tag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post2516513035565582316..comments2023-12-14T10:58:18.232+07:00Comments on DISKUSI MSDM DAN ORGANISASI: Kesalahan Dalam Proses Seleksi Karyawan ( Bahan Diskusi 28 Pebruari 2013)Unknownnoreply@blogger.comBlogger99125tag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-36115056627462425292013-03-21T08:21:46.288+07:002013-03-21T08:21:46.288+07:00menurut saya alasan utama dalam kegagalan pada saa...menurut saya alasan utama dalam kegagalan pada saat interview adalah Tekanan untuk segera mengisi <br /><br />Pewawancara terpengaruh oleh salah satu aspek yang menonjol pada calon dan mengabaikan factor-faktor lain.<br /><br />karena yang pernah saya rasakan pada saat interview, apabila ada orang dengan satu kekuatan yang menonjol akan membuat saya lupa untuk mengeksplorasi hal-hal lainnya yang mungkin mempunyai banyak kekuarangan, dan akhirnya menjadikan suatu kesalahan dalam pengambilan keputusanAdrian Hartanto 3103011101 (MSDM II B)https://www.blogger.com/profile/17559861883227457201noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-15032369835117885432013-03-20T22:56:56.684+07:002013-03-20T22:56:56.684+07:00saya setuju dengan pendapat nila jika seorang mana...saya setuju dengan pendapat nila jika seorang manager tertekan saat wawancara seleksi maka hasilnya manager tersebut akan asal asaln memilih calon karyawan. karena yang penting adalah mengisi tempat yang kosong dalam perusahaan. lalu mengajukan pertanyaan yang sama dalam setiap wawancara. maka calon karyawan juga bisa menyiapkan jawaban sebelumnya. sebaiknnya setiap pekerjaan kosong yang ada di perusahaan pertanyaannya di buat berbeda dan lebih kreatif lagi dalam membuat pertanyaan dalam wawancara kerja. terima kasih. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/07249713720588870901noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-18340957755096397152013-03-11T15:40:36.273+07:002013-03-11T15:40:36.273+07:00Hendry kelas C
Saya memilih nomor 2 : Pewawancara ...Hendry kelas C<br />Saya memilih nomor 2 : Pewawancara menyimpulkan bahwa calon karyawan mampu mengerjakan pekerjaan itu tapi tidak mengeksplorasi apakah dia termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.<br />menurut saya sering sekali karyawan yang hanya menginginkan gaji yang menurut dia cukup untuk kebutuhan kehidupannya sehingga karyawan tersebut bekerja dengan tidak serius, dan motivasi pewawancara untuk mengeksplorasi calon karyawan tidak efektif karena tidak dilakukan dengan baik, sehingga banyak karyawan yang kerjanya asal-asalan.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09049248192648476300noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-86285554793074538092013-03-10T08:51:46.638+07:002013-03-10T08:51:46.638+07:00saya setuju dengan saudara ivan
memang pertanyaan...saya setuju dengan saudara ivan<br /><br />memang pertanyaan yang sama adalah suatu pemborosan waktu yang dilakukan saat wawancara, sehingga berdampak pada kualitas dalam wawancara tersebut.<br /><br />Andre CP (3103011102) Kelas CAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/00217333185292342101noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-53819337052765570452013-03-08T07:39:02.111+07:002013-03-08T07:39:02.111+07:00menurut saya alasan utamanya adalah semua pewawanc...menurut saya alasan utamanya adalah semua pewawancara menanyakan pertanyaan yang kurang lebih sama sehingga mubasir dan memboroskan waktu dan tenaga. hal ini disebabkan bahwa adanya test wawancara terstruktur dimana pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara sama dengan yang diajukan kepada pelamar sebelumnya. karena hal itu, maka pewawancara sering kali tidak bisa mengukur kedalaman isi dari seorang pelamar. untuk solusinya bisa dibuat variasi pertanyaan agar pewawancara bisa mengorek lebih dalam hal yang terdapat dalam diri pelamar. terima kasihAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/08290279327028137473noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-6227651586570574102013-03-04T00:24:10.911+07:002013-03-04T00:24:10.911+07:00Agung Wijaya _3103011078
menurut artikel di atas ...Agung Wijaya _3103011078<br /><br />menurut artikel di atas yang saya pilih adalah pewawancara menyimpulkan bahwa calon karyawan mampu mengerjakan pekerjaan itu tapi tidak mengeksplorasi apakah dia termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. alasannya adalah karena terkadang kesimpulan dari pewawancara merupakan ekspetasi yang terlalu tinggi terhadap calo karyawan yang belum benar- benar terbukti hasil kerjanya. itulah yang merupakan kesalahan fatal menurut saya. terima kasihAgung Wijayahttps://www.blogger.com/profile/02485746812416705674noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-27937618426540470822013-03-03T19:14:21.990+07:002013-03-03T19:14:21.990+07:00Novita Sari_3103011032
Saya memilih jawaban nomor ...Novita Sari_3103011032<br />Saya memilih jawaban nomor 2 (Pewawancara menyimpulkan bahwa calon karyawan mampu mengerjakan pekerjaan itu tapi tidak mengeksplorasi apakah dia termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut). Hal ini dikarenakan saat pewawancara melihat calon pelamar, maka yang biasa pertama kali dilihat adalah dari resume / cv pelamar tersebut, dimana hal tersebut hanya berbentuk tulisan yang mungkin saja bisa ditulis tidak berdasarkan fakta yang ada. Begitu juga saat pewawancara mengadakan interview secara lisan, pewawancara akan kesulitan mengetahui motif sesungguhnya dari pelamar sebab perkataan yang dikatakan pun bisa saja sudah disiapkan sebelumnya oleh calon pelamar tanpa berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Oleh karena itu pewawancara harus belajar mengetahui motivasi sesungguhnya dari calon pelamar.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/00750449718650917549noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-81054761133854064872013-03-03T13:48:14.836+07:002013-03-03T13:48:14.836+07:00Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari gracia,...Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari gracia, disini saya menjawab no 1 karena saya menganggap seorang HRD harus mengetahui dan tahu jelas segala aspek, tentang posisi pekerjaan di perusahaan ditempat dia bekerja, disini saya tidak membicarakan seorang HRD yang belum matang pengetahuannya mengenai tempat atau pekerjaan yang akan ditempati calon-calon karyawan baru. Karena setiap HRD menurut saya harus tau dan paham tiap posisi pekerjaan diperusahaannya sehingga memudahkannya untuk menempatkan calon karyawan ditempat yang pas. Namun seseorang yang ahli pun dapat merasa tertekan jika dia harus segera dapat mencari pengganti di posisi yang kosong. Karena merasa tertekan bisa membuat orang menjadi tidak focus (bukan berarti tidak memiliki wawasan yang spesifik mengenai posisi pekerjaan di tempat dia bekerja)Dwima Yahyi S.https://www.blogger.com/profile/10006445037505975253noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-36203359190672588242013-03-03T13:00:43.795+07:002013-03-03T13:00:43.795+07:00saya ingin bertanya pada saudari dwima, mengapa an...saya ingin bertanya pada saudari dwima, mengapa anda tidak memilih no 3.Pewawancara tidak memiliki pengetahuan tentang informasi-informasi yang spesifik terkait pekerjaan yang akan diisi si calon namun memilih nomer 1? bukankah seorang calon akan lebih tertekan saat dia tak tau jobdescnya? terimakasihTifanyhttps://www.blogger.com/profile/17430344837498689448noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-29732288816392102013-03-03T12:04:38.286+07:002013-03-03T12:04:38.286+07:00Menurut saya yang paling adalah yang nomor 2 Pewaw...Menurut saya yang paling adalah yang nomor 2 Pewawancara menyimpulkan bahwa calon karyawan mampu mengerjakan pekerjaan itu tapi tidak mengeksplorasi apakah dia termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.Karena pewawancara cenderung hanya sekedar menegtahui bahwa karyawan mampu melakukan pekerjaan tersebut, tapi tidak diuji apakah benar bisa melakukan hal itu.<br />Cara mengatasinya adalah : dengan melakukan tes atau ujian singkat terhadap pekerjaan terkait, sehingga pewawancara tahu seberapa pengetahuan atau minat terhadap posisi yang akan diisi.ardywirjo - Dhttps://www.blogger.com/profile/10684391804026729409noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-12408860394975200482013-03-03T00:46:17.034+07:002013-03-03T00:46:17.034+07:00Terima kasih.
saya ingin menjawab pertanyaan dari ...Terima kasih.<br />saya ingin menjawab pertanyaan dari saudari Natalia. Menurut saya, perusahaan dapat mengeluarkan kemampuan karyawannya yang masih terpendam yaitu dengan cara,tidak menekan karyawannya, jadi karayawan diberikan kebebasan dalam berkreativitas dan berpendapat.<br /><br />Saya ingin menjawab pertanyaan dari saudari Liviana, ya memang benar apa yang saudari katakan, jika kemampuan yang menonjol itu cocok dengan pekerjaannya,maka karyawan tersebut baik untuk diterima. Namun, yang jadi masalah dalam wawancara it adalah, pewawancara melihat aspek yang menonjol, sering kali bukan dari aspek kemampuan karyawan tersebut. seringkali pewawancara itu melihat aspek seperti penampilan yang menarik,namun kamampuannya belum tentu baik. seperti itu.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/00253448148225830066noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-25624779391680354302013-03-02T22:33:09.658+07:002013-03-02T22:33:09.658+07:00Stephani kls c 3103011076
Ya saya setuju dengan pe...Stephani kls c 3103011076<br />Ya saya setuju dengan pendapat jonathan sebab banyak perusahaan yang sangat membutuhkan tenga kerja tambahan lalu merka tidak dengan sungguh2 menyeleksi dan juga mereka hanya menerima karena pelamar sesuai dengan kriteria yang dibutuhkanAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/17229016727060390064noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-84610087102886949972013-03-02T21:24:38.328+07:002013-03-02T21:24:38.328+07:00Menurut saya, adalah Tekanan untuk segera mengisi ...Menurut saya, adalah Tekanan untuk segera mengisi posisi yang kosong. Ketika HRD sudah tidak menemukan karyawan yang cocok atau mampu untuk mengisi lowongan tersebut. HRD kesulitan untuk melakukan pencarian karyawan lagi. Sehingga batas waktu yang ditentukan untuk mengisi posisi yang kosong tersebut diisi oleh karyawan - karyawan yang mungkin tidak dapat mampu mengisi pekerjaan tersebut dengan baik. Para HRD tergesa - gesa mencari orang untuk mengisinya.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/13548173999842074144noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-86977337967551670192013-03-02T18:22:54.518+07:002013-03-02T18:22:54.518+07:00Saya memilih Nomor 5 (lima)-Pewawancara terpengaru...Saya memilih Nomor 5 (lima)-Pewawancara terpengaruh oleh salah satu aspek yang menonjol pada calon dan mengabaikan factor-faktor lain.<br />Pendapat saya : Para pewawancara seharusnya berusaha untuk tidak terpengaruh thd aspek menonjol yang dimiliki calon karyawan atau lebih tepatnya Saya menjelaskan untuk menghindari efek Halo, yang muncul ketika seorang pewawancara membolehkan karakteristik yang menonjol untuk mengalihkan bukti lain. Hal itu terjadi apabila seorang pewawancara membiarkan prestasi seorang pelamar dalam bidang atletik mengalihkan karakteristik yang lain, yang membuat pewawancara mempekerjakan pelamar tsb karena "para atlet merupakan pedagang yang baik". Sehingga pewawancara tidak memperhatikan dari faktor lain, apakah kandidat mampu mengisi posisi pekerjaan dan memiliki keahlian yang sesuai dgn pekerjaan. <br />Jalan keluar yang bisa saya berikan yaitu Pewawancara sebaiknya tidak boleh terpengaruh akan efek-efek halo dari calon karyawan dan menghindari untuk memberikan respon apapun atas jawaban dari para pelamar dan berusaha untuk fokus terhadap kualitas dan kemampuan karyawan yang akan mengisi posisi pekerjaan tersebut.<br />Indahwati-3103011003.Indahwati (PO kelas B) 3103011003https://www.blogger.com/profile/01111031623221759244noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-53804857624582471982013-03-02T17:51:03.531+07:002013-03-02T17:51:03.531+07:00saya setuju dengan saudara juan bahwa biasanya pew...saya setuju dengan saudara juan bahwa biasanya pewawancara kurang mengetahui informasi mengenai calon karyawan tersebut. tapi menurut pendapat anda,apa yang seharusnya dilakukan pewawancara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?JohanK 3103011243_Chttps://www.blogger.com/profile/14161916669008676338noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-15311907677609009142013-03-02T17:30:00.830+07:002013-03-02T17:30:00.830+07:001.tekanan untuk segera mengisi posisi yang kosong....1.tekanan untuk segera mengisi posisi yang kosong.<br />biasanya para HRD sudah bosan untuk melakukan wawancara terhadap para calon karyawan dan lebih tergesa-gesa untuk menerima mereka untuk bekerja dengan alasan bahwa karyawan terseebut baik,sopan dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan posisi yang ditempati nanti. untuk mencegah terjadinya masalah tersebut,seharusnya HRD diingatkan kembali mengenai tujuan dari perusahaan tersebut sehingga mereka dapat mencari karyawan sesuai yang diperlukan oleh perusahaan.FannyF 3103011274_Bhttps://www.blogger.com/profile/10144533793040855767noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-9710392813631340642013-03-01T16:20:05.935+07:002013-03-01T16:20:05.935+07:00sucahyo 3103011291sucahyo 3103011291Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09382939988510818815noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-16544509164455893692013-02-28T16:39:39.396+07:002013-02-28T16:39:39.396+07:00Agnes Hadi Resita _kelas C_
Saya setuju pendapat ...Agnes Hadi Resita _kelas C_<br /><br />Saya setuju pendapat saudari Linda, Karena sekarang ini para calon pekerja seringkali telah mengetahui pertanyaan- pertanyaan apa saja yang akan diajukan oleh para pewawancara dan faktor ini membuat para calon pekerja mempelajari terlebih dahulu dan mempersiapkan diri dari rumah apa yang harus mereka jawab dan bagaimana jawaban itu bisa terlihat menarik sehingga mereka berhasil mendapatkan pekerjaan tersebut.<br />Seharusnya setiap perusahaan memiliki pertanyaann yang spesifik menyangkut perusahaan sehingga apa yang dijawab oleh para pencari kerja bisa di teliti dan bisa lebih dicermati manakah yang cocok untuk diterima agnes hadi resitahttps://www.blogger.com/profile/09967383194175578669noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-53257331466809802132013-02-28T09:01:36.286+07:002013-02-28T09:01:36.286+07:00saya setuju dengan pendapat linda
kebanyakan dari ...saya setuju dengan pendapat linda<br />kebanyakan dari beberapa perusahaan, para manager telah membuat pertanyaan yang di siapkan untuk semua para calon karyawan sehingga pertanyaan yang di tanyakan lebih mengacu kepada pertanyaan yang telah di buat dan sedikit adanya pertanyaan yang di tanyakan berbeda dan lebih terinci dari calon-calon karyawan tersebut<br /><br />karena mungkin dengan ada nya pertanyaan yang telah di buat, bagi para manajer dapat mempersempit waktu wawancara dan tidak membuang-buang waktu dengan memikirkan pertanyaan lain yang akan di tanyakanDavid Susantohttps://www.blogger.com/profile/14075603665075049202noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-9455472848088269592013-02-28T08:28:05.180+07:002013-02-28T08:28:05.180+07:00Saya setuju dengan pendapat maryani karena selain ...Saya setuju dengan pendapat maryani karena selain faktor no 6 ada faktor lain yaitu no 5...<br />si pewancara sudah menyukai satu hal yang menonjol dari yang diwawancarai sehingga sudah menutup mata untuk mrncari yang lain.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09226342575371771854noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-37431583810940489732013-02-28T08:24:41.635+07:002013-02-28T08:24:41.635+07:00Saya setuju dengan penfapat linda...
Kebanyakan se...Saya setuju dengan penfapat linda...<br />Kebanyakan setiap perusahaan memiliki pertanyaan yang sama sampai-sampai yang diwawancarai hafal dengan pertanyaan dan siap menghadapi setiap pertanyaan karena cenderung sama di setiap perusahaanAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/09226342575371771854noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-57281035211965318522013-02-28T01:29:17.622+07:002013-02-28T01:29:17.622+07:00saya setuju dengan saudara adrian. pewawancara har...saya setuju dengan saudara adrian. pewawancara harus mengerti tentang informasi spesifik terkait pekerjaan. job desc dan job spec memang harus dimengerti oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan caloin karyawan yang akan diwawancarai. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15917445869038402572noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-30962268882151409752013-02-27T23:40:52.700+07:002013-02-27T23:40:52.700+07:00saya sependapat dengan saudari sheilla, saya hanya...saya sependapat dengan saudari sheilla, saya hanya menambahkan. bahwa alasan-alasan pada pernyataan diatas memiliki hubungan dimana saat seorang manager HRD dituntut untuk segera mendapatkan karyawan maka manager tersebut akan membuat penilaian terhadap calon karyawan menjadi tidak mendetail dan hanya melihat yang menonjol. sehingga alasan pertama dengan kedua atau kelima memiliki keterkaitan.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/03604619490071458925noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-39997550095441770712013-02-27T23:40:38.357+07:002013-02-27T23:40:38.357+07:00Saya kurang setuju dengan alasan memilih nomer 1,K...Saya kurang setuju dengan alasan memilih nomer 1,Karena <br /><br />1.Bagi perusahaan skala besar.<br />Dengan kondisi di Indonesia sekarang yang lebih banyak pengangguran daripada lapangan pekerjaan.<br />Pewawancara tidak akan menerima tekanan untuk segera mencari karyawan hanya demi mengisi posisi yang kosong.Surplus nya pelamar kerja ini akan dimanfaatkan dengan baik oleh para manajer SDM.Tidak akan memakan waktu banyak untuk mengisi kekosongan pekerjaan bagi perusahaan besar.<br /><br />2.Bagi perusahaan skala kecil<br />Tekanan untuk segera mengisi kekosongan pekerjaan tidak akan berpengaruh terlalu besar bagi perusahaan bila manajer SDM terlalu tergesa-gesa dalam merekruit calon pekerja,karena kurang dibutuhkannya skill / keahlian khusus dalam perusahaan skala kecil.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09619346601688764348noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2354035673538222928.post-522750561893882472013-02-27T23:21:43.571+07:002013-02-27T23:21:43.571+07:00Adrian Hartono 3103008096
menurut saya nomer 3,Pe...Adrian Hartono 3103008096<br /><br />menurut saya nomer 3,Pewawancara tidak memiliki pengetahuan tentang informasi-informasi yang spesifik terkait pekerjaan yang akan diisi si calon.<br /><br />Pewawancara harus mengetahui betul pekerjaan-pekerjaan yang akan diisi oleh calon karyawan.Kesalahan terbesar menurut saya adalah sewaktu pewawancara menerima calon karyawan yang mempunyai skill / keahlian berbeda untuk mengisi suatu pekerjaan.<br />Maka dari itu 2 hal dalam perekrutan yaitu JobDesc dan JobSpec sangat penting tidak hanya bagi calon karyawan tapi juga penting bagi pewawancara. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09619346601688764348noreply@blogger.com