Minggu, 11 Desember 2011

Mengapa Kita Membenci Orang HRD? (Bahan diskusi 2 Pebruari 2012)

(Disadur bebas dari: Hammonds, Keith H. 2006. Why We Hate HR: You’re great at administrivia and wasteful. Leadership Exellence. Vol 23 (2): 20

Dalam perekonomian yang mengandalkan pengetahuan, organisasi yang memiliki SDM dengan talenta terbaiklah yang akan memenangkan persaingan. Oleh karena itu, menemukan, mematangkan, dan mengembangkan SDM dengan talenta itu menjadi tugas yang sangat penting dalam organisasi. Akan tetapi, mengapa pekerjaan HRD (yang terutama menangani tugas ini) justru dianggap pekerjaan yang tidak menarik sehingga banyak dihindari? Bahkan setelah 20 tahun sejak munculnya wacana bahwa orang HRD itu mitra strategis, saat ini mereka masih tetap jarang dilibatkan? Jangankan jadi pimpinan organisasi, duduk dalam jajaran perencana strategis organisasipun mereka jarang dilibatkan.
            Dalam organisasi, orang HRD sering tampak sebagai “sisi gelap” dari birokrasi karena sering menghambat kreativitas, membuat aturan yang tidak sensitive terhadap keadaan karyawan, bahkan tidak jarang menghambat perubahan. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk penilaian kinerja tahunan yang tidak berguna, menjadi antek orang keuangan untuk memotong skala penggajian, mengkomunikasikan sesuatu yang jauh dari kenyataan, merekrut orang baru yang keahliaannya sebenarnya sudah dimiliki oleh orang lama, melakukan penilaian dan perlakuan yang sama untuk mereka yang berkinerja berbeda hanya atas nama “keadilan dan kesetaraan”. Akibatnya, hanya 40 % karyawan yang merasa bahwa organisasinya mempertahankan pekerja yang berkualitas tinggi serta melihat bahwa penilaian kinerja itu fair. Hanya 58 % yang menganggap bahwa pelatihan yang mereka ikuti dalam perusahaan itu cocok dan menyenangkan. Hanya 50% pekerja yang menganggap bahwa organisasi itu peduli akan kesejahteraan mereka.
            Ada 4 alasan mengapa semua itu terjadi:
1.      Orang HRD banyak yang tidak mengerti Bisnis
Orang terbaik dan cemerlang jarang yang mau berkecimpung dalam HRD. Beberapa yang terjun dalam bidang ini memang secara sadar memilihnya tapi dengan alasan yang salah. Mereka menyenangi pekerjaan yang terkait dengan “orang” dan sungguh-sungguh ingin membantu tetapi mereka  tidak tahu bagaimana mendapatkan orang terbaik dan cemerlang serta bagaimana meningkatkan “value” organisasi melalui pengelolaan “orang-orang” tersebut. Jurang antara kemampuan dengan tuntutan pekerjaan terlalu lebar. Banyak manajer HRD kurang memiliki keterampilan bisnis dasar dan tidak bisa menjawab pertanyaan mendasar seperti: siapa “core customer” nya, tantangan-tantangan yang mereka hadapi, siapa pesaingnya, bagaimana membuat SDM-nya melakukan pekerjaannya dengan baik, apa yang harus dia kerjakan dengan baik, dst.

2.      Orang HRD banyak yang “cari gampang”
Adalah sangat mudah untuk mengukur jumlah jam pelatihan yang diselenggarakan daripada mengukur “value” yang mereka berikan kepada pekerja dan penyelia (melalui pelatihan itu), dan manfaat yang diberikan kepada investor dan pelanggan. Oleh karena itu, manajer HRD lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berbagai kegiatan/program daripada dalam outcomes (keluaran, hasil). Mereka lebih sibuk dengan berapa pekerja yang dipekerjakan, sejauhmana para pekerja itu puas dengan berbagai manfaat yang diperoleh dari organisasi. Orang HRD jarang mengkaitkan berbagai pengukuran yang mereka lakukan dengan kinerja.

3.      Orang HRD banyak yang tidak bekerja untuk kepentingan organisasi
Orang HRD kadang lebih memperhatikan aturan ketenagakerjaan daripada kepentingan organisasi. Memang tugas mereka untuk menjaga asset perusahaan (sdm) dan mengelolanya tanpa bertentangan dengan peraturan yang ada. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, mereka justru tidak dapat memikirkan atau melakukan sesuatu untuk kemajuan organisasi. Mereka mengupayakan  standarisasi dan keseragaman lebih karena hal itu yang umum digunakan. Mereka seharusnya selalu memikirkan dan mengemukakan beberapa pengecualian dalam memperlakukan pekerja karena dengan demikian suatu bisnis dapat maju. Organisasi tidak akan maju tanpa mempertahankan pekerja-pekerja terbaiknya antara lain dengan memberi mereka reward berdasarkan kinerja mereka yang berbeda, bukan dengan memperlakukan mereka secara sama untuk semua.

4.      Orang HRD banyak yang tidak tahu “arah” organisasi
Manajer HRD jarang mengetahui apa yang dikehendaki manajemen puncak. Beberapa eksekutif bahkan tidak pernah memikirkan hal-hal terkait SDM karena orang SDM belum pernah menunjukkan semangat bisnisnya. Orang SDM yang baik  tidak menunggu mendengar dari manajemen puncak, mereka bertanggung jawab untuk mengerti apa yang seharusnya diperlukan dalam bisnis (terkait SDM).

Tentu saja ada ada individu-individu luar biasa yang menjadi manajer SDM. Mereka sangat dipercaya, peduli terhadap orang lain, mengerti bisnis dan cara bagaimana mengelola orang agar fit dengan organisasi. Beberapa perusahaan yang memiliki orang-orang seperti itu antara lain Yahoo, P&G, dan General Electric. Orang SDM di perusahaan itu mampu memadukan pengelolaan  SDM dengan strategi bisnis.
Ada gejala baru yang mulai muncul yaitu kecenderungan pemilik perusahaan untuk menggunakan strategi outsourching dalam penanganan SDM. Mereka bermaksud menyerahkan hampir semua aktivitas yang dulunya dikerjakan oleh orang SDM dalam organisasi. Padahal, fungsi unik inilah yang dapat menghasilkan orang-orang terbaik dan cemerlang yang pada akhirnya akan menjadi peluang bagi organisasi untuk memiliki keunggulan bersaing. Suatu peluang yang dalam banyak organisasi menjadi mubasir karena pengelolaan SDM yang tidak optimal. Itulah alasannya mengapa saya tidak suka orang SDM..............

                                                                                                                      

Bahan Diskusi:
Andai Anda jadi orang HRD, apa yang akan Anda lakukan agar "tidak dibenci" seperti pada tulisan di atas.
                                                                                                                  

69 komentar:

  1. Menurut saya , memang ada seorang yang bekerja di bagian SDM itu banyak yang seperti itu . Dan hal tersebut sulit untuk mencari pelamar , dan juga orang yang melamarpun pasti enggan untuk bekerja di tempat tersebut karena para HRD menyeleksi dengan sangat ketat karena perusahaan tersebut tidak ingin jatuh ke dalam kebangkrutan . Setiap orang pasti ingin perusahaannya memiliki kualitas yang cukup tinggi , bukan berarti kualitas itu ada karena karyawan yang bekerja secara professional saja dan gajinya tinggi tetapi dari kemampuan dan kemauan dari hati karyawan tersebut . Apabila saya diterima di suatu perusahaan yang seperti itu , saya pasti akan mengundurkan diri karena mereka terlalu ketat dalam merekrut . Semua manusia itu sama tidak ada yang kualitas kinerjanya tinggi atau rendah , semua sama asal ada kemauan dan kemampuan yang cukup untuk menguasai bidang yang kita kerjakan untuk saat itu juga . Jadi saya kurang setuju dengan SDM yang seperti dan hal itu bisa menjadi jawaban mengapa orang SDM itu dibenci ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Febrian, tolong jangan dihapus tapi diralat saja lalu saya yang akan menghapusnya. Terima kasih

      Hapus
  2. Menurut pendapat saya, di era modern ini menjadi seorang HRD tidaklah mudah dan dirasakan sulit oleh Masyarakat dan ada tantangan di dalamnya yang dapat memotivasi seorang pimpinan HRD menjadi lebih baik dan dapat bertanggung-jawab terhadap kinerja Sumber Daya Manusianya. Dengan kata lain menjadi seorang pimpinan HRD itu haraus memiliki cara untuk merekrut, mengembangkan,dan mengelalah SDM dengan sebaik-baiknya demi tercapainya kualitas SDM yang memiliki Kinerja yang baik, tinggi, dan menarik. Disisi lain menjadi seorang HRD harus dapat bertahan dan dapat menghadapi permasalahan Sumber Daya Manusianya dengan cara dan proses yang menuju kedewasaan dalam pengelolahan sistem Kinerjanya. Dari pernyataan di atas, misalnya Saya menjadi seorsng HRD,Saya akan belajar unutuk melatih diri menjadi seorang HRD yang menjadi teladan bagi Karyawan-Karyawan dan memiliki sikap tanggung-jawab dalam mengelolah SDM yang menjadi kewajiban yang harus Saya kembangkan, dan bersikap jujur dalam bekerja, dan cara merekrut anggota Karyawannya yang lebih ditekankan dengan baik dan benar utuk kemajuan hasil Kinerja Sumber Daya Manusianya. No NRP:3103010098 Shelly Sandy.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok, Shelly tapi tidak perlu cantumkan nrp ya....

      Hapus
  3. Andai saya seorang HRD, supaya tidak dibenci seperti tulisan diatas, saya akan melakukan
    1. meningkatkan pengetahuan atau keterampilan dalam bisnis agar kita bisa mengetahui siapa pesaing bisnis kita, tantangan dan resiko yang akan kita hadapi dalam bisnis itu, dan dapat mengetahui berapa SDM yang akan kita butuhkan untuk mengelolah perusahaan tersebut agar nantinya bisa berkembang pesat.
    2. Meningkatkan kinerja SDM melalui pelatihan, dengan tujuan dapat memberikan manfaat bagi investor , pelanggang, terutama pada perusahaan agar dapat mencapai hasil atau target yang diinginkan dalam kedepan.
    3. Mengelola dan menjaga asset perusahaan (SDM), seperti memberikan reward terhadap pekerja yang kinerjanya baik, karena perusahaan tidak akan bisa maju jika kinerja pekerja buruk, dan untuk mempertahankan kinerja pekerja yang baik maka diberikannya reward,supaya kinerja lebih baik lagi dan perusahaan semakin maju.
    4. Memiliki inisiatif untuk Mengetahui apa yang diperlukan dalam bisnis dan yang diinginkan manajer puncak untuk memajukan perusahaan, dan melakukannya tanpa menunggu untuk diperintah manajer puncak melakukannya.
    5. Menjaga komunikasi yang baik terhadap semua pekerja dan para pemegang perusahaan agar tidak ada perselisihan, dan berbicara kepada para pekerja dan pemegang perusahaan apakah ada yg perlu di benahi dalam menjaga kinerja SDM dan meningkatkan kinerja SDM.

    BalasHapus
  4. Meskipun HRD sering disebut orang terbaik dan cemerlang tetapi kita tidak boleh menyalahgunakan jabatan tersebut. Sebaiknya orang HRD melakukan perekrutan karyawan yang keahliannya belum dimiliki oleh karyawan lama di perusahaan tersebut. HRD juga harus loyal kepada perusahaan tetapi juga harus mendengar keluhan dan masukkan karyawan yang lain. selain untuk menjaga aset perusahaan, seorang HRD seharusnya juga mementingkan kemajuan organisasi tanpa menyalahi aturan yang ada dan tidak menghambat kreativitas karyawan. Seorang HRD juga harus adil dalam memperlakukan karyawan atas kinerja mereka dan seorang HRD harus meminimalkan untuk menggunakan strategi outsourcing. Begitu pendapat saya agar seorang HRD "tidak dibenci"

    BalasHapus
  5. Menurut pendapat saya memang orang HRD memiliki banyak kelebihan,tetapi dengan keahlian mereka banyak orang-orang HRD yang menyalahgunakan jabatan tersebut. Bukan berarti mereka orang-orang HRD yg mempunyai keahlian lebih bisa seenaknya sendiri menggantikan/menggusur kedudukan karyawan lama. Sebagai karyawan lama pasti akan merasa direndahkan. Seharusnya orang-orang HRD bisa menutupi kekurangan yang dimiliki perusahaan dengan tidak menggantikan kedudukan/jabatan karyawan lama. Jika memang orang-orang HRD memiliki keahlian yang lebih maka mereka pasti bisa menemukan kekurangan-kekurangan yang dimiliki perusahaan.
    Seorang HRD juga harus jujur dan adil dalam memperlakukan karyawan-karyawan lain agar mereka dapat menjadi panutan/contoh yang lebih baik. Menurut saya seperti itu agar orang-orang HRD tidak dibenci

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, dalam penggantian karyawan lama dengan karyawan yang baru tidak semudah dengan kata-kata yang ada di atas. HRD tidak memiliki kewenangan penuh dalam melakukan wewenang tersebut, HRD hanyalah sebagai perantara karyawan dengan perusahaan maupun dengan pemimpin perusahaan. Jadi, mengenai penggantian karyawan yang lama dengan karyawan yang baru mengikuti prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dan juga dalam memiliki kewenangan penuh bukanlah HRD melainkan pimpinan perusahaan tersebut.

      Hapus
    2. Menurut saya, HRD memang memiliki kewenangan mengganti/menggusur akan tetapi dengan persetujuan atasan. sebuah perusahaan pasti memiliki prosedur ttg penggantian atau pemecatan karyawan yang harus di ikuti pula oleh bagian HRD.

      Hapus
  6. Kalau menurut saya, seseorang HDR memang harus mempunyai skill dan kemampuan dalam berkerja di suatu organisasi. Akan tetapi, tidak sepatutnya untuk meyalahgunakan suatu kelebihan tersebut kepada hal yang seharusnya.

    Kalau saya ingin jadi HRD yang "tidak dibenci", saya akan me-"transfer"-kan kemampuan atau skill saya kepada karyawan saya dengan tujuan agar mereka mempunyai wawasan dan pengetahuan. Dengan kata lain, HRD seharusnya adalah seorang pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik tidak akan menjatuhkan bawahannya. Ini menurut saya.

    BalasHapus
  7. Memang tidak mudah untuk menilai dan mengembangkan sumber daya manusia, membutuhkan pengertian secara psikologis, pengetahuan jobdisc, perencanaan jenjang karir baik itu karyawan maupun perusahaan dan pengetahuan manajemen talenta.
    Jika saya jadi HRD yang saya prioritaskan adalah bukan menghindari untuk "tidak dibenci", akan tetapi memprioritaskan kepentingan untuk peningkatan kualitas perusahaan dengan meningkatkan SDM karyawan secara bijak. Kita harus mengerti skill karyawan dan memposisikan sesuai kemampuan, selain itu pengembangan skill juga disesuaikan dengan tanggung jawab jabatannya. Permasalahan dibenci atau tidak tergantung setiap karyawan yang menilai. Menurut saya agar tidak dibenci yang harus dilakukan adalah seorang HRD harus sebijak-bijaknya melakukan tugas tanpa mengabaikan rasa sosialitasnya yang pada intinya, seorang HRD harus menyeimbangkan kesejahteraan perusahaan dan juga karyawannya karena kinerja perusahaan bergantung pada kinerja karyawannya.

    BalasHapus
  8. Untuk menjadi seorang HRD yang handal, menurut saya seorang HRD tersebut harus memiliki banyak keterampilan yang nantinya akan berfungsi dalam sebuah perusahaan. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki seorang HRD adalah keterampilan dalam berbisnis. Meski bekerja dalam mengelola karyawan, seorang HRD setidaknya harus memiliki kemampuan dasar dalam berbisnis, tujuannya adalah agar HRD ini bisa mengetahui ke mana perusahaan ini akan berjalan ke depan nantinya. Menurut saya, untuk menjadi HRD merupakan sebuah pekerjaan yang cukup menyulitkan. Dikarenakan kita harus memiliki sebuah kemampuan dalam memilih tenaga kerja yang benar-benar memiliki kualitas agar perusahaan tersebut bisa terorganisir dengan baik.

    HRD harus mengerti bagaimana cara mengelola SDM-SDMnya agar para karyawan tersebut bisa mencapai kinerja yang maksimal dalam bekerja.

    Jika saya menjadi seorang HRD, saya akan melakukan sebuah pendekatan secara personal terhadap para karyawan, hal ini dimaksudkan agar karyawan dapat merasakan kepedulian HRD terhadap masing-masing dari mereka dan hal ini merupakan sebuah motivasi secara tidak langsung dalam bekerja.

    BalasHapus
  9. seorang HRD yang berpengalaman diperlukan 3 hal yaitu kepintaran, ketrampilan dan pendekatan dengan karyawan. jika ketiga hal tersebut telah terpenuhi, maka kata-kata "membenci orang HRD" akan berkurang. Karena memang tujuan perusahaan mempunyai HRD adalah membantu, mengelola dan menerima keluhan karyawan yang dimiliki perusahaan tsb. jika hal tersebut tidak dilakukan oleh orang HRD, berarti perusahaan telah salah memilih HRD.

    jika dimisalkan saya menjadi seorang HRD, saya akan bersikap tidak memandang jabatan. semua boleh memberi pendapat , menyalurkan saran ttg perusahaan, agar terjadi sebuah keterbukaan antara karyawan dan HRD, dan tentu menjauhkan kata "membenci orang HRD"

    BalasHapus
  10. Menurut saya, seorang HRD harus bijaksana dalam pengambilan keputusan – keputusan, Karena keputusan tersebut bisa berdampak negatif terhadap lainnya, Dan HRD harus benar2 mengecek secara teliti , Bukan hanya sekedar dugaan. Tetapi harus disertai dengan bukti – bukti yg konkret
    Kalau saya menjadi seorang HRD , saya akan bijaksana dalam pengambilan keputusan agar tidak ada yang dirugikan , karena jika ingin menjadi perusahaan yang maju dan sukses kita juga harus menjamin kesejahteraan karyawan

    BalasHapus
  11. Menurut pendapat saya , HRD di benci karena HRD kadang seenaknya di dldalam kinerjanya , tugas dari HRD ialah sebagai perantara antara pengawai dan atasan . dan kadang lemahnya HRD kurang memberikan informasi kepada atasan bagaimana keluhan atau keinginan dari bawahan
    Kalau saya menjadi HRD , saya akan sangat memperhatikan keinginan, kemauan , atau protes dari pegawai yang nantinya itu akan saya sampaikan kepada pimpinan agar perusahaan tahu bagaimana keadaan dari pegawai , agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan

    BalasHapus
  12. Menurut saya seorang HRD memiliki tugas penting yaitu mencari SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka karena itu HRD memilih denagn selektif agar perusahaan berkembang dan HRD bertanggung jawab dengan SDMnya
    HRD juga bertanggung jawab mengembangkan kemampuan SDM agar kinerja bertambah baik

    kalau saya menjadi HRD saya akan menampung aspirasi SDM yang akan disaring dan disampaikan pada jajaran direksi

    BalasHapus
  13. Menurut saya HRD memiliki tugas sebagai penyalur dan penengah antara atasan dan karyawan dan yang mempublikasikan kebijakan-kebijakan yang di berikan oleh atasan kepada para karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut,Namun HRD dibenci karena cenderung memihak kepada perusahaan dan terkadang keputusan dari atasan itu tidak sesuai dengan apa yang di harapka oleh para karyawan

    kalau saya menjadi HRD saya akan berusaha se netral mungkin dan mendengarkan masukan2 dari para karyawan dan mengelola masukan itu ntuk d rundingkan kepada pimpinan

    BalasHapus
  14. menjadi seorang HRD tidak lah mudah..karena seorang HRD merupakan sosok atau contoh bagi semua kegiatan yang ada di perusahaan..menciptakan suasana kerja yang harmonis tanpa membeda-bedakan dan bersikap fair terhadap semuanya, agar tidak ada yang merasa di kucilkan dan memberi perlakuan adil adalah sifat seorang HRD.
    seorang HRD pun harus dapat mengkoreksi dirinya sendiri apakan dirinya itu sudah benar melakukan kegiatan atau fungsi dari perusahaan itu.jika tidak alangkah indahnya bila seorang HRD dapat mengkoreksi dirinya sendiri sebelum menilai orang lain...

    BalasHapus
  15. Menurut saya HRD sbg mitra strategis sebuah organisasi - perusahaan tdk boleh menentukan sendiri keputusannya, itu disebabkan karena HRD juga berhadapan dgn berbagai individu (karyawan) yang memiliki karakter yang berbeda".
    Namun kenyataannya dalam era bisnis yang trjdi skrg HRD sering dibenci, tdk dikaitkan dgn perencanaan organisasi karena banyak HRD yang salah dlm menjalankan tugas dengan posisi yang dimilikinya. Selain itu hal ini disebabkan karena HRD kurang mengetahui apaa yang diinginkan oleh pekerja lainnya.

    Apabila saya menjadi HRD maka saya akan mengadakan evaluasi untuk dapat mengetahui keluh kesah serta keinginan karyawan dan dr evaluasi inii kt dapat menjalin keakraban, melakukan koordinasi dgn atasan untuk menyampaikan keluh kesah serta keinginan karyawan, bersikap adil.
    Sent from BlackBerry® on 3

    BalasHapus
  16. Menurut saya, sebenarnya menjadi seorang HRD tidak semudah apa yang dilihat dan dinilai orang. Dan tidak semua orang memahami dan mampu menjalankan fungsi dan tujuan HRD dalam perusahaan. karena tugas dari HRD adalah bertanggungjawab dalam mengelola "asset perusahaan", yaitu SDM atau karyawan perusahaan.
    Apabila saya menjadi seorang HRD, saya akan terlebih dahulu untuk mempelajari dan memahami dengan benar fungsi dan tujuan adanya HRD dalam perusahaan. kemudian saya akan mempelajari apa saja "job desk" HRD dalam perusahaan tersebut. karena tanpa adanya pemahaman yang benar, akan menimbulkan "human error" dalam pelaksanaan tugas dan fungsi HRD yang mengakibatkan rancunya pengelolaan "asset perusahaan" (karyawan) yang berdampak negatif pada perusahaan.

    BalasHapus
  17. menurut saya, mengapa orang HRD tidak di senangi orang karena kebanyakan dari sebagian orang yang menjadi orang HRD itu cenderung mengambil keputusan secara buru-buru. tidak mementingkan orang lain sehingga akan merugikan orang lain juga. Menjadi orang HRD itu tidak gampang harus mempunyai komitmen yang kuat agar dapat menjalankan setiap tugasnya dengan baik.
    apabila syaa menjadi orang HRD saya akan berusaha menjadi orang yang tidk seenaknya sendiri dan menjadi orang yang netral serta mempelajari setiap tuga syang telah diberikan dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, apabila menjadi HRD saya akan melakukan evaluasi bersama karyawan untuk mengetahui apa yang menjadi ide para karyawan tersebut. bersikap adil dengan melihat kinerja dari karyawan tersebut dan memberikan penghargaan sesuai dengan hasil kerja mereka.

      Hapus
  18. menjadi seorang HRD bukanlah sesuatu pekerjaan yg mudah dan bisa di lakukan oleh setiap orang.. butuh loyalitas dan ketekunan untuk menjalankan. seandainya saya menjadi seorang manager HRD saya mempunyai beberapa point yg memungkinkan saya untuk di sukai oleh pegawai saya.
    1. saya akan memberikan motivasi untuk pegawai-pegawai saya agar dapat bekerja lebih baek. dengan memberikan reward atau oenghargaan bagi setiap pegawai yg bekerja dengan baik untuk kemajuan sebuah perusahaan
    2. saya juga harus memperhatikan kepentingan pegawai, jg tidak menjadi seorang manager HRD yg mengutamakan kepentingan sendiri dan tidak memperhatikan pegawainya.
    3. dalam sebuah perusahaan peran seorang manager HRD adalah salah satu point terpenting, karena pekerjaan tersebut menentukan berkembangnya sebuah SDM (sumber daya manusia) berkembang. saya akan menjadikan peluang tersebut untuk saya bisa kembangkan kemajuan perusahaan..

    BalasHapus
  19. Menurut saya, jika saya sebagai orang HRD, saya akan berusaha memberikan pelatihan yg mendukung kepada para pekerja.Namun disini, tidak hanya keikutsertaan dlm pelatihan saja yang dirasa penting,tetapi bagaimana pengaruh atau manfaat yang didapat oleh para pekerja setelah mengikuti pelatihan ini berkaitan dengan hasil kinerja mereka. Kemudian bisa dibandingkan dengan kinerja mereka sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, bila hal ini mengalami kemajuan maka pelatihan tersebut memiliki pengaruh positif terhadap karyawan. Dan saya akan memberikan reward bagi mereka yang mengalami peningkatan kualitas kerja.

    Dalam suatu perusahaan atau organisasi, tentunya komunikasi merupakan salah satu hal yg terpenting, misalnya: komunikasi antar departemen, komunikasi antara manajer dengan bawahan, begitu pula komunikasi antara sesama manajer di beberapa departemen, serta
    komunikasi dengan manajemen puncak. Sebagai manajer HRD yang baik, sangat penting bagi saya untuk mengetahui visi-visi apa yg ingin dicapai oleh manajemen puncak, dan misi-misi apa yang perlu dilakukan untuk mencapai visi tersebut. Dan saya akan berinisiatif memberikan ide atau gagasan yang mendukung kepada manajemen puncak dalam peningkatan bisnis perusahaan.

    BalasHapus
  20. Menurut pendapat saya, HRD mungkin dapat dikatakan merupakan bagian dalam mitra bisnis suatu perusahaan. Karena HRD memiliki kewenangan untuk mengatur perekrutan maupun penggantian karyawan dalam suatu organisasi namun tetap disertai kewenangan dari pimpinan perusahaan. Namun fakta yang ada di masyarakat ternyata HRD bisa menjadi masalah bagi sebagian pihak yang dirugikan oleh karenanya. Entah karena HRD tersebut kurang memperhatikan kualitas kinerja, atau mereka cenderung nepotisme dalam merekrut anggota baru, maupun memutarbalikkan fakta yang ada mengenai kinerja karyawannya kepada direktur.

    Apabila saya menjadi HRD agar tidak dibenci, pertama perlu saya terapkkan dalam diri terlebih dahulu. Karena semua berawal dari kesadaran diri sendiri. Perlu ada rasa peka terhadap masalah/kendala yang terjadi dalan organisasi di bawahnya, mengevaluasi kinerja karyawan dengan baik jangan asal menggantinya dengan yang baru, berlaku adil dan menghindari nepotisme, jujur tanpa memutarbalikkan fakta yang ada, memikirkan cara terbaik untuk mengatasi masalah supaya tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan, serta mendengar aspirasi dan kritik dari bawahan dengan pertimbangan atasan.

    BalasHapus
  21. HRD menjadi profesi yang kurang "populer" di mata para sarjana fresh graduate yang ingin cepat-cepat mencari pekerjaan karena selama ini terjadi salah kaprah mengenai apa yang semestinya dilakukan oleh profesi ini. Yang saya tahu, seorang HRD dituntut harus memiliki kemampuan mengelola perilaku dalam organisasi yang baik. Bukan sekedar mengerti manusia saja atau cara membuat desain pelatihan saja, karena dalam suatu perusahaan yang paling penting kita harus mempelajari, mengerti, dan masuk ke dalam sistem dan budaya perusahaan tersebut, bukan terlalu fokus dalam mendalami karakter masing-masing individu, karena setiap individu yang harus mengikuti sistem bukan sebaliknya.

    Hanya seringkali seorang HRD yang cerdas sekalipun membuat keputusan yang agak berbeda dengan keinginan atau kenyamanan "ego" individu setiap karyawan, yang akhirnya menimbulkan kesan bahwa HRD membuat keputusan yang memberatkan mereka dan akhirnya berdampak pada ketidakpuasan kerja karyawan, padahal bisa saja keputusan itu merupakan bagian yang dapat mendukung sistem perusahaan. Namun hanya karena kurang sosialisasi, HRD sering berada dalam posisi yang salah. Yang sering terjadi, HRD terkesan plin-plan karena terlalu mengikuti keinginan setiap karyawan. Kreativitasnya menjadi hilang.

    Untuk itu, jika saya menjadi HRD yang "dibenci" pun sebenarnya tidak terlalu masalah, selama keputusan yang saya buat sudah sesuai sistem dan bukan atas dasar subjektivitas saya semata, yang perlu saya lakukan hanya menyesuaikan apa yang sudah saya lakukan dengan sistem yang ada, dan mensosialisasikan secara tepat pada karyawan, jika hal ini dilakukan dengan tepat maka akan tercipta sinergi positif antara karyawan sebagai internal stakeholder utama dan perusahaan. Seorang HRD dituntut memiliki ketegasan dan performa berpikir yang selalu out of the box tapi tetap rasional serta sesuai sistem/budaya perusahaan.

    -Fenny Powanto-

    BalasHapus
  22. jika saya sebagai seorang HRD yang akan saya lakukan agar tidak di benci dan tidak tampak sebagai "sisi gelap". mengevaluasi kembali tentang arah organisasi atau perusahaan bergerak, dan mempelajari kembali kondisi lapangan kerja agar dapat mengambil keputusan yang baik sehingga tidak di benci. dan juga sebagai seorang HRD setidaknya harus memiliki jiwa pemimpin,pengetahuan yang baik terhadap arah pengelolaan,memiliki komunikasi yang baik degan bawahan maupun pimpinan dan memiliki komitmen.

    BalasHapus
  23. Menurut saya, Kebanyakan beberapa perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang besar tidaklah gampang untuk diingat oleh HRD. Misalnya HRD jarang mengetahui kemampuan/kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh karyawan-karyawan tersebut karena banyaknya karyawan yang ada, penderitaan-penderitaan karyawan yang sangat memprihatinkan, DLL. Seharusnya HRD lebih mementingkan/berpihak pada karyawan yang lebih menguntungkan daripada perusahaan/atasan mereka. Apa yang akan saya lakukan jika saya menjadi HRD agar tidak dibenci? Saya akan lebih bersifat berwibawa, disiplin, bersikap dengan apa yang sesuai dengan posisi kita, menghindari kesan angkuh saat berkomunikasi dengan karyawan/mempertimbangkan sikap untuk lebih adil dalam memperlakukan karyawan ataupun atasan (tidak membedakan antara atasan dengan karyawan)…

    BalasHapus
  24. Menurut saya, seandainya saya menjadi HRD, saya akan melakukan tugas saya
    seperti dalam prosedur yg berlaku, karena bagaimanapun kita dituntut untuk
    bekerja secara professional. Kalau saya dibenci, itu merupakan resiko
    pekerjaan.* I think that feeling is a personal problem*. Kita tidak bisa
    memaksa orang untuk menganggap kita baik dan menyukai kita.

    Segala keputusan yang dibuat oleh orang HRD, saya percaya kalau keputusan
    itu memiliki sebuah dasar, yang dimana bertujuan untuk membangun dan
    memajukan perusahaan tersebut, bukan sekedar *common-sense*.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya kurang setuju terhadap anda, menurut saya HRD tersebut haruslah melakukan pendekatan terhadap karyawan. karena jika segala keputusan diambil begitu saja tanpa memikirkan posisi karyawan, dikhawatirkan nantinya karyawan tersebut merasa tidak dihargai oleh perusahaan, dan jika karyawan tersebut berpotensi dan kinerjanya bagus lalu mengundurkan diri hanya karena seorang HRD tentunya akan sangat merugikan perusahaan. HRD tidak boleh semena-mena dan mengambil keputusan sepihak, bagaimanapun perusahaan merupakan suatu organisasi.

      Hapus
  25. Jika saya menjadi seorang HRD saya akan mengumpulkan informasi sebanayak banyaknya tentang perusahaan tempat saya bekerja, dan lebih mengakrapkan diri, kepada para karyawan, dan lebih cermat dalam mengambil kepututsan ketika melihat kinerja orang tersebut.

    BalasHapus
  26. jika saya menjadi seorang HRD, saya akan lebih cermat dalam mengambil sebuah keputusan. Perusahaan merupakan suatu organisasi, sehingga setiap keputusan yang saya buat tentunya dapat diterima oleh banyak kalangan di perusahaan. Saya tidak akan mengambil keputusan sepihak, dan saya akan melakukan pendekatan terhadap karyawan. Karyawan juga merupakan bagian dari organisasi di perusahaan, maka tidak mungkin saya melakukan suatu perubahan yang akan merugikan pihak perusahaan termasuk karyawan. saya akan mengambil keputusan dan melakukan perubahan yang berguna untuk memajukan perusahaan. Memajukan perusahaan tentunya butuh karyawan, oleh karena itu saya selalu meninjau dari segala sisi agra tidak ada yang merasa dirugikan.

    BalasHapus
  27. Menurut pendapat saya, justru seorang HRD sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan, untuk merekrut pegawai baru yang tugasnya bukan hanya menemukan , mematangkan dan mengembangkan SDM dengan talenta terbaik yang diperlukan dalam suatu organisasi.
    Seorang HRD juga harus benar-benar mengerti dan memahami tentang dunia bisnis.
    Seorang HRD tidak hanya mencari gampangnya saja, yaitu tidak hanya fokus menghabiskan waktunya untuk kegiatan atau program tetapi juga harus memperhatikan outcomes(keluaran,hasil), yang keduanya harus seimbang.
    Seorang HRD tidak hanya memperhatikan aturan ketenagakerjaan, mereka harus memikirkan kepentingan organisasinya dan melakukan untuk kemajuan organisasinya.
    Seorang HRD juga harus dapat mengetahui arah organisasi, yaitu mereka sadar akan tanggung jawab dan mengerti apa yang seharusnya diperlukan dalam bisnis ( terkait SDM ) tanpa menunggu perintah dari manajemen puncak.
    Oleh karena itu apa yang selama ini menjadi alasan bagi orang-orang pada umumnya membenci seorang HRD dapat kita hilangkan(tepis).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seorang HRD adalah sebagai jembatan penghubung antara atasan, karyawan, divis lain dan juga sebagai pengatur sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk meraih goal atau tujuan perusahaan. Disisi lain SDM bukanlah suatu mesin yang dapat diperintah terus menerus melainkan mereka adalah asset-aset berharga perusahaan.
      Sebagai HRD kita harus mempunyai hubungan baik dengan karyawan lain, tidak ada salahnya jika seorang HRD ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan perusahaan seperti penjualan, promosi dll. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan pihak HRD dapat melakukan fungsi controlnya dengan baik.

      Hapus
  28. menurut saya, dalam hal ini untuk menjadi seorang HRD yang tidak dibenci adalah ya dengan mengcounter alasan-alasan mengapa seorang HRD dibenci. Jika HRD dibenci karena kurang mengerti bisnis, maka untuk membuat HRD tidak dibenci adalah dengan menjadi seorang HRD yang berpengetahuan luas tentang bisnis, tidak hanya tentang masalah SDM. Menyelaraskan keputusan dengan tujuan organisasi yang sesungguhnya. Dan lebih "mengakrabkan diri" dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan, sehingga apa yang menjadi keputusan HRD tidak terlalu menyimpang dari tujuan perusahaan. Dengan begitu, HRD akan bisa lebih banyak terlibat dalam organisasi itu dan tidak terkesan terpisah dari organisasi.

    BalasHapus
  29. Menurut saya ada beberapa cara agar kita bisa menjadi seorang HRD yang baik dan tidak dibenci :

    1.Memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat baik. Seperti apa pemimpin yang baik? Jawaban pun akan relatif dan berbeda-beda, akan tetapi pada dasarnya ada beberapa kesamaan, yaitu harus mampu mengatur, membuat tim dapat bekerja secara kompak, memiliki rencana dan strategi yang sangat baik, dan memiliki kemampuan memecahkan segala macam masalah.

    2.Memiliki pengetahuan yang banyak mengenai prosedur dan proses hire dan recruitment. Pengetahuan ini dapat dimiliki tanpa harus lulus dari pendidikan Psikologi. Harus mau lebih tekun mempelajari tentang ilmu pengetahuan mengenai prosedur dan proses hire and recruitment melalui berbagai macam cara. Yang pertama,cari banyak buku yang membahas bagaimana cara menjadi seorang HRD yang baik dan benar. Yang kedua, banyak-banyaklah bertanya atau belajar dari kawan yang memiliki dasar pendidikan Psikologi atau pun yang bekerja dibagian HRD. Yang ketiga,dapat mencari tahu lebih lanjut tentang prosedur dan proses hire and recruitment melalui internet.

    3.Berkenalanlah dengan banyak orang. Semakin banyak berkenalan dengan orang lain yang belum dikenal, dapat semakin mengasah kemampuan berkomunikasi dan dapat melatih kemampuan mengenal karakter orang lain. Kemampuan mengenal karakter orang lain sungguh tidak mudah, oleh karena itu harus mau banyak berkenalan dengan orang lain agar semakin terbiasa bertemu dan mengenal karakter orang yang berbeda-beda.

    BalasHapus
  30. menurut saya sebagai seorang HRD agar tidak dibenci, haruslah yang bertanggung jawab dan bijaksana, baik dalam menyelaraskan keputusan dengan tujuan organisasi yang sesungguhnya dan bersosialisasi dengan yang lain. agar tidak ada kesenjangan-kesenjangan yang dirasakan. HRD juga tidak hanya mengetahui permasalahan SDM saja, tetapi juga menambah pengetahuan bisnis lainnya. HRD sebagai jembatan untuk menghubungkan divisi satu dengan yang lainnya sebangai pengatur sumber daya.

    BalasHapus
  31. abednego adrian 310.3010.287
    saya kurang menyukai HRD karena sering kali HRD menerima karyawan tidak sesuai dengan perkerjaan yang di kehendaki oleh perusahaan. bahkan sering kali pihak HRD menerima karyawan hanya berdasarkan ipk saja, tidak mau melihat minat, bakat, kemampuan, talenta darikaraywan tersebut

    BalasHapus
  32. menurut saya sebagai seorang HRD agar tidak dibenci adalah dengan memberikan reward atas kinerja yang dicapai karyawan tsb agar karyawan tersebut merasa mendapatkan penghargaan atas kinerjanya.

    semisal kita bisa melakukannya seperti di kfc yg setiap bulannya ada employe of the month dan manager of the month dan juga melakukan gathering bersama karyawan" yang lain.

    dengan begitu kita bisa mengetahui tingkat job stress pada karyawan sehingga karyawan merasa terbantu dan akan berkinerja dengan baik kedepannya.

    BalasHapus
  33. apabila saya menjadi seorang HRD, hal yang akan saya lakukan agar tidak dibenci adalah :
    1. dengan saling menjaga komunikasi antar para katyawan serta dengan pihak - pihak yg ada di perusahaan tersebut. hal ini bertujuan untuk agar saya mampu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk peningkatan kualitas SDM
    2. harus mampu mengelola perilaku dan kinerja organisasi dengan baik. karena HRD tidak hanya bertugas merekrut karyawan yang berkualitas dan sesuai dengan yg diinginkan perusahaan tetapi seorang HRD juga harus mampu merekrut karyawan - karyawan yang kompeten dengan melalui pelatihan yang sudah diberikan. pelatihan tersebut tidak hanya sebagai tempat untuk uji coba semata melainkan pelatihan tersebut harus dapat memberikan manfaat bagi calon karyawan agar mampu memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan
    3. memiliki oengetahuan tentang bisnis, agar kita dapat mengetahui apa yg dibutuhkan perusahaan dan apa saja resiko resiko yang harus dihadapi suatu perusahaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat saudari Ika, dimana dalam suatu organisasi/perusahaan memang perlu komunikasi yang kuat agar dapat memperoleh informasi yang penting untuk kemajuan perusahaan tersebut. tanpa adanya komunikasi atau adanya miss communication maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.

      Hapus
  34. Hal yg saya lakukan agar tidak dibenci adalah belajar bagaimana caranya bisa mengoptimalkan dengan baik pengelolaan SDM. Dan seperti artikel diatas, kita tahu bahwa alasannya adalah : orang HRD banyak yg tidak mengerti bisnis, banyak yg cari gampang, banyak yg tidak bekerja untuk kepentingan organisasi, dan banyak yg tidak tahu "arah" organisasi. Kita jika sebagai orang HRD mencari bagaimana caranya ke-4 alasan ini kita ubah menjadi pernyataan yg dari tidak mengerti bisnis menjadi bisa mengerti, begitu juga dengan yg dari kebanyakan orang HRD mencari gampang menjadi mengupayakan segala sesuatunya yg berkaitan dengan mengukur “value” yang mereka berikan kepada pekerja dan penyelia dan manfaat yg diberikan kepada investor dan pelanggan,dari yg tidak bekerja untuk kepentingan organisasi menjadi ke arah mengutamakan kepentingan organisasi dengan tetap mengelola SDM dengan optimal, dan dari yg tidak tahu "arah" organisasi menjadi peduli dengan "arah" organisasi itu sendiri dengan cara mereka ber-inisiatif sendiri bertindak dalam mengelola SDM tanpa harus dikomando terlebih dulu oleh atasannya selanjutnya/manajer puncak.

    BalasHapus
  35. kalau saya berada di posisi sebagai HRD, dan tidak ingin dibenci oleh karyawan di sekitar saya maka yang pertama saya lakukan adalah menjalin komunikasi yang baik terhadap karyawan yang lain. Mengapa?karena dengan adanya komunikasi yang baik maka saya dapat mengetahui feedback yang sangat berguna bagi saya untuk melakukan evaluasi diri.

    Menjalin relasi dengan banyak orang juga merupakan hal yang penting karena pekerjaan ini membutuhkan interaksi dengan banyak orang, maka rasa empati yang cukup juga dapat sangat membantu.

    Serta hal yang penting lainnya adalah dapat melihat dan memaksimalkan potensial dari seseorang dan mampu bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat saudara Simon dimana dalam perusahaan dibutuhkan interaksi yang kuat karena dalam perusahaan ada beberapa tugas yang tidak bisa dikerjakan sendiri, sehingga harus bekerja dengan orang lain. jika interaksi kita dengan orang lain kurang, maka untuk menyelesaikan tugas tersebut tidak bisa maksimal dan mungkin ada hambatan-hambatan yang terjadi.

      Hapus
  36. Jika saya di posisi HRD agar tidak dibenci orang yaitu mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik, berkenalan dengan banyak orang serta belajar berkomunikasi dengan orang-orang dan juga melatih kemampuan untuk menilai karakter-karakter setiap orang, cerdas dalam mengambil suatu keputusan, pintar dalam mengelola SDM..

    Memberi pelatihan juga kepada karyawan yang baru

    BalasHapus
  37. menurut saya jika saya menjadi seorang HRD agar tidak dibenci olh karyawan saya akan melakukan beberapa hal yaitu :
    1.saya berusaha untuk membangun SDM para karyewan dengan melakukan beberapa kegitan yaitu dengan mengadakannya, pelatian2 yang membuat seorang HRD lebih dekat dengan karyawan agar HRD mengerti apa kelemahan dan kelebihan mereka
    2.lebih menambah pengetahuan, agar seorang HRD dapat memimpin dan menjalan seorang karyawan secara terarah sesuai organisasi yang sedang berjalan, dan HRD juga perlu mengidentifikasi apa kekurang-keurangan di dalam karywan dan organisasinya agar organisasi yang dijalankan dapat berhasil
    3. HRD juga bisa Memiliki pemikiran untuk dapat Mengetahui dan mengenali apa saja yang sedang diperlukan dalam dunia bisnis dan suatu organisasinya.
    4.HRD juga harus menjaga komunikasinya dengan bawaahaannya agar HRD juga memiliki suatu hubungan yang akrab dan menciptkan suasana kerja yang nyaman secra kekeluargaan.

    BalasHapus
  38. kalau saya di posisi sebagai HRD tidak ingin dibenci dengan karyawan. Kita akan mencari cara bagaimana bisa mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik,berkomunikasi dengan semua orang-orang secara tidak sadar itu telah melatih kita berkomunikasi dan mengetahui berbagai karakter masing-masing orang dan juga kita perlu memberikan motivasi kepada pegawai supaya bisa bekerja maximal.

    BalasHapus
  39. menurut saya apabila saya nantinya menjadi seorang HRD di suatu perusahaan adalah hal pertama yang saya lakukan adalah lebih memperhatikan calon pelamar yang datang untuk melamar suatu pekerjaan. tidak hanya asal saja dalam menginterview para calon pelamar kerja. dan juga apabila saya menjadi seorang HRD saya akan lebih memperhatikan dan sebisa mungkin memberi semua calon pelamar pekerjaan yang membutuhkan pegawai.

    BalasHapus
  40. Andai saya jadi orang HRD,yang akan saya lakukan agar "tidak dibenci" adalah menambah pengetahuan dan wawasan saya tentang bisnis agar dapat membantu orang-orang yang memiliki masalah dalam perkerjaannya.Lalu ketika melakukan wawancara kerja saya akan mewawancarai pelamar dengan gaya yang santai agar pelamar tidak tegang ketika melakukan wawancara kerja,dan dalam menerima calon pekerja akan memperhatikan dari segala aspek tidak hanya dari satu aspek saja

    BalasHapus
  41. Menurut saya, untuk menjadi HRD yang “tidak dibenci” adalah seorang HRD harus :
    1.Memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat baik, yaitu kita harus mampu mengatur, membuat tim dapat bekerja secara kompak, memiliki rencana dan strategi yang sangat baik, dan memiliki kemampuan memecahkan segala macam masalah.
    2.Memiliki pengetahuan yang banyak mengenai prosedur dan proses hire dan recruitment, yaitu kita harus mau lebih tekun mempelajari tentang ilmu pengetahuan mengenai prosedur dan proses hire and recruitment melalui berbagai macam cara. Yang pertama, cari banyak buku yang membahas bagaimana cara menjadi seorang HRD yang baik dan benar. Yang kedua, banyak-banyaklah bertanya atau belajar dari orang yang pernah bekerja dibagian HRD. Yang ketiga, kita dapat mencari tahu lebih lanjut tentang prosedur dan proses hire and recruitment melalui internet.
    3.Berkenalanlah dengan banyak orang. Semakin kita banyak berkenalan dengan orang lain yang belum dikenal, kita dapat semakin mengasah kemampuan berkomunikasi dan dapat melatih kemampuan kita mengenal karakter orang lain. Kemampuan mengenal karakter orang lain sungguh tidak mudah, oleh karena itu kita harus mau banyak berkenalan dengan orang lain agar semakin terbiasa bertemu dan mengenal karakter orang yang berbeda-beda.

    BalasHapus
  42. Jika saya seorang hrd, cara yang saya lakukan agar tidak dibenci adalah dengan mempelajari dahulu apa itu bisnis. Setelah memahami bisnis, barulah saya berani untuk menjadi seorang hrd. Dan saat menjadi seorang hrd, saya tidak akan menjadi hrd yang egois. Egois dlm arti mementingkan 1 pihak saja, tetapi saya akan berusaha mementingkan semua pihak, baik kepentingan perusahaan maupun kepentingan karyawan. Dan sebisa mungkin saya akan berusaha memperlakukan para orang orang sdm seperti sahabat dan keluarga saya sendiri agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis.

    BalasHapus
  43. Agar tidak dibenci saat menjadi seorang HRD, saya akan mencoba mendengar apa keluhan2 para SDM tentang HRD. Setelah mengetahui apa keluhan dan keinginan para SDM, saya akan mencoba memperhitungkannya. Sebisa mungkin saya akan mengurangi hal2 negatif yang menjadi keluhan para SDM, dan sebisa mungkin mengabulakan keinginan SDM sejauh keinginan mereka itu "masuk akal".
    Selain itu saya juga akan sering berkomunikasi dengan mereka agar terjalin hubungan yang baik.

    BalasHapus
  44. Andai saya jadi orang HRD,yang akan saya lakukan agar tidak dibenci adalah saya akan merangkul karyawan mengakomodir apa yang menjadi keinginan karyawan sekalipun memang belum tentu semuanya dapat diterima tetapi dapat menjadi masukan untuk perubahan berikutnya.
    Dan juga harus optimis,optimis memberi masukan kepada managemen bahwa pendapatnya dapat menjadi masukan yang baik bagi perusahan, sekalipun bisa saja pendapat itu ditolak tidak mudah menjadi kecil hati, di waktu yang lain tetap optimis memberi masukan.
    Saya harus memiliki relationship yang baik dengan semua karyawan disetiap level.

    BalasHapus
  45. Apabila saya menjadi seorang HRD, yang akan saya lakukan agar tidak dibenci adalah:
    1. Harus bijaksana dalam mengambil keputusan dan jangan asal-asalan dalam merekrut calon karyawan.
    2. Saling menjaga komunikasi yang baik dengan karyawan dan semua pihak-pihak yang lainnya di dalam perusahaan.
    3. Memiliki networking yang baik. Yang akan memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk dapat saling mengenal antar praktisi HRD.
    4.harus mengetahui tentang perusahaan yang dibutuhkan. Salah satunya yaitu mengetahui produk dan jasa yang dijual, peluang-peluang dan apa ancaman-ancaman dll yang dihadapi di dalam suatu perusahaan.
    Terimakasih.

    BalasHapus
  46. Jika saya seorang HRD, agar tidak dibenci saya akan :
    1. Terus belajar mengenai bisnis, mengasah hard skill maupun soft skill. Karena dalam sebuah perusahaan tidak hanya bersaing dalam menghasilkan kualitas produk/jasa yang terbaik, melainkan kualitas SDM juga perlu dipertimbangkan. Karena kualitas SDM berpengaruh terhadap output produk/jasa yang dihasilkan.
    Jika SDM berkualitas maka output yang dihasilkan juga berkualitas, dan jika SDM yang ada kurang berkualitas maka output yang dihasilkan juga kurang memuaskan. Maka dari itu peranan HRD sangatlah penting, karena HRD yang menyeleksi para pelamar yang sesuai kebutuhan perusahaan.
    2. Sering berdiskusi dengan manajemen puncak, agar apa yang diinginkan oleh perusahaan dapat tercapai. Berdiskusi di sini tidak sama dengan hanya mendengarkan manajemen puncak, melainkan antara manajemen puncak dengan HRD saling memberi solusi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
    3. Menerima saran – saran dari para karyawan tentang kualitas SDM yang sudah ada di perusahaan, ataupun dalam proses pencarian karyawan baru.
    4. Tetap mengontrol SDM yang ada di perusahaan dan memberikan pelatihan bagi yang membutuhkan, agar para SDM semakin bertambah pengetahuannya. Mengontrol bisa dilakukan dengan cara terus berkomunikasi dengan karyawan lain, membangun hubungan yang baik.
    5. Memberikan reward kepada karyawan yang berkontribusi besar bagi perusahaan, agar karyawan semakin termotivasi dan karyawan lain juga termotivasi.

    Pekerjaan HRD tidaklah mudah karena untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan membutuhkan ketelitian dalam menyeleksi, harus menyesuaikan juga dengan anggaran yang tersedia, dan harus cerdas dalam mengambil keputusan dalam menerima karyawan baru agar sesuai dengan tujuan perusahaan.

    BalasHapus
  47. jika saya mnenjadi HRD agar tidak di benci adalah

    hal yang pertama yang saya lakukan

    1. saling berkomunikasi dengan karyawan dan seluruh orang-orang yang mempunyai kedudukan di perusahaan
    2. mempunyai pengetahuan yang kuat supaya apa saja yang di butuhkan oleh perusahaan maka saya berposisi HRD dapat membantu perusahaan dan menjadikan ancaman menjadi peluang
    3. memberikan penilai secara obyektif dan memberikan penghargaan pada karyawan beprestasi
    4. menyampaikan visi dan misi kepada karyawan-karyawannya secara berkala.

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat saudara Kaleb dimana seorang HRD harus menyampaikan visi dan misi kepada karyawan secara berkala agar seluruh orang yang ada dalam perusahaan tersebut tetap ingat akan tujuan perusahaan dan tetap berada pada jalan yang diharapkan perusahaan.

      Hapus
  48. Jika saya sebagai orang HRD disuatu perusahaan , hal yang akan saya lakukan agar saya tidak dibenci adalah apa yang saya lakukan dan kerjakan harus match atau tepat dengan tujuan dan visi -misi disuatu perusahaan itu, artinya saya sebagai orang HRD tidak hanya sebagai orang yang bekerja di adminitrasi saja tetapi lebih ke arah pekerjaan yang benar-benar sejalan dan memiliki efek yang cukup besar di dalam perusahaan. Nah bagaimana caranya supaya saaya dapat melakukan hal itu?
    Pertama saya harus memperbaiki dahulu apa yang membuat orang membenci orang HRD\
    Pertama yang harus saya lakukan adalah meningkatkan pengetahuan saya mengenai segala hal dan bidang mengenai bisnis sehingga jika saya juga menguasai bisnis di dalam suatu perusahaan tersebut, maka secara otomatis para rekan kerja yang lainpun akan percaya terhadap kinerja kita dan setelah mereka percaya dan yakin, maka saya sebagai orang HRD pun dapat bekerja sama ataupun ikut andil dalam setiap aktivitas perusahaan.
    Kedua saya sebagai orang HRD tidak akan terlalu membuang-buang waktu saya hanya untuk membuat progam-progam yang belum jelas hasilnya sepeerti apa sehingga , saya akan lebih fokus kepada progam yang semestinya dibutuhkan dan memaksimalkan ke beberapa progam agar hasil dapat tercapai dengan maksimal daripada banyak progam tetapi tidak ada yang membuahkan hasil
    ketiga saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus mencari-cari sebuah ide untuk kemajuan perusahaan dan mengatur SDM yang ada diperusahaan tetap pada kinerja yang optimal, dan mengatur serangkaian rencana yang kiranya dapat membuat SDM diperusahaan tersebut terus pada titik maksimal kinerja dan meminimalkan segala konflik yang ada
    Dan yang terakhir dan yang paling penting adalah saya harus tau apa yang saya lakukan dan kerjakan apa sudah sesuai atau searah dengan tujuan perusahaan apa belum, apa memang sudah membuat perusahaan menjadi lebih baik apa belum, jika sudah maka saya akan terus bertahankan dan tingkat, tetapi jika masih belum, maka saya akan mencari jalan keluar lain untuk menjadikan perusahaan lebih baik dan apa yang saya kerjakan benar-benar sejalan dengan visi dan misi perusahaan tersebut.

    BalasHapus
  49. Kalau saya berada di posisi hrd dan tidak ingin dibenci karyawan
    1. Saya akan menjadi teman mereka agar mereka merasa nyaman ketika bekerja bersama kita.
    2. Fair terhadap karyawan tidak membeda-bedakan karyawan
    3. Menjaga keharmonisan antar rekan kerja
    4. Memberikan pelatihan ulang terhaadap karyawan memiliki tinkat kinerja rendah

    BalasHapus
  50. Ketika saya dihadapakan sebagai orang HRD yang "dibenci" , maka hal yan harus saya lakukan adalah meru bah cara bekerja saya dan apa yang saya lakukan. Jika saya sebagai orang HRD yang hanya bisa bekerja sebagai administrasi saja atau bagian operasional, maka tidak salah jika hampir setiap orang didalam perusahaan tidak menyukai saya atau pun bahkan membenci saya. Karena pekerjaan seperti itu dapat dilakukan oleh siapapun saja, maka agar saya tidak dibenci dan saya dapat ikut berperan aktif dalam setiap kegiatan perusahaan , maka saya harus merubah kinerja saya. Saya harus menyesuaikan pekerjaan dan apa yang saya lakukan agar sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut.
    nah, bagaimana caranya mewujudkannya?
    pertama saya harus melatih skill saya terlebih dahulu, skill terhadap pengetahuan bisnis, pengambil keputusan dll, sehingga jika saya sudah paling tidak sedikitnya dapat menguasai bisnis , maka saya akan dapat dipercaya oleh rekan bisnis, dan secara otomatis saya akan di ikut serta dalam kegiatan di perusahaan.
    lalu saya juga harus menjalin hubungan yang baik kepada setiap anggota perusahaan, sehingga dengan memiliki hubungan yang baik dengan sesama, maka mereka pun secara otomatis tidak akan membenci saya, dan saya dapat bekerja sama dengan baik oleh mereka.
    yang terakhir adalah harus sering keep contact terhadapa manajemen puncak agar tahu bagaimana kondisi yang ada diperusahaan, agar saya sebagai orang HRD memiliki dasar atau pengetahuan setiap kondisi perusahaan, sehingga dalam membuat rancangan , saya bistepat sasaran terhadap permasalahan perusahaan.

    BalasHapus
  51. ahaaa..
    supaya tidak di anggap sisi gelap dari HRD maka alangkah baiknya harus menjadi HRD yang:
    - bisa mengetahui dari apa tujuan HRD itu sendiri
    - mengetahui struktur perusahaan dimana kita bekerja
    - mempunyai kompetensi standar sebagai seorang HRD
    - mempunyai net working yang baik
    - selalu meng update informasi seputar HRD dan ketenagakerjaan dan,
    - selalu belajar (self, task, & people management)
    juga jangan sampai keinggalan harus selalu panjatkan doa.

    BalasHapus
  52. Menurut Saya Jika Kita Tidak Ingin Di Benci Oleh Orang Lain Kita Memahami Apa Pekerjaan Yang Kita Lakukan Selama Kita Menjadi HRD, Mempelajari Suatu Organisasi Dimana Kita Bekerja Dan Untuk Siapa Kita Bekerja, Tidak Mengutamakan Diri Sendiri Melainkan Mengutamakan Visi Dan Misi Yang Telah Di Tetapkan Oleh Suatu Organisasi
    Intinya Adalah Jika Kita Menjadi HRD Kita Harus Bisa Membuktikan Kalau Kita Selama Menjadi Orang HRD Tidak Seperti Apa Yang Orang Lain Katakan

    BalasHapus
  53. Menurut saya agar saat menjadi HRD kita tidak di benci banyak orang adalah dengan berusaha bersikap baik terhadap karyawan yang lain dan tidak bersikap se enaknya sendiri dan juga seorang HRD hrs mengikuti pelatihan di dlm perusahaan tersebut agar ia dapat mengerti tugas dan tanggung jawabnya sebagai karyawan disana, bukan malah membuat peraturan sendiri.

    BalasHapus
  54. jika saya menjadi seorang HRD hal-hal yang saya lakukan agar tidak di benci adalah seorang HRD mampu menyesuaikan diri dengan orang-orang yang berkerja sama dengannya. dengan cara banyak bersosialisasi dengan orang-orang tersebut.

    maaf baru komentar pak... internet di rumah lagi lemot

    BalasHapus
  55. Jika saya menjadi orang hrd, hal yang saya lakukan agar tidak dibenci adalah
    1. Menjalin komunikasi yang baik agar tdk terjadi mis komunikasi dalam perusahaan.
    2. Mempelajari bisnis agar dapat mengerti apa yang di hadapi oleh perusahaan dan dpt memberikan solusi.

    BalasHapus
  56. jika saya menjadi orang hrd saya akan melakukan survey terhadap karyawan dan sifat" karyawan itu bagaimana lalu baru bertindak sesuai situasi atau karakter karyawan" tersebut agar peraturan yang di buat bisa di taati

    BalasHapus
  57. Kalau saya ingin jadi HRD yang baik, saya akan memahami pekerjaan saya lebih baik, dan tidak bersikap semena mena terhadap jabatan yang saya miliki, melakukan pendekatan terhadap karyawan seperti mendukung nya dalam pekerjaannya dan bersikap lebih tegas dan teliti dalam perekrutan agar dapat mencapai hasil maksimal

    BalasHapus