Rabu, 01 Juni 2011

mentoring dan kepemimpinan transaksional (review artikel)

Scandura. T. A., & Schriesheim, C. A. 1994. Leader-member exchange and supervisor career mentoring as complementary construct in leadership research. Academy of Management Journal. 37 (6): 1588-1602.

A.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab persoalan umum dalam berbagai penelitian yaitu apakah mentoring dari supervisor dapat dilihat sebagai augmenter (penambah) yang berarti dari  model kepemimpinan transaksional.
B.     Literatur Review/ pengembangan model
Setelah penulis membahas berbagai teori tentang leader-member exchange (LMX), penulis merumuskan tiga hipotesis sebagai berikut:
1.      Supervisor dan subordinate akan membedakan secara perseptual antara  LMX dan SCM (supervisor career mentoring) sebagai konstrak.
2.      Dengan mengontrol  LMX,  SCM akan berhubungan secara positif dengan rate kinerja, pertumbuhan gaji, dan rate promosi dari subordinate.
3.      Dengan mengontrol  SCM, LMX akan berhubungan secara positif dengan rate kinerja, pertumbuhan gaji, dan rate promosi dari subordinate.
C.     Metode
Responden yang dihubungi adalah 350 manager tetapi yang mengembalikan survey hanya 244. Sedangkan supervisor yang dihubungi adalah 244 dan yang memberikan data hanya 191.
Pengukuran dilakukan terhadap LMX ( skala 7 item), SCM (skala 6 item dari Clawson), dan Variable career outcome (diuji dalam 3  term: rate kemajuan, pertumbuhan gaji, & rating supervisor atas kinerja).
D.    Hasil dan Diskusi
Dari perspektif subordinate, hasilnya secara jelas tidak mendukung hipotesis 1. Sebab dari hasil chi-square ternyata tidak signifikan sehingga model 2 faktor tidak fit atau data tidak lebih baik dari model satu faktor.
Dari perspektif supervisor, pengujian dengan model dua faktor melawan model satu faktor ternyata chi-sguare adalah signifikan demikian juga dengan nilai rho-nya. Dengan demikian maka hasil ini mendukung hipotesis 1.
Pengestimasian dengan menggunakan model 3 faktor (LMX, SLMX, & supervisor SCM) menunjukkan bahwa korelasi antara ketiganya adalah signifikan. Hasil ini mendukung hipotesis 1 dari perspektif supervisor dan bukan dari perspektif subordinate.
Hasil regresi pada mentoring sebagai augmenter mendukung hipotesis dua yang mana SCM berhubungan secara positif dengan pertumbuhan gaji dan rate promosi karyawan kecuali terhadap rate kinerja karyawan. Sedangkan hasil regresi pada LMX sebagai augmenter mendukung hipotesis 3 yang mana LMX berhubungan secara positif dengan pertumbuhan gaji dan rate promosi tetapi sebagaimana SCM, LMX juga tidak berhubungan dengan rate kinerja karyawan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar