia dan manusia itu diciptakan untuk mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh kita . seharusnya mereka diberikan penghargaan seperti peringanan biaya RS atau apalah bukan seperti yang dilakukan pak drucker adalah salah terbesar yang pernah saya lihat

    BalasHapus
  51. Menurut saya, pemimpin perusahaan pada film tersebut tidak dapat memberikan suatu metode kompensasi yang baik dan layak bagi karyawannya. dan Seharusnya pimpinan perusahaan memberikan kompensasi yang sesuai dengan kinerja mereka dan mengingat yang menjadi sorotan utama dari masalah ini adalah karyawan dari RS jiwa, kompensasi bisa diberikan dalam bentuk liburan untuk menjaga kestabilan mental mereka supaya mereka dapat bekerja dengan baik dan dapat berinovasi secara terus menerus.

    BalasHapus