Sabtu, 27 Februari 2016

Menghadapi Karyawan Yang Tak Bisa Diselamatkan



Bahan Bacaan: Christie, Betsy & Brian H. Kleiner. 2000. When is an employee unsalvageable? Equal Opportunities International, Vol. 9(6/7): 40-44.
Hampir semua perusahaan mengalami kondisi di mana ada karyawan yang berkinerja buruk. Berbagai upaya telah dicoba untuk membantu karyawan tersebut agar dapat berkinerja lebih baik. Akan tetapi, perubahan terkait kinerja karyawan tersebut belum terlihat. Akibatnya, karyawan itu tampak sebagai karyawan yang tak bisa diselamatkan.
Permasalahan ini tentu menjadi rumit bagi organisasi yang memiliki biaya turnover yang tinggi. Merekrut karyawan baru dan melatihnya termasuk besar. Demikian juga dengan biaya terminasi (semua biaya yang harus dikeluarkan ketika karyawan di PHK) cukup tinggi dalam organisasi tersebut. Akan tetapi, jika organisasi tersebut membiarkan saja maka organisasi mengalami kerugian serta bertindak tidak fair dengan karyawan lain yang berkinerja baik.

Bahan Diskusi:

Andai Saudara Manajer HRD pada organisasi yang digambarkan di atas, langkah-langkah apa yang akan Saudara lakukan untuk menghadapi karyawan yang tampak tak bisa diselamatkan tersebut? Selamat berdiskusi….

Sabtu, 20 Februari 2016

Uang Bukan Segalanya Bagi Pekerja




Bahan Bacaan: Silliker, Amanda. 2012. Money not among top 10 motivators for workers. Canadian HR Reporter, May, Vol. 9(5):3

Demo menuntut kenaikan gaji sering mewarnai media massa. Hal itu membuat banyak orang beranggapan bahwa uang merupakan factor utama yang menjadi pendorong (motivator) bagi pekerja untuk berkinerja dengan baik dan atau memutuskan untuk tetap bertahan dalam suatu organisasi.
Silliker (2012) berpendapat lain. Uang bukan motivator utama bagi pekerja. Mengutip survey yang dilakukan pada 6000 pekerja di Amerika Utara, Silliker (2012) menunjukkan bahwa uang hanya menduduki posisi ke 12. Adapun 5 motivator utama adalah:

  1. Orientasi pada pelanggan: keinginan untuk membuat pelanggannya senang/bahagia
  2. Prestasi: keinginan untuk bekerja dalam lingkungan kerja yang menantang dan berorientasi pada hasil
  3. Inspirasi: keinginan untuk menginspirasi orang lain dengan suatu pekerjaan
  4. Identitas dan tujuan: keinginan bekerja dalam satu organisasi atau suatu bidang yang memiliki etika atau nilai tertentu
  5. Kesenangan dan kegembiraan: keinginan untuk bekerja dalam suatu posisi atau perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang menyenangkan.
Pemahaman ini akan membantu manajer untuk tidak hanya berupaya memenuhi aspek gaji tapi sekaligus berupaya untuk mewujudkan keinginan-keinginan karyawan tersebut di atas. Apalagi, jika manajer tahu bahwa organisasi tidak memiliki kemampuan finansial yang kuat maka dia harus berupaya untuk mewujudkan aspek-aspek non finansial yang dapat membuat pekerja tetap termotivasi sehingga berkinerja baik dan tetap bertahan dalam organisasi.

Bahan Diskusi:

Andai Saudara manajer SDM, apakah yang akan Saudara lakukan agar pekerja dapat terbantu untuk memenuhi salah satu atau lebih dari keinginan mereka di atas? Selamat Berdiskusi

Selasa, 02 Februari 2016

Antara Kepentingan Pemilik dan Pemangku Kepentingan



Bacaan:
Mariappanadar, Sugumar. 2011. Harm of efficiency oriented HRM practices on stakeholders: an ethical issue for sustainability. Society and Business Review, Vol. 7(2):168-184

Perspektif stakeholder (pemangku kepentingan) bukan lagi suatu isu yang baru dalam bisnis. Bisnis diharapkan dikelola dengan memperhatikan kepentingan semua pihak yang terdampak oleh aktivitas bisnis tersebut (stakeholder) dan tidak hanya berdasarkan pertimbangan akan kepentingan pemilik (shareholder). Meskipun demikian, karena hakekat bisnis adalah profit maka masih sering terjadi gesekan antara dua kepentingan tersebut. Secara spesifik hal itu terjadi juga dalam praktek pengelolaan SDM dalam suatu organisasi.

Bahan Diskusi:

Berilah contoh praktek pengelolaan SDM yang menunjukkan bahwa praktek atau kebijakan tersebut lebih didasarkan pada kepentingan salah satu pihak dalam organisasi tersebut. Menurut Saudara, apa jalan keluar yang dapat diambil untuk mengatasi persoalan tersebut.
Selamat Berdiskusi.

MOHON PERHATIAN:
Komentar tidak boleh menyebutkan nama organisasi/perusahaan jika hal itu terkait praktek yang tidak benar. Sebaliknya, silahkan mencantumkan nama organisasi/perusahaan jika praktek yang mereka lakukan itu benar. 
Maaf beberapa postingan harus saya hapus, silahkan komentar lagi... 
Terima kasih