Bahan Bacaan:
Gilmeanu, Raluca. 2015. Theoretical considerations on
motivation and work place, job satisfaction and individual performance. Valahian
Journal of Economic Studies, Vol. 6(3): 69-80.
Gilmeanu (2015) berupaya untuk menjelaskan hubungan antar
variabel motivasi, lingkungan kerja, kepuasan kerja dan kinerja individu.
Berdasarkan literature yang ada, peneliti menyimpulkan bahwa hubungan antar
variabel di atas tidak selalu konsisten sehingga harus
ditafsirkan/diinterpretasi sesuai kondisi yang ada atau sedang berkembang.
Hal menarik dalam tulisan Gilmeanu (2015) antara lain adanya
rumusan tentang tiga bentuk ungkapan/ekspresi terkait kinerja individu. Dengan
kata lain, kinerja individu dapat tampak/kelihatan dalam 3 bentuk, yaitu:
- Produktivitas: rasio antara input dan output suatu aktivitas, misalnya jam kerja yang digunakan adalah input sedangkan jumlah produk yang dihasilkan adalah output.
- Inovasi: Cara untuk meraih kesuksesan bisa berupa metode baru dalam mengeksekusi aktivitas bisnis maupun produk atau layanan yang baru.
- Loyalitas: total dedikasi dan kepercayaan individu pada organisasi.
Dengan demikian, apabila menginginkan pemahaman lebih
menyeluruh (komprehensif) tentang kinerja individual maka ketiga bentuk
tersebut harus diukur atau dianalisis bersama-sama. Kesadaran itu perlu dimiliki karena kecenderungan untuk melihat kinerja individual dalam satu bentuk saja sebagaimana akan kita lakukan juga pada diskusi ini.
Bahan Diskusi:
Andai Saudara adalah Manajer HRD:
- Manakah dari 3 bentuk kinerja individual tersebut yang paling penting? Mengapa?
- Apa yang akan Saudara lakukan agar individu di bawah koordinasi Saudara itu dapat memiliki bentuk kinerja seperti yang Saudara pilih pada poin pertama?
Bisnis Ojek Online, Bisnis ini merupakan bisnis yang fair dan legal karena bisnis ini dapat memudahkan orang dalam transportasi dengan biaya yang cukup murah, tetapi bisnis ini dapat dikatakan tidak adil, karena ojek online ini hanya dapat digunakan oleh calon konsumen yang menggunakan smartphone saja untuk memesan, sehingga orang-orang yang masih gaptek atau tidak dapat menggunakan smartphone ini tidak dapat memesan ojek online tersebut dan supir ojek online ini masih tidak terlalu banyak didapati di perumahan - perumahan yang jauh dari tengah kota. Jadi saya rasa bisnis ini tidak adil.
BalasHapusSaya memprioritaskan adil, karena jika bisnis ini dapat adil, maka dapat membantu dan memudahkan orang-orang dalam bertransportasi.
Apakah memang itu bukannya kelebihan bisnis ojek online d mna memang melihat globalisasi? Apalagi skrg handpone smartpone yang android skrg sudah mudah d dapatkan karna harga murah dan sudah banyak d gunakan oleh banyak orang.
Hapusiyaa memang melihat globalisasi, saudari Erlinda, tetapi kan juga terdapat orang yang tidak ingin beralih ke smartphone, apa lagi jika sudah nyaman dengan menggunakan HP lamanya, dan kebanyakan juga orang sudah malas untuk belajar lagi menggunakan HP smartphone yang cukup rumit bagi orang tua.
Hapusmenurut saya ini sudah tidak menjadi suatu problem. karna tidak ada salah satu yang dirugikan. kalau orang memang benar benar ada kemauan untuk membutuhkan ojek online pasti orang tersebut akan berusaha untuk belajar cara mengoperasikan smartphone. dan saya rasa itu tidak sulit.
HapusTerima kasih saudara fariz, tetapi yang dibahas disini adalah bisnis yang adil/tidak adil bukan ada pihak yang dirugikan. Tetapi tidak semua orang tua mau untuk belajar smartphone karena dalam mengoperasikan terlalu ribet dan menurutnya susah. Apalagi jika harus disambungkan dengan internet dan harus berlangganan internet terus. Meskipun terdapat orang tua yang bisa menggunakan smartphone, tetapi tidak jarang orangtua tersebut selalu bingung jika untuk mendaftarkan smartphone nya untuk internet.
HapusBelajar memang susah, tpi kalau ad kemauan apalagi dorongan pasti bisa, kita sbagai anaknya past membantu, tidak mungkin d lepskan sendiri. Setiap bisnis pasti jg mengikuti kemajuan globalisasi dan mengajak kita semua dari semua umur untuk tdk ketinggalan zamn dan mendapatkan kemudahan dalam apapun. Kalau d blg orang tua sulit, faktanya skrg banyak orang tua2 yang saya temui maupun ad d internet (berita) yanh skrg sudah ahli memakai smartpone dan tab,
HapusSaya kurang sependapat dengan saudara christianto. Menurut saya ojek online ini Memiliki sekmen pasar yang di tuju, Sekmen yang di pilih memang mengarah pada orang2 yg memiliki smartphone. Dan saya melihat ojek online ini tidak di perumahan2 di tengah kota.. Saya pernah melihat ojek online ini di daerah perumahan di luar surabaya. Bisa di katakan perumahan yang kecil dan lumayn jauh dari jalan raya.
HapusTerima kasih saudari Erlinda dan saudara Reinaldo. Setiap orang pasti memiliki prespektif yg berbeda, kalau menurut pendapat saya alangkah baiknya apabila ojek online tersebut memberikan nomor telepon pusat agar dapat mempermudah berbagai kalangan dalam melakukan order. Karena mayoritas pengguna ojek itu adalah orang yang membutuhkan kendaraan dalam kondisi terdesak dan tidak memiliki kendaraan pribadi hal ini saya lihat dari presentase pemilik kendaraan pribadi yang terus meningkat setiap waktunya. Sedangkan apabila dilihat dari orang yg menggunakan ojek untuk keadaan terdesak tentu tidak memungkinkan apabila harus mendownload aplikasi ojek online itu terlebih dahulu, pasti akan memakan banyak waktu dan tentunya tidak efisien. Terima Kasih :D
HapusJika dilihat dari sisi karyawan (tukang ojek) bisnis Ojek Online, menurut saudara Christianto apakah para tukang ojek memperoleh keadilan? Dan bisakah beri contohnya?
Hapusmenurut saya keputusan bisnis yang sudah disetujui oleh banyak pihak dan telah diterapkan di berbagai perusahaan adalah kegiatan outsourcing yaitu kontrak kerja yang diterapkan oleh beberapa perusahaan yang melakukan ekspansi global atau diversification portfolio dalam perkembangan bisnis. mereka me dapatkan tenaga kerja dengan tarif semurah mungkin karena dengan sistem kontrak seperti ini perusahaan tidak perlu pusing2 untuk memberikan tunjungan karyawan hanya sekedae gaji UMR. lalu jika kontrak selesai para karyawan tinggal menunggu apakah perusahaan ingin melanjutkan kontrak atau tidak. keputusan ini memang sudah disetujui oleh beberapa pihak perusahaan tetapi tidak adil bagi karyawan. karyawan hanya dijadikan sebagai alat saja tetapi tidak di hargai sebagai sumber data yang berharga bagi perusahaan hal ini kuga mengakibatkan tingkat turnover tinggi dan perusahaan menjadi tidak memiliki rasa untuk memiliki karyawan.
BalasHapusMenurut saya perjanjian kontrak tersebut sudah di sepakati dan di setujui sejak pertama kali karyawan ingin masuk melamar kerja.dan itu sudah resiko karyawan tersebut,jika merasa tidak adil karyawan tersebut bisa tidak melamar perkerjaan tersebut.
HapusMenurut saya perjanjian kontrak tersebut sudah di sepakati dan di setujui sejak pertama kali karyawan ingin masuk melamar kerja.dan itu sudah resiko karyawan tersebut,jika merasa tidak adil karyawan tersebut bisa tidak melamar perkerjaan tersebut.
Hapusbudi lukito 3103012063
Dalam kegiatan yang outsorching memang terbilang cukup menguntungkan perusahaan karena biayanya yang lebih murah dari pada memekrut karyawan tetap. Tetapi perlu di perhatikan lagi tentang hak-hak dari karyawan tersebut agar tidak terbaikan. Saya setuju dengan pendapat sdri Yenny diatas untuk memperlakukan semua karyawan dengan adil agar tidak terjadi diskriminasi dari tiap karyawan. Terima kasih
HapusSaya akan memberikan contoh seorang pengacara. Tugas dari seorang pengacara adalah membela client yang ia dampingi. Menurut prosedur itu benar tapi kadangkala client itu sudah jelas-jelas bersalah tetapi dari pihak pengacara tetap membela dan menganggap hal yang dilakukan clientnya benar dan hal tersebut sangat tidak adil dikarenakan memperjuangkan hal yang sudah jelas-jelas salah.
BalasHapusSaya lebih memprioritaskan adil karena dengan adil semua akan mendapatkan yang terbaik sesuai porsi-porsinya
menurut saya tidak relevan apabila dikatakan tidak adil. karena salah satu syarat adil adalah mendapatkan sesuatu sesuai dengan hak dan kewajibannya. pengacara menurut saya sudah benar. pengacara bukan berarti membela penjahat. tetapi pengacara akan selalu berusaha menyesuaikan bahwa penjahat tersebut tidak terkena hukuman yang terlalu berat, pengacara memastikan bahwa penjahat mendapatkan hukuman yang setimpal atas kesalahannya. dan penjahat pun punya hak untuk mendapatkan perlakuan itu. saya rasa itu adil.
HapusTerimakasih saudara Fariz Irsyad atas tanggapannya. Saya akan mencoba menjawab. Ketika hakim sudah memutuskan hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku pasti sudah disesuaikan dengan UU yang ada. Jadi menurut saya pengacara membela yang sudah salah agar mendapatkan ganjaran yang ringan. Apakah menurut saudara itu adil?. Terimakasih saudara Fariz
Hapusterima kasih sodara jonno atas tanggapannya. ya, menurut saya jika argumen yang dikeluarkan pengacara itu memang benar dan tidak berbohong. sama sekali tidak ada manipulasi data, ataupun suap menyuap. maka menurut saya itu adalah adil. masi ingatkah anda dengan kasus pelajar asal palu yang di anggap mencuri sandal jepit seorang tenara dan divonis hukuman 5 tahun. apakah menurut anda pantas. jadi, bukan berarti membela tersangka adalah salah, bagi saya. pengacara adalah pekerjaan yang mulia.
HapusTerimakasih saudara Farid, yang kita ketahui sekarang juga banyak pengacara yang tidak adil dan jujur sehingga hal tersebut yang membuat dunia hukum semakin tidak baik. Lalu untuk menanggapi pencuri sandal jepit tersebut, apabila itu memang sesuai dengan UU yang ada maka itu seharusnya layak bukan? Dan kalau dihadapkan dari segi etis atau tidak mungkin itu tidak etis karena hanya mencuri sandal yang dianggap tidak bernilai tinggi tetapi harus diganjar 5 tahun.
Hapussaya sependapat dengan saudara fariz, bahwa selama yang dilakukan oleh si pengacara benar dan tanpa manipulasi, maka sah-sah saja untuk membela tersangka yang divonis bersalah. Mengenai kasus pelajar yang mencuri sandal tersebut, saya rasa yang sebenarnya harus dipersalahkan di sini adalah undang2 dan aparat hukum yang ada, karena seperti yang kita lihat di TV, banyak pelaku kejahatan yang lebih berat yang dibebaskan dari tuduhan karena melakukan sogok atau suap, sehingga seolah-olah hukuman 5 tahun penjara bagi pencuri sandal itu tidak adil, walaupun hal itu sebenarnya sudah fair.
HapusTerimakasih saudara Aryani. Mungkin bisa dilihat kembali ke hal pertama yang saya tag disana disebutkan "kadangkala". Apabila saudara Aryani menuliskan tanpa manipulasi itu berbeda konteks pembahasan.
HapusSaya sedikit bingung disini dikarenakan saudara sekalian menyebut adil menurut apa ? apakah menurut Justice atau Fairness ? Terima Kasih. Sebagai tambahan, profesi seorang pengacara sudah seharusnya memegang tinggi Justice, apalagi sebelum dilantik mereka sudah disumpah. Urusan fair atau tidak adalah pekerjaan hakim yang memutuskan,
HapusTerimakasih saudari shelvye. Adil disini menurut Justice, mungkin saudari shelvye bisa membaca tag pertama saya yang mengatakan "kadangkala" disini konteks yang saya berikan pada saat pengacara melakukan tindakan yang kurang baik dan sudah melanggar sumpah yang dikatakan saudari shelvye.
HapusSaya kurang setuju dengan pendapat saudara jonny yang mengatakan bahwa pengacara bersifat tidak adil, karena walaupun tugas pengacara adalah membela clientnya agar bisa menang dalam sidang, tetapi yang saya tahu, semua pengacara berhak untuk mempelajari terlebih dahulu kasus apa yang di alami oleh clientnya, jika persoalan yang di alami oleh clientnya tidak melanggar hukum dan client tersebut tidak ditemukan letak kesalahannya, maka pengacara berhak untuk membela dan mendampingi client tsb. Sedangkan jika persoalan dari client sudah jelas-jelas salah atau melanggar, maka pengacara berhak untuk menolak kasus client tsb. Jadi menurut saya pengacara tidak bisa disalahkan 100%, dan tidak bisa di anggap bahwa pengacara itu berlaku tidak adil.
HapusTerima kasih
Saya kurang setuju dengan pendapat saudara jonny yang mengatakan bahwa pengacara bersifat tidak adil, karena walaupun tugas pengacara adalah membela clientnya agar bisa menang dalam sidang, tetapi yang saya tahu, semua pengacara berhak untuk mempelajari terlebih dahulu kasus apa yang di alami oleh clientnya, jika persoalan yang di alami oleh clientnya tidak melanggar hukum dan client tersebut tidak ditemukan letak kesalahannya, maka pengacara berhak untuk membela dan mendampingi client tsb. Sedangkan jika persoalan dari client sudah jelas-jelas salah atau melanggar, maka pengacara berhak untuk menolak kasus client tsb. Jadi menurut saya pengacara tidak bisa disalahkan 100%, dan tidak bisa di anggap bahwa pengacara itu berlaku tidak adil.
HapusTerima kasih
Terimakasih saudari Olivia atas tanggapannya. Sblmnya saya ingin memberitahu bahwa konteks yang saya tuliskan disana adalah "kadangkala" jadi yang saya maksudkan disini tidak semua pengacara bukan? Lalu memang benar itu adalah tugas dari seorang pengacara tapi yang harus olivia ketahui dan silahkan buka di internet, sekarang sudah banyak sekali pengacara yang tidak jujur atau bersih sehingga walaupun client itu sudah jelas2 salah dan layak untuk diberi pidana yang setimpal, pengacara itu pun tetap mau menerima kasus tersebut walaupun harus membela dengan cara-cara yang tidak seharusnya. Terimakasih dan Selamat malam
HapusBisnis Depot yang mengandung babi. Bisnis ini dapat dikatakan tidak adil karena tidak semua orang mengkonsumsi babi, karena sebagian orang bertentangan dengan agamanya. Tetapi pada dasarnya bisnis ini adalah fair, karena tidak melanggar hukum.
BalasHapusSaya memprioritaskan pada adil, karena agar semua orang dapat menikmati makanan depot tersebut, jadi harus memberikan pilihan lain selain daging babi.
Apakah semua depot mengandung babi?ini mnrut saya lebih pada pilihan. Setiap pengusaha pasti punya hak mau mendirikan makanan apa, lagi pula pengusaha makanan lain jg past ad yang menjual makanan lain untuk bersaing. Realitanya seperti itu.
HapusMemang benar pernyataan saudari erlinda bahwa semua depot tidak mengandung babi, dan ada alternatif lain dalam memilih depot. Menurut saya ketidak adilan tersebut ada pada pemilik depot, karena hanya memprioritaskan masakan babi di dalam depot tersebut. Untuk masalah pilihan depot memang semua terserah pada konsumen.
HapusMemang prioritas , tpi jg kita perlu kita kaitkan jg dengan keahlian dari koki tersebut, menurut saya yanh d lakukan hanya variasi menu makanan dan mencari peluang bisnis.Kalau begitu berart yang hanya jual makanan seafood jg bs d bilang tdak adil?
Hapussaya sependapat dengan saudara erlinda, bahwa menurut saya depot yang menjual babi bukan berarti berlaku tidak adil, karena di mana dan apa yang orang makan adalah pilihannya masing-masing. dan apabila tidak ada depot yang menjual babi, menurut saya bukankah hal itu juga merupakan bentuk ketidakadilan bagi para penggemar hidangan babi. terima kasih
HapusSaya menerima pendapat saudari Erlinda dan Aryani, tentang alternatif pilihan konsumen. Tetapi saya disini hanya memberikan salah satu contoh keputusan seorang pengusaha yang membuka depot berjenis makanan babi, sehingga keputusan membuka depot babi ini akan tidak adil bagi orang tidak makan babi.
HapusUntuk contoh lainnya yaitu yang diberikan saudari erlina tentang keputusan membuka depot seafood menurut sy itu jga bisa dikatakan tidak adil bagi orang yang tidak suka terhadap seafood atau alergi seafood. Disini saya membicarakan mengenai keputusan bisnis seorang pengusaha dalam membuka depot yang tidak adil karena tidak bisa dinikmati semua orang walaupun menurut saudari erlina dan aryani itu semua kembali kepada pembelinya. Tetapi yang saya bahas adalah keputusan dari pengusaha tersebut. Terima kasih
Saya lebih memprioritaskan "fair". Karena fair adalah sesuatu yang diberikan menurut kebutuhannya. Memang fair belum tentu adil, atau adil belum tentu fair, karena "fair" menurut masing-masing orang itu berbeda. Namun lebih baik apabila keputusan itu "fair".
BalasHapusContoh yang dapat saya ambil adalah suatu keputusan perusahaan yang akan menjual produknya berbeda harga disuatu daerah dengan daerah lain, atau bisa di sebut diskriminasi harga. Misal di kota X yang berpendapatan kapita tinggi maka harga produk disana dijual lebih mahal daripada di desa-desa. Hal ini tidak adil karena perusahaan menentukan harga yang berbeda. Namun hal ini fair, karena pendapatan orang didesa lebih rendah dibandingkan pendapatan orang di kota, maka produk yang dijual di desa relatif lebih murah. Terima kasih.
Saya kurang setuju dengan pernyataan saudara vincentius laksono. Mengenai strategi diskriminasi harga dalam bisnis, menurut pendapat saya hal itu adil dan sekaligus fair. Menurut saya, strategi diskriminasi harga adil karena memang dalam fungsi praktik nya harga itu memang dibedakan menurut kemampuan ekonomi tiap level konsumen. Konsumen yang berada pada tingkat ekonomi atas dikenakan tarif yang lebih tinggi. Sedangkan untuk konsumen pada tingkat ekonomi bawah dikenakan tarif yang lebih rendah. Sehingga jelas hal itu menyebabkan perbedaan harga, tetapi dalam perbedaan harga tersebut sesuai dengan kondisi ekonomi tiap-tiap level konsumen yang nantinya yang menjadi indikasi adalah kemampuan tiap-tiap level konsumen untuk mengeluarkan uang dalam pembayaran. Pada faktanya pun, walau harga nya berbeda-beda, tetapi dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam tingkat ekonomi apapun. Yang saya tekankan di sini adalah konsumen pada tiap-tiap level tetap membayar dengan tarif yang sesuai kemampuan mereka masing-masing walau pada berbagai tingkat harga yang berbeda. Pemerintah tentu mendukung hal ini karena strategi ini memberi keuntungan baik kepada pihak konsumen maupun produsen. Konsumen dalam berbagai tingkat ekonomi apapun dapat sama-sama merasakan produk yang sama. Produsen juga mendapat tambahan pendapatan melalui perluasan area pemasaran yang dapat menjangkau berbagai tingkat segmentasi pasar konsumen. Dan hal ini juga jelas ditunjang oleh adanya aspek hukum dari pemerintah dalam bentuk undang-undang yang melegalkan dan bahkan mensupport bagi para pebisnis untuk melakukan strategi diskriminasi harga. Aspek hukum ini sekaligus menjadi dasar bagi kondisi "fair" karena di dalam nya terdapat peraturan yang melegalkan segala prosedur bagi praktik strategi diskriminasi harga dalam bisnis.
Hapuspendapat saudara Alvin memang saya setujui. namun disini saya memang setuju dengan diskriminasi harga yang saya jelaskan, saya menyetujui diskriminasi harga karena menurut saya itu adalah hal yang fair. terima kasih.
HapusMohon maaf, saya kurang paham. Yang anda setujui itu yang mana?
HapusKalau saya setuju dengan pendapat saudara Alvin, karena diskriminasi harga yang anda sebutkan dalam contoh ini menurut saya bisa dianggap fair dan adil, karena harga yang ditentukan juga sudah disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Dan juga yang menentukan harga di setiap daerah adalah perusahaannya dan juga penjual setempat. Harga yang ditentukan perusahaan/pabrik berbeda di setiap daerah untuk menyesuaikan kondisi ekonominya. Sedangkan yang menentukan harga pasar adalah penjual setempat, tentu saja harganya akan lebih mahal dibandingkan membeli langsung pada perusahaannya. Akan tetapi, harga yang ditentukan itu tentu saja masih termasuk dalam taraf normal sehingga konsumen masih dapat membeli atau dengan kata lain sesuai dengan kondisi ekonomi mereka.
Jadi, diskriminasi harga seperti apa yang Anda maksud? Terima kasih.
Yuan Hubertus Lie Kelas B
Saya kurang sependapat dengan saudara vincent. Dalam hal ini memang terjadi diskriminasi harga atau dikenakan harga yang berbeda di daerah tertentu untuk barang yang sama. Pada kenyataannya, sering kali dijumpai bahwa jika sebuah perusahaan menjual produk yang sama di berbagai daerah atau ke pedesaan,harga yang diberikan akan menjadi lebih mahal karena biaya transportasi atau pengiriman produk yang bertambah karena jauhnya perjalanan yang ditempuh. Jika keadaan yang terjadi demikian maka, prinsipnya juga terbalik dari pendapat saudara vincent. Lebih tepatnya hal ini adil bagi perusahaan karena biaya pengiriman dapat ditutupi dengan harga yang dinaikkan sehingga tidak berpengaruh pada keuntungan yang didapatkan. Namun, tidak fair bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh atau di pedesaan karena harga yang diberikan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang lebih dekat atau daerah perkotaan, terima kasih .
HapusJuliet Aristania Mangar
3103014223
Kelas B
Keputusan bisnis yang adil menurut prosedurnya tetapi tidak adil menurut isinya salah satu contohnya menurut saya adalah keputusan bisnis Multilevel Marketing. Seperti yang pasti kita semua ketahui bahwa keputusan bisnis MLM biasanya menargetkan nasabahnya untuk mencari nasabah lain agar bisa menaikan pangkat/tingkat pada bisnis MLM tersebut sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar. Menurut prosedurnya bisnis ini dikatakan fair karena tujuannya juga untuk membantu para nasabah agar bisa mendapatkan bonus dengan mencari nasabah lain. Tetapi menurut isinya kita bisa melihat pada saat suatu bisnis MLM bilamana sudah lama berkembang maka target nasabah yang kita cari akan semakin sedikit sehingga nasabah yang baru masuk akan kesulitan dalam mencari nasabah lain sehingga tidak bisa mendapatkan keuntungan yang lebih sehingga dengan masalah ini keputusan bisnis MLM bisa dikatakan tidak adil karena tujuan pertama untuk membantu meningkat keuntungan nasabahnya tidak tercapai lagi.
BalasHapusSaya akan lebih memprioritaskan keputusan yang adil karena keputusan yang adil dapat memberikan perlakuan yang sama kepada setiap orang menurut proporsi nya masing -masing.
Saya kurang setuju dengan argument saudara, dikatakan bahwa MLM fair tetapi tidak adil. Memang benar MLM sudah fair, tetapi mereka adil.
HapusMengapa demikian, penghasilan dan kompensasi serta pangkat yang didapatkan berdasarkan jumlah nasabah yang didapatkan, dan juga pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun selalu meningkat, sehingga dikatakan bahwa kita tidak akan kekurangan nasabah.
Selain itu dalam beberapa perusahaan MLM tidak mengharuskan mendapatkan nasabah dari dalam negeri, diperkenankan juga untuk mengambil dari luar negeri.
Menurut saya yang termasuk fair tetapi tidak adil adalah asuransi, dimana ada beberapa penyakit yang tidak dapat digantikan atau ditanggung, sehingga meskipun sudah ada prosedur dan kita membayar iuran, tetapi kita tidak dapat menerima manfaat dari uang yang dibayarkan.
Ian Eka Widjaja Kelas B
Terima kasih untuk tanggapan dari saura Ian Eka.
HapusSaya setuju dengan pendapat saudara bahwa pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun selalu meningkat. Tapi apakah peminat dari sebuah bisnis MLM akan selalu meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang ada? ketika peminat dari sebuah bisnis MLM menurun maka menurut saya akan berdampak tidak adil kepada nasabah baru tersebut.
Untuk bisa mengambil nasabah dari luar negeri, menurut saya itu bisa saja dilakukan oleh seorang yang memiliki keuangan atau keahlian lebih sehingga dapat mencari nasabah langsung di luar negeri ataupun bisa melalui via komunikasi tapi menurut saya via komunikasi akan tidak efektif untuk menawarkan bisnis MLM kepada seseorang. tetapi akan tidak adil juga buat orang yang memiliki keuangan dibawah dan keahlian yang kurang.
Saya mau menanggapi contoh dari Saudara Ian mengenai keputusan dari bisnis asuransi. Saya kurang sependapat dengan contoh saudara, menurut saya keputusan dalam sebuah bisnis asuransi mengenai beberapa penyakit yang tidak dapat ditanggung oleh pihak asuransi tersebut itu adil karena biasanya pihak asuransi telah membuat perjanjian dari awal atau menjelaskan ada beberapa penyakit yang tidak dapat ditanggung oleh pihak asuransi sehingga pihak nasabah pasti telah mengetahuinya.
Kecuali dapat dikatakan tidak adil bilamana pihak asuransi tidak ada perjanjian awal atau memberikan penjelasan mengenai beberapa penyakit yang tidak dapat diklaim oleh pihak nasabah sehingga pada akhirnya klaim atas penyakit tersebut tidak dibayarkan atau ditanggung oleh pihak asuransi. Jika permasalahannya seperti ini keputusan dari perusahaan asuransi tersebut bisa dikatakan tidak fair dan tidak adil. karena dalam prosedurnya tidak adil yang tidak menanggung penyakit yang diderita oleh nasabahnya.
Tetapi melihat dari keputusan - keputusan bisnis asuransi yang ada di negara kita biasanya pasti sudah ada perjanjian dengan nasabah bahwa ada penyakit yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi.
Saya sendiri setuju dengan pendapat saudara Ian karna tergantung dari bisnis MLMnya sendiri, kita tau kalau misalnya banyak bisnis MLM di Indonesia dan hanya sedikit MLM yang bagus dalam arti sistemnya bagus dan produk2nya pun ya bagus kita bisa lihat dari DSN global.
Hapuskarena memang ada beberapa MLM yang sebenarnya tidak fair karena sistemnya.
Mungkin peminat untuk MLM itu tidaklah banyak tapi peminat untuk produk2 di MLM itu pasti banyak apalagi kalau MLMnya bagus.
Ini pendapat saya.
Terima kasih untuk pendapatnya saudara Mario Christian. Saya setuju dengan pendapat saudara pendapat mengenai banyak nya MLM di indonesia dan ada beberapa MLM yang memiliki sistem dan produk - produknya juga bagus.
HapusTetapi pada topik ini saya membicarakan mengenai keputusan bisnis menggunakan sistem MLM yang mencari nasabah dibawah agar bisa mendapatkan keuntungan berupa bonus yang lebih besar dan akan tidak adil jika suatu saat ada nasabah yang baru bergabung pada saat peminat dari MLM itu sudah mulai berkurang atau bisnis MLM itu sudah meredup sehingga tidak bisa mendapatkan keuntungan lebih besar tersebut.
Kalau mau membicarakan tentang bisnis MLM yang ada secara langsung di Indonesia kita pasti tahu lah banyak bisnis MLM yang mulai meredup dan hanya sedikit yang bertahan dan saya juga melihat bisnis MLM yang sudah lama ada sekarang sudah mulai tidak terdengar walaupun masih ada. Kita juga bisa lihat bisnis MLM di Indonesia pasti akan booming - boomingnya saat pertama kali muncul tapi akan mulai meredup dalam beberapa bulan/tahun bahkan tidak terdengar lagi.
Terima kasih
menurut saya pekerjaan sebagai dokter, karena pekerjaan dokter kelihatannya baik, namun terkadang ada dokter yang "nakal" dalam arti tidak dapat membantu pasien semakin sembuh, tetapi tambah kritis. makasih
BalasHapuslalu letak adil dan fair nya dimana ya? bisa dijelaskan.. terimakasih
HapusDi mana letak tidak adilnya ya? Apalagi sesuai prosedur memang tgs doketr adalah menyembuhkan, brarti contoh saudara jg tidak fair.
Hapusmenurut saya pendapat andi masuk akal se letak dari dokter nakal itu dengan harga obat yang seakan akan di naikan oleh dokter dan juga pernah nakut-nakutin pasien penyakitnya parah lah jadi pasien merasa ketakutan dan harus inap ke rumah sakit padahal udah lama di rumah namun penyakit pun gak sembuh total
HapusMenurut saya pendapat anda kurang relevan karena dokter memberikan obat sesuai dengan keluhan dari pasiennya ,klo pasien tdk sembuh atau parah itu tidak bisa salahkn dikter karena bisa saja pasienya yang tidak minum obat teratur ,kurang istrahat,makan makanan yang dilarang ,atau punya penyakit lain tapi tidak melaporan ke dokter secara lengkap kan.kalau dokter nakal biasa memberikan banyak obat vitamin sehingga harganya kelihatan mahal dan banyak.yang saya ingin tanyakan letak keadilannya dimana?apakah bisa menyalakan satu pihak saja ,dokter kan juga manusia
HapusSaya juga kontra dengan pendapat Andy dan Bayu. Pekerjaan sebagai dokter disebut tdk adil / tidak relevan ? Malah pekerjaan dokter mulia dan membantu menyembuhkan orang. Jika ada dokter yang nakal itu seperti apa ? jika dokter nakal yang dimaksud sodara bayu itu adalah tindakan kriminal dan bukan masalah adil atau fair. tolong ditanggapi
Hapusmenurut pendapat febryan lay salah kalau seorang dokter yang kasih resep salah gimana padahal pasien sudah minum obat teratur, di sisi lain dokter juga lupa ngasihkan resep salah ke pasien padahal pasien mau cepat sembuh. apakah itu kesalahan pasien ? atau dokternya yang kurang teliti untuk memberikan obat pada pasien gimana ? ,kalau misalnya lupa kasih resep yng bener apakah dokter mau di salahkan ?
HapusAldo stevanio
Hapusmenurut saya tidak adil karena sebagai dokter harus memahami pasien yang di keluhkan ya misalnya sakit maag, flu , tipes dll , kalau misalnya dokter udah di keluhkan oelh pasien harusnya mengerti namun kenyataan nol misalnya saja saya yang sakit gigi namun dari skarang gak sembuh padahal obat dari dokter udah habis. kalau dokter nakal itu harga obat di naikkan gimana padahal di dokter lain aja sangat murah n sisanya juga masuk kantongnya sendiri gak di setorkan di rumah sakit melainkan masuk uang jajannya sendiri
Maaf, Saya kurang setuju.
HapusMemang ada dokter yang nakal. Tp dari profesinya itu merupakan pekerjaan yang mulia.
Dokter nakal mungkin akan memberikan tambahan biaya, istilahnya 'cari untung'.
Kalau ke arah kriminal itu bisa d contohkan seperti malpraktek atau jg dokter gadungan.
Untuk saudara Febryan dan Bayu, letak kesalahan di mana ada pasien tidak kunjung sembuh bisa jadi karena tubuh si pasien tidak menerima / tidak cocok dengan obat yang diberikan dokter, padahal obat yang diberikan dokter tidak salah dan keluhan pasienpun sudah lengkap.
Atau kemungkinan lainnya pasien memerlukan dosis obat yang lebih besar akibat efek dari sering mengkonsumsi jenis obat tersebut (menjadi kebal).
Letak fair dan adil dalam masalah ini saya kira dapat berurusan dengan harga. Dimana harga yang diterapkan berbeda untuk setiap pasien. Yaitu pasien yang susah dan pasien yang mampu.
Karlina Agnes Lie
Kelas B
saya memberi contoh di dalam perusahaan ketika Ada pekerja yang Tanya lulusan SMA atau dibawahnya tetapi diberi gaji setara dengan yang sarjana (hal ini dikondisikan di bidang yang sama dan jabatan yang sama dan lama kerja yang sama) bagi perusahaan mungkin terlihat adil tapi bagi karyawan yang sarjana, hal ini menjadi tidak fair
BalasHapuscontoh pekerjaan dibidang apa yang gaji lulusan SMA setara dengan sarjana? tolong beri contoh dan penjelasan, terimakasih.
HapusMenurut saya, tidak ada pekerjaan dimana gaji seorang yang lulusan SMA sama dengan seorang yang Sarjana. Karena pasti pekerjaan dan jabatan yang diberikan berbeda beda menurut kemampuannya, maka gaji yang diberikan pun berbeda. Mungkin apabila ada, saudara Ivan dapat memberikan contoh dan tanggapannya terkait hal ini
HapusYang sering terjadi lulusan sarjana dan lulusan SMA digaji sama bahkan melebihi yaitu di perusahaan keluarga. Biasanya karyawan yang masih memiliki hubungan darah oleh perusahaan akan dipermudah bukan hanya gaji tetapi jabatan juga perlakuan dilingkungan kerja. Ini dari sisi pemilik perusahaan fair karena memiliki kuasa tetapi tidak adil bagi karyawan lain.
Hapuspertanyaan saudara ravensca dan ernita Sudah dijawab oleh saudara Aldo... jalur keluarga atau jalur kerabat yang tidak melalui proses seleksi akan memberikan keuntungan bagi sipelamar. tidak peduli seberapa tingkat pendidikannya, jika melalui jalur keluarga, semuanya akan mulus.
HapusSaya juga setuju, belum tentu lewat jalur kerabat atau keluarga, orang tersebut memiliki kualitas kerja yang sama dengan sarjana
Hapusmenurut saya salah satu contoh bisnis yang fair tetapi tidak adil atau sebaliknya adil tapi tidak fair yaitu bisnis pengadaian, misalnya bagi pihak penjual maupun konsumen yang kehilangan barang gadaian atau tidak dapat melunasi pada saat jatuh tempo maka kedua belah pihak mengalami kerugian. yang saya prioritaskan adalah adil bisnis yang adil dapat menguntungkan kedua belah pihak.
BalasHapusbisnis yang adil dan dapat menguntngkan kedua belah pihak, contoh konkretnya seperti bisnis bagaimana? terimakasih
HapusSaya kurang sependapat dengan argument saudara. Antara adil yang tidak fair dan juga fair tetapi tidak adil tidak dapat dikaiktan begitu saja, karena memiliki 2 makna yang berbeda.
HapusAdil tetapi tidak fair,artinya adalah mendapatkan hak yang sama tetapi tidak sesuai prosedur. Sedangkan fair yang tidak adil adalah peraturan yang dijalankan, tetapi ada pihak yang dirugikan.
Pegadaian tidak dapat dikatakan tidak adil maupun tidak fair, karena pegadaian mempunyai prosedur dan surat perjanjian, sehingga sesuai dengan aturan yang merupakan pengertian dari fair. Peminjam mendapatkan dana dari barang yang digadaikan, dan penggadai memberikan nilai tertentu sehingga pada saat peminjam tidak dapat menulasi, maka kedua belah pihak tidak saling dirugikan.
Contoh yang relevan untuk adil tetapi tidak fair adalah peminjaman dana pada bank atau antar perusahaan, dimana jika tidak dapat menulasi hutangnya maka pemberi pinjaman akan mengirimkan penagih hutang dan mengambil semua harta benda yang ada tanpa diketahui nilai sebenarnya dari barang tersebut, bias saja lebih besar dari hutang yang dipinjamnya.
Ian Eka Widjaja Kelas B
menurut saya, saya lebih memprioritaskan kepada adil. misal saja perlakuan yang adil terhadap karyawan dalam suatu perusahaan. dalam suatu perusahaan perbedaan gaji pasti di miliki oleh setiap karyawan, hal itu tergantung oleh lama kerja, skill yang dimiliki oleh karyawan dan juga jabatan. tentunya Karyawan menghendaki perlakuan yang adil, sehingga akan mendapat kepuasan dari karyawan itu sendiri. sehingga karyawan juga dapat berkomitmen dalam menjalankan pekerjaannya.
BalasHapusSaya setuju dengan pendapat saudara.
HapusGaji setiap karyawan seharusnya berbeda-beda sesuai dengan apa yang telah dikerjakan, karna setiap karyawan memiliki tingkatan kesulitan yg berbeda-beda disetiap pekerjaannya.
Seharusnya gaji itu rahasia karyawan dan perusahaan saja.
Sehingga antar karyawan tidak ada yg mengetahui gaji satu sama lainnya.
Trs contoh fair yang tidak adil nya d mana ya?
Hapussebelumnya saya akan meralat statement dari Jesica yang berbunyi karena adiil adalah menerima apa yang dia kerjakan dengan tingkat kesulitan yang dia kerjakan seperti yang dikatakan oleh Clara, dan fair adalah menerima apa yang yang seharusnya dia terima dengan kesepakatan awal serta porsi kerja yang dia kerjakan juga. bagaimana menurut ada dengan statement saya
HapusSaya ingin memberikan contoh keputusan bisnis yang fair tetapi tidak adil yaitu bisnis per televisian yang dimana mereka sudah jarang menampilkan acara untuk anak- anak dan kebanyakan acara yang ditampilkan adalah untuk remaja ke atas. Secara prosedur dapat dikatakan bahwa itu fair mereka bisa menampilkan berbagai acara tapi itu kurang adil bagi anak- anak yang seharusnya bisa mendapatkan acara yang sesuai dengan usia mereka.
BalasHapusSehingga, saya lebih memproritaskan pada adil, karena dengan adil setiap orang akan mendapat hak sesuai dengan proporsinya.
Saya kurang setuju dengan pendapat anda mengenai "bisnis pertelevisian yang dimana mereka sudah jarang menampilkan acara untuk anak- anak dan kebanyakan acara yang ditampilkan adalah untuk remaja ke atas."
HapusSaya rasa sebuah staiun televisi pasti telah terlebih dahulu menetapkan akan menentukan segmentasi apa. Seperti acara untuk anak" lbh di tayangkan oleh Global, sedangkan remaja lebih cenderung di SCTV dan untuk orang dewasa( berita, ekonomi) lebih cenderung Metro.
Terima kasih
Sekedar menambahkan, memang kalo dilihat acara anak di tv sudah sangat jarang dan memang sebagian besar stasiun tv menampilkan acara untuk remaja dan orang dewasa. Mungkin permasalahannya terletak di jam/waktu penayangannya. Acara untuk anak ditayangkan dengan proporsi waktu yang lebih sedikit seperti hanya di pagi hari. Sedangkan acara lainnya ditayangkan dengan waktu lebih lama, sore hingga malam hari.Sehingga hal ini tampak tidak adil bagi anak anak.
HapusSaya setuju dengan komentar saudari Priscilla, dunia pertelevisian tidak dapat dikatakan tidak adil, karena tergantung dari target pasar. Yang dikatakan fair tetapi tidak adil, contohnya yaitu filem yang diputarkan presentasenya kebanyakan film luar dibandingkan film di Indonesia. Terima kasih.
HapusYuan Hubertus Lie Kelas B
Salah satu contoh keputusan bisnis yang adil tapi tidak fair, menurut saya adalah ketika sebuah toko memberi diskon kepada pelanggan setianya namun pelanggan yang baru diberi harga normal. Menurut saya, tindakan ini adil (sesuai isi) karena pelanggan yang setia tersebut sudah sejak lama berlangganan di toko itu dan bahkan mungkin membeli dalam jumlah besar sehingga sudah sepantasnya toko memberikan diskon sebagai bentuk keringanan biaya dan hubungan yang baik, sedangkan bagi pelanggan yang baru pertama kali membeli, karena ia baru saja mencoba membeli di toko itu maka sudah sepantasnya pula mendapat harga normal. Keputusan ini tidak fair karena membebankan biaya yang berbeda untuk dua pihak yang berbeda. Saya lebih memilih adil, karena bagi saya, kesetaraan atau kesamaan itu harus disesuaikan dengan proporsi dan hak tiap orang, dan bukan sekedar memukul rata semua orang dengan hal yang sama. terima kasih
BalasHapusBukankah hal itu adalah hal yang wajar dilakukan pemilik toko, bahkan para pelanggan juga sudah harusnya tahu.Karna pelanggan setia itu sudah cukup lama berlangganan di toko tersebut. Menurut saya, hal itu dilakukan pemilik toko untuk menjaga loyalitas dari pelanggannya
HapusMenurut saya, hal tersebut tidak menjadi masalah. Bahkan para pelanggan yang baru pun akan memahami hal itu. Justru akan aneh bukan, jika pelanggan baru yang diberi diskon oleh toko? Setiap toko pasti mempunyai prosedur yang sama mengenai hal itu. Dalam masalah mengenai ke-fair-an, menurut saya akan lebih tidak fair jika ada dua toko yang menjual produk yang sama persis dengan harga yang berbeda, misalnya yang satu lebih murah dan satunya lagi lebih mahal.
Hapussaya sependapat dengan contoh yang diberikan oleh aryani. memang sudah sepantasnya pelanggan setia mendapatkan harga yang lebih murah, karna berkat loyalitas nya terhadap perusahaan. sedangkan pelanggan yang lainnya diberikan harga normal. menurut saya itu sudah adil karna sesuai dengan proporsinya. namun hal itu dikatakan tidak fair. karena secara prosedur membedakan satu pelanggan dengan pelanggan yang lain.
HapusBenar yang dikatakan saudari ravensca dan monica, memang, bahwa hal tersebut wajar dan benar. namun, seperti yang kita tahu, bahwa fair itu berarti sama/setara menurut prosedurnya, karena itu pembedaan harga yang saya contohkan itu, adil karena sesuai haknya, namun tidak fair karena memberi harga yang berbeda.
Hapusmengenai pendapat saudari monica bahwa lebih tidak fair jika ada dua toko menjual produk yang sama dgn harga berbeda, menurut saya hal itu tidak menjadi problem tidak fair karena tiap toko memiliki kebijakannya sendiri-sendiri mengenai penentuan harga, dan konsumennya pun bisa memilih akan beli di toko yang mana. terima kasih
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapussaya minta maaf sebelumnya karena menyebut nama suatu perusahaan, contoh bisis yang lain adalah bisnis minyak bumi dan SDA yang tidak dapat di perbaharui, menurut saya bisnis ini fair namun tidak adil karena jika di ambil terus menerus untuk generasi sekarang maka SDA lama kelamaan itu akan habis dan ini tidak menguntungkan bagi generasi mendatang. terimakasih :)
Hapuscontoh bisis yang lain adalah bisnis minyak bumi dan SDA yang tidak dapat di perbaharui, menurut saya bisnis ini fair namun tidak adil karena jika di ambil terus menerus untuk generasi sekarang maka SDA lama kelamaan itu akan habis dan ini tidak menguntungkan bagi generasi mendatang. terimakasih :)
BalasHapusApakah bahan baku minyaj bumi ad yang bs d ambil dr sda yang tdk bs d perbaharui?
HapusMinyak bumi itu sendiri sda yang tidak dapat di perbaharui, saya kurang paham dengan pertanyaan anda
Hapusjika kata saudara erich bisnis minyak bumi yg tidak dapat diperbaharui adalah bisnis yang tidak adil, karena lama kelamaan akan habis... lalu jika anda sebagai seorang pengerak perubahan apa solusi yg dapat anda kemukakan agar jangka waktu habisnya minyak bumi ini lebih diperpanjang, yang semisalnya habis sekitar 100thn lagi menjadi 125thn?
Hapusdan lagi jika menurut anda ini adalah bisnis yang tidak adil, lalu siapa yg harus disalahkan/bertanggung jawab? terima kasih
Menurut saya, bisnis ini sebenarnya adil asalkan setiap orang bisa mempunyai rasa tanggung jawab terhadap setiap SDA yg ada , dengan begitu kita tidak hanya mempunyai sifat untuk terus menerus mengambil, tapi juga memberdayakannya kembali atau melakukan penanaman ulang agar untuk generasi kedepan SDA tidak habis gara2 ulang generasi sekarang.
HapusMenurut saya, saya lebih memprioritaskan adil daripada fair contoh keputusan bisnis yang fair tetapi tidak adil adalah ketika suatu daerah yang sering banjir ketika musim hujan ingin digusur oleh pemerintah untuk kepentingan bisnis. Tetapi pemerintah telah menyiapkan rusun dan ganti rugi dalam bentuk materi untuk menggantikan rumah-rumah mereka yang telah digusur. Dari permasalahan di atas dapat kita lihat bahwa penggusuran tersebut sudah sangat fair karena sangat sesuai dengan prosedur tetapi jika dilihat dari sisi keadilan tidak semua orang dapat menerima keputusan tersebut untuk pindah ke rusun
BalasHapusTetapi bukankah pindah ke rusun adalah sebuah alternatif yang baik bagi semua orang ? Seperti yang saya lihat di jakarta, orang" yang pindah ke rusun justru berterima kasih
Hapussaya mencoba memberikan pandangan, kita ambil contoh seperti kejadian penggusuran yang terjadi di kampung Pulo daerah Jakarta, warga kampung Pulo menolak pindah ke rusun dan tetap menolak penggusuran karean meereka berpendapat bahwa janji yang dikemukakan pemerintah tak sesuai dengan realisasinya. Contohnya saja untuk pengambilan kunci rumah susun dikatan gratis, tetapi ternyata dipungut biaya.
HapusKalau boleh saya menambahkan, pengambilan kunci tersebut bukan dikenakan biaya untuk pengambilan kunci, melainkan untuk Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) sebesar 300rb yang bisa dicicil 10rb perhari. Tetapi beban-beban seperti listrik, air dll tetap warga yang membayar. -Sekedar Info-
HapusMenurut pendapat saya,memang sih kalau memang berita tentang penggusuran tersebut kurang fair bagi yang memiliki rusun tersebut,walaupun mereka juga tau di daerah rusun tersebut jika terjadi hujan sangat banjir.Tetapi penggusuran tersebut juga adil.mengapa?karena dari penggusuran tersebut,maka jakarta akan sedikit berkurang terjadi banjir.Dan yang di gusur pun dipindahkan di tempat yang lebih baik.Maka dari itu dapat dikatakan fair dan adil.
Hapusterima kasih atas komentar saudara-saudara memang pindah ke rusun itu adalah jalan terbaik menurut saya juga hal itu merupakan iktikat baik yang dilakukan tetapi tidak semua dari mereka menganggap hal tersebut adil jika hal tersebut adil bagi semua pihak maka tidak mungkin lagi terjadi demo
Hapusmenurut saya,keputusan bisnis fair tapi belum tentu adil ialah ketika customer pada Bank ingin melakukan setor tunai maupun kegiatan lainnya di dalam kantor Bank ,dimana kerap kali customer harus mengantre panjang. namun hal itu berbeda bagi customer VIP ban tersebut,dimana biasanya customer tersebut memiliki tabungan yang besar pada bank tersebut.customer vip ini dapat langsung melakukan kegiatannya tanpa harus mengantre panjang,dan pelayanan yang dilakukan lebih cepat dan diprioritaskan. hal ini sebenarnya fair,dimana customer vip berhak mendapat pelayanan lebih karena mereka memang juga berkontribusi banyak terhadap bank,yaitu dengan menabung dengan jumlah banyak,namun dari sisi keadilan,hal tersebut menurut saya sangat kurang,karena tiap-tiap customer juga berhak mendapat pelayanan yang sama,karena mereka juga berkontribusi kepada bank tersebut,mungkin dengan menanbung pada bank tersebut atau melakukan pinjaman,dll. dari hal di atas,saya lebih mengedepankan adil,karena setiap konsumen/customer berhak mendapat perlakuan yang adil dan sama.
BalasHapussaya setuju dengan pendapat dan contoh yang di kemukakan oleh saudari linda. hal yang merupakan fair adalah pada saat customer vip berhak untuk mendapatkan perlakuan yang khusus karena customer tersebut sudah berkontribusi banyak. tetapi tidak untuk customer bank yang hanya menabung sedikit ataupun hanya melakukan pinjaman saja. harusnya semua customer berhak diperlakukan adil dan mengantri sesuai dengan alurnya.
Hapussaya rasa contoh yang anda berikan itu sudah benar. hanya saja kebalik, karna seharusnya itu tindakan yang adil namun tidak fair. adil menurut proporsi atas hak nyaa yang sudah semestinya didapatkan, tidak fair atas prosedur pengambilan yang berbeda dari yang lain.
Hapusmenurut saya salah satu bisnis yang fair tapi tidak adil adalah bisnis tempat clubbing, karena menurut kalau menurut hukum jika tempat itu mempunyai izin itu akan baik-baik aja atau fair selama owner tempat mengikuti peraturan yang ada, tetapi bisa di katakan tidak adil karena clubbing sekarang sering di salah gunakan oleh oknum tertentu seperti pesta obat-obat an (drug), dan juga bisa terjadi persekongkolan dari oknum kepolisian dan owner untuk tetap mengamankan tempat tersebut agar aman dari jangkauan hukum.
BalasHapusSaya cukup sependapat dengan pendapat yang disampaikan oleh sdr deny , karena sering kali dalam pengelolaan bisnis hiburan malam , seringkali kita temukan tempat hiburan yang cukup bebas dalam peredaran obat terlarang , hal ini disebabkan oleh kerjasama yg dilakukan pemilik tempat hiburan dengan oknum terkait , hal ini yang seharusnya menjadi pembelajaran agar kedepannya dapat dibenahi sehingga peredaran obat obatan terlarang dapat ditekan dengan memperkecil ruang lingkupnya , hal ini yang yg harus dilakukan agar terciptanya keadilan.
HapusSaya setuju dan sependapat dengan sdr deny dan lisa bahwa pengelolaan bisnis malam itu kerap kali ada oknum tertentu yang menyalah gunakan tempat hiburan malam sebagai tempat pesta obat-obatan terlarang (drugs) bahkan oknum polisi pun ikut terlibat di dalamnya,hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pengawasan dan tindakan hukum yg sebagaimana mestinya dilakukan, diharapkan kedepannya bisa diubah menjadi lebih baik dan adil agar tidak terjadi hal hal yang berdampak buruk bagi masyarakat dan dapat menciptakan keadilan.
HapusSaya setuju dengan pendapat saudara Deny dan teman-teman lainnya, bahwa bisnis hiburan malam ini bukanlah menjadi permasalahan yang baru. Hal ini tidak dapat kita pungkiri, karena yang seperti kita ketahui banyak masalah yang berhubungan dengan bisnis tersebut, seperti yang teman-teman katakan sering terjadi penjualan obat-obat terlarang, pergaulan bebas, dan sebagainya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari mafia, yang akhir-akhir ini sedang diperbincangkan, meskipun kasus mafia yang dibahas bukan tentang bisnis hiburan malam. Yang ingin saya tanyakan bisnis bagaimana caranya agar bisnis hiburan malam ini menjadi adil ataupun fair sedangkan keadaan negara kita saat ini penegak keadilannya saja ya masih di perbicarakan. Terima kasih
HapusSaya setuju dengan pendapat teman - teman. Saat ini banyak sekali bisnis hiburan malam yang kerap dijadikan sebagai tempat peredaran obat-obat terlarang. Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan yang ketat, sehingga sangat mudah bagi para konsumen dalam melakukan peredaran obat - obat terlarang. Diharapkan kepada Pemerintah agar lebih tegas dalam menghadapi masalah - masalah ini,
Hapussaya setuju dengan pendapat saudara Deny dan teman-teman lainnya. Karena menurut hukum bisnis tempat hiburan malam ini memiliki izin untuk buka, namun juga perlu di perhatikan peraturan dan tata tertib dalam tempat hiburan malam tersebut, namun sering kali banyak pelanggan yang datang malah menyalahgunakan tempat tersebut dengan pesta obat-obatan terlarang dimana hal ini sangat jelas merupakan tindakan melanggar hukum. Diharapkan bagi pihak kepolisian maupun pemerintahan mohon agar keadilan lebih ditegaskan kembali.
Hapussaya setuju dengan pendapat saudara Deny, bahwa benar yang dikatakan bisnis clubbing ini salah satu tempat hiburan malam yang memiliki izin buka dan dalam perlindungan hukum karena adanya prosedur-prisedur dan perjanjian pada saat tempat usaha ini akan didirikan. apabila, seorang owner menjalankannya sesuai prosedur hukum maka tempat ini tidak menjadi pro dan kontra oleh masyarakat yang kurang setuju adanya tempat hiburan ini. tetapi, kebanyakan dari pelannggan club tersebut yang tidak dapat mengontrol sikap yang akan menyebabbkan tersebut menjadi kacau akibat salah satu pelangganyang melanggar hukum. maka dari itu tempat ini mendapatkan pro dan kontra dari masyarakat.
HapusMenurut Andreas, contoh keputusan bisnis fair tapi tidak adil adalah seperti promo diskon jika melakukan pembelian minimum (sekian rupiah) dan diskon lebih besar jika pembelian lebih besar (sekian). Menurut saya tidak semua orang mampu mencapai tingkat pembelian tersebut, apalagi orang tidak mampu atau yang berada di bawah garis kemiskinan. Padahal, alangkah indahnya jika ada regulasi yang dapat mewadahi seluruh kemampuan daya beli seluruh masyarakat kaya dan miskin. Misal : pembelian di atas (sekian) dibayar di loket sebelah sana dengan diskon tertentu, dan pembelian di bawah (sekian) dibayar di loket sebelah sini dengan diskon fantastis. Semua ritel akan ramai pengunjung dan pada akhirnya penghasilan penduduk akan mencapai tingkat yang cukup rata.
BalasHapusBagaimana saudara2 ?
Saya akan lebih memprioritaskan adil dalam semua keputusan, karena menurut saya yang sudah diusahakan adil saja belum bisa terlalu adil, apalagi hanya usaha supaya fair. Yang adil pasti lebih fair jika dipertimbangkan dengan bijak.
HapusSaya kurang setuju dengan argument yang saudara katakan. Diskon merupakan salah satu cara dan strategi yang digunakan agar masyarakat dapat membeli dengan potongan harga. Perlu diketahui bahwa tidak semua pasar, toko, atau perusahaan yang menjual dengan harga yang sangat tinggi, itu semua berdasarkan dari segentasi dan target pasar yang sudah ditetapkan. Jadi konsumen membeli atau tidak itu adalah pilihan mereka sendiri.
Ian Eka Widjaja Kelas B
Saya kira Sdr. Ian Eka salah menangkap maksud saya. Bukan tentang menjual dengan harga sangat tinggi dan segmentasinya, tapi mengenai keputusan pemberian diskonnya Saudara.
HapusMohon dicermati dahulu komentar saya ya... terimakasih
menurut saya pekerjaan yang fair atau fairplay itu kerja marketing perumahan,karena perumahan itu memberikan segala fasilitas yang sangat terjamin misalnya aja fee bulanan maupun uang pokok selama bekerja oleh karena itu banyak orang-orang yang memilih menjadi marketing perumahaan dan hidupnya sangatlah terjamin karena marketing mampu mewujudkan mimpi misalnya aja membeli rumah, mobil,motor dll
BalasHapusMemang benar pendapat saudara mengenai fair, tetapi yang dipersoalkan disini adalah fair yang tidak adil atau adil yang tidak fair, bukan hanya permasalahan fair atau adil saja, tetapi kita mengaitkan mengenai pro dan kontra, mungkin bias diberikan contoh pendamping lainnya agar informasi dapat diterima dengan lengkap.
HapusIan Eka Widjaja Kelas B
Saya akan memberikan contoh suatu keputusan yang dapat disebut “fair” tapi sebenarnya tidak adil. contohnya pembelian tembakau kering /naost bahan cerutu oleh perusahaan tembakau PT. "X". pembelian harga tembakau untuk anggota yang sudah menjadi member perusahaan tembakau PT. "X" harga yang di berikan merupakan harga standart. tetapi bagi yang belum menjadi anggota dalam perusahaan tersebut harga pembelian tembakau masih dipermainkan harga / tawar menawar sampai mencapai harga persetujuan oleh kedua belah pihak.Harga tembakau juga ditentukan melalui standart kualitas tembakau tersebut. dari sini terdapat ketidakadilan harga yang diberikan oleh perusahaan tembakau terhadap anggota yang sudah menjadi member tembakau dan yang tidak menjadi member.
BalasHapus-Festy Yolanda-kelas A
"MEMBER" itu merupakan "taktik bisnis " belaka kenapa ada member karena perusahaan x ambil barang dalam jumlah banyak dan perusahaan lainnya ambil dalam jumlah sedikit karena pangsa pasar nya memang sedikit , dan member ini diberlakukan agar barang daganganya laku , dan member ini dilakukan agar perusahaan dapat melakukan subsidi silang
HapusSaya memberi contoh keputusan bisnis yang “FAIR” disertai tidak adil. Seperti pada contoh pembelian parfum oleh Perusahaan komestik A yang ketika konsumen membeli produk parfum seharga Rp400.000,- dan memperoleh paket peralatan rumah tangga (pisau+Teflon) dengan memberi nilai seharga Rp700.000,- . Bila dilihat secara logis, membeli barang dengan nilai Rp400.000,- dan memperoleh paket seharga Rp700.000 itu tampaknya kurang masuk akal dan tentunya pisau/Teflon tidak mempunyai kualitas tinggi, Namun kenyataannya perusahaan komestik A tersebut hanya mepermainkan harga promosi, supaya banyak konsumen yang membeli produk parfum dari komestik A.
BalasHapus-Purwati- kelas A
Menurut saya hal tersebut merupakan taktik dari marketing untuk mempromosikan produknya tersebut. itu bukanlah bentuk ketidak adilan namun itu merupakan suatu bentuk promosi penjualan dan salah satu cara agar produknya tersebut dapat laku terjual. Contoh dari ketidak adilan seperti adanya promosi shampo anti ketombe dan kemudian pelanggan mendatangi toko tersebut untuk membelinya namun karyawan toko mendorong pelanggan untuk beralih ke shampo untuk rambut kusam dan berkentombe yang tidak ada promonya tapi dengan harga lebih mahal atau beda harganya (taktik bas).
HapusSaya sependapat dengan mega bahwa hal itu merupakan strategi pemasaran dari produk tersebut. Mungkin memang terlihat tidak adil bagi yang tidak membeli paarfum. Dan saya rasa, jarang ada perusahaan yang memberikan hadiah dengan harga yang jauh lebih besar dari harga barang utama.
Hapussaya memberi salah satu contoh keputusan bisnis yang menurut saya fair tapi tidak adil seperti contoh mini market yang bertebaran di indonesia. bisnis ini di minati cukup banyak bagi pelaku bisnis namun dampak dari bisnis ini cukup tidak adil bagi pasar tradisional yang mulai kalah saing dengan minimarket yang saat ini lebih mudah di jangkau oleh konsumen.
BalasHapusSaya kurang setuju dengan pendapat Anda, karena mini market dan pasar tradisional memiliki target dan segmen yang berbeda. Mini market itu dikhususkan bagi anak muda sedangkan pasar tradisional dikhususkan pada kalangan ibu rumah tangga. Dan preferensi setiap orang juga berbeda, ada yang lebih suka ke Mini market ada juga yang lebih suka ke Pasar tradisional, entah itu karena harganya maupun kualitasnya, sehingga setiap orang bebas memilih. Jadi perusahaan hanya memfasilitasi saja.
HapusHal ini menurut saya fair dan adil. Berdasarkan argumen saya bagaimana tanggapan saudara? Terima kasih.
Yuan Hubertus Lie Kelas B
Saya memberi contoh kasus dalam bisnis, masih sampai sekarang perusahaan ada yang tidak memberi gaji umr yang telah ditetapkan oleh pemerintah mereka hanya memberikan gaji kepada karyawan baik sesuai dengan senioritas kerja ataupun juga sesuai dengan kemampuan perusahaan. Memberikan kompensasi memang adil menurut prosedurnya karena setiap orang yang dipekerjakan atau bekerja di perusahaan tentu akan mendapatkan gaji atau kompensasi tetapi jika sistem pemberian gaji berdasarkan senioritas (lama bekerja), ataupun atau tidak sesuai dengan umr maka itu sama saja tidak adil menurut isinya, saya lebih memilih adil, karena adil menurut isinya itu bisa melihat proporsi atau kebutuhan sesuai dengan yg di inginkan atau belum
BalasHapuskalau mereka dibayar tidak sesuai "UMR" (upah minimum regional ) mengapa mereka mau bekerja ditempat itu ? dan bukannya hal itu melanggar UU membayar gaji tidak sesuai "UMR " jelaskan ? Terima kasih
HapusMemang itu melanggar undang-undang, tetapi memang faktanya masih banyak perusahaan yg memberi kompensasi tdk sesuai dengan umr dan menurut saya mungkin kecilnya lapangan kerja disini membuat orang" yg bekerja diberi kompensasi tdk sesuai dengan umr dapat menerima2 saja pekerjaan dengan kata lain mereka lebih baik bekerja di perusahaan tersebut drpda tidak bekerja
HapusMenurut saya salah satu contoh keputusan bisnis yang dapat disebut fair tapi sebenarnya tidak adil adalah calo tiket.yang semakin marak di beberapa tempat. Hal ini dikatakan fair karena calo tiket juga berperan sebagai penyalur tiket. Tetapi di sisi lain, hal ini dikatakan tidak adil karena banyak calo tiket yang menjual dan mematok harga lebih tinggi dari harga aslinya demi mendapatkan keuntungan yang lebih.
BalasHapusMenurut saya bisnis yang fair tetapi tidak adil adalah bisnis karaoke. Bisnis karaoke memiliki ijin dari pemerintah jika bisnis karaoke tersebut murni menyediakan jasa tempat untuk karaoke saja. Namun saat ini bisnis karaoke dapat dikatakan tidak adil karena bisnis karaoke juga menyediakan minuman keras dan wanita penghibur. Banyak karaoke yang tidak adil tersebut yang tidak diamankan karena adanya kerjasama dengan warga sekitar dan pihak kepolisian.
BalasHapusmenurut saya bisnis yang adil tapi tidak fair adalah bisnis minimarket. bisnis ini merupakan bisnis yang adil karena seluruh masyarakat dapat berbelanja di minimarket tersebut tanpa terkecuali tetapi tidak fair karena perkembangan minimarket sangat pesat dan terus meluas tanpa dibatasi, sehingga mengganggu perekonomian sekitarnya, seperti pasar tradisional dan toko-toko kelontong.
BalasHapussaya memilih fair karena saya lebih setuju jika pembangunan minimarket diatur sedemikian rupa sehingga tidak menganggu pasar tradisional dan toko-toko kelontong.
menurut saya bisnis yang adil tetapi tidak fair adalah bisnis dunia malam atau yang sering kita kenal dengan tempat "dugem".. menurut saya, bisnis seperti ini memang memiliki ijin, tetapi pelaksanaan di dalam tempat ini belum tentu sesuai dengan aturan yang ada.. tempat yang seharusnya menjadi tempat untuk sekedar bersenang-senang, bisa menjadi tempat bagi pergaulan bebas, jual beli obat-obatan terlarang, karena kurangnya tanggung jawab dari pemilik.. dan sering adanya pungutan liar yang diminta oleh sejumlah oknum agar tempat ini aman dari razia narkotika dll..terima kasih
BalasHapusMenurut saya bisnis yang fair namun tidak adil adalah bisnis taxi yang tidak menggunakan argo. Biasanya di luar kota/di luar pulau jawa banyak taxi yang tidak menggunakan argo sebagai takaran biaya, namun sopir taxi langsung deal dengan penumpang sebelum diberangkatkan. Hal ini dikatakan tidak adil jika penumpang tersebut adalah bukan orang asli tempat tersebut, jadi ia tidak tahu jarak yang ia tuju jauh/dekat dan bagaimana harga sesungguhnya jika menggunakan argo. Bisa jadi harga tersebut menguntungkan konsumen jika terjadi macet karena dalam argo terdapat 3 hal yang dihitung yaitu argo tunggu, argo jarak, dan argo diam di tempat (macet). Bisa jadi juga harga tersebut merugikan konsumen ketika harga yang dibayarkan tidak sebanding dengan jarak ke tempat tujuan yang ditempuh.
BalasHapusApakah pernyataan saudara mempunyai bukti yang kuat mengenai taxi di luar pulau jawa yang tidak memakai argo? karena sepengatahuan saya dan kebetulan saya juga berasal dari luar pulau jawa maka saya sedikit menyangkal dengan pernytaan saudara, karena taksi di tempat saya berasal mempunyai argo sama seperti taksi" yang pada umumnya di pulau jawa.. Mungkin saya bisa menambahkan contoh yang sekarang lg hot issue yaitu go jek.. banyak tukang ojek yang merasa dirugikan karena kehadiran go jek yang lebih murah dan efisien, mungkin bagi gojek tersebut merasa fair.. tapi tidak adil dengan pengendara ojek yang ada yang mulai terkikis dan tersingkir..
HapusTerimakasih...
Saya pernah menemui taxi yang tidak menggunakan argo ketika berada di pulau bali yaitu "B" taxi dan ada juga taxi tanpa menggunakan argo ketika saya turun dari bandara di bandung. Saya tidak tahu akan taxi di tempat anda karena saya juga tidak tahu anda berasal darimana dan apakah menggunakan argo atau tidak.
HapusMenurut saya, keputusan bisnis yang dikatakan fair tapi tidak adil salah satu contohnya adalah pembayaran menggunakan kartu kredit tertentu dikenakan potongan harga yang besar tetapi tidak ada potongan harga untuk pembayaran tanpa menggunakan kartu kredit tersebut. Hal ini bisa dikatakan fair karena kartu kredit tersebut memberikan keistimewaan jika membeli di suatu tempat yang bekerjasama dengan bank itu, tetapi tidak adil, karena tidak semua konsumen mempunyai kartu kredit dari bank itu/memiliki kartu kredit dari bank lain dan harus mendapat harga yang sedikit lebih mahal apa lagi untuk konsumen menengah kebawah yang kebanyakan tidak memiliki kartu kredit.
BalasHapusSaya lebih memprioritaskan adil, karena dengan adil maka semua konsumen akan mendapat harga murah (jika ada potongan harga) tanpa harus memiliki kartu kredit, terlebih untuk kalangan konsumen menengah kebawah.
Menurut saya, keputusan bisnis yang fair tapi tidak adil adalah becak motor atau dikenal dengan bentor. bisnis ini fair karena penumpangnya tidak perlu menunggu lama untuk sampai ditempat tujuan dan tukang becaknya juga tidak capek mengontel karena sudah menggunakan mesin sepeda motor. Namun, bisnis ini tidak adil bagi becak ontel karena penumpang akan lebih memilih menggunakan bentor daripada becak ontel.
BalasHapusPendapat saya salah satu bisnis yang fair namu tidak adil adalah bisnis tempat hiburan malam atau tempat dugem, karena menurut hukum jika tempat hiburan malam tersebut memiliki izin maka bisa disebut bisnis yang legal atau fair selama pemilik dari tempat tersebut mengikuti peraturan yang ada, tetapi bisa di katakan tidak adil karena tempat hiburan malam sekarang sering di salah gunakan oleh oknum –oknum yang kurang bertanggung jawab seperti penggunaan narkoba, dan selain itu agar tempat tersebut tetap bisa berjalan dengan aman maka biasanya sang pemilik tempat hiburan malam tersebut bekerjasama dengan pihak kepolisian.
BalasHapusPendapat saya salah satu bisnis yang fair namu tidak adil adalah bisnis tempat hiburan malam atau tempat dugem, karena menurut hukum jika tempat hiburan malam tersebut memiliki izin maka bisa disebut bisnis yang legal atau fair selama pemilik dari tempat tersebut mengikuti peraturan yang ada, tetapi bisa di katakan tidak adil karena tempat hiburan malam sekarang sering di salah gunakan oleh oknum –oknum yang kurang bertanggung jawab seperti penggunaan narkoba, dan selain itu agar tempat tersebut tetap bisa berjalan dengan aman maka biasanya sang pemilik tempat hiburan malam tersebut bekerjasama dengan pihak kepolisian.
BalasHapustrimakasih untuk contoh yang di berikan sodara sambas. melanjutkan pertanyaan dari yang d tugaskan, pilihan mana yang sodara prioritaskan?adil atau fairkah? terimakasih.
HapusSaya setuju dengan pendapat saudara sambas, karena kebanyakan tempat hiburan malam masih sering di salah gunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sihingga barang- barang illegal bebas kluar masuk pada hiburan malam
HapusTrima kasih
Menurut saya bisnis yang adil tetapi tidak fair adalah bisnis minimarket.Bisnis minimarket telah meluas dimana-mana.Bisnis ini lama-lama dapat menggeser toko-toko kecil di sekitarnya.Padahal bisnis minimarket ini msh lebih baru dibandingkan bisnis toko-toko yang sudah lama ada.
BalasHapusmenurut saya,keputusan bisnis yang fair namun tidak adil ialah pelayanan dan fasilitas yang diberikan rumah sakit terhadap pasien rawat inap nya,dimana pasien rawat inap dengan kamar/status vip mendapat perlakuan dan fasilitas yang lebih diutamakan.hal ini tentunya fair,dikarenakan pasien vip tersebut membayar lebih untuk memperoleh pelayan dan fasilitas yang lebih baik dari rumah sakit tersebut,namun menjadi tidak adil karena tidak semua pasien mampu membayar biaya rawat dan kamar vip,sehinnga mengharuskan mereka untuk mendapat pelayanan dan fasilitas standart bahkan kurang diperhatikan. pada kasus ini saya lebih condong kepada keadilan,karena tiap-tiap pasien seharusnya mendapat perlakuan dan fasilitas yanbg sama,dan karena hal ini menyangkut kesehatan dan hidup-mati seseorang,hendaknya perilaku adil lebih ditegakkan.
BalasHapusMohon maaf saudari Claudia cindy
HapusTapi saya kurang sependapat dengan anda karena menurut saya itu tetap adil dan fair. Adil menurut isinya adalah ketika ia mendapatkan hak sesuai dengan kewaiban atau apa yang telah diusahakan.
Jadi ketika seseorang telah membayar lebih untuk pendapatkan sesuatu yang lebih baik ( perawatan dan fasilitas VIP di RS ) menurut saya itu adil dan wajar, namun apabila seseorang tidak ingin membayar dengan harga yang lebih mahal, maka ia akan mendapatkan perawatan biasa.
Tapi ini tetap adil karena pada kelas berapapun mereka, mau 1/2/3/VIP mereka tetap akan mendapatkan pengobatan dan akan diusahakan untuk sembuh, hanya saja fasilitas dan kenyamanannya berbeda.
Lagipula ini merupakan salah satu strategi promosi dan strategi diskriminasi harga yang diterapkan oleh Rumah Sakit
Terimakasih
Viviane Sherly
Etika Bisnis - B
Jd menurut saya, saya memilih fair karena sdh tertulis diatas bahwa fair itu adil menurut prosedurnya. Misalkan contoh sebuah toko a menjual barang seharga 1000 tapi ditoko b menjual barang dan harga yang sama, namun dengan kualitas yang jauh dibawah standar kualitas seharusnya. apakah itu bisa dikatakan tidak fair sedangkan banyak jg ditempat lain yang bersaing dengan cara yg fair tergantung dr mana kita menyikapinya
BalasHapusMenurut saya,salah satu contoh bisnis yang adil tapi tidak fair adalah seperti pemberian komisi bagi karyawan di suatu departemen store. Misalnya, seorang manager menargetkan penjualan untuk seorang SPG harus sebesar 'Z' unit, hal tersebut tidak fair bagi SPG yang lain karena sales yang tidak mencapai target tersebut akan mendapatkan komisi yang tidak sama dengan SPG yang mencapai target yang diinginkan manager. sehingga hal tersebut tidak fair bagi semua SPG yang bekerja di departemen store itu.
BalasHapussaya lebih memilih adil karena adil bisa lebih menguntungkan kedua belah pihak.
HapusMenurut saya,keputusan bisnis yg fair namun tidak adil adalah rumah sakit. Karena rumah sakit memiliki prosedur membayar administrasi terlebih dahulu sebelum dokter maupun perawat mengurus pasien. Sehingga hal ini bisa dikatakan perilakunya kurang adil dan fair. Apalagi terhadap orang" yang tingkat ekonomi nya pas"an. Padahal bisnis ini menyangkut hidup seseorang. Dan saya lebih memilih keadilan, karena setiap manusia berhak mendapatkan pelayanan yang sama tanpa membedakan tingkat ekonomi. Karena tugas utama dokter adalah menjamin kesehatan pasiennya. Sebab itu adalah salah satu sumpah di kedokteran.
BalasHapusSaya lebih memprioritaskan bisnis yang "fair",
BalasHapusyaitu dengan salah satu contoh bisnis perfilman/ musik bajakan ( orang- orang yang menjual hasil karya orang lain / para seniman tanpa izin resmi atau juga dengan membajak karya seniman tersebut), dalam bisnis ini bisa dikatakan "fair" bagi pembajak karena mendapatkan untung dari penjualan dvd bajakan tersebut akan tetapi tidak adil bagi para pembuat / seniman yang telah bersusah payah berkarya dan berusaha melindungi hak cipta karyanya tersebut.
Saya akan memberikan contoh kasus yang terjadi di sekolah biasanya. Anak yang di anggap nakal di lingkungan sekolah apabila ada masalah dalam hal apapun di sana anak yang di anggap paling nakal ini adalah biang keladi nya padahal belum tentu itu hanya judge dari guru atau teman saja padahal belum tentu begitu. Demikian dalam hal terkadang terjadi di dalam dunia kerja juga. itu tidaklah adil bagi saya tapi banyak yang menganggap fair fair saja karna dialah trouble makernya.
BalasHapusmaaf ini saya jonathan joe 93
Hapusmaaf ini saya jonathan joe 93
HapusSaya akan memberi contoh keputusan yang dapat disebut “fair” tapi sebenarnya tidak adil adalah perusahaan yang memberikan dana pensiun. Dalam hal ini perusahaan sudah fair yaitu dengan memberikan dana pensiun bagi orang yang sudah mencapai usia pensiun. Besarnya dana pensiun yang diberikan juga berdasarkan dari jabatan yang di peroleh karyawan itu dan juga lamanya seorang karyawan itu bekerja. Tetapi jika jumlah dana pensiun yang diberikan berdasarkan karena adanya hubungan keluarga atau karena karyawan tersebut merupakan teman dari bosnya maka dapat dikatakan tidak adil.
BalasHapusSaya akan lebih memprioritaskan fair, karena fair itu berarti sesuai prosedur yang ada dan keputusannya tidak bisa diubah - ubah dengan alasan apapun.
Menurut saya contoh keputusan bisnis yang fair tapi tidak adil adalah iklan perusahaan " X " di tv, dimana pembelian suatu produk apabila langsung dibeli hari itu juga akan mendapatkan diskon yang lebih besar tetapi belum tentu semua orang melihat iklan tersebut dan langsung membelinya saat itu juga apalagi jika orang tersebut dari kalangan menengah ke bawah.
BalasHapusDalam hal ini saya lebih memprioritaskan adil, karena dengan adil maka semua orang di anggap sama dengan begitu tidak ada pihak yang dirugikan.
Menurut saya, salah satu kasus yg adil namun tidak fair, seperti dalam pasar tradisional proses tawar menawar merupakan hal yang biasa dan wajar, tetapi mereka melakukan tawar menawar tersebut tanpa ada batasan harga yang pas. Pasar tradisional tidak menerapkan harga-harga barang sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
BalasHapusSebagai contoh : harga kebutuhan pangan sehari-hari yang jelas harganya sudah ditetapkan namun tetap saja harga di pasar tradisional tidak sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jadi menurut saya tawar menawar di dalam pasar tradisional itu memang adil menurut isinya namun tidak adil menurut prosedurnya. Dan saya lebih memilih fair dibandingkan adil, karena fair akan membuat harga di pasar tradisional akan sama dengan apa yang telah ditetapkan pemerintah.
Keputusan bisnis yang fair namun tidak adil adalah kebijakan yang dilakukan oleh BUMN yg mengelola bbm dan gas yaitu tentang subsidi bbm. Subsidi bbm hanya ditujukan untuk golongan teertentu atau kendaraan golongan tertentu, sementara golongan lain seperti industri dan kendaraan plat merah tidak diperbolehkan menikmatinya. Itu fair namun tidak adil karena industri dan golongan yang termasuk tidak boleh menggunakan subsidi bbm tersebut juga sama2 rakyat Indonesia mempunyai hak yg sama, juga sama2 membayar pajak untuk menunjang subsidi tersebut tetap berlansung. Namun saya memprioritaskan fair karena memang kondisi ekonomi yg kita semua tahu tidak memungkinkan untuk dilakukan kebijakan yg adil yaitu meratakan semua subsidi bbm tersebut.
BalasHapusKeputusan bisnis yang fair namun tidak adil adalah kebijakan yang dilakukan oleh BUMN yg mengelola bbm dan gas yaitu tentang subsidi bbm. Subsidi bbm hanya ditujukan untuk golongan teertentu atau kendaraan golongan tertentu, sementara golongan lain seperti industri dan kendaraan plat merah tidak diperbolehkan menikmatinya. Itu fair namun tidak adil karena industri dan golongan yang termasuk tidak boleh menggunakan subsidi bbm tersebut juga sama2 rakyat Indonesia mempunyai hak yg sama, juga sama2 membayar pajak untuk menunjang subsidi tersebut tetap berlansung. Namun saya memprioritaskan fair karena memang kondisi ekonomi yg kita semua tahu tidak memungkinkan untuk dilakukan kebijakan yg adil yaitu meratakan semua subsidi bbm tersebut.
BalasHapusSaya setuju dengan pendapat sodara denny tentang bumn mengenI subsidi bbm ywng seharusnya ditujukan untuk untuk golongan tertentu akan tetapi sebagai sesama rakyat harusnya mendapatkanhak yang sama untuk subsidi tersebut
Hapuskeputusan bisnis yang fair tapi tidak adil dalam pengalaman saya adalah waktu saya pernah pergi ke puskesmas untuk mengantar dan memeriksa ibu saya yang lagi sakit punggung dan pada waktu itu dokter menyatakan hanya sakit otot padahal sudah di tunjukan yang sakit adalah di bagian tulang punggung tetapi dokter puskesmas pada waktu itu tetap ngotot dan kita mendapatkan attitude pelayanan dengan baik tetapi kalo orang-orang tertentu yang periksa mereka dapat attitude yang baik dari para perkerja puskesmas.. dan setelah kita periksa di rumah sakit ternyata benar bahwa teman ibu saya kena sakit tulang bukan sakit otot
BalasHapussekian
Contoh dari keputusan bisnis yang fair namun tidak adil terjadi saat dilakukannya proses pernjanjian dalam pembagian hasil antara investor dan pengelola. Biasanya kasus ini terjadi dengan kondisi bahwa pihak pengelola membutuhkan dana yang diluar kemampuannya, oleh karena itu pengelola membutuhkan investor untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Saat pembuatan perjanjian pihak investor dan pengelola akan berdiskusi dengan matang sehingga bisa didapatkan prosentase profit yang akan didapatkan oleh kedua pihak, hal ini cukup fair karena kedua pihak sama-sama mengetahui mengenai pembagian profitnya. Namun yang sering terjadi pembagian profit antara kedua pihak tidak adil karena sering kali pihak investor selalu mendapatkan prosentase yang tinggi semisal 70% sedangkan pengelola hanya mendapatkan prosentase yang kecil misal 30%. Hal ini bisa dikatakan tidak adil karena bila dilihat dari kontribusi kerja dari kedua pihak semestinya pengelola bisa mendapatkan prosentase yang lebih tinggi dari 30% atau bahkan setara dengan investor, karena pihak pengelola memiliki kontribusi yang dampaknya secara langsung menentukan kesuksesan bisnisnya selain itu pihak pengelola lah yang memiliki ide bisnis tersebut, maka dari itu saya menyimpulkan keputusan bisnis ini fair namun tidak adil.
BalasHapusLalu kalau disuruh memilih antara fair dan adil, saya akan memprioritaskan adil karena fair merupakan keadilan hanya berdasarkan prosedurnya, namun adil sendiri merupakan hasilnya. Jadi saya lebih mementingkan hasil yang dihasilkan dari sebuah keputusan bisnis. Terima Kasih.
Menurut saya, bisnis ini sebenarnya adil asalkan setiap orang bisa mempunyai rasa tanggung jawab terhadap setiap SDA yg ada , dengan begitu kita tidak hanya mempunyai sifat untuk terus menerus mengambil, tapi juga memberdayakannya kembali atau melakukan penanaman ulang agar untuk generasi kedepan SDA tidak habis gara2 ulang generasi sekarang.
BalasHapus