Manajemen Retensi
Bacaan: De Vos, Ans and Annelies Meganck. 2009. What HR Managers do versus what employees values: Exploring both parties’ view on retention management from a psychological contract perspective. Personnel Review, Vol 38 (1): 45-60
Manajemen retensi mengacuh pada praktek-praktek yang dikembangkan oleh suatu organisasi untuk meminimalkan karyawan yang mengundurkan diri secara suka rela. Dalam manajemen retensi, organisasi berupaya mempertahankan karyawan yang diinginkannya lebih lama daripada yang dilakukan oleh pesaingnya.
De Vos & Meganck (2009) melakukan survey terhadap 5.286 karyawan di Belgia dan menemukan 10 alasan mengapa mereka ingin keluar dari suatu organisasi, yaitu:
1. Financial Rewards
2. Career Opportunities
3. Work Pressure / Stress
4. Job Content
5. Mobility
6. Headhunting
7. The Management
8. Work-life Balance
9. Labor Shortage
10. Opportunities Elsewhere
Pertanyaan Diskusi:
Seandainya Anda telah bekerja, berilah 3 alasan mengapa Anda berpikir untuk meninggalkan pekerjaan Anda (keluar dari organisasi). Berikan pejelasan mengapa hal itu menjadi alasan Anda.
menurut saya,, 3 alasan yang kiranya dapat membuat saya pindah dan meninggalkan pekerjaan saya antara lain :
BalasHapus1. kurang cocoknya saya dengan kondisi perusahaan (budaya, keadaan, pekerjaan, dsb)
2. tidak mampunya perusahaan memberikan motivasi kepada saya untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut.. motivasi di sini adalah hal yang mampu membuat saya benar-benar semangat dalam bekerja dan menimbulkan loyalitas saya untuk tetap bekerja di perusahaan ini.. hal ini bisa dilakukan dengan cara-cara seperti : pemberian bonus apabila target telah tercapai, kenaikan gaji,, fasilitas yang memadai,, penjaminan keselamatan dalam bekerja oleh perusahaan dsb...
3. adanya pekerjaan yang lebih menggiurkan... dari segi kompensasi maupun cara kerja yang lebih simple dan tidak terlalu terikat oleh sistem.. tidak terikat oleh sistem dalam konteks ini adalah jam kerja yang flexibel...
maav,, sedikit saya ralat,, karena saya kurang memperhatikan artikel diatas...
BalasHapusalasan saya yang nomor 1,, mungkin tergolong di katergori "Work Pressure / Stress" ..karena,, apabila saya tidak cocok dengan kondisi perusahaan,, maka ketika bekkerjapun saya tidak akan merasa nyaman... itu akan membuat saya merasa tertekan ketika bekerja sehingga bekerjapun menjadi tidak maksimal...
alasan saya yang nomor 2 lebih menagarah ke "The Management".. mengapa..??
karena untuk memunculkan motivasi karyawan, itu juga tergantung dari bagaimana manajemen perusahaan terhadap seluruh karyawannya..
sedangkan untuk alasan saya yang nomor 3, itu lebih mengarah pada "Financial Rewards" dan "Opportunities Elsewhere".. apabila memang perusahaan lain mampu memberikan dan menjanjikan yang lebih,, mengapa tidak??
Bagus Henry, tapi kalau ada alasan lain di luar 10 alasan yang diidentifikasi di Belgia, itu pun tidak apa-apa.
BalasHapusooo begitu pak Runtu...
BalasHapusKalau menurut saya hal yang sebenarnya paling mempengaruhi seseorang untuk meninggalkan pekerjaanya adalah tidak adanya hubungan antarmanusia baik secara vertikal maupun horizontal (perlakuan atasan dan hubungan dengan anak buah serta kolega... Walaupun gaji tinggi, hubungan antarmanusia juga baik, bila tidak mencintai pekerjaannya akan menyebabkan karyawan akan selalu berusaha mencari pekerjaan di tempat lain (terjadi miss antara pekerjaan dan karyawan)... Sebaliknya, seorang karyawan mencintai pekerjaannya, gaji tidak ada masalah, tetapi bila diperlakukan tidak dengan respect sebagai manusia oleh atasannya, dia akan berhenti juga..
selain itu hal lain yang kiranya mampu membuat seseorang meninggalkan pekerjaannya adalah pekerja tersebut merasa dieksploitasi oleh perusahaan.. eksploitasi disini mungkin dapat dikategorikan sebagai waktu kerja yang terlalu panjang.. mungkin ini memang lebih mengarah ke "Work-life Balance".. karena,, para pekerja ini sebenarnya juga memiliki banyak kepentingan lain di samping pekerjaannya.. seperti keluarganya,, teman-temannya,, dll...
yang terakhir adalah apabila karyawan menyadari bahwa kinerja perusahaan mulai menurun dan berpotensi melakukan PHK... maka karyawan akan merasa terancam sehingga sesegera mungkin mereka akan meningglakan perusahaan tersebut dan mencari perusahaan lain...
kira-kira hal-hal seperti itu lah yang sepengamatan saya menyebabkan orang meninggalkan pekerjaannya dalam suatu perusahaan..
Menurut saya faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk pindah dari perusahaan adalah sebagai berikut:
BalasHapus1. berkeluarga
bagi sebagian banyak wanita keluarga merupakan prioritas utama dalam hidupnya. ketika mereka sudah memiliki anak mereka akan berpikir dua kali untuk bekerja karena pasti bayak watu yang terbuang. Mereka akan mencari perusahaan yang pekerjaannya bisa di selesaikan di rumah, dewasa ini banyak perusahaan yang mengijinkan pekerjanya menyelesaikan tugas di rumah, atau dpt di kirim via email. hal ini yang mungkin menyebapkan seseorang pindah dr perusahaan.
2. loyalitas perusahaan
seorang pekerja membutuhakan loyalitas dari perusahaan, dimana bila perusahaan loyal dengan karyawan. karyawan itu akan enggan untuk berpindah ke perusahaan lain.
3. pekerjaan yang lebih baik
pekerjaan yang lebih baik serta gaji dan fasilitas yang lebih dari perusahaan nya merupakan faktor yang banyak membuat karyawan pindah dr perusahaan.
menurut saya tiga hal itu yang terpenting
menurut saya , seandainya saya berada di posis sebagai karyawan , alasan saya mengapa saya keluar dari suatu organisasi yang saya gabung adalah karena stress / work pressure dan juga financial rewards , karena seperti guru , saya pernah bertanya kepada guru komputer saya yang bekerja di SMA saya dulu , beliau keluar dari sekolah tersebut karena financial rewards yang kecil dan juga fasilitasnya kurang . Dan hal tersebut mengakibatkan stress juga . Kita bekerja dedengan keras , tetapi gajinya kecil . saya pasti tidak tahan terhadap organisasi tersebut . Kalau masalah peluang karir si jarang ditemukan karena kita bekerja karena sesuai dengan bakat dan minat kita dalam bidang karir tersebut .
BalasHapusSaya menanggapi pendapat sherly , saya setuju dengan pendapat anda . tetapi kalau masalah berkeluarga ada yang mau bekerja di rumah ada yang mau di kantor hingga beres kerjaannya karena menurut saya , kalau kita kerja di rumah , terkadang kita suka menunda - nunda . kalau bekeluarga , tidak masalah bagi saya karena seperti contoh papa saya bekerja juga tidak di surabaya dan sekitarnya saja . pernah ditugaskan ke luar kota untuk beberapa hari saja . kalau masalah kantornya pindah mungkin itulah penyebab mengapa kita pindah .
Untuk henry , Seperti apakah "Opportunities Elsewhere " itu ? Berikan contohnya ?
Apakah 10 alasan tersebut hanya karyawan di Belgia saja atau di seluruh dunia juga ? Seperti dimanakah negara yang pekerjanya yang keluar karena salah satu dari 10 alasan tersebut ?
Saya menanggapi sherly G
BalasHapusmenurut saya untuk status berkeluarga tidak selalu menjadi prioritas seseorang untuk berpindah kerja. karena jika seseorang sudah sreg dengan pekerjaannya meskipun dia berkeluarga mereka akan tetap bekerja untuk anak mungkin bisa di titipkan ke orang tua atau mungkin pakai jasa baby sitter mungkin si ibu bisa pulang lebih awal untuk pengurusan anak nya.
saya setuju dengan artikel di atas kebanyakan orang memang keluar dari perusahaan karena alasan itu.
ada yang bisa membantu saya apa yang di maksud dengan Labor Shortage dan Opportunities Elsewhere?
saya ingin menanggapi pertanyaan aditya ttg apakah oportunities elsewhere itu... oportunities elsewhere adalah peluang ditempat lain... jadi apabila seseorang melihat peluang yang lebih baik,, mengapa tidak??
BalasHapusmisalnya,, saya bekerja di PT.X sebagai staff marketing,, di PT.X ini saya sudah bekerja selama 5 tahun namun kedudukan saya masih seorang staff marketing saja.. namun,, di PT.Y seseorang dapat bekerja sebagai manager marketing hanya setelah bekerja selama 3 tahun saja menjadi staff marketing..
kalau anda yang menjadi staaf tersebut,, mana yang akan anda pilih..?? anda akan memilih PT.Y bukan?? nah sama juga seperti karyawan" lain...
atau mungkin dengan contoh lain,, saya mengetahui bahwa PT. Y 5th yang akan datang menjadi perusahaan pakaian terbesar di Jawa,, sedangkan PT.X tempat saya bekerja malah menunjukkan penurunan dalam kinerjanya... secara otomatis saya akan meninggalkan PT.X dan sebisa mungkin bekerja di PT.Y ... karena d PT.X yang kinerjanya semakin menurun, memungkinkan melakukan PHK,, sedangkan di PT.Y saya merasa memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang dan menjadi sukses...
10 alasan tersebut tentu saja merupakan alasan mengapa orang-orang meninggalkan organisasi (perusahaan) di seluruh dunia.. namun mungkin ada berbagai alasan lainnya yang belum teridentifikasi dalam penelitian ini... Jadi teori hasil penelitian di Belgia ini sifatnya tidak mutlak..
saya ingin mencoba membantu anindita wicaksono.. mungkin yang dimaksud Labor Shortage itu adalah kekurangan tenaga kerja...
jadi apabila suatu perusahaan yang kekurangan tenaga kerja, biasanya karyawannya bekerja merangkap job description pekerjaan lain.. hal ini disebabkan karena terbatasnya jumlah tenaga kerja.. namun gaji/upahnya tetap.. karena disesuaikan dengan UMR yang ada...
jadi karyawan akan merasa dieksploitasi oleh perusahaan... sehingga menyebabkan karyawan tidak dapat bertahan dalam perusahaan tersebut...
apakah Phk itu termasuk Labor Shortage ? Mengapa anda bisa mengatakan bahwa teori hasil penelitian tersebut tidak mutlak , faktor apakah yang menyebabkan hal tersebut tidak mutlak seperti yang anda katakan . bisa dijelaskan ?
BalasHapusThank You ^^
menanggapi aditya, PHK beda denganlabor shortage mengapa karena klo PHK karyawan sudah memiliki hubungan kerja dengan perusahaan dimana mereka bekerja, akan tetapi labor shortage merupakan kekurangan pekerjaan, jadi sangat mungkin untuk mendobel pekerjaan.
BalasHapusmengapa alasan tersebut tidak mutlak bisa saja dikarenakan obyek dari penelitian yang semua karywan teridentifikasi maksudnya adalah objek yang dijadikan penelitian seharusnya memiliki kriteria khusus.
david dany aliando - 3103010095
BalasHapus3 alasan mengapa karyawan mengundurkan dari perusahaan ia bekerja :
1. pengalaman pekerjaan yg kurang, maka karyawan akan sering pindah2 pekerjaan supaya dia memperoleh pengalaman yang banyak dan akan di pilih salah 1 pekerjaan yg menurut dia nyaman
2. finance reward : gaji yang besar menjadi alasan utama karyawan berpindah2 pekerjaan atau selalu resign dari pekerjaan nya
3.job pressure : pekerjaan yg terlalu banyak dan menumpuk menyebabkan seorang karyawan jenuh dan merasa tidak nyaman pada pekerjaan nya
Menurut saya 3 alasan yang membuat pegawai keluar dari pekerjaannya yaitu:
BalasHapus1. Sistem dan budaya yang berlaku pada perusah aan / The Management, artinya tidak adanya kecocokan antara pegawai dengan budaya perusahaan sehingga membuat pegawai tersebut merasa tidak nyaman dan memutuskan keluar.
2. Jumlah gaji, tunjangan, bonus, insentif, penghargaan / kenaikan jabatan / Financial Rewards, artinya jika perusahaan tidak memberi tunjangan yang lebih / promosi atas kerja keras pegawai maka akan menurunkan semangat pegawai untuk bekerja lagi dan memutuskan untuk berhenti bekerja.
3. Tawaran pekerjaan di tempat lain yang lebih baik / Opportunities Elsewhere.
Saya mengajukan pertanyaan, sudah menjadi hal yang biasa jika pegawai keluar dari pekerjaan akan tetapi jika perputaran pegawai yang keluar tinggi (terlebih lagi pegawai yang berkompeten), maka apa dampak yang akan timbul bagi perusahaan dan bagaimana solusi untuk mengatasinya? –Terimakasih, GBU-
3 alasan menurut saya mengapa ingin saya telah bekerja yaitu :
BalasHapus1. Ingin mencari suasana baru
Meski sedikit meragukan, tapi alasan ini cukup masuk akal, karena kondisi di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini bisa jadi sudah tidak kondusif lagi untuk perkembangan karir mereka. Office politics yang makin meruncing sering dijadikan sebagai salah satu alasan mengapa orang ingin mencari suasana baru dan berkeinginan pindah kerja ke perusahaan lain.
2. Ingin mencari tantangan baru
Alasan ini sangat bisa dimengerti. Saya pribadi melihat kecenderungan para kandidat yang senang mencari tantangan baru adalah kandidat yang dinamis dan memiliki banyak ide-ide segar, yang mungkin tidak bisa secara optimal tereksploitasi dengan leluasa di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini.
3. Jarak antara tempat pekerjaan dengan rumah jauh
Jarak tempuh yang jauh atau macet dari rumah ke kantor membuat seringkali tua di jalan. Lelah fisik sudah pasti. Salah satu solusinya adalah mencari tempat kerja yang lebih terjangkau. Dengan mencari tempat yang baru, bisa memilih lokasi kerja yang lebih strategis.
saya aditya pamungkas 3103008299,
BalasHapusmenangapi jawaban david dani liando, alasan finance reward menurut saya kurang mengargai perusahaan yang akan ditinggalkan karena menganggap peruahaan tersebut tidak sanggup untuk memberikan gaji yang besar, memang beda peruahaan beda gaji yang diberikan, itu semua tergantung pengalaman dan skill yang dimiliki karyawan tersebut,
kalau alasan keluar dari perusahaan karena pengalaman kerja kurang atau job presure atau faktor keluarga lebih pantas diutarakan kepada pihak perusahaan yang ditinggalkan.
Menurut saya, 3 faktor yang menyebabkan saya meninggalkan pekerjaan saya yaitu :
BalasHapus1. Gaji yang saya rasa tidak sesuai dengan hasil kerja saya. Hal ini membuat saya berpikir ulang untuk tetap bertahan pada pekerjaan tersebut. Terlebih lagi jika ada tawaran pekerjaan di tempat lain yang jauh lebih menarik dan memberikan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan.
2. Jika dalam perusahaan tersebut memiliki sistem management yang buruk dan atasan yang tidak menyenangkan, maka saya akan berpikir untuk meninggalkan pekerjaan tersebut. Terlebih lagi jika memiliki atasan yang terlalu mengontrol, terlalu curiga, dan tidak bisa menghargai dan memeperlakukan karyawan dengan baik.
3. Saya akan melakukan resign dan berpindah ke pekerjaan lain apabila saya mengetahui bahwa kondisi keuangan perusahaan sedang memburuk, tak bisa diselamatkan lagi (Perusahaan mulai bangkrut)
Untuk Ervinda, jika pegawai beralasan jarak antara tempat kerja dan rumah jauh sepertinya perlu di pertimbangkan lagi karena seharusnya pegawai sudah memikirkan hal itu terlebih dahulu. Bukankah hal tersebut dapat di atasi dengan mengkontrak rumah atau kos yang dekat dengan tempat kerja.
BalasHapussaya ingin menanggapi pertanyaan dari aditya,,
BalasHapuslabor shortage adalah kurangnya jumlah tenaga kerja dalam suatu perusahaan... jadi sangat berbeda dengan PHK...
menurut saya tidak mutlak,, karena mungkin masih bnayak alasan-alasan lain yang menyebabkan orang meningglakan perkerjaannya yang belum dituliskan di atas..
karena hal-hal tersebut terganting juga dengan situasi,, kondisi yang ada serta pola pikir setiap orang yang berbeda pula...
saya ingin mencoba menjawab pertanyaan dari yuniarti..
apabila kejadian seperti itu muncul,, maka perusahaan akan kesulitan melakukan kinerjanya...karena akan banyak muncul pekerjaan yang lowong sehingga banyak job description yang akan terbengkalai... hal itu tentu saja sangat berdampak negatif bagi perusahaan...
saya rasa lebih baik mencegah terjadinya hal seperti itu daripada harus mengatasinya...
jadi sebelum banyak karyawan meninggalkan perusahaan,, perusahaan harus pintar-pintar memotivasi karyawannya agar muncul yang namanya loyalitas dari karyawan, sehingga karyawan memiliki alasan untuk tetap bertahan diperusahaan tersebut...
Menanggapi pertanyaan Yuniarti :
BalasHapusjika perputaran pegawai yang resign cukup tinggi, hal ini tentu akan berdampak negatif pada perusahaan. selain akan banyak job description yang terbengkalai ( spt pernyataan Sdr. Henry), pengeluaran perusahaan dalam melakukan perekrutan karyawan baru juga akan membengkak.
Saya setuju dgn Sdr. Henry. Lebih baik mengantisipasi daripada mengatasi yg sudah terjadi.
Untuk mengantisipasinya, sebaiknya dilakukan penelitian (bisa dilakukan dgn kuisioner) mengenai tingkat kenyamanan karyawan dalam perusahaan. dengan begitu kita dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada, sehingga dapat membuat karyawan semakin nyaman untuk tetap bertahan bekerja (terutama karyawan yang berkompeten)
saya ingin bertanya pada devi...
BalasHapusanda mengatakan untuk mengantisipasi kejadian seperti yang diilustrasikan yuniarti, perusahaan butuh melakukan kuisioner untuk para karyawan..
apakah benar-benar efektif hal tersebut dilakukan..??
bukankah presepsi setiap orang dalam menilai kekurangan perusahaan juga dimungkinkan berbeda..??
apabila setelah dilakukan kuisioner,,pendapat mereka mengenai kekurangan perusahaan berbeda-beda, apakah semua akan dirubah berubah..??
bagaimana juga apabila pendapat-pendapat yang mengatakan kekurangan perusahaan tersebut memang sebenarnya adalah kebijakan dari pihak perusahaan itu sendiri..?? (maksudnya kebijakan perusahaan untuk kemajuan perusahaan kedepannya,sebenarnya memang efektif namun dinilai buruk oleh karyawan) apa yang kiranya akan anda lakukan..??
Menanggapi pendapat dari devy saya setuju dengan alasann no 2 yg mengatakan bahwa jika dlm suatu perusahaan kita memiliki atasan yg tidak menyenangkan maka pegawai akan berfikir utk meninggalkan pekerjaan krn atasan atau bos yg buruk akan berdampak pada kesehatan emosional dan produktivitas karyawan sebab jika seorang pegawai bekerja untuk atasan yang tidak menyenangkan, biasanya pegawai tsb ingin membuat atasan mendapat masalah sebab pegawai tsb tidak mencurahkan hati dan jiwa di pekerjaan itu.
BalasHapusSedangkan pendapat dari devy yg saya kurang setuju adalah alasan no 1 krn biasanya seblum seseorang bekerja di suatu perusahaan bukannya pelamar itu sdh mengetahui apa saja job desh yg ia lakukan melalui proses seleksi dan biasanya pelamar tsb sudah memperkirkan gaji yg akan ia terimaberdasakan jenis pekerjaan yg akan ia dapatkan dan kemungkinan juga dlm wawancara biasanya pewancara jg menanyakan gaji yg ingin kamu dapatkan. Apabila pegawai itu rajin, bertanggung jwb terhadao tgsnya dan memberikan hasil kerja yg baik atasan pasti akan memberikan penghargaan, penilaian lebih atau bahakan kenaikan jabatan. Alas an no 1 yg anda kemukakan bisa saja terjadi namun hal itu kemungkinan kecil terjadi sebab diterimanya seorang sebagai karyawan bukanlah hal yg mudah krn banyaknya persaingan..
Menanggapi pertanyaan henry :
BalasHapusMenurut saya kuisioner cukup efektif, setidaknya dgn kuisioner dapat kita ketahui apakah kekurangan dr perusahaan. Misalnya saja dengan mengambil pendapat mayoritas dr karyawan mengatakan sistem management yg kurang baik, dapat dilakukan perbaikan pada sistem management tersebut shg dpt meminimalisasikan tingkat karyawan yg resign.
apabila yg dinilai kurang oleh perusahaan adalah kebijakan dr perusahaan itu sendiri, maka dapat diselidiki lebih lanjut mengenai kekurangan tsb dan sekiranya dapat dicarikan jalan tengah yg terbaik (dgn sedikit merubah kebijakan tsb agar dpt diterima olh seluruh anggota perusahaan )
Menanggapi pernyataan Ervinda :
disini yg saya maksudkan adalah apabila kita sudah bekerja cukup lama dalam suatu perusahaan .kita sudah menunjukkan hasil kerja yg terbaik, namun tidak kunjung mendapatkan promosi atau bahkan kenaikan gaji. situasi seperti inilah yg saya maksud yg dapat membuat saya berpikir ulang untuk dpt bertahan pada pekerjan tersebut.
saya ingin menanggapi kembali pertanyaan yuniarti ttg bagaimana mengatasi seringnya perputaran pegawai dlm perusahaan..
BalasHapusmungkin kedepannya perusahaan tersebut harus mulai memberlakukan sistem kontrak seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan dewasa ini... apabila pegawai tersebut melanggar kontrak,, maka akan di pungut denda dan tuntutan hukum..
saya rasa hal ini dapat meminimalisir perputaran pegawai dalam suatu perusahaan..
Menurut saya,
BalasHapusalasan pertama adalah Finance Rewards.
Karena,masalah gaji inilah yang biasanya sering mengalami ketidakcocokan antara pegawai dengan perusahaan. Jadi inilah yang menjadi alasan saya yang pertama ketika harus keluar dari perusahaan. Mungkin bisa disebabkan karena gaji yang tidak sesuai dengan kinerja, ataupun tidak adanya kenaikan gaji meskipun sudah lama bekerja.
alasan kedua adalah work pressure / stress.
Karena bagi saya, melakukan pekerjaan yang sangat berat atau penuh dengan tekanan sangatlah tidak mudah dan tentu saja tidak menyenangkan(enjoy). Dan hal ini akan berdampak pada kinerja nantinya. Jadi lebih baik memilih mundur daripada salah dalam bekerja dan dapat memperburuk keadaan.
alasan ketiga adalah opportunity elsewhere.
Karena, menurut saya adanya kesempatan merupakan salah satu jalan bagi masa depan. Jadi,jika melihat kondisi suatu perusahaan yang jauh lebih baik daripada kondisi perusahaan sekarang maka saya akan memilih untuk keluar dari perusahaan. Dalam hal ini,misalnya perusahaan sekarang sedang dalam terlibat masalah keuangan yang mengakibatkan timbulnya rumor kebangkrutan dan sebagainya.
Menururt saya, 3 alasan saya untuk pindah pekerjaan adalah:
BalasHapus1. Opportunity elsewhere: Saya memilih alasan ini karena menurut saya, ada peluang yang lebih baik untuk masa depan saya di luar perusahaan yang mengharuskan saya untuk keluar dari pekerjaan lama saya
2. Financial reward: Masalah ketidak cocokan gaji juga menjadi alasan karena gaji yang dibayarkan perusahaan dapat mempengaruhi kehidupan finansial saya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga apabila ada ketidakcocokan masalah gaji, saya akan keluar dari perusahaan dan mencari tempat kerja lain yang menururt saya mampu memberikan gaji 6yang sesuai dengan keinginan saya.
3. Work pressure: Dalam bekerja, situasi yang enjoy dan menyenangkan sangat dibutuhkan karyawan supaya kinerja mereka baik. Apabila tekanan di tempat kerja terlalu tinggi, saya takut hal itu akan mempengaruhi pekerjaan dan kehidupan pribadi saya karena adanya tekanan di temopat kerja
Saya menanggapi pendapat devi , bagaimanakah cara anda untuk meminimaliskan karyawan yang resign ? menurut anda , bagaimanakah cara mengatasi kasus seperti 10 alasan mengapa karyawan keluar ? Jelaskan . Dan mengapa anda mengatakan bahwa 3 faktor yang anda kemukakan adalah faktor anda mau meninggalkan pekerjaan
BalasHapusMenanggapi pernyataan devy kembali menurut saya sangat kecil kemungkinan terjadi seseorang yg telah lama bekerja di suatu perusahaan namun tak kunjung mendapatkan kenaikan gaji atau penghargaan apalagi jika pegawai tsb setia terhadap perusahaan bahkan hasil kerjaan pun memuaskan pasti atasan akan memberikan sesuatu yg lebih kpd karyawan tsb apalagi karyawan itu sangat berbakat. Dan tdk mungkin saat seseorang pegawai memberikan hasil pekerjaan terbaik atasan tdk meberikan sesuatu penghargaan atau penilaian kpd pegawai tsb. Contohnya saja saat seorang mahasiswa ingin bisa mendapat nilai terbaik disuatu matakuliah tertentu maka saat ia menunjukan menunjukan usaha untuk mau belajar dan berusaha secara maksimal agar bisa mendapatkan nilai A tdk mungkin dlm hal ini dosen memberikan nilai C atau bahkan D kpd mahasiswa tsb apalagi usaha yg ia lakukan membuahkan hasil terbaik pasti ia akan mendapatkan nilai sesuai dgn hasil usahanya juga begitu pula juga di dlm suatu perusahaaan antara atasan dan pegawai. Apalagi dlm dunia nyata saja suatu perusahaan pasti akan memberikan kenaikan gaji setiap tahun dan THR kpd seluruh karyawan.
BalasHapusMenjawab pertanyaan Aditya :
BalasHapusSeperti yg sudah saya kemukakan, menurut saya cara meminimaliskan jumlah karyawan yg resign dan mengatasi kasus 10 alasan karyawan keluar adalah dengan mengantisipasi sejak dini dgn memberikan kuisioner, atau mengadakan group discussions untuk mendapatkan informasi dan masukan dari karyawan-karyawan yang masih bekerja di perusahaan. Dengan begitu kita dapat mengetahui dan segera memperbaiki kekurangan dalam perusahaan sehingga memungkinkan karyawan untuk tetap bertahan dalam pekerjaannya.
atau bisa juga dgn mempelajari alasan dari karyawan-karyawan yang mengundurkan diri sehingga perusahaan dapat memperbaiki situasi yang ada.
Menanggapi pernyataan Ervinda,
Tetapi pada kenyataanya sering saya temui banyak perusahaan yang pelit dalam memberikan kenaikan gaji, terutama perusahaan milik keluarga. Mungkin akan ada kenaikan gaji bagi karyawan yg unggul dan setia, akan tetapi kenaikan gaji ini akan dilakukan dalam jangka waktu yg cukup lama.
Saya ingin bertanya pada Henry Stefanus, sistem kontrak seperti apakah yg anda maksudkan yg dpt mengurangi tingkat turn over karyawan resign ?
3 Alasan yang membuat seseorang meninggalkan pekerjaan:
BalasHapus1. Sistem dan budaya yang berlaku pada perusahaan.
Sistem yang saya maksudkan itu seperti bagaimana perusahaan mempunyai system dalam mengatur perusahaan serta tenaga kerja nya. Contoh nya: seorang wanita single parent yang bekerja dan mempunyai anak. Ia membutuhkan system kerja yang fleksibel karena harus membagi waktu dalam mengurus anak dan bekerja. Jika system kerja yang tiak fleksibel, akan membuat wanita tersebut berpindah kerja.
Budaya yang berlaku pada perusahaan itu seperti situasi dan kondisi dalam perusahaan. Jika karyawan tidak nyaman dalam situasi dan kondisi perusahaan tersebut, itu akan menyebabkan karyawan tersebut berpindah ke perusahaan lain.
2. Tawaran pekerjaan di tempat lain yang lebih baik.
Banyak orang mencari pekerjaan yang lebih baik untuk memperoleh yang lebih baik dari sebelumnya. Seseorang melihat pekerjaan lain itu dari gaji, bonus, dan segala macam fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Jika hal-hal tersebut diberikan lebih oleh perusahaan lain, hal ini akan membuat seseorang berpindah ke perusahaan lain tersebut.
3. Tingkat penjenjangan dan kemungkinan untuk naik jabatan.
Menurut saya, naik jabatan itu banyak diinginkan dan diharapkan oleh semua orang yang bekerja. Karena dengan adanya kemungkinan untuk naik jabatan, akan membuat seseorang menjadi lebih termotivasi dan semangat dalam bekerja. Selain itu dengan naik jabatan berarti seseorang tersebut akan memperoleh gaji yang lebih.
Jika tidak ada kemungkinan untuk naik jabatan, seseorang akan meninggalkan pekerjaan tesrebut dan mencari pekerjaan yang ada kemungkinan untuk naik jabatan.
Saya akan menjawab pertanyaan dari aditya ttg “cara mengatasi kasus seperti 10 alasan mengapa karyawan keluar ?”
BalasHapusMenurut saya karyawan yang keluar dari perusahaan karena adanya ketidakpuasan yang karyawan itu dapatkan dari perusahaan dalam hal ini dapat dilakukan dengan dilihatnya dari kepentingan individu dan organisasinya sekaligus serta terintegrasi dengan strategi bisnis. Selain itu setiap karyawan harus diakui keberadaannya yang dicirikan oleh pemberian penghargaan dalam bentuk keterbukaan dalam menyatakan pendapat, tambahan kompensasi, dan terbukanya peluang karir. Di sisi lain sepatutnya pula tiap individu karyawan harus pula bisa mengatasi ketidakpuasan kerja utamanya yang berkait dengan potensi dan perilaku kerjanya. Dalam hal ini pendekatannya pun seharusnya spesifik sesuai dengan latar belakang mengapa ketidakpuasan kerja terjadi.
saya ingin menanggapi devianggrainiputri.
BalasHapusapakah dengan menggunakan kuisioner maka perusahaan akan memberikan solusi terbaik setelah menerima hasil dari kuisoner??
jika dilihat, kuisioner bisa saja di rekayasa hasilnya dan sangat memungkinkan tidak absolut, mengapa??karena jika karaywan merasa baik2 saja maka hasil yg diberikan juga baik dan sebaliknya.
apakah tidak ada cara lain??
menggapi devi terhadap henry:
sistem kontrak apa yang dapat megurangi turn over karyawan??
menurut saya dengan melakukan masa percobaan dan jika kinerja karaywan baik maka sangat dimungkinkan akan menjadi karyawan kontrak. untuk mengurangi dengan cara memberikan evaluasi bulanan kepada karaywan hal ini dimaksudkan sebagai toluk ukur dari perusahaan
Alasan untuk keluar dari organisasi...
BalasHapus1. Opportunities Elsewhere
Dmana ada peluang pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan yang sekarang. Baik dari segi jabatan, job des, gaji, fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.
2. Financial Reward
Sebagai seorang karyawan tentu'nya kita slalu ingin mendapatkan hak yang layak, yaitu gaji dan tunjangan2 yang sesuai. Tetapi jka lama kita sudah setia thdap perusahaan namun kita hanya mendapatkan sedikit saja,, tentu kita pasti akan pindah k perusahaan lain yang lebih menggiurkan.
3. Ingin menambah pengalaman kerja.
Tentu'nya d masa sekarang pengalaman seseorang juga d tuntut dalam suatu pekerjaan. Smakin banyak pengalaman akan memberikan suatu respon baik bagi karyawan tersebut d mata perusahaan. Namun tetap tentu'nya pengalaman yg baik. Bkan karena adanya pemecatan dr perusahaan sebelum'nya.
Saya menanggapi pernyataan sdri devi dan ervinda
Menurut saya yang d katakan Devi itu benar.. Karena banyak yang saya tahu fakta'nya masih banyak perusahaan2 yang kurang menghargai karyawan'nya meski karyawan'nya itu telah bkerja setia d perusahaan tersebut cukup lama dengan pekerjaan yang banyak,, pdahal kinerja'nya jga bagus.. Kenaikan gaji dan bonus yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang telah d berikan pada perusahaan. Sehingga jika ada peluang d tempat lain yang lebih baik, tentu'nya karyawan tersebut akan segera resign dr perusahaan...
Seandainya Saya Telah bekerja perusahaan seperti ini, Saya tetap keluar dari organisasi itu. Karena Namanya manusia mempunyai perasaan,jadi saya tak mungkin bertahan dengan keadan seperti ini…………Ada 3 alasan yang sederhana saja…
BalasHapus1.Bukan tempat kerja disitu saja pasti ada tempat lain cocok dengan apa yang saya inginkan asal saya mau dan usaha.
2.Ingin memiliki jabatan yang lebih tapi bagaimana mungkin saya bisa mendapatkan jabatan yang saya harapkan.
3.Tidak sesuai harapan saya bagaimana mungkin saya bisa bertahan,terpaksa bikin sakit aja ,gara-gara pikiran bisa jadi lekat tua nanti.
……………..Alangka baiknya saya kelua saja…………….
Mengenai kuesioner untuk mengetahui "keadaan" karyawan, yang dimaksud Devi tentu salah satu cara saja. Manajemen harus kreatif untuk mencoba berbagai alternatif yang dianggap cocok dengan situasi dan kondisi karyawan di perusahaannya.
BalasHapusSaya sependapat dengan pernyataan dari Beatrix ttg contoh seorang wanita single parent yang bekerja dan mempunyai anak dan membutuhkan system kerja yang fleksibel karena harus membagi waktu dalam mengurus anak. Karena menurut saya biasanya sebagian wanita kadang harus keluar dari pekerjaannya dikarenakan harus membagi waktu dgn keluarganya sehingga harus mencari pekerjaan dgn waktu yg lebih fleksibel bahkan kalau perlu pekerjaan yg dpt dikerjakan di rumah sebab apapun lapangan pekerjaan wanita, maka seorang wanita harus tetap mempertahankan fungsinya yang paling mendasar, yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, termasuk sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Selain dgn masalah waktu yg tidak fleksibel biasanya juga dipengaruhi factor jarak rumah dan kantor yg jauh dan adanya diskriminasi yg dilakukan oleh pihak atasan.
BalasHapusMenanggapi pertanyaat laurensia velen,
BalasHapusseperti yg sudah dikatakan Pak Runtu, kuisioner itu hanyalah salah satu alternatif yg dpt dilakukan. Apabila kuisioner ini dirasa kurang absolut hasilnya, maka dpt dilakukan alternatif lain seperti mengadakan group disscussion dgn karyawan yg masih bekerja ataupun dgn mempelajari alasan dari karyawan-karyawan yang mengundurkan diri sehingga perusahaan dapat memperbaiki situasi yang ada.
kemudian untuk sistem kontrak, jika memang benar yg dimaksud dgn sistem kontrak tsb adalah masa percobaan bagi karyawan, spertinya dengan diberlakukan sistem ini akan menambah biaya perusahaan dalam melakukan perekrutan kembali ( karena apabila karyawan yg sedang dalam masa percobaan tsb ternyata kinerjanya tdk sesuai dgn keinginan perusahaan, maka perusahaan hrs merekrut org kembali untuk menjalani masa percobaan dan akan terus berlanjut hingga menemukan karyawan yg bnr2 tepat)
menurut saya 3 alasan itu adalah
BalasHapus1. ketertarikan financial pekerjaan di tempat atau perusahaan lain yang lebih menjanjikan sehingga membuat karyawan tersebut berpindah ke perusahaan tersebut
2. ketidakcocokan dengan lingkungan pekerjaan di perusahaan tersebut sehingga membuat karyawan tersebut tidak sesuai dan mencari pekerjaan lain dengan suasana lingkungan peklerjaan yang lebih baik
3. adanya jabatan yang lebih tinggi dan lebih sesuai dengan apa yang sesuai dengan pendidikan kita.
saya memilih 3 alasan yaitu:
BalasHapus* adanya jabatan yang lebih menjanjikan di perusahaan lain sehingga saya keluar dari perusahaan saya
* financial atau gaji di perusahaan tidak sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan dalam perusahaan tersebut
* Ingin mrncari pengalaman lain yang lebih dan mencari suasana yang lain dalam pekerjaan
Menurut pendapat saya,3 alasan seseorang meninggalkan pekerjaannya yaitu :
BalasHapus1.Lingkungan pekerjaan memiliki dampak negatif
Setiap orang tentu mempunyai keluhan mengenai atasan, rekan kerja atau bawahan. Namun jika problem tempat kerja sudah menunjukkan pengaruh buruk negatif yang berat pada kesehatan fisik, mental, kejiwaan maupun aspek emosional-sosial anda, mungkin sudah saatnya anda meninggalkan tempat kerja tersebut.
2.Tidak sehati dengan kantor / perusahaan
Tidak setuju dengan visi, misi, nilai-nilai ataupun strategi perusahaan, bisa merupakan alasan tepat untuk meninggalkan perusahaan tersebut.
3.Problem gaji
Yang pertama karena kurang,yang kedua anda merasa salary tidak sesuai dengan pekerjaan yg anda lakukan
3 alasan yang menjadi pertimbangan saya untuk keluar dari suatu pekerjaan / organisasi ialah:
BalasHapus1. Ketidak cocokan dengan kondisi di lingkungan perusahaan tersebut, baik internal maupun eksternal. Sehingga menyebabkan ketidak nyamanan dan ketenangan dalam bekerja, sehingga pada akhirnya memutuskan untuk keluar dari suatu organisasi tersebut.
2. Ingin mencari suatu perusahaan yang lebih besar atau yang lebih menjamin & berpotensi untuk masa depan. Mungkin dengan tawaran gaji yang lebih besar dan fasilitas lebih mewah. Keputusan akan meninggalkan pekerjaan akan terjadi karena adanya perusahaan yang menawarkan gaji dan fasilitas yang lebih baik / besar.
3. Adanya faktor keluarga yang menjadi beban untuk memaksa ke luar dari pekerjaan tersebut. Misalnya karena dari pihak orang tua wanita menginginkan untuk hidup bersama disuatu kota lain dimana tidak disaat kita bekerja, sehingga membuat seseorang tersebut untuk memutuskan tetap bekerja tetapi bejauhan dengan keluarga atau akan meninggalkan pekerjaan tersebut.
3 alasan pertimbangan saya untk keluar dari pekerjaan
BalasHapus1. untuk mencari pengalaman baru. karena itu memutuskan keluar karena menganggap pekerjaan sbelumnya sebagai batu loncatan saja untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik lagi
2. merasa tidak nyaman karena pekerjaan tersebut tidak sebidang dengan hal yang di pelajari
3. karena tawaran pekerjaan yang lebh menggiurkan atau menjanjikan atau berniat untk membuka usaha sendri karena merasa bosan menjadi pegawai
Menanggapi pendapat dicky ttg alasan seorang karyawan keluar dari pekerjaanya karena merasa tidak nyaman karena pekerjaan tersebut tidak sebidang dengan hal yang di pelajarinya. Saya tidak begitu setuju dengan alasan tersebut karena, di zaman sekarang ini banyak orang yang malah bekerja tidak sesuai dengan bidang yang dipelajarinya karena susahnya mendapatkan prekerjaan contohnya saja seorang mahasiswa lulusan fakultas farmasi dan setelah mahasiswa tersebut lulus, ia malah diterima dan bekerja menjadi seorang marketing yang bukan merupakan bidang yang sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang pekerja harus bekerja dibidang yang tidak dipelajarinya
BalasHapussaya ingin menanggapi pertanyaan dari devi...
BalasHapussistem kontrak disini yang saya maksud adalah,, karyawan dibuatkan perjanjian hitam di atas putih tentang kontrak kerja... seperti dewasa ini yang telah dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia...
biasanya pekerja akan dikontrak selama 1-2 tahun untuk bekerja dalam suatu perusahaan,, apabila kinerja karyawan itu baik,, maka perusahaan akan menawarkan perpanjangan kontrak lagi...
namun apabila si karyawan melakukan resign sebelum masa kontrak habis, maka akan diberikan hukuman denda ataupun hukuman lainnya sesuai yang telah tertera di dalam perjanjian tersebut,,,
3 alasan yang membuat saya ingin keluar dari pekerjaan itu ialah :
BalasHapus1. karena Financial Rewards yang menurut saya kurang dalam saya bekerja, karena apabila Financial Rewards tidak memenuhi dengan apa yang diinginkan maka saya pasti memiliki pemikiran untuk meninggalkan pekerjaan tersebut.
2. karena Work Pressure / Stress, karena beban pekerjaan yang terlalu berat dan rewards yang di bilang masih kurang/tidak sesuai dengan keinginan maka saya pasti berpikir akan meninggalkan pekerjaan tersebut.
3. karena Career Opportunities yang sangat sulit di capai, karena banyaknya saingan dalam pekerjaan yang begitu ketat.
Menanggapi Henry,
BalasHapusMenurut saya sistem kontrak seperti yg anda jelaskan kurang efektif untuk mengatasi masalah turn over pegawai yg resign.
Memang untuk jangka waktu tertentu (yg sesuai dalam kontrak) pegawai tidak akan resign, dan jika kinerjanya bagus, kontrak dpt dilanjutkan.
Akan tetapi bagaimana jika ternyata kinerja dari pegawai tsb buruk ? setelah kontrak selesai perusahaan psti akan menghentikan kontrak dgn pegawai tsb agar tdk merugikan perusahaan dgn kinerjanya yg buruk.
Dengan demikian akan terjadi turnover resign terus menerus sampai akhirnya ditemukan pegawai yg kinerjanya dirasa bagus oleh perusahaan.
Disamping itu, hal ini akan menambah biaya perusahaan dalam melakukan perekrutan kembali hingga menemukan karyawan yg bnr2 tepat.
saya ingin menanggapai pernyataan devi...
BalasHapusmenurut saya strategi ini cukup efektif..
buktinya sekarang ini sangat banyak perusahaan yang menggunakan sistem kontrak dalam mempekerjakan karyawannya,,,
hal ini tergantung dengan bagaimana proses perekrutan dan proses seleksi awal yang dilakukan oleh perusahaan..
apabila saya pimpinan perusahaan,, seperti yang saya telah katakan di bahan diskusi yang sebelumnya,,
saya akan memperketat proses perekrutan dan seleksi.. sehingga orang yang siap bekerja benar-benar orang-orang yang kompeten..
kemudian akan dilakukan on the job training pada karyawan-karyawan tersebut...
sehingga karyawan tersebut benar-benar dapat bekerja dengan baik sesuai akan dengan job des dan tujuan perusahaan...
hal-hal ini yang dapat meminimalisir adanya karyawan yang kinerjanya buruk dalam perusahaan...
Saya sependapat dengan henry yang menyatakan bahwa sistem kontrak i yang maksud adalah, karyawan dibuatkan perjanjian hitam di atas putih tentang kontrak kerja seperti dewasa ini yang telah dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia. karena dengan memberlakukan system kontrak kerja pegawai tsb lebih termotivasi untuk meningkatkan dan menunjukan kinerjanya dengan baik sebab jika pegawai tsb tidak menunjukan kinerja yg baik perusahaan tdk akan memperpanjang kontrak kerjanya bahakan perusahaan pun dapat memutuskan secara sepihak kontrak kerja tsb dikarenakan hasil kerjanya tidak memenuhi kesepakatan atau bahkan membuat perusahaan mendapat masalah. Selain itu mencari pekerjaan di zaman sekarang sangat sulit sebab banyak sekali orang2 memakai orang dalam dengan seperti menggunakan uang supaya ia bisa diterima bekerja disuatu perusahaan.
BalasHapusMenurut pendapat saya. 3 hal seseorang meninggalkan pekerjaannya adalah :
BalasHapus1. Opportunities elsewhere : tentunya setiap tidak mau melewatkan kesempatan yang ada jika di tawari pekerjaan yang lebih bagus dan menarik serta mudah untuk menaikkan jenjang karir. Hal ini banyak terjadi dalam dunia dimana banyak orang-orang memilih meninggalkan pekerjaan yang dahulu karena adanya peluang yang bagus di tempat lain
Apalagi peluang di tempat lain lebih menjanjikan daripada tempat kerja terdahulu
2. Financial rewards : Zaman sekarang banyak orang yang lebih memilih berhenti kerja di tempat yang lama karena gaji yang kurang dan memilih ke temapt lain untuk mendapat gaji yang lebih bagus. Dan alasannya jika gaji saya tidak naik-naik dalam kurun waktu 2 tahun saya juga akan berpikir untuk meninggalkan pekerjaan saya dan mencari kerjaann yang bisa menggaji saya dengan nilai yang bagus sesuai dengan hasil kerja saya
3. Career Opportunities :
Hali ini juga bisa membuat saya berpikir untuk melangkah lebih baik demi masa depan saya karena adanya peluang karir yang bagus di depan mata bisa membuat saya mendapat gaji serta peningkatan karir yang cukup cepat dalam suatu kinerja saya.
menaggapi devi dan henry tentang kontrak. sistem kontrak ini dilihat dari objek yang akan dikontrak apakah pekerja yg staff atau buruh (iss,satpam dll).
BalasHapusuntuk staff kontrak kerja menyangkut perusahaan karyawan bekerja, karyawan itu sendiri,dan perusahaan penyedia jasa outsourcing. untuk staff biasanya masa kontrak 2thn dan jika kinerja bagus dan memang perusahaan membutuhkan karaywan tersebut maka akan diperpanjang
beda lagi jika buruh (sleaning service,satpam) biasanya perusahaan mengkontrak perusahaan penyedia jasa selama tahun tertentu dan jika ada buruh yang kerjanya kurang optimal maka perusahaan akan meminta ganti.
contoh
A sebagai ob dan dikontrak selama 2 thn. suatu hari A kinerjax buruk n perusahaan meminta ganti pada perusahaan penyedia jasa dan pada hari itu juga A akan mundur dari kerjanya selama masa kontrak belum habiz.
Menurut saya. ada 3 hal alasan saya untuk keluar dari suatu pekerjaan :
BalasHapus1. Career Opportunities : Menurut saya,dengan adanya kesempatan karir yang bagus yang di tawarkan saya,saya akn memilih berhenti dari pekerjaan saya yang lama dan akan memilih pekerjaan saya yang baru dengan gaji yang bagus serta jenjang karir yang saya peroleh dengan cepat
2. Financial Rewards : Menurut saya,alasan ini juga banyak di alami oleh banyak orang-orang di indonesia karena banyak orang memilih pindah kerja hanya karena iming-iming gaji yang tinggi, dan bonus yang banyak
contoh saja : bisnis MLM yang bonusnya bisa jalan-jlan keluar negeri
3. ALasan keluarga : Alasana saya memilih keluarga karena saya tidak bisa d lepaskan juga dari keluarga saya terutama orang tua saya yang telah membesarkan saya, dan saya juga tidak bisa bekerja jauh-jauh dengan keluarga saya
saya lebih memilih bekerja di rumah sperti buka toko tanpa meninggalkan rasa perhatian saya kepada keluarga saya
menurut saya 3 alasan seseorang keluar dari pekerjaan nya adalah:
BalasHapus- Adanya peluang kerja di perusahaan lain yang lebih menjanjikan sehingga karyawan tersebut keluar dari perusahaan tersebut
- Suasana lingkungan pekerjaan yang tidak mendukung atau ketidakcocokan dengan suasana tempat bekerja
- kurangnya dalam masalah gaji di perusahaan tersebut yg tdk sebanding dengan apa yg kita kerjakan
saya ingin memberikan sedikit tambahan pendapat saya untuk pertanyaan devi...
BalasHapusdari jawaban saya tadi, saya mengatakan bahwa meminimalisir turnover resign dengan menggunakan sistem kontrak pada karyawan...
nah untuk mengurangi resiko adanya karyawan yang ternyata kurang baik dalam bekerja setelah dikontrak adalah memperketat proses perekrutan dan seleksinya,,,
jadi para calon pekerja yang akan dipekerjakan benar-benar kompeten dan sesuai dengan kriteria perusahaan (termasuk sesuai dengan budaya perusahaan)...
namun,, tidak menutup kemungkinan apabila karyawan yang berkompeten tersebut ternyata mengalami penurunan kinerjanya hingga benar-benar tidak memuaskan...
apabila saya berada sebagai pemimpin di perusahaan tsb,, saya tidak akan memperpanjang kontrak dari karyawan tersebut...
saya akan lebih memilih untuk melakukan perekrutan ulang setelah kontrak dari karyawan tersebut habis...
karena apabila hendak mempertahankan karyawan tersebut rasanya sia-sia saja..
jadi perekrutan lebih baik dilakukan demi kelancaran kinerja perusahaan kedepannya...
Berarti pada intinya setiap cara yg digunakan sbg arana mengantisipasi tingginya turnover resign pegawai (baik kuisioner, group disscusion, sistem kontrak dll)memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. dan dalam penggunaanya sebaiknya disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
BalasHapusSaya ingin bertanya, apakah yg dimaksud dgn headhunting dan Job Content ? mengapa kedua hal tsb dimasukkan sbg alasan pegawai untuk resign ?
alasan dari saya untuk meninggalkan pekerjaan atau keluar dari organisai adalah,
BalasHapus1.sudah kurang cocok dalam pekerjaan yang sudah ada dan merasa tidak puas, sehingga ingin mencari pekerjaan yang lain. sedangkan kita melakukan pekerjaan secara maksimal.
2.gaji yang di berikan kurang sehingga mencari tempat bekerja yang lain yang lebih menjanjikan gaji lebih.
3.organisasi yang kurang bersosialisasi kurang ramah yang menyebabkan selama melakukan pekerjaan kurang nyaman atas lingkungan dan situasi yang ada.
itulah hal yang mungkin bagi saya untuk tidak bekerja di tempat yang lama.
3 alasan yang membuat saya keluar dari perusahaan, ialah :
BalasHapus1. financial reward : gaji dan tunjangan yang diberikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan hasil kerja yang saya berikan bagi perusaan tsb.
2. opportunities elsewhere : peluang kerja di perusahaan lain lebih besar dan lebih sesuai dengan keahlian atau skill yang saya miliki
3. work pressure : adanya tekanan dalam pekerjaan membuat kinerja tidak maksimal sehingga membuat saya merasa tidak nyaman bekerja dalam perusahaan tersebut.
Menurut saya ada cara lain untuk mempertahankan karyawan sepertinya perlunya loyalitas atasan / perusahaan dengan karyawan. Jika atasan tidak loyal kepada karyawan , bagaimana loyalitas karyawan bisa terbangun dan bertahan. Misalnya, dengan memberitahukan kepada karyawan bahwa mereka adalah asset perusahaan yang sangat berharga, yang kedua dengan cara member motivasi / penghargaan kepada karyawan atas kinerja selama ini.
BalasHapusHayo, siapa yang mau nanggapi pertanyaan Devi yang terakhir???
BalasHapussaya ingin mencoba menjawab pertanyaan dari devi..
BalasHapussetahu saya headhunting itu orang yang berbakan, kinerjanya juga bagus dalam suatu perusahaan (kompeten) kemudian dia diincar oleh perusahaan lain (headhunter) yang tertarik dengan kinerjanya dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan seperti penempatan langsung di jabatan yang lebih tinggi, dsb...
jadi menurut saya headhunting ini berhubungan dengan Opportunities Elsewhere.. karyawan akan melihat mana yang lebih menguntungkan... apabila memang tawaran itu memberikan peluang kesuksesan yang lebih tinggi,, secara otomatis karyawan akan tergiur dan pindah ke perusahaan tersebut..
saya juga ingin mencoba membantu memberikan alasan mengapa job content merupakan salah satu alasan yang digunakan orang untuk meninggalkan pekerjaannya....
apabila job description yang harus dilakukan karyawan terlalu berat atau menyimpang,, lama-lama karyawan juga akan merasa keberatan sehingga tidak ingin terus bertahan di perusahaan tersebut..
misalnya seorang security,, sewajarnya dia bertugas untuk menjaga keamanan disekitar perusahaan... namun,, dalam perusahaan ini ada kebijakan bahwa job description security selain menjaga keamanan disekitar perusahaan juga harus merawat taman yang terdapat diperusahaan,, nah hal seperti ini sebenarnya kan merupakan job description gardener(tukang kebun) bukan job des security..
untuk menjaga kemanan perusahaan selama 24jam saja mungkin sudah terlalu berat,, paalagi ditambah harus merawat taman milik perusahaan,,,
nah,, hal seperti ini yang mungkin mempengaruhi pikiran seseorang untuk meninggalkan pekerjaannya..
Berarti Headhunter adalah salah satu alasan yg berhubungan dgn eksternal perusahaan ? jika sudah memasuki ranah persaingan dgn perusahaan lain (untuk memperebutkan karyawan yg berkompeten) kiranya apa yg dpt dilakukan untuk dpt mempertahankan karyawan berkompeten tsb ? Dgn keadaan bila perusahaan sudah memberikan fasilitas dan kompensasi yg sesuai dgn kinerjanya.
BalasHapusSedangkan untuk job content, disini yg henry maksudkan adalah karyawan yg pekerjaannya overlaping (melebihi job desc yg ada). berarti hal ini juga menyalahi kontrak kerja yg ada, apakah suatu perusahaan dpt dituntut bila mempekerjakan karyawannya melebihi job desc yg seharusnya?
saya ingin menanggapi pernyataan dan pertanyaan devi..
BalasHapusmenurut saya sih memang benar,,kalau untuk mengatasi masalah itu,,
kembali lagi kapada bagaimana cara perusahaan memotivasi karyawannya,,,
memotivasi tidak hanya dengan memberikan gaji tinggi atau bonus-bonus dsb,,
memberi motivasi kepada karyawan juga dapat dilakukan dengan cara menjamin keselamatan kerja,, menjaga hubungan baik dengan para karayawan,, memberikan pujian-pujian kepada karyawan dan masih banyak cara lainnya... jadi sebisa mungkin, munculkan loyalitas dalam diri karyawan.. sehingga karyawan akan berpikir dua kali apabila hendak meninggalkan perusahaan...
begini,, jadi dalam ilustrasi saya, perusahaan menentukan job desription yang mungkin sedikit menyimpang..saya rasa itu tergantung bagaimana kebijakan perusahaan tersebut,, biasanya kebanyakan pekerja tidak ingin memperpanjang masalah dan memilih untuk mundur dari perusahaan..
menurut saya, 3 alasan yang dapat membuat saya keluar dari perusahaan adalah :
BalasHapus1. Karena tidak adanya motivasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, sepeti tidak adanya bonus tiap sukses melakukan suatu pekerjaan. Atau karena tidak adanya promosi kenaikan jabatan. Hal ini dapat menyebabkan turunnya semangat dalam melakukan suatu pekerjaan.
2. Adanya peluang di tempat lain. dalam hal ini jika adanya perusahaan yang dapat memberikan jabatan dan gaji serta tanggung jawab yang lebih besar, maka saya akan berpindah ke perusahaan tersebut.
3. Tindakan semena-mena dari atasan yang menyuruh-nyuruh tanpa adanya alasan yang logis, seperti membuatkan minuman dan sebagainya dengan alasan kurangnya OB.
saya ingin bertanya,,,
BalasHapusapabila anda seorang pemimpin di suatu perusahaan..
anda mempekerjakan karyawan yang telah terikat kontrak dan kontrak tersebut masih tersisa 1th lebih namun pekerja tersebut meenunjukkan penurunan drastis dalam kinerjanya,, anda sudah mencoba mengatasi masalah tersebut dengan cara memotivasi karyawan tersebut,, namun sama sekali tidak berhasil..
kira-kira,, apa yang akan anda lakukan untuk menaggapi masalah tersebut..??
Menanggapi pertanyaan henry,
BalasHapusJika memang berbagai cara sudah dilakukan untuk memotivasi karyawan tsb namun tidak berhasil, sebagai manajer harus cepat mengambil langkah. karyawan tsb sebaiknya diputuskan saja kontraknya.
Akan sangat percuma bila kontrak tetap dilanjutkan jika si karyawan sudah tidak ada keniatan lg dalam pekerjaanya. Hal ini akan sangat merugikan perusahaan krn dpt mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan.
lebih baik merekrut org lain yg memiliki niat kerja dan kinerja yg lebih baik.
jemmy gunawan nrp 3103010034
BalasHapussaya mau menanggapi pernyataan dari saudara henry yang terakhir, saya setuju bahwa sebuah perusahaan dapat memotivasi para karyawan bukan hanya melalui materi (uang) saja, tetapi dengan menciptakan lapangan kerja yang nyaman dan aman bagi para karyawan dengan begitu para karyawan akan merasa nyaman dan betah bekerja ditempat kita, karena arti sebuah motivasi sendiri adalah dukungan/dorongan dari atasan kepada bawahnya yang dimaksudkan untuk menyemangati para karyawan untuk bekerja lebih baik..
saya setuju dengan pendapat anda,, memang lebih baik mempekerjakan karyawan yang benar-benar mampu bekerja maksimal demi kelangsungan produktivitas perusahaan.... :)
BalasHapussaya ingin menanggapi pertanyaan dari henry, jika saya menjadi atasan orang tersebut, saya tidak akan langsung memecat orang tersebut, saya lihat lagi cacatan pekerjaannya, pasti orang tersebut hebat dalam suatu hal, setelah saya mengetahuinya, saya akan memindahkan posisi orang tersebut. Jika memang masih tidak adanya peningkatan, maka akan saya pecat orang tersebut.
BalasHapussaya ingin menanggapi pernyataan dari saudara steven , memang benar sebelum kita memecat karyawan tersebut kita harus melihat lagi catatan pekerjaannya , apakah karyawan tersebut berkontribusi banyak kepada perusahaan atau tidak??.. sebisa mungkin kita sebagai atasan harus memberikan motivasi dan dorongan kepada para karyawan kita agar mereka bersemangat dalam pekerjaan.. jika hal itu masih dirasa kurang menurut saya juga baik bila perusahaan memberikan pelatihan kepada para karyawan yang kinerja nya kurang ,dengan harapan mereka dapat lebih baik lagi dalam bekerja.. kenapa saya tidak memilih memecat mereka?? karena saya pikir dengan kita memecat mereka kita akan menambah jumlah penganguran dan tidak menutup kemungkinan jumlah kriminalitas juga meningkat di akibatkan banyaknya orang yang menggangur.dan dengan juga memikirkan aspek" keuangan perusahaan yang kita miliki..
BalasHapusMenanggapi pertanyaan Henry,, jka saya menjadi atasan'nya yang saya lakukan pertama,, pasti sya akan mencari tahu dlu ap pnyebab2 kinerja'ny menurun. Karena adanya penurunan kinerja setiap org pasti ada alasan'nya, entah itu dari faktor internal maupun eksternal. Stlah mengetahui alasan'nya baru saya akan mengambil tindakan. Misal'nya saja dari faktor internal, tentu akan saya panggil utk d ajak bcara,, dan mnegur kinerja'nya karena pekerjaan tidak bleh menjadi plampiasan dr masalah internal. Jka terus-menerus d ulang harus'nya dia akan d keluarkan. Sedangkan jka faktor eksternal,, misal'ny dia sudah tidak dapat bkerja sama lagi dg tim yg ada, tentu ada alasan'nya jga, entah dr dirinya sendiri atau tim'nya.. jka dari dirinya sendiri tentu akan d kembalikan lagi,, apakah dia msih mau brkomitmen pada perusahaan atau tidak, jka tidak tentu sebaik'ny dia mengundurkan diri drpda d keluarkan. Namun jka permasalaha ada pada tim, tentu akan ada tindak lanjut pada tim tersebut.
BalasHapusKarena jka hanya motivasi saja,, menurut saya kurang efektif bla d berikan pada org sperti itu.
saya ingin menanggapi pernyataan dari jemmy. Anda mengatakan bahwa akan memberikan pelatihan kepada karyawan yang kinerjanya kurang, dalam hal ini karyawan sudah tidak bersemangat dalam pekerjaannya , apakah pelatihan itu efektif untuk diterapkan untuk orang yang sudah tidak bersemangat kerja lagi?? karena menurut saya itu hanya membuang waktu dan uang.
BalasHapus3 alasan untuk meninggalkan pekerjaan menurut saya adalah :
BalasHapus-Kebanyakan beban kerja di Kantor.
Memang sih di kantor itu kita dituntut bekerja professional. Kita juga diharapkan dapat mengerjakan berbagai hal ketika dibutuhkan, bahkan untuk sesuatu yg bukan wilayah kerja kita. Tetapi kadang yang terjadi adalah pekerjaan kita terlalu banyak, belum selesai satu, bos nyuruh kerjaan yang satu lagi. Kadang juga pekerjaan yang seharusnya menjadi pekerjaan orang lain terus dibebankan pada kita. Tiga job dihandle oleh satu orang..Ya inilah yang tidak menyamankan. Karena itu para bos-bos yang punya perusahaan sangat dianjurkan untuk memberikan perincian yang jelas tentang job description karyawannya, sehingga masing2 melakukan tugas sesuai JDnya tadi dan tidak mengerjakan pekerjaan orang lain.
-Favoritism oleh Bos yang mengakibatkan Lingkungan Pertemanan Kantor yang Kurang Baik.
sebagai pekerja, alias karyawan, kita berharap bos itu dapat berlaku fair dalam memotivasi karyawannya. Artinya apapun yang bisa atau tidak bisa dilakukan oleh karyawan itu tetap harus dimotivasi. Tapi umumnya banyak bos yang suka menyudutkan karyawan A dan membangga-banggakan karyawan B. Apalagi kalau nyalahin karyawan A itu di depan umum, alias di depan teman2 sekantoran, and ditambah lagi membangga-banggakan karyawan B di hadapan karyawan lain. Gimana Si karyawan A gak sakit hati kalau diperlakukan seperti itu.And basically, setiap manusia butuh penghargaan, sama halnya juga dengan si karyawan A ini yang juga adalah karyawan dan menjadikan perkantoran ajang gosip .Biasanya dari sinilah pembunuhan karakter dimulai. Sesama pekerja biasanya suka saling gosipin. Dan biasanya kalau digosipin itu suka di gosipin di belakang biar gak ketahuan. Kalau sudah gosip biasa nyebar2 dan menyebabkan image kita dimata karyawan lain semakin buruk. Hmmm.. Okelah ada yang ndablek (alias gak peduli) and gak mau dengerin gosip-gosip itu. Tapi se-ndablek2 orang pasti juga akan sakit kalau tiap hari terjadi pembunuhan karakter terhadap dirinya. Ini tentu saja parah..
-Tidak ada jaminan Perkembangan Karir ditambah lagi gaji yang kurang memuaskan
Tentunya setiap karyawan punya cita-cita, kalau sudah bekerja selama beberapa tahun,kita berharap punya karir yang bisa menanjak. Yah hitung-hitung juga naikin gengsi,danjuga naikin gaji.Gak kebayang, kalo kamu kerja di perusahaan A and jabatan kamu hanya seorang kepala resiving gudang mulu.Dan gaji dari tahun ke tahun tidak pernak bertambah kalau pun bertambah hanya sedikit ini tentu sangat krusial sekali, terutama bagi mereka para karyawan yang sudah berkeluarga. Dan sudah barang tentu harga kebutuhan sandang pangan itu gak ada yang turun sebaliknya pasti naik dari tahun ke tahun,dan naiknya gaji ini sangat diharapkan. Akan tetapi masih banyak perusahaan di luar sana yang tidak egaliter soal kebijakan penggajian ini. Meskipun harga kebutuhan naik, tapi perusahaannya masih tidak peduli. Adapun kalau ada perusahaan yang berbaik hati menaikan gaji karyawan itupun tidak begitu signifikan.
saya ingin menanggapi pernyataan dari steven sebisa mungkin coba memberika pelatihan+dukungan motivasi dari atasan otomatis itu akan membawa sikologis karyawan akan berubah , mungkinn ada yang tetap akan kembali seperti awal malas dll, tetapi juga akan ada pasti 1 atau lebih karyawan yang termotivasi, dan mengurungkan niatnya untuk keluar dari perusahaan.. dan dengan sedikit mengeluarkan uang untuk memberikan pelatihan kepada para karyawan,kita sedikit banyak akan sangat membantu juga mengatasi faktor penganguran yang kini terus meningkat di indonesia ...
BalasHapussaya ingin menanggapi pernyataan dari jemmy, pelatihan seperti apakah yang akan anda lakukan untuk memotivasi karyawan anda?
BalasHapuskalau menurut saya alasan orang pindah adalah.
BalasHapus1.Work Pressure/stress
alasanya karena orang selalu ingin kerja ditempat yang ia sendiri suka, siapa mau ditekan saat bekerja? keadaan mental yang tidak nyaman tentu akan membuat ia keluar dari pekerjaanya apabila
2.Opportunities Elsewhere
tentu apabila seseorang memandang ada kesempatan lebih baik di luar perusahaan untuk kelangsungan hidupnya maka ia akan dengan senang hati akan keluar, terutama apabila ia sudah tidak nyaman dengan lingkungan pekerjaanya.
3.Work-life Balance
siapa sih yang mau menikah dengan pekerjaanya?
seseorang tentu tidak mau harus dibebankan pekerjaan yang berlebihan, ini akan menggangu waktu pribadi dan keluarga. bila dia menemukan peluang/pekerjaanya yang tidak menggangu kehidupanya secara general maka dia akan pindah dengan senang hati
saya ingin menanggapi pernayataan dari Santi..
BalasHapusmemang benar,, memotivasi yang saya maksudkan tidak hanya sekedar memberikan semangat saja,, namun dalam artian luas...
di dalamnya juga termasuk pendekatan diri yang dilakukan seorang pimpinan namun masih tidak ada hasil..
nah,, apabila dalam keadaaan tersebut,, apakah masih tetap mempekerjakannya..??
saya rasa apabila diteruskan akan mengganggu produktivitas perusahaan...
sehingga menurut saya memang lebih baik apabila perusahaan memutuskan kontrak dengan si karyawan tersebut dan mencari karyawan baru yang lebih berkompeten serta sesuai dengan budaya perusahaan...
Menurut saya 3 alasan untuk resign dari perkerjaan adalah :
BalasHapus1. Peluang
Saya memiliki alasan yang kuat untuk memutuskan pindah temmpat kerja kerja.
saya berani untuk mencari peluang, mencoba kesempatan dan mencoba menemukan jalur
tepat untuk pekerjaan dan karierku. saat saya menemukan tempat yang sesuai minat,
maka talenta saya akan berkembang lebih baik.Hasilnya, Kontibusi yang saya berikan terhadap perusahaan
juga tinggi karena lebih produktif menghasilkan karya yang sesuai dengan passion saya.
2.Tidak menikmati
saya tidak menikmati pekerjaan.
Jika perasaan tak nyaman semakin kuat, berpikir pindah kerja tampaknya lebih baik daripada performa memburuk gara-gara memaksakan diri.
Kondisi terpaksa itu juga berpotensi membuat stres dan membahayakan kesehatan.
Lebih baik, putuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih cocok.
3. Jam kerja tak sesuai
Karyawan selalu dituntut untuk menaati aturan perusahaan dan bos.
Termasuk tuntutan lembur dan menyelesaikan beban pekerjaan di luar jam kerja.
Banyak orang merasa tak tahan dengan jam kerja yang berlebih, karena menyita waktu berkumpul dengan keluarga dan istirahat
bahkan kadang perkerjaan harus dibawa pulang ke rumah untuk diselesaikan.
Maka tak jarang, kebanyakan orang termasuk saya memilih untuk berhenti kerja karena alasan jam kerja tak sesuai.
Menanggapi Henry...
BalasHapusOh,, jka itu yang d maksud'kan,, tentu saja.. Jka sudah tidak ada hal yang membuat saya untuk tetap mempekerjakan'nya,, tentu daripada saya menurunkan produktivitas dr perusahaan pzti akan sya putuskan kontrak kerja dan merekrut kembali org dan tentu'nya akan lebih d perketat cara pnyeleksian'nya shg tidak akan terjadi hal yg sama kembali...
menurut saya 3 alasan kenapa orang ingin keluar dari pekerjaannya adalah
BalasHapus1. merasa jenuh dengan pekerjaan
orang akan merasa bosen dengan pekerjaannya yang slalu dikerjakan setiap hari. mangkanya perusahaan sering menukar- nukar posisi
2. menginkan gaji yang lebih besar
pekerjaan di tempat lain menawarkan gaji / bonus yang lebih besar
3. konflik antar pegawai
perbedaan pendapatan dan persaingan antar pekerja. membuat pekerja untuk saling menjauhkan
Saya mencoba menjawab pertanyaan dari steven untuk jemmy , saya rasa pelatihan yang cocok adalah seperti pelatihan dimana kita ditempatkan dalam suatu masalah di perusahaan lainnya atau di temapt seperti pedesaan yang sedang mengalami masalah dsb . Jadi dari situ bagaimana kita bisa tahu apakah yang sedang dipermasalahkan dan harus kita atasi . Mungkin itu bisa memotivasi ...
BalasHapusSaya bertanya kepada yang lainnya , menurut kalian , bagaimana strategi kalian dalam mengatur SDM yang ada pada perusahaan tersebut dalam mengatasi masalah - masalah yang akhir - akhir ini sering terjadi pada perusahaan dimanapun ?
Untuk William cakra , mengapa anda bisa mengatakan bahwa "Work-life balance " menjadi faktor anda keluar dari organisasi tersebut ?
Saya juga menanggapi permasalahan henry , yang saya lakukan adalah dengan adanya pelatihan2 yang memotivasi karyawan tersebut sehingga kemungkinan kinerjanya tersebut meningkat . mungkin karena work pressure yg tidak menurun mungkin juga kinerjanya menurun drastis .
Menurut saya
BalasHapusPelatihan perlu di terapkan buat karyawan agar bisa menngkatkan performa karyawan dan menaikkan motivasinya.. pelatihan yang meningkatkan motivasi biasanya di lakukan oleh lembaga-lembaga pelatihan yang ada di indonesia... mungkin secara ringkas pelatihan bisa di berikan berupa materi2 motivasi dan ada game dan ice breakers di dalam materi pelatihan yang ada.
Menanggapi wiliam
tentang work life memang tidak ada yang mau menikah dengan pekerjaannya tapi di lain pihak jika membutuhka uang dan dia tidak bekerja apa yang harus di lakukan? mau tidak mau harus berkerja dan menerima pekerjaannya.... memang kalau suami sudah mapan dan mampu memenuhi kebutuhan maka tidak perlu bekerja.
Menurut saya faktor-faktor yang dapat mmebuat saya untuk meninggalkan pekerjaan saya adalah:
BalasHapus1.Saya tidak mengetahui betul apa yang saya kerjakan atau saya geluti dalam pekerjaan tersebut atau dengan kata lain terpaksa saja untuk menjalani pekerjaan tersebut (hanya untuk mendapatkan uang).
2.Upah yang saya dapat dari pekerjaan tersebut tidak setara dengan jabatan yang saya tempati.
3.Karena saya merasa tidak nyaman dengan lingkungan tempat saya bekerja, yang mungkin bisa disebabkan oleh ketidakharmonisan hubungan kerja dengan sesama pegawai, atau dapat juga ketidak harmonisan hubungan kerja dengan atasan saya(atasan saya menindas saya).
Banyak faktor yang membuat saya resign dari pekerjaan:
BalasHapus1.Perusahaan tidak bonafit
2.Culture dari perusahaan yang tidak sesuai dengan kinerja saya
3.Tidak match nya perusahaan terhadap karrier saya.
4.Terdapatnya pengurangan gaji yang tidak jelas
5.Turunnya income perusahaan.
Kelas A
BalasHapus1. Karier tidak bisa berkembang lagi.
alasannya : Saya harus mencoba untuk berinvestasi lebih banyak waktu pada pekerjaan saya jika saya merasa seperti ada kesempatan untuk kenaikan gaji yang bagus. Tidak ada alasan untuk merasa terjebak di pekerjaan saya dan tidak pernah terlambat bagi saya untuk menemukan sesuatu yang lebih baik.
2. Perekonomian saya tidak bisa ditingkatkan lagi
alasannya : semua orang ingin hidupnya semakin lebih baik.
3. Tidak adanya penghargaan atas prestasi saya terhadap perusahaan