Minggu, 23 Oktober 2011

Pelatihan dan Pengembangan


Pelatihan dan Pengembangan
(Julius Runtu)

1.      Pendahuluan

1.1.  Latar belakang
Berbagai perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis telah berdampak secara signifikan terhadap organisasi-organisasi yang ada. Berbagai hal yang sebelumnya telah dilaksanakan dan dianggap telah berlangsung baik, saat ini mulai dilihat kembali karena telah dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan lingkungan eksternal suatu organisasi. Salah satu dari hal tersebut adalah pelaksanaan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi.
1.2.  Permasalahan
            Permasalahan yang muncul adalah perubahan yang bagaimana yang dapat dilakukan suatu organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan sehingga efektivitas program tersebut sungguh-sungguh memberikan sumbangan positif yang signifikan bagi kemajuan organisasi.
1.3.  Tujuan pembahasan
Tujuan pembahasan ini adalah mengemukakan beberapa pendapat yang muncul dari beberapa artikel tentang pelatihan dan pengembangan. Artikel-artikel tersebut memang diharapkan dapat memberikan beberapa sumbangan bagi organisasi dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif.

2.      Pembahasan
Hellen Rainbird (1994) memberikan gambaran mendasar tentang pergantian peran fungsi pelatihan. Dalam studi kasus yang dilakukannya, penulis artikel menemukan bahwa sejumlah organisasi sedang melakukan penafsiran ulang dan pengorganisasian ulang terhadap peran pelatihan. Pergantian peran pelatihan terutama nampak pada adanya proses desentralisasi yang mana tanggung jawab pelatihan diserahkan kepada manajer lini.
Sedangkan dalam perspektif yang khusus tentang pelatihan itu,  Black & Mendenhall (1990) menyoroti tentang efektivitas pelatihan cross-cultural. Pelatihan cross-cultural menjadi sangat relevan bagi organisasi yang berada dalam lingkungan budaya yang beragam. Pelatihan itu akan efektif apabila memungkinkan dicapainya tiga kelompok keterampilan tertentu, yaitu:
·         keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan diri;
·         keterampilan yang berhubungan dengan pemeliharaan hubungan dengan lingkungan tempat bertugas;
·         keterampilan kognitif yang memelihara persepsi yang benar terhadap lingkungan aktifitas dan sistem sosialnya.
Sehubungan dengan pengembangan, Edelstein & Armstrong (1993) menawarkan suatu model untuk pengembangan para eksekutif dalam suatu organisasi. Pengembangan itu berkaitan dengan bagaimana menambah keterampilan para eksekutif sehingga kompetensi mereka meningkat terutama menyangkut pelaksanaan tugas-tugas khusus. Pengembangan itu pun dapat dikaitkan dengan usaha untuk  mengubah perilaku mereka yang tidak memadai sebagai  eksekutif suatu organisasi.Model yang ditawarkan Edelstein & Armstrong itu adalah penggunaan alat teknologi multidimensi. Alat tersebut dapat membantu mengarah pada realita tentang bagaimana para eksekutif belajar dan berkembang.

Akhirnya, Tannenbum & Woods (1992) mengemukakan bagaimana menentukan suatu strategi pengevaluasian pelatihan dan pengembangan. Keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan pelatihan memang dapat diukur dengan melaksanakan evaluasi terhadap hal tersebut. Pelaksanaan evaluasi terhadap pelatihan menjadi lebih penting lagi karena sebagian besar program pelatihan dilaksanakan dengan biaya yang sangat mahal.
Ada tiga karakteristik dari strategi evaluasi yang perlu diperhatikan yaitu: besarnya jumlah yang dievaluasi, desain penelitian, dan kriteria pelatihan. Sedangkan strategi-strategi evaluasi yang dapat diterapkan oleh organisasi menurut Tannenbum & Woods, adalah: no evaluation strategy, reaction only strategy, basic evaluation strategy, intermediate evaluation strategy, dan advance evaluation strategy.

3.      Tanggapan
3.1. Hubungan logis antara keempat artikel
Artikel Hellen Rainbird memberikan gambaran mendasar tentang pergantian peran fungsi pelatihan. Dalam perspektif yang khusus tentang pelatihan itu,  Black & Mendenhall menyoroti tentang efektivitas pelatihan cross-cultural. Sedangkan dalam hubungan dengan pengembangan, Edelstein & Armstrong menawarkan suatu model untuk pengembangan para eksekutif dalam suatu organisasi. Hal itu masih sangat relevan dengan pelatihan karena dapat dikatakan sebagai kelanjutan atau kesatuan yang tak dapat dipisahkan dari pelatihan.
Keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanan pelatihan dan pengembangan tersebut dapat diukur dengan melaksanakan evaluasi terhadap hal tersebut. Dalam konteks inilah artikel yang ditulis oleh Tannenbum & Woods memegang peranan sebab mereka menulis bagaimana menentukan suatu strategi pengevaluasian suatu pelatihan.

3.2. Hubungan antara pelatihan dan pengembangan
Edelstein & Armstrong  mengakui adanya kesulitan dalam membedakan antara pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dilihat lebih lebih memfokuskan pada penambahan keterampilan yang meningkatkan kecakapan seseorang. Sedangkan pengembangan difokuskan pada individu dalam hal ini eksekutif dalam rangka merubah perilaku mereka.
Dalam literatur yang lain, Werther & Davis (1996) mencoba membedakan kedua hal itu dengan melihat manfaatnya. Pelatihan memungkinkan seseorang untuk memperluas karirnya serta membantu orang tersebut untuk tanggung jawab di masa yang akan datang. Sedangkan pengembangan membantu seseorang untuk menanggani tanggung jawab di masa yang akan datang.
Pendapat itu memang dapat membantu membedakan pelatihan dan pengembangan secara konseptual/teoritis tetapi tetap sulit untuk dipakai dalam praktek. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan memang merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan karena dalam pelatihan tetap terdapat unsur pengembangan, dan sebaliknya.

4.      Kesimpulan
Setelah membahas secara umum tentang keempat artikel tentang pelatihan dan pengembangan, beberapa hal berikut ini dapat dikemukakan sebagai kesimpulan:
  1. Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.
  2. Pelatihan  cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda.
  3. Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis keterampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan.
  4. Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.
  5. Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan  tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek

Referensi :

Black, J. S., & Mendelhall, M. 1990. Cross-cultural training effectiveness: A review and theoritical framework for future research. Academy of Management Review, 15 (1): 113–136.
Edelstein, B. C., Armstrong, Jr., D. J. 1993. A model for eksecutive development. Human Resources Planning, 16 (4): 51–68.
Rainbird, H. 1994. The changing role of the training function: A test for the integration of human resources bussiness strategies. Human Resources Management Journal, 5 (1): 72 – 90
Tannenbaum, S. I., Woods, S. E. 1992. Determining a strategy for evaluating training: Operating within organizational contrains. Human Resources Planning, 15 (2): 63–81.
Werther, W.B., & Keith Davis. 1996. Human Resources and Personnel Management. New York: Mc Graw-Hill, Inc.

BAHAN DISKUSI:
Berikanlah komentar tentang tulisan di atas. Mahasiswa dapat juga mengomentari 5 pernyataan yang menjadi kesimpulan dari tulisan di atas. Selamat berdiskusi......

41 komentar:

  1. Menurut pendapat saya , saya setuju dengan pendapat Black dan Mendenhall karena dalam organisasi pasti memiliki beraneka ragam budaya dari berbagai ras jadi pentingnya pelatihan Cross-culture bagi karyawan itu sangat perlu dilakukan guna mempererat hubungan antar karyawan yang memiliki budaya yang berbeda-beda dan saya rasa 3 pelatihan tersebut memang efektif dalam pembentukan kepribadian masing-masing karyawan , Seperti pelatihan pengembangan diri , pemeliharaan hubungan dan sebagainya .
    Saya ingin bertanya pada kalian , mengapa desain penelitian dikategorikan sebagai karakteristik dalam strategi evaluasi ? berikan alasannya .

    Jadi kesimpulan saya , Pentingnya pelatihan dalam suatu organisasi sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian karyawan , ketrampilan ketenagakerjaan hingga relasi antar karyawan dalam teamwork . Semua tergantung dari kekreativitasnya organisasi tersebut melakukan evaluasi terhadap karyawan-karyawannya . Pelatihan ini juga perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis yang kita jalani untuk mencapai goal yang kita harapkan apabila terjadi penyerahan tanggung jawab terhadap manajemen lini .

    BalasHapus
  2. hal yang menarik bagi saya dalam artikel di atas adalah pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan dan pengembangan..
    karena, menurut saya evaluasi sangatlah penting dalam pelaksanaan strategi pelatihan dan pengembangan dalam suatu perusahaan..
    seringkali perusahaan mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit untuk melaksanakan strategi pelatihan dan pengembangan para karyawannya.. dengan adanya evaluasi, perusahaan dapat mengetahui apakah strategi pelatihan dan pengembangan yang dilakukannya berhasil atau tidak.. apabila diketahui strategi'nya berhasil, maka harus dipertahankan ataupun ditingkatkan.. sebaliknya, jika ternyata diketahui bahwa strateginya gagal, maka dapat mencoba strategi pelatihan dan pengembangan yang lainnya...
    dari sini dapat kita lihat betapa pentingnya peran evaluasi dalam pelaksanaan strategi pelatihan dan pengembangan di suatu perusahaan...

    saya juga ingin mengomentari 5 pernyataan yang menjadi kesimpulan dalam artikel diatas...
    1. Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini..
    * strategi pelatihan memang harus disesuaikan dengan tujuan dari perusahaan sendiri.. dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini, saya rasa akan lebih efektif.. karena manajer lini pasti lebih mengerti bawahan-bawahannya, sehingga sudah lebih mengetahui seperti apa kinerja bawahannya.. dengan begitu dapat diketahui juga apa saja yang kurang dalam kinerja bawahannya,, dan hal-hal yang kurang tersebutlah yang perlu ditingkatkan dengan memberikan pelatihan..
    jadi perusahaan tidak memberikan pelatihan-pelatihan yang tidak perlu kepada karyawan..

    2. Pelatihan cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda..
    * pelatihan cross-cultural sangat penting.. karena dalam suatu perusahaan tidak menutup kemungkinan para karyawannya berasal dari bereneka ragam suku dan budaya... dengan adanya pelatihan cross-cultural, karyawan dapat bekerjasama dengan baik walaupun berlatar belakang budaya yang berbeda.. selain itu perusahaan juga mampu mempelajari budaya suatu daerah sehingga dapat memperluas pangsa pasar..
    3. Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis keterampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan..
    * untuk menentukan strategi pelatihan,, yang perlu dianalisis pertama kali adalah kebutuhan organisasi (perusahaan)... kita harus tahu terlebih dahulu,, perusahaan membutuhkan karyawan-karyawan seperti apa.. setelah diketahui dengan baik, baru strategi pelatihan dapat dijalankan..
    4. Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi..
    * seperti yang telah saya jelaskan di atas, dengan adanya evaluasi,, perusahaan dapat mengetahui apakah strategi pelatihan dan pengembangan yang dilakukan suatu perusahaan berjalan dengan baik atau bahkan mungkin mengalami kegagalan...
    5. Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek..
    * menurut saya memang benar apabila pelatihan dan pengembangan sulit dibedakan dalam praktek,, karena sebenarnya pelatihan dan pengembangan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan... di dalam pelatihan selalu ada pengembangan,, sebaliknya, di dalam pengembangan selalu ada pelatihan...

    BalasHapus
  3. menurut saya, evaluasi merupakan hal yang penting dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan, dengan adanya evaluasi, dapat dilihat apakah program yang sebelumnya berhasil atau tidak dan apakah hal tersebut dapat meningkatkan kinerja karyawan atau tidak. Jika perusahaan dapat berhasil meningkatkan kinerja karyawannya, maka perlu dipertahankan program pelatihan dan perkembangantersebut. Sebaliknya, jika tidak berhasil, maka tidak perlu dilakukan lagi program pelatihan tersebut, karena hanya akan membuang biaya, karena dapat diketahui bahwa biaya pelatihan dan perkembangan sangat besar.

    Menurut saya, pelatihan dan pengembangan merupakan satu kesatuan, karena jika kita melakukan pelatihan maka tanpa disengaja kita juga melakukan pengembangan.

    saya ingin berpendapat mengenai 5 kesimpulan :
    1. Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.
    *menurut saya, memang tanggung jawab pelatihan harus diberikan kepada manajeman lini, karena manajer yang mengetahui bagaimana kinerja bawahan-bawahannya dan kekurangan apa yang perlu ditambahkan, sehingga tidak perlu adanya pelatihan yang sia-sia yang dilaksanakan oleh perusahaan.
    2. Pelatihan cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda.
    *Menurut saya, pelatihan cross-cultural sangat penting, karena dapat diketahui bahwa banyak sekali budaya di dunia ini. Dengan adanya pelatihan ini, para karyawan yang beragam budaya dapat saling bekerjasama dengan baik dan juga perusahaan dapat membuka pangsa pasar yang lebih besar.
    3. Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis keterampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan.
    *dengan perusahaan merumuskan kebutuhan organisasi, dan juga mengetahui ketrampilan apa yang perlu diberikan kepada karyawannya, maka perusahaan tidak perlu membuka pelatihan yang tidak dibutuhkan oleh organisasi dan yang tidak sesuai dengan ketrampilan yang perlu diberikan.
    4. Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.
    *Dengan adanya evaluasi, perusahaan dapat mengetahui programnya berhasil atau tidak.
    5. Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek.
    *menurut saya, pelatihan dan pengembangan adalah satu kesatuan, karena dengan melakukan pelatihan maka kita juga telah melakukan pengembangan, begitu pula sebaliknya.

    BalasHapus
  4. menurut pendapat saya mengenai artikel diatas adalah memang benar bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan sesuatu yang dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap perubahan2 yang terjadi di suatu perusahaan apabila dapat dilakukan secara sunguh2,benar dan tepat tetapi sangat sulit dipraktekkan dalam dunia kerja karena sering sekali apa yang di harapkan ternyata tidak sesuai dengan hasilnya. adanya pemikiran, pendapat, keterampilan, pengetahuan dan perilaku dll yang berbeda - beda dari tiap individu membuat sulit untuk menyatukannya apalagi jika ada perubahan2.

    pelatihan dan pengembangan merupakan dua hal berbeda tetapi tidak dapat dipisahakan satu sama lainnya tetapi kadang kala ada perusahaan yang lebih memfokuskan pada pelatihan saja karena adanya berbagai tuntutan sedangkan pengembangan sedikit diabaikan. padahal kedua hal ini harus dapat berjalan dengan seimbang dan yg tdk boleh dilupakan dlm hal ini bagaimana terus memperbaiki dan meningkatkan attitude dari orang tsb karena tanpa attitude yang baik akan percuma saja seseorang memiliki keahlian dan keterampilan yang luas/baik.

    BalasHapus
  5. 1. Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.

    Saya setuju dengan pernyataan diatas.
    Menurut saya, Pelatihan dan pengembangan itu perlu dilakukan atau tidak, dapat dilihat dari strategi atau tujuan perusahaan itu sendiri. Jika pelatihan tersebut tidak sesuai dengan strategi atau tujuan perusahaan, pelatihan tidak perlu dilakukan karena jika dilakukan akan membuang anggaran dengan sia-sia. Tetapi jika pelatihan tersebut sesuai dengan strategi atau tujuan perusahaan, pelatihan perlu dilakukan.
    Pelatihan yang diwujudkan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajer lini itu menurut saya adalah salah satu cara yang ideal. Karena manajer lini itu lebih mengetahui kinerja bawahannya. Sehingga manajer lini juga mengetahui apa yangperlu ditingkatkan oleh bawahannya. Hal ini akan membuat pelatihan lebih efektif.

    2. Pelatihan cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda.

    Menurut saya, pelatihan cross cultural itu sangat penting dilakukan. Dengan adanya pelatihan ini, setiap orang dalam perusahaan tersebut dapat saling bekerja sama meskipun memiliki budaya yang berbeda. Selain itu perusahaan juga dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan lain yang memiliki budaya yang berbeda sehingga perusahaan dapat memperluas jaringan .

    3.Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis keterampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan.

    Untuk membantu kesuksesan dalam pelatihan, perlu dilihat dari kebutuhan organisasi. Kebutuhan itu seperti keterampilan apa yang perlu dalam organisasi tersebut. Jika dilihat dari kebutuhan organisasi, tidak diperlukan keterampilan tersebut, maka pelatihan tersebut tidak perlu dilakukan. Tetapi jika dilihat dari kebutuhan organisasi, keterampilan tersebut perlu bagi organisasi maka pelatihan tersebut perlu dilakukan. Sehingga pelatihan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak sia-sia.

    4.Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.

    Evaluasi atas program pelatihan itu sangat perlu dilakukan karena dengan melakukan evaluasi, perusahaan dapat mengetahui apakah program pelatihan tersebut berjalan dengan sukses ataukah program tersebut mengalami kegagalan. Program tersebut sukses atau gagal itu dapat dilihat dari kinerja karyawan yang mengikuti program ini menjadi lebih baik atau tidak ada perubahan atau malah kinerja karyawan ini menjadi lebih buruk.

    5. Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek

    Saya setuju dengan pernyataan diatas. Secara konseptual, pelatihan dan pengembangan dapat dibedakan tetapi secara praktek sangat sulit dibedakan. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan karena dalam pelatihan tetap terdapat unsur pengembangan, dan sebaliknya.Jadi pelatihan dan pengembangan itu saling berhubungan.

    BalasHapus
  6. Saya tertarik dengan artikel yang mengenai pelatihan cross-culture, menurut saya pelatihan cross-culture dalam sebuah organisasi/perusahaan sangatlah penting. Dalam sebuah perusahaan tidak terhindarkan dari keberagaman budaya, dengan adanya pelatihan cross-culture kita dapat lebih memahami budaya dari masing-masing pegawai dalam perusahaan tersebut. Bentuk-bentk pelatihan cross culture:
    * Bisa dalam bentuk seminar-seminar mengenai cross culture.
    * Pelatihan komunikasi lintas budaya.
    * Mengadakan pelatihan yang menyatukan karyawan dalam perusahaan.

    BalasHapus
  7. Saya sangat setuju dengan adanya artikel Pelatihan Cross cultural.. Dan juga dengan adanya pendapat dari ahli Edelstein & Armstrong dan pendapat dari Werther & Davis. Dari artikel diatas ahli Edelstein & Armstrong menyatakan bahwa Pelatihan dilihat dari lebih memfokuskan pada penambahan keterampilan yang meningkatkan kecakapan seseorang. Menurut saya hal tersebut agak tidak tepat dikarenakan mencari seseorang karyawan tidak hanya memfokuskan pada keterampilan yang dimiliki, terlebih juga harus memperhatikan dengan pengalaman yang telah dimiliki seseorang karyawan.Dengan cara tersebut,dapat dengan mudah mempercepat proses Pelatihan. Sedangkan pendapat dari ahli Werther & Davis menyatakan bahwa Pelatihan memungkinkan seseorang untuk memperluas karirnya serta membantu orang tersebut untuk tanggung jawab di masa yang akan datang. Saya sangat setuju sekali dengan pendapat Werther & Davis, dengancara tersebut dapat dengan mudah untuk mencari seseorang karyawan yang berkualitas atau yang sangat berkompeten sesuai dengan bidangnya.

    BalasHapus
  8. Menurut saya, evaluasi memanglah sangat perlu dalam suatu pekerjaan. Evaluasi itu sendiri bisa diukur dari berbagai bidang seperti kinerja karyawan dan perilaku. Tetapi evaluasi hasil pelatihan juga sangat dibutuhkan karena pelatihan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Evaluasi pelatihan ini berguna untuk memberi pimpinan perusahaan gambaran akan tingkat efektifitas suatu pelatihan bagi karyawannya.

    Saya ingin menanggapi pernyataan mengenai Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek. Menurut saya, pernyataan ini benar karena secara konsep, pengembangan karyawan memiliki ragam yang dapat dibagi-bagi dalam langkah yang berbeda untuk setiap posisi karyawan. Tetapi dalam prakteknya, pengembangan karyawan pun nyaris tidak dapat dibedakan karena meskipun memiliki posisi yang berbeda, setiap karyawan memiliki nilai dasar yang sama yaitu keuletan. Karena adanya keuletan bekerja yang menempati posisi sebagai nilai dasar, maka setiap pengembangan karyawan harus tetap berdasar pada nilai dasar yang harus ada pada tiap karyawan.

    BalasHapus
  9. Saya menanggapi kesimpulan dari artikel di atas :
    1. Pelatihan perlu diintegrasikan dg strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dg menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.
    * Saya setuju, karena yg lebih mengetahui pelatihan-pelatihan apa saja yg dibutuhkan, tentu manajer lini dg tingkatan yg paling dekat dg karyawan. Sehingga pelatihan-pelatihan yg diberikan akan lebih efisien dan tidak sia-sia karena sesuai dg yg dibutuhkan.

    2. Pelatihan cross-cultural yg tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yg kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yg kulturnya berbeda.
    * Adanya pelatihan cross-cultural untuk sling mengenali antara budaya yg satu dg budaya lainnya sehingga dapat mempererat hubungan antar karyawan, juga budaya karyawan dg budaya organisasi.

    3. Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis ketrampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan.
    * Dalam mencapai kesuksesan pelatihan, tentu dari hasil perumusan yg tepat akan pelatihan seperti apa yg dibutuhkan oleh karyawan. Sehingga pelatihan yg diberikan akan menambah efektifitas kinerja pada karyawan.

    4. Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.
    * Evaluasi sangat harus dilakukan untuk mengecek dan menilai seberapa efisien kah pelatihan yg diberikan pada karyawan, sehingga organisasi dapat terus memperbarui kinerja, dan memilah antara pelatihan-pelatihan yg diperlukan dan tidak diperlukan.

    5. Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sulit sangat sulit dibedakan dalam praktek.
    * Pelatihan dan pengembangan dalam prakteknya memang sulit dibedakan satu sama lain, karena pelatihan dan pengembangan mrupakan satu kesatuan untuk meningkatkan kinerja pada karyawan. Dg adanya pelatihan ditujukan untuk adanya suatu pengembangan. Dan dalam suatu pengembangan diperlukan adanya tunjangan pelatihan yg dilakukan.

    BalasHapus
  10. saya tertarik dengan artikel dari Hellen Rainbird karena dalam suatu pelatihan haruslah melakukan penafsiran ulang dan pengorganisasian ulang terhadap peran pelatihan,
    agar dalam suatu organisasi dapat lebih berkembang dan sesuai dengan perkembangan jaman sekarang ini dalam berorganisasi dalam suatu perusahaan.
    dan juga tanggapan saya dengan artikel Black & Mendenhall sistem cross-culture juga sangat diperlukan dalam suatu organisasi agar perbedaan budaya dll. tidak menjadi masalah dalam suatu organisasi.

    BalasHapus
  11. Saya setuju dengan pendapat dari saudara Hendra bahwa "Sistem cross-culture juga sangat diperlukan dalam suatu organisasi agar perbedaan budaya dll tidak menjadi masalah dalam suatu organisasi."
    Pada perusahaan/organisasi sekarang ini sering mengalami permasalahan dalam perbedaan budaya. Permasalahan ini seperti sulitnya keja sama, komunikasi satu sama lain yang memiliki budaya yang berbeda. Oleh karena itu pelatihan cross-culture, sangat diperlukan dalam setiap perusahaan/organisasi.

    BalasHapus
  12. saya sangt setuju dengan Model yang ditawarkan Edelstein & Armstrong, karena menggunakan alat teknologi multidimensi. karena Alat tersebut dapat membantu mengarah pada realita tentang bagaimana para eksekutif belajar dan berkembang.
    sehingga dalam organisasi dapat di arahkan ke hal hal yang terjadi sehingga dalam melakukan pemecahan masalah organisasi selalu belajar dan berkembang menghadapi masalah yang terjadi.sehingga segala sesuatunya dapat segera di atasi karena hasil dari pembelajaran yang selalu berkembang.

    BalasHapus
  13. Saya setuju dengan pendapat Black dan Mendenhall (1990) yang berpendapat bahwa pelatihan cross-cultural menjadi sangat relevan bagi organisasi yang berada dalam lingkungan budaya yang beragam. Hal ini sangat penting karena dalam organisasi pasti memiliki beraneka ragam budaya yang berbeda-beda, sehingga dalam teori ini akan bermanfaat guna menjalin hubungan baik antar karyawan yang berasal dari budaya yang berbeda-beda. Karena suatu kesuksesan dan kemajuan dalam organisasi atau perusahaan sangat tergantung dari kerjasama dan hubungan baik antar karyawan dalam bekerja.

    BalasHapus
  14. saya tertarik dengan hubungan antara pelatihan dan pengembangan. Di mana sebelumnya telah dikatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan pelatihan dan pengembangan dapat dilihat dengan melakukan evaluasi. Evaluasi inilah yang nantinya menjadi pertimbangan bagi para manajer. Apakah suatu pelatihan dan pengembangan tersebut sudah benar dilaksanakan. Tentunya pelatihan dan pengembangan ini sangat susah untuk dibedakan. Melihat secara praktek, kedua hal tersebut memang tidak dapat dipisahkan. Pelatihan dan pengembangan akan seiring didapatkan secara bersamaan dalam prakteknya. Karena pelatihan yang berdasar pada memperbaiki skill,sikap,konsep secara tidak langsung akan mempengaruhi pengembangan dari tenaga kerja tersebut. Hal ini dikarenakan pengembangan yang lebih mengarah kepada peningkatan/penambahan skill,sikap,konsep. Namun ada sedikit perbedaan dari kedua hal tersebut yaitu pada masalah waktu. Pelatihan akan nampak dalam kinerja di masa sekarang, tetapi pengembangan tidaklah selalu nampak di masa sekarang karena lebih bersifat jangka panjang dan meluas.

    BalasHapus
  15. Saya setuju dengan pendapat hendra mengenai sistem pelatihan cross-culture karena dari pelatihan tersebut , kita bisa lebih memahami karakteristik karyawan yang satu dengan yang lainnya . Hal ini juga dapat meningkatkan kualitas perusahaan dari pelatihan cross-culture tersebut . Saya rasa pelatihan ini sangat efektif dan juga membawa dampak positif yang cukup besar bagi perusahaan maupun organisasi tersebut .

    Saya juga setuju dengan pendapat Santi , dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan organisasi tersebut juga berpengaruh terhadap efisiensinya pergantian peran pelatihan . Karena efisiensitas suatu pelatihan juga perlu diperhatikan dalam pergantian peran pelatihan dari manajemen lini .

    Saya bertanya kepada Hendra , Apakah setiap kesuksesan dan kemajuan dalam organisasi / perusahaan selalu bergantung pada teamwork dan relasi antar karyawan ? Mengapa demikian ? Bukankah Kesuksesan suatu organisasi / perusahaan bukan hanya bergantung pada teamwork saja tetapi setiap kemauan dan kemampuan dari diri kita masing-masing ? Berikan Argumen anda .
    Thank You

    BalasHapus
  16. Tanggapan saya tentang keempat artikel tentang pelatihan dan pengembangan, yaitu :
    1. Pelatihan perlu diintegrasikan dg strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dg menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.

    menurut saya memang sudah seharusnya bahwa pelatihan harus diintegrasikan dg strategi bisnis krn hasil dr pelatihan merupakan salah satu hal yg dpt menunjang keberhasilan atau bahkan kegagalan perusahaan. jika tdk sesuai atau tdk memberikan manfaat apa2 dgn strategi perusahaan tentu akan terjadi kegagalan dan membung - buang waktu, tenaga dan uang saja.
    2. Pelatihan cross-cultural yg tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yg kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yg kulturnya berbeda.

    menurut saya dgn adanya pelatihn cross-cultural tentunya membantu bagi para pegawai untuk saling memahami budaya satu dgn yg lainnya sehingga dpt mengerti dan menyesuaikan diri baik terhadap lingkungan kerja maupun dlm hal saling komnikasi dan pekerjaan perusahaan.
    3. Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis ketrampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan.

    menurut saya penting bagi sebuah perusahaan dlm merumuskan kbutuhannya terlebih dahulu krn dgn mengetahui apa saja kebtuhan yg di perlukan oleh perusahaan tentu perusahaan tsb sdh dpt memilih dan menentukan pelatihan yg seperti apa yg di butuhka oleh suatu perusahan.
    4. Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.

    menrut saya evaluasi atas pelaksanaan pelatihan yg diadakan perusahaan merupakan hal yg wajib di lakukan krn dgn adanya evaluasi kita akan mengetahui apakah memang pelatihan yg diadakan tsb bermanfaat dan berguna bagi karyawan atau malah justru hanya membuang uang perusahaan sja sebab dari evaluasi, perusahaan dpt memperbaiki apa aja kesalahan dan kekurangan dr pelaksanaan pelatihan itu supaya tdk terulang ke2 kalinya lagi.
    5. Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek.

    menurut saya memang benar jika hanya secara konseptual saja dpt dgn mudah dibedakan tetapi jika dlm dunia kerja sulit utk dibedakan krn kedua hal tsb merupakan suatu kesatuan yg `tdk dpt dipisahkan sehingga utk memisahkan keduanya sangatlah sulit dilakukan tdk semudah yg dibayangkan krn sdh ke2nya saling berkaitan satu sama yg lainnya.

    BalasHapus
  17. Saya akan menanggapi dari 5 kesimpulan yang telah diberikan:

    1.Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.

    - Menurut saya, menghubungkan pelatihan dengan strategi bisnis dalam suatu organisasi sangatlah penting dilakukan karena jika pelatihan tersebut tidak sesuai dengan strategi yang telah diberikan otomatis pelatihan juga akan sia-sia dan tidak berpengaruh secara efektif. Jadi alangkah baiknya jika pelatihan tersebut dilakukan oleh para manajemen lini sehingga mereka yang akan dilatih dapat langsung mengetahui dan menanamkan strategi yang ada sesuai pekerjaan yang diberikannya.


    2.Pelatihan cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda.

    - Menurut saya, pelatihan cross-cultural ini juga sangat penting dilakukan karena mengetahui akan banyaknya budaya berbeda dalam suatu organisasi harus juga diantisipasi dengan memberikan pelatihan cross-cultural. Sehingga pelatihan ini dapat memberikan serta lebih mengenalkan kepada budaya-budaya lain. Tentu, para karyawan nantinya dapat bekerja sama lebih baik walaupun dengan karyawan yang berbeda budaya. Tidak hanya pada karyawan namun juga terhadap lingkungan yang mempunyai budaya berbeda.


    3.Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis keterampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan.

    - Menurut saya, perumusan kebutuhan organisasi ini sangatlah membantu dalam pelaksanaan pelatihan. Karena dengan perumusan ini nantinya pelatihan akan lebih efektif dan jelas tujuannya, yaitu dengan hanya fokus kepada jenis keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan. Sehingga proses pelaksanaan pelatihan dapat berjalan dengan sukses dan sesuai dengan tujuannya.

    4.Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.

    - Menurut saya, evaluasi memang harus mutlak untuk dilaksanakan. Karena melihat bahwa evaluasi ini akan menilai apakah program dari pelatihan tersebut sudah baik atau tidak. Jadi evaluasi inilah yang akan menjadi pertimbangan bagi pelatihan-pelatihan selanjutnya.

    5.Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek

    - Menurut saya, memang benar bahwa pelatihan dan pengembangan secara konseptual akan susah untuk dibedakan dibandingkan dalam praktek. Hal ini dikarenakan secara konseptual pelatihan lebih mengarah kepada memperbaiki kinerja sedangkan pengembangan lebih mengarah kepada meningkatkan kinerja. Namun dalam prakteknya hal tersebut akan nampak berjalan dengan bersamaan dan sering kali sulit untuk dibedakan.

    BalasHapus
  18. Saya ingin menjawab pertanyaan dari Saudara Aditya....

    "Apakah setiap kesuksesan dan kemajuan dalam organisasi / perusahaan selalu bergantung pada teamwork dan relasi antar karyawan ? Mengapa demikian ? Bukankah Kesuksesan suatu organisasi / perusahaan bukan hanya bergantung pada teamwork saja tetapi setiap kemauan dan kemampuan dari diri kita masing-masing ?"

    Setiap kesuksesan dan kemajuan dalam organisasi / perusahaan itu juga bergantung pada teamwork dan relasi antar karyawan. Dengan adanya teamwork yang solid dan relasi antar karyawan yang baik, organisasi atau perusahaan tentunya akan berkembang dan maju. Teamwork yang solid itu pasti anggotanya satu sama lain mempunyai relasi atau hubungan yang baik satu sama lain, sehingga anggota dalam teamwork sendiri akan menunjukkan kemampuan mereka sebaik-baiknya.

    BalasHapus
  19. Saya setuju dengan isi artikel di atas bahwa pelatihan dan pengembangan penting bagi sebuah organisasi guna meningkatkan kinerja karyawan maupun organisasi. Dan saya tertarik dengan pendapat Edelstein & Armstrong yang mengakui adanya kesulitan dalam membedakan antara pelatihan dan pengembangan. Jika menurut saya pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, sedangkan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang fokusnya tidak pada pekerjaan kini dan mendatang, tetapi pada pemenuhan kebutuhan organisasi jangka panjang. Intinya pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi, dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan.

    BalasHapus
  20. saya akan menanggapi pertanyaan dari aditya tentang "Apakah setiap kesuksesan dan kemajuan dalam organisasi / perusahaan selalu bergantung pada teamwork dan relasi antar karyawan ? Mengapa demikian ? Bukankah Kesuksesan suatu organisasi / perusahaan bukan hanya bergantung pada teamwork saja tetapi setiap kemauan dan kemampuan dari diri kita masing-masing ?"
    menurut saya pribadi setiap perusahaan tentunya selalu bergantung pada teamwork dan relasi antar karyawan krn tdk ada namanya kesuksesan sebuah perusahaan tanpa adanya teamwork dan relasi sebab keberhasilan suatu perusahaan perusahaan dpt tercipta jika bgaimana perusahaan dpt membangun suatu teamwork dan relasi baik tdk mungkin perusahaan berhasil berkat kemauan, kemampuan atau bahkan kehebatan seseorang sebab dlm menciptakan kesuksesan brng atau jasa harus selalu dgn teamwork dan relasi begitu pun dlm kehidupan kita, kita selalu membutuhkan orang lain dlm setiap kesuksesan kita walaupun memang harus ada kemamuan dan kemampuan tapi tanpa adanya orang lain disekitar kita tdk akan pernah terjadi yg namanya kesuksesan sebuah perusahaan.

    BalasHapus
  21. dari 5 pernyattan diatas saya ingin mengomentari pendapat tersebut

    1.Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.
    saya setuju dengan "Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi" karena pelatihan pada dasarnya dilakukan untuk mencapai strategi bisnis.
    2.Pelatihan cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda.
    menurut saya ini baru harus digunakan bila kita melakukan ekspansi ke luar negeri dan yang kita latih adalah eksekutif/pihak yang bertanggung jawab disana kenapa? karena kita otomatis akan menggunakan tenaga kerja dari sana, apalagi policy perusahaan cabang luar negeri yang harus dirubah menyesuaikan dengan budaya luar.

    3.Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis keterampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan.
    ini jelas, karena bagaimana pelatihan kita bisa memberi benefit terbaik bila kita tidak tahu best interest perusahaan

    4.Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.
    tentu ini penting. bagaimana kita bisa tahu sukses tidaknya suatu program bila tidak ada evaluasi? evaluasi penting untuk perbaikan dan pengembangan program dimasa mendatang.

    5.Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek
    ini yang saya kurang mengerti. kenapa susah dibedakan bila secara konsep sudah berbeda?

    BalasHapus
  22. menurut saya. Kegiatan pelatihan dan pengembangan yang biasa perusahaan maupun organisasi lakukan akan berhasil apabila ada motivasi dari karyawan itu sendiri dan apakah pelatihan dan pengembangan itu sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak karena ini sangat penting agar dalam pelaksanaannya tidak sia-sia dan bermanfaat bagi mereka.

    BalasHapus
  23. Saya senang atas artikel yang mengenai pelatihan cross-culture, menurut saya pelatihan cross-culture dalam sebuah organisasi/perusahaan sangatlah penting.

    BalasHapus
  24. saya sependapat dengan pernyataan dari sherly yg mengatakan bahwa "Dalam sebuah perusahaan tidak terhindarkan dari keberagaman budaya, dengan adanya pelatihan cross-culture kita dapat lebih memahami budaya dari masing-masing pegawai dalam perusahaan tersebut" karena menurut saya setiap perusahaan pasti memiliki budaya yang berbeda-beda dan untuk menyatukan agar budaya yg berbeda ini bukanlah hal mudah krn budaya seseorang sudah menjadi bagian kebiasaan dari seseorang sehingga untuk bertemu dan berkerja sama melaksanakan tgs yg diberikan kadang tdk adanya kecocokan antar keduanya sebab memiliki budaya yang saling bertolak belkang oleh krn itu dgn adanya pelatihan cross-culture dapat membantu utk memahami budaya2 yg berbeda tsb.

    BalasHapus
  25. Saya setuju dengan pendapat dari saudara William "Kegiatan pelatihan dan pengembangan yang biasa perusahaan maupun organisasi lakukan akan berhasil apabila ada motivasi dari karyawan itu sendiri."

    Pelatihan dan pengembangan akan berhasil apabila karyawan itu sendiri termotivasi. Bila karyawan termotivasi, karyawan akan menjalankan program pelatihan dengan serius dan sebaik-baiknya sehingga hasil dari program pelatihan tersebut akan bermanfaat bagi perkembangan karyawan itu sendiri. Tetapi bila karyawan tidak termotivasi, karyawan akan akan menjalankan program pelatihan dengan tidak serius sehingga hasil dari program pelatihan tersebut akan sia-sia.

    BalasHapus
  26. saya sependapat dengan saudarii yuniarti bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan sesuatu yang penting bagi sebuah organisasi guna meningkatkan kinerja karyawan maupun organisasi. karena dengan adanya pelatihan dan pengembangan tentunya para pegawai dapat menyesuaikn berbagai tuntutan zaman dan perubahan2 yang terjadi sehingga para pegawai dapat terus menyesuaikan diri mereka baik dengan lingkungan maupun pekerjaan mereka.

    tetapi kadang pelatihan dan pengembangan tidak sesuai dengan apa hasil harapakan. yang ingin saya tanyakan "bagaimana seandainya jika pelatihan dan pengembangam tsb tdk membawa efektivitas bagi pegawai atau tidak membawa dampak yg signifikan terhadap perubahan2 atau tuntuntan zaman yg trjadi?? apakah yg harus dilakukan oleh perusahaan tsb untuk menyeimbangkan kondisi perusahaannya dengan lingkungan tsb??

    BalasHapus
  27. menurut saya dalam artikel ini..

    1. Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.

    => menurut saya hubungan ini sangat penting di karenakan pelatihan dapat membantu mengontrol karena manajer lni atau terdepan lebih mengerti bawahan-bawahannya, sehingga sudah lebih mengetahui seperti apa kinerja bawahannya dengan begitu dapat diketahui juga apa saja yang kurang dalam kinerja bawahannya dan dapat membantu menutupi kekurangan - kekurangan tersebut

    2. Pelatihan cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda.

    => dalam perbedaan budaya adalah hal yang agak intim. namun dalam cross culture mempunyai dampak positive untuk membangun relasi di kemudian hari dan dapat membaur lebih cepat karyawan 1 dengan lainnya dan lebih akrab.

    3. Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis keterampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan.

    =>pelatihan yg diberikan akan menambah efektifitas kinerja pada karyawan.

    4. Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.

    => menurut saya evaluasi dapat mencerminkan suatu kinerja karyawan yg didapat dilakukan perusahaan untk mengukur kemampuan karyawan apakah layak atau tidak untuk di teruskan

    5. Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek

    => kemampuan tiap orang berbeda - beda namun pekerjaan karyawaan dapat di nilai dari segi pengalaman dia bekerja di sutu perusahaan yg dulu pernah singgahi untuk bekerja

    BalasHapus
  28. maksud saya adalah kadang pelatihan dan pengembangan yg dilakukan oleh perusahaan hasil yg didapat atau diperoleh tdk sesuai dgn apa yg diharapakan terhadap para pegawai sedangkan lingkungan eksternal perusahaan banyak terjd perubahan2 lingkungan dan mengharuskan perusahaan tersebut secara tdk langsung utk menyesuaikan diri mereka jika memang ia ingin berhasil dan maju dalam perusahaannya dan persaingnya..

    BalasHapus
  29. Saya setuju dengan artikel Tannenbum & Woods (1992) yang mengemukakan bagaimana menentukan suatu strategi pengevaluasian pelatihan dan pengembangan. Keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan pelatihan memang dapat diukur dengan melaksanakan evaluasi terhadap hal tersebut. Pelaksanaan evaluasi terhadap pelatihan menjadi lebih penting lagi karena sebagian besar program pelatihan dilaksanakan dengan biaya yang sangat mahal.
    Evaluasi itu sangat penting untuk suatu organisasi agar mencapai hasil yang optimal, Jadi suatu organisasi/perusahaan tidak perlu tergesa-gesa untuk mengadakan suatu pelatihan dan pengembangan untuk para karyawannya,lakukanlah evaluasi yang di sebutkan oleh Tannenbum & Woods agar perusahaan tidak mengeluarkan dana yang sia-sia.
    Karena Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi, dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.
    TNA merupakan sebuah analisis kebutuhan workplace secara spesifik dimaksud untuk menetukan apa sebetulnya kabutuhan pelatihan yang menjadi prioritas. Informasi kebutuhan tersebut akan dapat membantu organisasi dalam menggunakan sumber daya (dana, waktu dll) secara efektif sekaligus menghindari kegiatan pelatihan yang tidak perlu/membuang-buang waktu saja.

    BalasHapus
  30. Saya setuju dengan pelatihan Black & Mendenhall menyoroti tentang efektivitas pelatihan cross-cultural. Pelatihan cross-cultural menjadi sangat relevan bagi organisasi yang berada dalam lingkungan budaya yang beragam karena pelatihan ini sangat berdampak baik bagi organisasi tersebut dan sangat dibutuhkan dalam lingkup organisasi perusahaan yang akan menjalin hubungan antar karyawan satu dengan karyawan lain sehingga dapat bekerja sama dengan baik dan memajukan perusahaan

    BalasHapus
  31. Saya setuju dengan pendapat Vita "Pelatihan cross-cultural menjadi sangat relevan bagi organisasi yang berada dalam lingkungan budaya yang beragam karena pelatihan ini sangat berdampak baik bagi organisasi tersebut dan sangat dibutuhkan dalam lingkup organisasi perusahaan yang akan menjalin hubungan antar karyawan satu dengan karyawan lain sehingga dapat bekerja sama dengan baik dan memajukan perusahaan"

    Dengan pelatihan cross-cultural diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dikarenakan beraneka ragamnya budaya. Selain itu dengan hubungan yang baik atar karyawan satu dengan yang lain, akan membuat kerjasama antar karyawan menjadi solid sehingga dapat memajukan perusahaan menjadi lebih baik.

    BalasHapus
  32. saya sangat setuju dengan judul pelatihan croos cultural karena cross cultural menjdaikan strategi pelatihan sangta berkembang di perusahaan yang banayk dihuni beragam ras,suku dan budaya yang berbeda-beda. Dan dalam cross cultural ini,kita juga bisa menagambil kesimpulan bahwa dengan adanya perbedaab dalam budaya bisa meningkatkan kolektivitas dan kualitas dalam bekerja serta bisa menjalin kerja sama yang baik antara karyawan-karyawan lainnya.

    Dengan adanya pelatihan cross cultural saya harap bisa menunjang efektivitsa kerja dan meningkatkan kualitas bekerja dalm perusahaan

    BalasHapus
  33. adanya pelatihan cross cultural bisa meningkatkan kemampuan keerja karyawan yang sebelumnya hanya monoton saja bekerjanya
    saya mendukung adanya pelatihan ini dan berharapa pelatihan ini bisa bermanfaat bagi perusahaan - perusahaan di indonesia yang sedang memningkatkan kulaitas kerja karyawannya. Dan juga bisa menjalin kerja sama yang baik anatara karyawan karyawan yang berbeda suku,agama,ras dan budaya.

    BalasHapus
  34. menanggapi aditya tentang pertanyaan hendra "Apakah setiap kesuksesan dan kemajuan dalam organisasi / perusahaan selalu bergantung pada teamwork dan relasi antar karyawan ? Mengapa demikian ? Bukankah Kesuksesan suatu organisasi / perusahaan bukan hanya bergantung pada teamwork saja tetapi setiap kemauan dan kemampuan dari diri kita masing-masing?"

    menurut saya teamwork atau relasi antar karyawan sangat berperan dalam menilai apakah karyawan kita puas dengan kerja ayau bahkan dengan lingkungan kerja itu sendiri. dari karyawan yang puas dan lingkungan kerja yang mendukung maka kesuksesan perusahaan dapat dicapai. hal ini tentu saja ditunjang dengan keamampuan dan kemauan dari karyawan tersebut, tapi kuncinyanya dalah jika karyawan nyaman dalam bekerja maka kesuksesan dalam perusahaan akan tercapai.

    BalasHapus
  35. Dari pertanyaan kasus di atas saya akan mengomentari sebagai berkut:

    1.Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini.
    saya setuju dengan "Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi" karena pelatihan pada dasarnya dilakukan untuk mencapai strategi bisnis.

    2. Pelatihan cross-cultural yg tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yg kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yg kulturnya berbeda menurut saya dgn adanya pelatihn cross-cultural tentunya membantu bagi para pegawai untuk saling memahami budaya satu dgn yg lainnya sehingga dpt mengerti dan menyesuaikan diri baik terhadap lingkungan kerja maupun dlm hal saling komnikasi dan pekerjaan perusahaan.

    3.Dengan perusahaan merumuskan kebutuhan organisasi, dan juga mengetahui ketrampilan apa yang perlu diberikan kepada karyawannya, maka perusahaan tidak perlu membuka pelatihan yang tidak dibutuhkan oleh organisasi dan yang tidak sesuai dengan ketrampilan yang perlu diberikan.

    4.Menurut saya, evaluasi memang harus mutlak untuk dilaksanakan. Karena melihat bahwa evaluasi ini akan menilai apakah program dari pelatihan tersebut sudah baik atau tidak. Jadi evaluasi inilah yang akan menjadi pertimbangan bagi pelatihan-pelatihan selanjutnya.

    5.Pelatihan dan pengembangan dalam prakteknya memang sulit dibedakan satu sama lain, karena pelatihan dan pengembangan mrupakan satu kesatuan untuk meningkatkan kinerja pada karyawan. Dg adanya pelatihan ditujukan untuk adanya suatu pengembangan. Dan dalam suatu pengembangan diperlukan adanya tunjangan pelatihan yg dilakukan.

    BalasHapus
  36. 1.Saya setuju dengan pernyataan,Karena Manajemen lini / garis pertama (first line management) adalah tingkatan manajemen yang paling bawah / rendah dalam suatu perusahaan.
    Orang yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional ini termasuk golongan manajer lini.
    Para manajer lini sering disebut dengan kepala seksi, mandor dan penyelia (Supervisor).
    seperti yang di tulis Hellen Rainbird pada studi kasusnya mengatakan bahwa "Pergantian peran pelatihan terutama nampak pada adanya
    proses desentralisasi yang mana tanggung jawab pelatihan diserahkan kepada manajer lini."
    Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada
    manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada
    saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem
    desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu
    organisasi.
    2.Dengan adanya pelatihan ini,para karyawan yang beragam budaya dapat saling bekerjasama dengan baik dan juga perusahaan dapat membuka pangsa pasar yang lebih besar juga setiap orang dalam perusahaan tersebut
    dapat saling bekerja sama meskipun memiliki budaya yang berbeda.
    Selain itu perusahaan juga dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan lain yang memiliki budaya yang berbeda sehingga perusahaan dapat memperluas jaringan dan tidak hanya itu pelatihn cross-cultural
    tentunya membantu bagi para pegawai untuk saling memahami budaya satu dgn yg lainnya sehingga dpt mengerti dan menyesuaikan diri baik terhadap lingkungan kerja maupun dlm hal saling komnikasi dan pekerjaan perusahaan.
    3.Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,organisasi,atau lembaga.
    Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekrja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan.
    Pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kerja yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalam organisasi. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja dalam organisasi mungkin sudah memenuhi syarat administarasi pada pekerjaanya,
    tapi secara aktual para pekerja pendidikan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan organisasi sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya.
    Hal ini yang mendorong pihak organisasi untuk memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kerja guna mendapatkan hasil kinerja yang baik, etektif dan efisien.

    BalasHapus
  37. 4.Sangat perlu di lakukan. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana kita harus memperhatikan aspek evaluasi dari training itu sendiri.
    Dengan adanya evaluasi training, membuat kita menjadi lebih sadar terhadap bagaimana impact terhadap peserta training (learner) sebelum training dan sesudah training.
    Pada bagian ini, kita akan memberikan gambaran mengenai aktifitas apa yang dilakukan terkait denga evaluasi program training. Pertama yang perlu diperhatikan yaitu program training ataupun pengembangan yang diberikan harus tepat untuk karyawan dan situasinya.
    Sehingga ini akan membuat menjadi lebih efektif dan tepat guna, bila juga melihat kepada Potensi Individu,Gaya belajar individu,dan Pengembangan individu secara keseluruhan.
    Program training tidak hanya memfokuskan kepada suatu kualifikasi spesifik saja, namun lebih kearah pengembangan individu karyawan, dimana digunakan pendekatan yang fleksibel dan berbasis individual daripada pendekatan yang paternalisktik traidisional (baik secara design, pemberian dan evaluasi trainingnya).
    Aspek vital dari evaluasi training adalah sejauh mana training tersebut memberikan efek kepada peserta. Umpan balik adalah sangat penting bagi kita untuk mengetahui kemajuan dari peserta, dan dengan evaluasi training, hal ini sangatlah krusial untuk menumbuhkan dan mempertahankan kepercayaan diri dari peserta.
    Komitmen terhadap proses belajar sangatlah kuat tergantung dari kepercayaan diri dan kepercayaan bahwa hasil training dapat dicapai, oleh karenanya bagaimana design dan pengelolaannya dan hasil laporan ke peserta mengenai trainingnya adalah bagian yang sangat penting dari proses pembelajaran dan pengembangan.
    Sebaliknya bila peserta / learners menerima hanya hasil negatif saja dari test dan feedback, maka ide secara keluruhan dari training itu sendiri akan hilang. Artinya kita harus selalu melihat sisi positifnya dari hasil yang negatif. Hasil evaluasi training harus selalu didukung, dan tidak dikritik dengan tanpa memberikan hal positif,
    dan secara pasti juga tidak perlu memfokuskan kepada suatu kegagalan.
    Jadi kembali perlu kita perhatikan bersama yaitu evaluasi training tidak hanya perlu untuk trainer atau penyedia training ataupun manajemen namun sangatlah vital untuk peserta training itu sendiri, yang mungkin bisa dikatakan bahwa ini merupakan alasan terpenting untuk mengevaluasi peserta secara tepat, adil, dengan disituasi apa pun.
    5.pelatihan adalah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasi atau lebih singkatnya pelatihan itu hanya terkait dengan pekerjaan saat ini. Sedangkan pengembangan terkait dengan pekerjaan masa depan.
    sebenarnya dalam praktek kerja dapat terlihat bedanya dimana seseorang yg sudah mengalami pelatihan dan pengembangan yang baik terlihat dari kinerja di dalam organisasi atau perusahaan.
    Misalnya saja lihat dari periode seseorang bekerja.
    katakanlah si A sudah bekerja selama 20 tahun dalam perusaahan sebagai karyawaan
    kemudian sebagai perbandingannya si B baru 5 tahun kerja sebagai karyawan.Namun,kinerjanya yang bagus sebagai bagian dari hasil pelatihan dan pengembangan membuat dia menjadi katakanlah MANAGER.
    menurut saya untuk Pernyataan no.5 saya kurang setuju. karena alasannya diatas.

    BalasHapus
  38. Saya akan mencoba memberi tanggapan terhadap kasus di atas,..

    1 ) Pelatihan perlu diintegrasikan dengan strategi bisnis suatu organisasi. Hal itu dapat diwujudkan apabila dilakukan penggantian peran pelatihan dengan menyerahkan tanggung jawab pelatihan kepada manajemen lini

    menurut saya, memang tanggung jawab pelatihan harus diberikan kepada manajeman lini, karena manajer yang mengetahui bagaimana kinerja bawahan-bawahannya dan kekurangan apa yang perlu ditambahkan, sehingga tidak perlu adanya pelatihan yang sia-sia yang dilaksanakan oleh perusahaan.

    2 ) Pelatihan cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda

    Menurut saya, pelatihan cross-cultural sangat penting, karena dapat diketahui bahwa banyak sekali budaya di dunia ini. Dengan adanya pelatihan ini, para karyawan yang beragam budaya dapat saling bekerjasama dengan baik dan juga perusahaan dapat membuka pangsa pasar yang lebih besar sekali.

    3) Perumusan kebutuhan organisasi akan jenis keterampilan tenaga kerjanya akan membantu kesuksesan pelatihan
    menrt saya....
    Untuk membantu kesuksesan dalam pelatihan, perlu dilihat dari kebutuhan organisasi. Kebutuhan itu seperti keterampilan apa yang perlu dalam organisasi tersebut. Jika dilihat dari kebutuhan organisasi, tidak diperlukan keterampilan tersebut, maka pelatihan tersebut tidak perlu dilakukan. Tetapi jika dilihat dari kebutuhan organisasi, keterampilan tersebut perlu bagi organisasi maka pelatihan tersebut perlu dilakukan. Sehingga pelatihan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak sia-sia.

    4 ) Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi.
    * menurut saya Evaluasi sangat harus dilakukan untuk mengecek dan menilai semuanya seberapa efisien kah pelatihan yg diberikan pada karyawan, sehingga organisasi dapat terus memperbarui kinerja, dan memilah antara pelatihan-pelatihan yg diperlukan dan tidak diperlukan.

    5) Pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat dibedakan tetapi sangat sulit dibedakan dalam praktek..
    * menurut saya memang benar apabila pelatihan dan pengembangan sulit dibedakan dalam praktek,, karena sebenarnya pelatihan dan pengembangan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan... di dalam pelatihan selalu ada pengembangan,, sebaliknya, di dalam pengembangan selalu ada pelatihan tersebut .

    BalasHapus
  39. Cross cultural sangat menarik karena cara ini melatih secara keterampilan. Saya setuju karena beradaptasi dalam suatu hal yang baru memerlukan sebuah proses,apalagi dalam sebuah perusahaan tentunya memerlukan pelatihan dan pengembangan yang secara menyeluruh pada tiap karyawan terhadap organisasi.

    Dari 5 kesimpulan di atas menurut saya sudah totalitas dalam suatu organisasi yang memiliki kultur yang beragam. Pelatihan dan pengembangan sangat mutlak dilakukan oleh perusahaan agar organisasi tersebut jalan sesuai dengan sistem dan prosedur perusahaan

    BalasHapus
  40. 1.Saya mau TAnya Kepada HernyStefanus Bahwa.
    Pelatihan cross-cultural yang tepat dapat membawa manfaat bagi organisasi yang kulturnya beragam atau beroperasi pada tempat yang kulturnya berbeda,Manfaat seperti Apa?
    2. pelatihan cross-cultural sangat penting Kenapa Anda Jelaskan dan Contohnya?
    3. Evaluasi atas program pelatihan adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh organisasi Seperti apa?
    seperti yang telah saya jelaskan di atas, dengan adanya evaluasi,, Manfaat Bagi Perusahaan Apa?

    BalasHapus
  41. Saya setuju dengan Black & Mendenhall yang menyoroti tentang efektivitas pelatihan cross-cultural. Pelatihan cross-cultural menjadi sangat relevan bagi organisasi yang berada dalam lingkungan budaya yang beragam karena pelatihan ini penting bagi suatu organisasi maupun suatu perusahaan agar organisasi/perusahaan itu dapat membangun hubungan kerjasama yang baik dengan karyawan maupun dengan perusahaan lain sehingga tercipta keterikatan diantaranya yang dapat memudahkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

    BalasHapus