tag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post8131719775626703589..comments2023-12-14T10:58:18.232+07:00Comments on DISKUSI MSDM DAN ORGANISASI: Penyebab Kegagalan Suksesi Kepemimpinan dalam Bisnis Keluarga (Bahan Diskusi 1 dan 8 Nopember2011)Unknownnoreply@blogger.comBlogger127125tag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-43462721271328370102011-11-08T17:48:35.768+07:002011-11-08T17:48:35.768+07:00Pak Materi untuk tanggal 10 November 2011 belum di...Pak Materi untuk tanggal 10 November 2011 belum diposkan jadi bagaimana pak ?.NAPI DANI MURIBhttps://www.blogger.com/profile/17962604191470591632noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-70011264009470017872011-11-08T09:32:20.218+07:002011-11-08T09:32:20.218+07:00menanggapi pertanyaan dari aditnya kepada saya.
ga...menanggapi pertanyaan dari aditnya kepada saya.<br />gagal memotivasi manajer yang bukan dari keluarga sendiri itu diawali dari tidak adanya keinginan yang tinggi untuk memajukan perusahaan anda karena kurang loyalitas, kanapa kurang loyalitas karena merasa percuma usaha naik pangkat karena bagian yang tinggi saya asumsikan karena ini usaha keluarga sudah diambil anggota keluarga pemilik.<br />hal ini dapat ditanggulangi dengan cara kita harus membangun rasa memiiki dan dibutuhkan oleh perusahaan maka itu akan membuat mereka lebih termotivasiWilliam cakra 3103010079https://www.blogger.com/profile/04846042180445128514noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-8463163416368018772011-11-08T09:22:09.572+07:002011-11-08T09:22:09.572+07:00Saya ingin menanggapi pendapat Sherly , bagaimanak...Saya ingin menanggapi pendapat Sherly , bagaimanakah cara anda membentuk loyalitas terhadap manager . meskipun bukan perusahaan keluarga ? Jelaskan .<br />ThanksAditya Kristianhttps://www.blogger.com/profile/16454333379752408228noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-72196542311854869192011-11-08T09:15:38.945+07:002011-11-08T09:15:38.945+07:00Menanggapi pertanyaan dari Aditya mengenai masalah...Menanggapi pertanyaan dari Aditya mengenai masalah gagal memotivasi manajer yang bukan merupakan anggota keluarga. mungkin orang yang bukan merupakan anggota keluarga lebih sulit berkerja secara maksimal dalam sebuah perusahaan keluarga, hal ini bisa terjadi bila manajer tersebut beranggapan buat apa bekerja secara maksimal bila bukan perusahaan keluarga miliknya.. Namun hal ini bisa di atasi dengan cara membentuk loyalitas dengan manajer tersebut, sehingga manajer tersebut merasa bahwa meskipun perusahaan itu bukan perusahaan milik keluarganya, manajer itu merasa perusahaan keluarga itu adalah bagian miliknya...Sherly Ghttps://www.blogger.com/profile/13318898787672568584noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-4084570008655414232011-11-08T09:15:09.189+07:002011-11-08T09:15:09.189+07:00Saya ingin menanggapi pendapat henry , saya setuju...Saya ingin menanggapi pendapat henry , saya setuju dengan pendapat anda mengenai keterlibatan generasi kedua dalam bisnis keluarga sebelum generasi pertama pensiun , generasi kedua perlu dilibatkan agar generasi kedua tidak kaget terhadap masalah - masalah yang pernah terjadi pada saat generasi pertama memimpin . Saya ingin bertanya pada henry , bagaimanakah cara anda untuk mencegah masalah poin ke dua agar tidak berakibat fatal dalam bisnis anda ? Jelaskan .<br />Untuk sherly , berikan tips - tips anda agar masalah - masalah yang mudah dan yang sulit anda selesaikan dapat diatasi dengan mudah ?<br />ThanksAditya Kristianhttps://www.blogger.com/profile/16454333379752408228noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-41166804641436221902011-11-08T09:15:00.096+07:002011-11-08T09:15:00.096+07:00saya ingin menanggapai pertanyaan aditya tentang M...saya ingin menanggapai pertanyaan aditya tentang Manakah yang menurut anda paling efektif dalam sistem penurunan / pergantian generasi seperti yang dilakukan oleh bisnis keluarga ?<br /><br />menurut saya yang paling efektif adalah cara nomor 2.. karena menurut saya point nomor 2 itu adalah yang paling krusial..<br />dengan mengikutsertakan generasi ke 2 dalam perencanaan strategis, maka bisnis akan dapat terus berjalan meskipun mungkin generasi pertama sudah tidak ikut andil dalam pemerintahan...<br />selain itu dengan melibatkan generasi ke 2 dalam perencanaan strategis, maka generasi ke 2 akan mengetahui lebih banyak mengenai bisnis tersebut,, dengan begitu ia akan tahu pula mengenai prinsip-prinsip dalam bisnis tersebut misalkan mengenai bagaimana keinginan pelanggan dan pemasok, hubungan dgn karyawan serta bagaimana bisnis itu menghasilkan uang...<br />dengan berpegang pada prinsip-prinsip tersebut,, saya rasa bisnis kelaurag ini aan dapat terus berjalan...HenryStefanus.MSDM1https://www.blogger.com/profile/13775862952498915009noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-66181920012348209642011-11-08T09:03:06.634+07:002011-11-08T09:03:06.634+07:00menurut saya yang lebih sulit diatasi adalah poin ...menurut saya yang lebih sulit diatasi adalah poin ke2 yaitu tidak melibatkan generasi kedua dalam perencanaan strategis, karena menurut saya perencanaan strategis dalam organisasi/perusahaan adalah dasar dalam pengoperasian perusahaan tersebut, bila hal ini tidak segera di atasi akan mengganggu jalannya operasional perusahaan tersebut di kemudian hari.....<br />yang lebih mudah di atasi menurut saya adalah poin ke3 yaitu kurang memberi tanggung jawab pada generasi kedua, kurangnya kepercayaan pada generasi selanjutnya mengakibatkan kurangnya tanggung jawab yang di berikan, bila ini terjadi generasi selanjutnya dan berkelanjutan generasi selanjutnya ini akan kurang bisa dalam penentuan keputusan. maka dari itu sejak dini generasi selanjutnya perlu di berikan tanggung jawab lebih sehingga di kemudian hari mereka sudah tebiasa dalam tanggung jawab dan penentuan keputusan....Sherly Ghttps://www.blogger.com/profile/13318898787672568584noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-88713370635503038252011-11-08T09:02:50.539+07:002011-11-08T09:02:50.539+07:00menurut saya yang paling mudah untuk diatasi adala...menurut saya yang paling mudah untuk diatasi adalah masalsah nomor 4 yaitu mengabaikan kesalahpahaman antar saudara..<br />hal ini dapat diatasi dengan cara setiap anggota keluarga harus bersikap profesional.. dengan begitu, setiap anggota keluarga akan mengesampingkan urusan pribadi dan memfokuskan kepada kepentingan perusahaan.. dengan begitu perusahaan akan terus berjalan sesuai dengan tujuan...<br /><br />yang paling diatasi adalah yang nomor 2 yaitu tidak melibatkan generasi ke 2 dalam perencanaan strategis..<br />ketika hal itu sudah terlanjur dilakukan,, akn berakibat fatal.. generasi ke 2 tidak akan matang dalam menjalankan bisnis tersebut ketika generasi pertama sudah lengser..<br />akan banyak masalah-masalah yang timbul dalam generasi ke 2 dalam menjalankan bisnis tersebut..<br />jadi sebisa mungkin, sebelum generasi pertama lengser,, dalam pemerintahannya generasi ke 2 harus dilibatkan dalam perencanaan strategis bisnis tersebut..HenryStefanus.MSDM1https://www.blogger.com/profile/13775862952498915009noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-13407871351007589932011-11-08T08:45:26.211+07:002011-11-08T08:45:26.211+07:00pendapat saya :
3. Tidak Memberi tanggung jawab le...pendapat saya :<br />3. Tidak Memberi tanggung jawab lebih besar kepada Generasi II<br /><br />terkadang kegagalan dalam bisnis keluarga ada pada generasi ke II disebabkan kurangnya kesadaran untuk lebih bertanggung jawab melaksanakan tugasnya dan juga pada generasi ke 2 biasanya kepercayaan relasi pekerjaan kurang yakin terhadap kinerjanya....<br /><br />jawaban pertanyaan ke 2:<br />namun pendapat saya ada beberapa cara diluar kontext ini dapat membuat generasi ke2 dapat dipercaya dalam bussines family ini yaitu :<br /><br />1. carilah pengalaman sebanyak mungkin dalam bidang business family yg anda tangani<br /><br />2.Generasi ke II juga harus paham mengenai visi dan misi dari usaha tersebut<br /><br />3. bersikap baik pada relasi kerja pada generasi pertama supaya pada saat generasi ke 2 berjalan untk menjalankan bussines ini sudah lancar..david dany aliandohttps://www.blogger.com/profile/15190178860891049738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-63492012673074189032011-11-08T08:30:00.034+07:002011-11-08T08:30:00.034+07:00Saya setuju dengan pendapat Shanti. “Poin k5 menur...Saya setuju dengan pendapat Shanti. “Poin k5 menurut saya adalah poin yang mudah untuk diatasi. Karena tidak membentuk tim manager bukan berarti tidak memiliki kemampuan yang baik bukan. Hanya saja pengembangan yang dilakukkan. Sehingga pengembangan dapat dilakukan kapanpun. Yang harus dilakukan tentu berawal dari diri sendiri bgaimana kita mengembangkan kemampuan manajemen kita.”<br /><br />Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan manajerial. Itu adalah hal yang sangat penting. Dengan kemampuan tersebut, pemimpin dapat menjalankan dan mengelola perusahaan dengan baik. Setelah itu pemimpin tersebut dalam perkembangan nya dapat membentuk tim manajer. Fungsinya tim manajer disini adalah membantu si pemimpin dalam mengatur dan mengelola perusahaan. Selain itu bisa membantu si pemimpin dalam menentukan keputusan yang diambil.Beatrix.MSDMhttps://www.blogger.com/profile/00783688712579663555noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-5364848970095964172011-11-08T08:24:25.009+07:002011-11-08T08:24:25.009+07:00Menurut saya, dari 12 kesalahan terkait suksesi da...Menurut saya, dari 12 kesalahan terkait suksesi dalam bisnis keluarga, yang lebih mudah diatasi<br />yaitu "Tidak Membentuk suatu tim manager" karena jika dalam sebuah keluarga tidak membentuk manager dalam membuat bisnis keluarga mungkin akibatnya akan berantakan,, tetapi hal itu akan mudah di atasi yaitu dengan segera membentuk manager/pemimpin dalam perusahan rumah tangga tersebut dan tidak perlu waktu lama menurut saya untuk membentuk manager/pemimpin di perusahaannya sendiri di karenakan pemiliknya 1 keluarga/family..<br /><br />dan yang lebih sulit untuk diatasi jika kesalahan itu sudah terlanjur dibuat yaitu nomer 2 (Tidak Melibatkan Generasi Kedua dalam Perencanaan Strategis)karena jika sebuah perusaahan sudah berjalan dan tidak melibatkan generasi ke2 maka perusahaan tersebut tidak akan berkembang , dikarenakan tidak adanya penerus dan jika sang pemilik telah tidak mampu menjalankan perusaahan tersebut maka perusahaan tersebut secara tidak langsung akan tutup atau tidak jalan..jemmygunawan.msdm1https://www.blogger.com/profile/13700358737857902662noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-62959287046365307152011-11-08T08:16:52.251+07:002011-11-08T08:16:52.251+07:00Menurut saya yangpaling sulit adalah poin 1 yaitu ...Menurut saya yangpaling sulit adalah poin 1 yaitu Mengabaikan perencanaan suksesi karena anak hanya menyanggupi tetapi tidak siap hanya karena menyenangkan orang tua,jadi seharusnya anak menyiapkan tidak hanya menyanggupu saja.<br /><br />Yang paling sulit menurut saya adalah poin 5 yaitu tidak membentuk tim manager karena sulit untuk membentuk suatu tim karena setiap manager mempunyai cara untuk memanage masing",jadi tidak mudah untuk menyatukannya.dedy msdm 3103010033https://www.blogger.com/profile/15886936440976549761noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-10553033027162463062011-11-08T07:39:07.948+07:002011-11-08T07:39:07.948+07:00Menurut pendapat saya saya, yang sangat paling m...Menurut pendapat saya saya, yang sangat paling menentukan kegagalan suksesi kepemimpinan dalam Bisnis Keluarga adalah di poin nomer 4 " Mengabaikan kesalahpahaman antar saudara".<br />Yang pertama "Yang perempuan yang kerja keras, tapi yang dipilih jadi pengganti adalah anak laki2 yang dimanja"<br />Yang perempuan yang bekerja keras tetapi anak laki-laki yang dimanja dijadikan penggantinya.<br />Hal ini akan sangat membuat yang perempuan menjadi sedih dan kecewa, oleh karena yang perempuan sudah bekerja keras untuk kemajuan perusahaan.<br />selain itu yang perempuan juga bisa tidak mau bekerja di bisnis keluarga tersebut dan bekerja di tempat lain.<br />Hal ini juga akan berdampak pada kinerja perusahaan, produktivitas perusahaan akan menurun. Dan lambat laun perusahaan tersebut bisa mengalami kebangkrutan karena tidak dikelola dengan baik.<br /> dan yang ke 2 "Anak yang satu diminta untuk mengembangkan kemampuan manajerial, tapi anak yang lain yang jadi pemimpin".<br />jika anak perempuan disuruh mengembangkan kemampuan manajerial, tetapi anak laki-laki yang tidak mempunyai kemampuan manajerial disuruh menjadi pemimpin.<br />Hal ini akan membuat anak perempuan menjadi kecewa dan sedih karena apa yang ia lakukan sia-sia. SElain itu hal ini juga akan berdampak pada bisnis keluarga sendiri, kinerja perusahaan akan menurun karena yang mengelola dan yang memimpin tidak mempunyai kemampuan manajerial.<br /><br />Yang bisa dilakukan pemilik bisnis dalam perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia untuk mencegah atau mengatasi penyebab kesalahan tersebut adalah<br />pemilik harus mengetahui kemampuan setiap anggota keluarga yang mau dijadikan penggantinya.<br />Memilih karena seseorang tersebut memang mempunyai kemampuan manajerial bukan karena anak kesayangan atau anak laki-laki.<br />Pemimpin itu laki-laki atau perempuan, itu tidak penting. dan Yang penting, laki" atau perempuan mempunyai kemampuan manajerial dalam memimpin dan mengelola suatu perusahaan perusahaan tersebut. Karena pemimpin perusahaan sangat menentukan kesuksesan perusahaan kedepannya.Robert Mesakh Gunawanhttps://www.blogger.com/profile/07168801570131263915noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-24088923790102218882011-11-08T07:32:03.479+07:002011-11-08T07:32:03.479+07:00saya ingin membantu menjawab adit yg bingung tenta...saya ingin membantu menjawab adit yg bingung tentang pen dapat william cakra. mungkin yang di maksud gagal memotivasi manajer yang bukan dari anggota keluarga itu seperti apa ? adalah seroang yang tidak bisa mengubah dirinya, tetapi dia tetap saja dan tidak bisa menetima saran yang di berikan dan pada akhirny keluarga yang dulunya ingin memberikan motivasi yang baik untuk maju menjadi gagal karena tidak adanya perubahan.williamkevin.MSDM1https://www.blogger.com/profile/13917621518736633463noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-6138841103620328672011-11-08T07:16:35.060+07:002011-11-08T07:16:35.060+07:00Saya ingin menanggapi pendapat santi , Saya setuju...Saya ingin menanggapi pendapat santi , Saya setuju dengan pendapat anda , saya rasa semuanya berasal dari diri kita masing - masing . Kita mampu atau tidak itu semua dari kerja keras dan kemauan kita dalam mengelola bisnis yang kita jgalani saat ini . Menurut anda , dari Family Business ini dengan bisnis yang lainnya yang ada di dunia ini baik milik pemerintah maupun milik swasta , Manakah yang menurut anda paling efektif dalam sistem penurunan / pergantian generasi seperti yang dilakukan oleh bisnis keluarga ?<br /><br />Saya masih bingung dengan pendapat william cakra , Maksud dari gagal memotivasi manajer yang bukan dari anggota keluarga itu seperti apa ?<br /><br />ThanksAditya Kristianhttps://www.blogger.com/profile/16454333379752408228noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-14305529326508650402011-11-08T06:40:55.365+07:002011-11-08T06:40:55.365+07:00menurut saya yang paling mudah diatasi adalah Gaga...menurut saya yang paling mudah diatasi adalah Gagal memotivasi manajer yang bukan berasal dari anggota keluarga.<br />kenapa demikian? mampu memotivasi manajer adalah kemampuan dasar seorang pemimpin, mau tidak mau dia harus bisa memotivasi manajernya sendiri. walaupun terjadi perpindahan pemimpin, dia bisa meminta saran kepada pemimpin lama toh ini juga dalam konteks usaha keluarga.William cakra 3103010079https://www.blogger.com/profile/04846042180445128514noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-40767807382323886542011-11-08T06:00:54.552+07:002011-11-08T06:00:54.552+07:00Menanggapi jawaban devi, justru mengkoordinasikan ...Menanggapi jawaban devi, justru mengkoordinasikan transfer kepemilikan dengan transfer manjemen malah lebih sulit, karena tidak semudah itu dan tidak hanya dengan komunikasi antar keluarga dapat berjalan sesuai rencana namun dibutuhkan waktu yang lama dan sama-sama bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Kalau menurut saya,yang mudah hanya poin ke empat yaitu mengabaikan kesalahpahaman antar saudara. karena masalah ini dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik, benar apa kata seramarcelia tidak ada orang sukses tanpa bantuan orang lain,dengan adanya orang lain kita dapat belajar pengalaman dan menambah relasi untuk saling membantu dalam segala hal.aditya kapitahttps://www.blogger.com/profile/07822290763786906592noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-43460712573674568282011-11-08T05:51:13.508+07:002011-11-08T05:51:13.508+07:00saya menanggapi pendapat dari ervinda yang mengata...saya menanggapi pendapat dari ervinda yang mengatakan bahwa komunikasi adalah kunci penting untuk menyelesaikan sebuah kesalahpahaman dengan adanya konunikasi antar kluarga akan lebih mudah mengatasi kesalahpahaman dalam keluarga. untuk mengatasi pertanyaan dari ervinda dengan permisalan memberikan tantangan itu dapat dilakukan tetapi tetap harus ada pengamatan dari pihak keluarga seperti yang di katakan bahwa stiap anak punya hibi dan cita2 yang berbeda sehingga dengan pengamatan dari keluarga tersebut bisa cukupmembantu untuk menentukan kepada siapa usaha/bisnis tersebut diturunkan. dan tentunya hal ini membutuhkan waktu yang bisa dikatakan cukupa lama sehingga menurut saya memang perlu adanya cadangan pemimpin dari pihak keluarga lainnya yang mungkin bukan dari keturunan garis lurus sehingga dalam penggunaan cadangan tersebut akan lebih membantu untuk tetap bs menghandel perusahaan dengan baik.Masita.kapitaMSDMhttps://www.blogger.com/profile/03107653477228076035noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-7236369843100474582011-11-08T03:13:00.083+07:002011-11-08T03:13:00.083+07:00menurut saya dari ke12 point tersebut yang paling ...menurut saya dari ke12 point tersebut yang paling mudah diatasi adalah point ke4 karena kesalahpahaman diantara keluarga lebih mudah diperbaiki ketimbang dengan orang lain. Didalam organisasi keluargapun diperlukan juga seseorang sebagai penengah/pemecah masalah agar masalah tersebut terselesaikan.<br /><br />menurut saya dari ke12 point tersebut yang paling susah diatasi adalah point ke5, mengapa ?<br />karena untuk memulai bisnis usaha diperlukan bentuk tim manager atau kerjasama dalam membagi apa yang diperlukan untuk memulai bisnis tersebut. Untuk membentuk tim ini tidaklah mudah karena biasanya ada ketidakcocokan sifat orang satu dengan lainnya maka dari itu perlu berkomunikasi lebih dekat agar kekompakan yang diperlukan dalam membentuk bisnis bisa tercapai dan nantinya akan puas dengan hasil yang mereka buat.rendy herwindo 3103010203https://www.blogger.com/profile/17209658125787079498noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-27969483742734808902011-11-08T00:28:12.161+07:002011-11-08T00:28:12.161+07:00menurut saya poin ke 11 yg mudah di selesaikan. is...menurut saya poin ke 11 yg mudah di selesaikan. isi poin ke 11.Tidak mengkoordinasikan transfer kepemilikan dengan transfer manajemen<br /><br />karena meskipun perusahaan keluarga tetapi pemikiran setiap orang itu pasti bisa berubah dengan melihat keadaan fakta perusahaan tersebut terdapat kekurangan apa saja selama ini.<br />dengan melakukan perubahan secara bertahap maka dapat memperbaiki koordinasi transfer kepemilikan dengan transfer manajemen.karena perubahan tersebut dapat terlaksana dengan baik ketika komunikasi dalam keluarga tersebut terjalin dengan baik.karena suatu koordinasi yg baik tercipta dari komunikasi yg baikdevi ciciliahttps://www.blogger.com/profile/06632037628382841189noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-51357796689503881892011-11-08T00:20:22.514+07:002011-11-08T00:20:22.514+07:00dari 12 kegagalan menurut saya penyebab utamanya a...dari 12 kegagalan menurut saya penyebab utamanya adalah, tidak terbentuknya Family Council (FC). mengingat ini adalah bisnis keluarga maka seharusnya FC di dirikan sejak awal bisnis tersebut dijalankan. seiring berjalannya waktu jumlah anggota keluarga pastinya bertambah, hal ini di karenakan FC itu sebagai wadah untuk semua anggota eluarga yang bertanggng jawab terhadap bisnis tersebut untuk merundingkan masalah dan menemukan solusi atas masalah yang terjadi dalam perusahaan saat salah satu anggota keluarga diberi tanggung jawab untuk memimpin perusahaan tersebut. contohnya saat ini banyak keluarga besar yang selalu ingin anak - anaknya atau keluarganya untuk meneruskan bisnis keluarga dari generasi sebelumnya. dengan adanya FC tentunya semua anggota keluarga yang andil dapat mengoptimalkan kinerja dan memberikan masukan serta pemecaha masalah di perusahaan tersebut sehingga tidak akan ada kesenjangan sosial atau ketegangan - ketegangan lain antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lain. serta dapat meminimalisir adanya pihak - pihak lain diluar keluarga atau keluarga lain yang tidak di beri tanggung jawab atau wewenang untuk mengelola perusahaan sehingga seenaknya saja ikut campur mengatur perusahaan.Inneke Aprillia Tanjun 3103010080https://www.blogger.com/profile/01456238047874646853noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-65646390960811582922011-11-07T23:09:43.067+07:002011-11-07T23:09:43.067+07:00>> Menurut saya poin yang mudah untuk di ata...>> Menurut saya poin yang mudah untuk di atasi dari kedua belas poin adalah poin ke 4:<br /> 4. Mengabaikan kesalahpahaman antar saudara<br />• Yang perempuan yang kerja keras, tapi yang dipilih jadi pengganti adalah anak laki2 yang dimanja <br />• Anak yang satu diminta untuk mengembangkan kemampuan manajerial, tapi anak yang lain yang jadi pemimpin<br />Mengapa saya mengambil poin ini karena masalah salah paham dengan saudara bisa diselesaikan dengan bermusyawarah dengan cara kekeluargaan tanpa harus menjadi musuh antar saudara sendiri. Dan tidak ada orang sukses tanpa bantuan orang lain(saudara), apalagi dalam bidang usaha. Membangun hubungan dan relasi dengan setiap orang merupakan salah satu pintu memperoleh kesuksesan. Kalimat bijak mengatakan Satu Musuh Sudah terlalu Banyak, Seribu Kawan belumlah cukup. Maka kembangkan terus hubungan yg hrmonis dengan siapa pun tidak hanya dengan saudara saja.<br />>> Sedangkan menurut saya poin yang susah untuk di atasi adalah poin 1 yaitu :<br />1. Mengabaikan Perencanaan Suksesi<br />• Kurangnya perencanaan suksesi merupakan kontributor utama kegagalan FB<br />• Sering terjadi anak pemilik menyanggupi untuk mengelola bisnis lebih bukan karena siap tapi lebih untuk menghindari konflik dengan orang tua<br />Karena perencanaan dalam suatu usaha berguna untuk mematangkan sasaran dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Perencanaan meliputi jenis produk, jumlah produk, jumlah karyawan, modal yang dibutuhkan, cara dan daerah pemasaran produk. Dan Manusia dianugerahi cipta, rasa dan karsa yang membuat manusia selalu berfikir dan produktif untuk menciptakan suatu karya yang dapat berguna bagi orang lain atau konsumen didukung dengan sikap wirausahawan tidak mudah putus asa, pantang menyerah, berani mengambil resiko dan komitmen yang kuat usaha yang dijalankan akan berhasil.seramarcelia .msdmhttps://www.blogger.com/profile/15209456630891655972noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-85030799062388483342011-11-07T23:09:20.775+07:002011-11-07T23:09:20.775+07:00Saya setuju dengan pendapat saudara Dicky yang int...Saya setuju dengan pendapat saudara Dicky yang intinya mengedepankan komunikasi dengan pihak keluarga, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis keluarga tanpa adanya komunikasi tentu saja akan menimbulkan kesalapahaman yang ada, kesalahpahaman itu sendiri dapat menimbulkan hal-hal negatif seperti perebutan kekuasaan, dll.YuniartiKartikaSari.msdm.3103010227https://www.blogger.com/profile/14251129683004525744noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-67023517032278090362011-11-07T23:08:27.954+07:002011-11-07T23:08:27.954+07:00terima kasih atas tanggapan dari dipriyani, tetapi...terima kasih atas tanggapan dari dipriyani, tetapi menurut saya itu sulit untuk diatasi, karena jika "tidak mengikutkan generasi kedua dalam perencanaan strategis" sudah terlanjur terjadi, maka tidak menutup kemungkinan generasi kedua dapat melakukan perencanaan strategi yang tidak sesuai dengan perencanaan strategis yang dilakukan oleh bisnis keluarga. Dan "tidak memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada generasi kedua" jika sudah terjadi maka akan membuat 2 kemungkinan, yaitu orang itu malas karena hal itu tidak dapat diselesaikan, dan ada juga yang bertanya2 kepada pendahulunya.<br /><br />Menanggapi pertanyaan dari aditya. <br />"apa yang anda lakukan apabila dalam perusahaan tersebut mengalami masalah seperti yang anda katakan ?"<br />* jika hal tersebut sudah terjadi, maka solusi yang tepat menurut saya adalah generasi sebelumnya mendampinginya dalam hal perencanaan dan menuntaskan hal2 besar dalam perusahaan.<br /><br />"Apakah berpengaruh terhadap kualitas dan kinerja perusahaan ?"<br />*menurut saya masalah tersebut berpengaruh terhadap kualitas dan kinerja perusahaan. Karena generasi kedua adalah calon pemimpin dan pemimpin adalah panutan dari bawahannya, jika pemimpin tidak mengetahui rencana strategis perusahaan sendiri dan tidak dapat menyelesaikan hal2 yang besar, tidak menutup kemungkinan karywan malas2an untuk bekerja, sehingga kinerja perusahaan menurun, dan jika kinerja perusahaan menurun, maka kualitas dari perusahaan itu juga akan menurun.Steven Quentin 3103010014https://www.blogger.com/profile/11391413887332372777noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-43662170955258942332011-11-07T22:21:11.151+07:002011-11-07T22:21:11.151+07:00menurut saya yang pling berpengaruh adalah nomer 8...menurut saya yang pling berpengaruh adalah nomer 8.seperti yg telah di jelaskan pada nomer 8. kurang melakukan pertemuan antar keluarga.sehingga perusahaan keluarga menjadi amburadul, meskipun tidak secara langsung.tp pasti akan menurun.membiarkan segala permasalahan yang ada karena kurangnya pertemuan antar keluarga dlm perusahaan.sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam perusaahaan keluarga tersebut.<br />sedangkan solusi yg harus di berikan untuk mengatasinya adalah dengan cara melakukan pembahaasan antar keluarga yang terlibat dalam perusahaan.dan membicarakan apa saja yang terjadi dalam perusaahaan.apakah ada masalah dalam perusahaan apakah yg harus di lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.pada intinya keluarga yg terlibat dalam perusahaan harus lebih sering mendiskusikan persoalan persoalan yang ada dalam perusahaan sehingga dapat dicari keputusan yang terbaik.sehingga perusahaan akan maju terus karena segala permasalahan sudah di pikirkan oleh pihak keluargaDicky.msdm1https://www.blogger.com/profile/05092337613865685563noreply@blogger.com